Ini kisah Bryan ya...kawan anak dari Lexi :
selamat membaca yang nunggu-nunggu kisahnya Bryan akhirnya terbit juga terima kasih sudah mau mampir.
Nama Mu di hati ku tak Pernah Hilang oleh waktu meski kita saat ini sudah saling memiliki pendamping hidup,namun kehangatan sifat mu yang mengajari banyak pengalaman hidup tak pernah terlupa oleh ku Bryan.(Batin Andrea saat bertemu dengan mantan kekasihnya yang paling dia cintai selama ini).
"Akhirnya aku menemukan mu lagi setelah 15 tahun lamanya Andrea" gumam Bryan,saat tak sengaja berpapasan dengan Andrea di sebuah mini market.
Namun keduanya menggandeng seorang anak kecil.
Akan kah kisah cinta mereka berlanjut kembali,atau mereka lebih memilih menjalankan takdir yang mereka pilih saat ini.
ikuti terus yuk kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Buku Bergambar
Beberapa hari kemudian.
Zira sudah mulai belajar dirumah dia di beri pendidikan oleh Flo.
Flo mulai memngajarinya cara membaca sama persis seperti anak TK, dan untungnya Zira cukup cerdas hingga Zira dapat menangkap semua pelajaran dengan mudah. mereka belajar di ruang khusus yang dulu digunakan Kimberly saat dirinya home schooling ketika dirinya sudah mengandung Bryan.
Sebuah ruangan yang sengaja di desain oleh Lexi untuk istrinya tercinta agar Kimi semangat belajar meski sedang mengandung saat itu.
Desain ruangan yang clasic modern dan karena Kimi. sangat menyukai karakter game maka ada beberapa action figure yang terpajang di lemari kaca terutama karakter yang pernah di ciptakan oleh Kimi, ada di sana.
Ruangan tersebut sangat nyaman dibuat sama seperti suasana kelas di sekolah hanya saja ada beberapa benda kuno dan antik yang di pajang di lemari kaca berdampingan dengan lemari kaca tempat action figure, kelas impian Kimi jadi tidak terlalu kaku, cat di ruangan tersebut pun cat dengan warna kesukaan Kimi yaitu biru langit dan bergambar awan di langit-langitnya.
Lexi sesekali memperhatikan gadis itu, dia benar-benar memiliki rencana untuk Zira dan juga Bryan, tapi saat mendengar cerita Bryan tentang bagaimana Zira menjalani kehidupan, Lexi menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki asal usul gadis ini, meski gadis ini tidak ingin bertemu dan mengenal orang tua kandung nya tapi Lexi sangat penasaran dengan orang tua kandung Zira sebab, wajah Zira sangat mirip dengan Kimberly, Lexi merasa ada kaitannya antara Kimi dan Zira, entah mereka satu keturunan atau bukan itu tidak menjadi perkara yang rumit bagi Lexi.
"Ibu Flo apa menuliskan nama om Bryan seperti ini? " tanya Zira polos.
Flo tersenyum saat melihat tulisan yang ditulis oleh Zira di bukunya, bagaimana dia tidak tersenyum karena yang ditulis Zira itu.
BRAYEN bukan Bryan.
"Salah sayang yang benar seperti ini" jelas Flo lembut dia juga memberikan contoh menuliskan nama Bryan yang benar.
"Loh bu bukannya itu bacaannya brian? " tanya Zira polos.
"Tulisannya memang begitu tapi bacaannya Bryan karena huruf Y yang ada di nama Bryan dibaca way dalam bahasa asing" jelas ibu Flo.
"Oooo jadi nama om itu nama orang asing ya?" tanya Zira polos.
"Iya almarhum ibunya lah yang menginginkan nama itu bila anak yang dilahirkan nya seorang putra"jelas ibu Flo.
" Wah... beruntunganya si Om karena punya ibu dan ayah yang sangat menyanginya dan menginginkannya di dunia ini"Zira terlihat tidak bersemangat.
"Kau juga beruntung karena bisa bertemu dengan tuan muda dan tuan besar dan menjadi bagian keluarga ini" jelas ibu Flo.
"Iya anda benar bu Flo aku sangat beruntung karnea bertemu dengan orang-orang baik seperti mereka dan juga anda bu Flo"
Flo hanya tersenyum saja mendengar ocehan polos dari Zira.
Zira memang anak jalanan dia dulunya pencuri dan penjahat kecil tapi mamihnya mengajarkan banyak adab dan sopan santun bila berbicara dengan orang lain, hingga tak ada yang menyangka kalau Zira itu bekas anak jalanan.
"Apa om Bryan akan pulang malam lagi? " tanya Zira.
"Begitulah Bryan banyak pekerjaan dia kan sekarang ini seorang presedir perusahaan begitu banyak orang yang bergantung di pundaknya, hingga dia pun harus memikirkan cara agar perusahan terus berjalan lancar agar kesejahtaraan karyawnnya tetap terjamin" jelas Flo.
"Aku bosan sendirian" keluhnya.
"Kan ada tuan besar kau bisa mengobrol dengannya dan menemani nya diruang baca"
"Tapi bacaan papih semuanya membosankan, aku lebih suka bacaannya yang ada gambarnya karena aku belum terlalu bisa membaca hehe"
"Ah... iya kau benar juga seharusnya ada buku bacaan untuk mu yang berganbar seperti komik atau semacamnya ya" fikir Flo.
"Nanti akan aku beritahu tuan muda agar membelikan mu buku-buku bergambar"
"Benarkah bu... asik... aku jadi tambah semangat belajar" Zira bertepuk tangan kecil. karena senang.
...🌞🌞🌞...
Sementara di kantor dimana banyak orang yang sedang sibuk bekerja dengan bidangnya masing-masing, Bryan di pusingkan oleh Viki dan Suga yang mengadu kalau Suge itu tidak becus bekerja, Suge tidak memahaminya, tidak bisa mengerti apa yang di tugaskan olehnya.
Bryan memijat dahinya yang pusing dengan pengaduan ini, masalahnya ini baru pertama kalinya ada kapala divisi langsung mengadukan anak buahnya langsung kepada presedir.
"Milo kenapa mereka kesini sih? bisa kau urus ini semua? " gumam Bryan sambil memijat keningnya yang ke pusingan.
"Baik tuan muda"
Saat Milo mengambil alih kedua orang yang sedang ribut ini, ponsel Bryan berdering dilihatnya ibu Flo yang menelponnya, dan tanpa fikir panjang lagi Bryan langsung mengangkat panggilan telepon tersebut.
"Ya ada apa bu? " tanya Bryan.
Ibu Flo memberitahu pada Bryan kalau Zira membutuhkan beberapa buku yang bergambar agar dia tidak bosan dalam belajar, dan Bryan pun akhirnya meminta ibu Flo mengantar Zira ke kantornya biar nanti dirinya yang akan mengajaknya ke toko buku untuk membeli buku yang dia perlukan.
30menit kemudian Flo dan Zira pun tiba di gedung perkantoran perusahan X, Zira sungguh takjub melihat desain interior yang mewah di kantor padahal itu baru di lobi belum masuk keruangan Bryan.
Flo mengajak Zira naik kedalam lift dan langsung menuju lantai tempat presedir, saat tiba di lantai paling atas mereka berdua pun keluar dari dalam lift dan berjalan ke ruangan presedir, saat Zira mengijakan kakinya di ruangan tersebut dirinya semakin terpukau saat melihat desain interior yang sangat mewah dan maskulin.
Zira dan Flo pun duduk di sofa yang tersedia disana, karena Bryan sedang menerima telpon dari kliennya, hingga dirinya hanya memberikan bahasa isyarat saja agar mereka berdua duduk di sofa, sementara Bryan masih menelpon.
Setelah selesai menelpon Bryan mendekat ke arah sofa dan bertanya pada Zira buku yang dia inginkan, dan Zira menjelaskan kalau dirinya ingin buku bergambar agar dirinya bisa cepat membaca.
"Baiklah nanti kita beli buku ke toko buku"
Tapi baru saja dia selesai berbicara Milo datang untuk memberitahukan kalau ada meeting dengan para CEO di ruang Meeting. sehingga untuk ke toko buku harus di tunda.
Saat Bryan beranjak dari sofa tiba-tiba dirinya ingat sesuatu.
"Oia panggil Suge ajak Zira ke ruangan Suge dan minta Suge menggambar seperti komik agar Zira tidak bosan saat menunggu ku meeting" ucap Bryan.
"Baik tuan muda" Milo hanya menurut saja.
Padahal bila Viki tahu kalau asistennya di suruh menggambar komik oleh Presedir bisa mengamuk dia, sebab pekerjaan yang di berikan olehnya saja tidak ada yang beres malah disuruh ngasih adik angkatnya.
Bersambung.
SEBENARNYA HATIKU IKUT PERIH & MELO BACA NOVEL INI... MSKI ENDINGNYA HEPI, TPI RASA SESAK DIDADA TTP ADA..
SEMUA MMG SALAH LEXY...