Di tahun 1523 Syeran adalah seorang Ratu yang memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri, karena dia sadar dia dinikahi oleh sang Raja hanya untuk mencetak keturunan. Tak ada cinta dan hidupnya begitu menderita.
Dia kira semuanya akan berakhir setelah dia meninggal, namun siapa sangka dia justru bertransmigrasi di tahun 2023, Syeran yang hidup dengan miskin dan kemudian dijual oleh sang ayah pada orang paling berpengaruh di kota Servo.
Pernikahan telah terjadi dan kini saatnya penandatanganan kontrak.
"Aku hanya butuh keturunan dari mu, jadi jangan berharap lebih," ucap Zeon dengan suaranya yang terdengar begitu dingin.
Syeran putus asa, bahkan di kehidupannya yang kedua nasibnya tetap sama.
Namun seketika harapan Syeran muncul saat tanpa sadar dia punya kekuatan untuk menghentikan waktu.
"Aku harus merubah surat kontrak itu!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TMMW Bab 33 - Dia Atau Aku Yang Gila
Dom merasa kepalanya cukup sakit, seperti ada seseorang yang telah memukulnya.
Tapi saat dia lihat di sana hanya ada sang Tuan, kini hatinya yang jadi lebih sakit.
Kenapa aku dipukul?
Apa salahku?
Dom menunduk-nunduk dan memohon ampun. Dia tidak sempat berpikir tentang Syeran yang telah hilang dari sana.
Sementara Zeon tak punya kesempatan untuk memperhatikan Dom, karena tiba-tiba Syeran menghilang.
Kejadian seperti ini terulang lagi.
"Shiit!" umpat Zeon.
Dia segera merogoh ponselnya dan melihat keberadaan Syeran, ternyata chip yang dia pasang di tubuh wanita itu benar-benar berguna.
Kedua mata Zeon seketika mendelik saat melihat Syeran ada di luar mansion.
Wanita itu adalah calon ibu dari anaknya, wanita itu adalah uang 3 miliarnya.
Lantas tanpa babibu, Zeon langsung berlari pergi. Sementara Dom hanya bisa menggonggong karena saat ini lehernya terikat di kandang.
GUK! GUK! gonggong Dom coba untuk panggil sang Tuan, coba bertanya melalui gonggongannya itu, mau kemana? kenapa pergi begitu saja?
Tapi Zeon tidak punya waktu meski hanya sekedar mengelus kepala Dom agar tenang.
Zeon bahkan berlari melewati Hanzo yang sedang mengangkat telepon.
Hanzo yang terkejut pun langsung memutus sambungan telepon itu tak peduli meski sedang membicarakan tentang bisnis, lalu ikut berlari menyusul tuannya.
Zeon tidak menggunakan mobil, dia mengejar Syeran menggunakan motornya.
Di belakang Hanzo mengikuti.
Sementara para pelayan yang melihat kejadian itu hanya mampu bertanya-tanya ada apa?
Terdengar suara motor sang Tuan mendekat, para penjaga di depan segera membuka gerbang lebar-lebar, hingga dalam sekejap saja mereka melihat Tuan Zeon yang melintas.
Di susul pula dengan mobil milik Hanzo yang melaju dengan kecepatan tinggi.
"Ada apa?!" tanya salah satu penjaga dengan cemas, dan penjaga yang lain hanya mampu mengedikkan bahu sebagai jawaban.
Suara motor Zeon itu mampu di dengar oleh Syeran di ujung sana, awalnya dia memang biasa saja tapi ternyata ketika mendengar suara motor itu semakin dekat tiba-tiba takut menghampiri.
Syeran reflek berlari untuk menghindari suara motor itu, tapi tentu saja Zeon dengan mudah mendapatkannya.
"Syeran!" pekik Zeon, ketika dia sudah menghentikan motornya tepat di samping wanita ini.
Mobil Hanzo juga langsung berhenti tak jauh dari mereka. Terkejut saat melihat di depan sana ada sang nyonya. Padahal jelas-jelas tadi mereka bersama dengan Dom di kandang anjing itu.
Bagaimana bisa? nyonya Syeran berpindah tempat lagi? batin Hanzo, sekarang bulu kuduknya merinding.
Syeran yang kaget menutup kedua telinganya menggunakan tangan, dia juga ingin berlari lagi tapi Zeon dengan cepat mencekalnya.
Tangan kanan Syeran dipegang kuat oleh Zeon.
"Lepas!" pekik Syeran.
"Cari saja istri lain untuk mu! biarkan aku pergi! aku akan mengembalikan uang 3 miliar itu!" kesal Syeran, tadi dia tidak berencana untuk mengatakan tentang hal ini, tapi ketika mendapatkan perlakuan kasar dari Zeon membuat egonya pun menguasai.
"Mau bayar pakai apa hah? ayo pulang sekarang juga!"
"Aku bisa menjual tubuh ku pada pria hidung belang. Aku masih muda dan cantik, setelah mendapatkan uang itu aku bisa bebas, tidak perlu jadi tahanan seperti ini! apalagi hanya dijadikan pencetak anak! Aku tidak mau! Lepas!!" kesal Syeran, dia menarik tangannya kuat-kuat, tapi tetap saja tak bisa terlepas.
Zeon lantas turun dari motornya dan menendang motor itu sampai jatuh.
Syeran terperanjat kaget, reflek memeluk lengan sang suami.
"Diam dan ayo pulang," ajak Zeon, kedua matanya menatap Syeran dengan begitu dalam.
Tatapan yang membuat Syeran lemah dan terdiam.
"Ayo pulang," ajak Zeon lagi dengan suara yang lebih lembut.
Syeran juga menggeleng pelan, "Aku tidak mau pulang," jawab Syeran lirih.
"Kamu mau berkeliling?" tawar Zeon. Dia benar-benar kehabisan cara untuk mengatasi Syeran yang gampang hilang seperti ini. Tak masuk di akal sehat Zeon.
Mungkin cara satu-satunya memanglah menuruti keinginan Syeran, agar semuanya jadi normal.
"Memangnya boleh?" tanya Syeran pula.
"Katakan dulu, bagaimana caranya kamu bisa ada di sini?"
Syeran terdiam sesaat, sebelum akhirnya dia menjawab jujur.
"Aku bisa menghentikan waktu dan kabur, aku juga heran bagaimana Tuan bisa dengan mudah menemukan aku?" balas Syeran, kedua matanya yang bulat menatap polos.
Melihat Zeon yang melepaskan cekalannya dan mengusap wajah frustasi.
Menghentikan waktu? Astaga! sebenarnya dia atau aku yang gila! batin Zeon.