Sistem CashBack 200%

Karena Tujuan Leon hanya menghabiskan uang, jadi dia tidak peduli , jika dirinya sedang bicarakan oleh netizen.

saat Luna tersadar, dia mengikuti saran dari sebagian Fansnya yang menyuruhnya untuk mengirim pesan pada Leon.

Tapi Leon langsung keluar dari akunnya yang sekarang sudah menjadi Vip 10. dia tidak peduli jika Streamer Cantik tersebut berusaha menghubunginya.

Dalam Streamingnya Luna berkata dengan sedih " PoorMaan Terimakasih, walaupun kamu sudah off, aku harap ketika kamu on akan membalas chat dari aku "

seketika Fans Luna kembali heboh.

" Tidak... Dewi kita telah di curi oleh orang tidak di kenal !"

" aku sepertinya patah hati "

" Kejar terus Luna ,dia pantas mendapatkan kamu !"

" yang komen di atas ,bagaiman jika PoorMan Pria gendut dan Botak "

Leon tidak tahu jika tindakannya sudah membuat heboh ,Saluran Live streaming New TV .

Berkat pemberian hadiah besar - besaran Leon, Siaran langsung Luna yang tadinya hanya 10 ribu orang yang menonton, sekarang sudah mencapai 100 ribu penonton, malah masih terus naik.

Karena jika ada Seorang yang memberi Hadiah pada streamer terbesar, Otomatis Suarannya akan Di perlihatkan di pojok layar Streamer lainnya.

Streaming Luna kini benar - benar di banjiri oleh penonton, Luna sangat senang , tapi dia juga sedikit sedih karena tidak bisa mengobrol dengan PoorMan.

sementara Luna yang bersemangat dengan kehadiran banyak penonton, Leon sudah terlelap tanpa memikirkan apa pun.

Kembali ke sisi Brandi..

Melhes di siksa oleh Baro, Entah kenapa Baro seakan tidak memiliki hati sama sekali , Dia memotong Jari - jari kaki Melhes.

Melhes sudah tidak bisa bersuara , Karena dia selalu berteriak saat Baro menyiksanya.

Brandi yang melihat itu menggelengkan kepala , dia tidak menyangka jika anak buahnya sepeerti psikopat dalam film - film.

Di dalam Markas tidak ada perlawanan sama sekali, Edgar hanya membawa pria telanjang dengan darah mengalir di kepalanya pada Brandi yang ada di depan Markas.

Edgar melemparkan orang tersebut di belakang Brandi " Tuan Kong, itu hadiah untuk anda !"

Brandi langsung menoleh ke arah orang yang di lemparkan Edgar.

Orang tersebut langsung ketakutan " Tu..Tuan Kong !"

Brandi menatap Edgar meminta penjelasan, pasalnya Orang yang di lempar Edgar adalah Marcel mantan ketua Kelompok tiga yang sekarang posisinya di gantikan oleh Baro.

Edgar buka Suara " Dia lebih memilih memihak pada geng Tiger agar nyawanya selamat, dia juga rela menukar nyawa anak Buahnya hanya untuk keselamtannya semata !" ucap Edgar Sinis.

Darah Brandi langsung bergejolak, Karena Brandi paling tidak suka dengan orang yang tidak peduli dengan keselamatan orang Lain.

Walaupun dia tahu, jika dirinya juga sering membunuh orang , tapi bukan berarti jika dia tidak memiliki perasaan, Brandi hanya membunuh orang yang benar - benar pantas untuk di bunuh.

Brandi langsung Menghampiri Marcel dan mencebgkram Lehernya.

dia mengangkat Marcel hingga menggantung dari tanah.

Marcel Meronta " Tu...an..k..o..ng M..aa..f k..a..n ..a..k..u "

Karena cengkraman Brandi begitu kuat ,dia hanya bisa bicara dengan tidak jelas.

Brandi tidak melepaskan Marcel, Dia memegang kepala Marcel dengan tangan satunya dan menekuk leher Marcel " Kreeekk!! " Suara tulang patah terdengar.

Seketika Marcel berangsur - angsur berhenti bergerak, Brandi melepaskan Cengkramannya membuat tubuh Marcel yang sudah gemulai jatuh ke Tanah.

Brandi kemudian Berkata dengan Lantang " Kumpulkan semua Mayat Mereka di halaman, Kita jadikan Mayat mereka sebagai api unggun Kebangkitan geng KONG !!!".

Seketika sorak Sorai langsung Menggema.

" Hidup Tuan Kong !!

" Hidup Tuan Kong !!

" Hidup Tuan Kong !!

Melhes yang sudah pucat pasi karena kehilangan darah , dia hanya bisa berbaring menatap Kosong ke langit saat mendengar Teriakan Brandi.

Brandi kemudian Mengambil Katana dari salah satu anak buah Baro, dia melangkah menuju Melhes dan lengsung memenggal kepalanya.dengan sekali Ayun kepala Melhes terlepas dari badannya.

Melhes Tidak berontak, Tidak berkutik, Hanya bisa pasrah Saat Brandi mengambil nyawanya, dia malah Tersenyum karena penderitaannya akhirnya Berakhir.

Brandi Menjambak Rambut Melhes dan meleparkannya ke Baro " Kirim Ke markas Tiger, Bilang padanya ,jika giliran dia akan datang !" Ucap Brandi dingin.

Baro Menyeringai " Dengan senang hati Tuan Kong !"

Penyerangan perebutan Markas berakhir jam 01.00 dini Hari, Anak Buah Brandi hanya mati beberapa saja ,sementara sisanya hanya terluka ringan akibat perlawanan mendadak anak Buah Tiger.

Kemudian mereka mulai membersihkan Markas tersebut, dan menumpuk Mayat di halaman Belakang untuk Membakarnya.

Mereka mengumpulkan Ban bekas, Kayu dan apapun yang bisa di bakar untuk menghanguskan Ratusan Mayat tersebut.

Hardi dan dua anak buahnya yang sudah mengawasi dari awal langsung menghubungi Bosnya " Tuan.., Kong benar - benar kembali, dia sudah merebut markas mereka kembali "

" kerahkan anak buahmu agar tidak ada polisi yang mendekat " ucap seorang dari telepon dengan Acuh.

Hardi Mengangguk " Baik Tuan !"

Hardi kemudian mengintruksikan anak buahnya untuk memberi tahu yang lain ,agar memblokade sekitaran tempat tersebut.

Sebenarnya Brandi juga tahu jika Hardi memata - matai mereka , tapi mereka hanya Tiga orang, jadi Brandi tidak waspada sama sekali dengan Mereka.

Karena Di provinsi tersebut Masih Wilayah Dragon ,Brandi tidak heran jika mereka datang untuk mencari tahu informasi tersebut.

Di sebuah Mansion di Kota Bresia yang merupakan tempat Markas Dragon.

Edi Hiwe atau Eagle melapor pada orang yang sedang duduk di Kursi ke agungannya " Tuan Drake , orang yang saya kirim mengawasi Kong sudah melapor, Mereka bilang jika Kong berhasil merebut markasnya kembali " ucap Edi dengan Sopan.

Drake yang duduk membelakangi Edi menjawab dengan Santai " hmm.. ternyata anakku benar ,jika Orang yang membangkitkan Semangat Brandi bukan orang kaya Biasa "

" Edi !!, Kamu jangan ikut campur masalah ini !" Ucap Drake tegas.

" Baik Tuan !!"

Edi sebenarnya bingung ,kenapa tiba - tiba Dragon tidak mau melerai mereka, sementara 5 tahun Lalu dia selalu melerai pertikaian keduanya.

tapi Edi tidak mau mengambil pusing, bagi dia menjalankan perintah Tuannya lebih penting ,dari pada memikirkan cara untuk melerai keduanya.