Diego Orion Mandala atau biasa di panggil Igo adalah seorang casanova yang memutuskan untuk berhenti dari dunia percasanovaan dan mengejar cinta seorang wanita yang berhasil membuat jantungnya berdegup kencang.
Wanita itu adalah Tia,seorang wanita yang hanya ingin fokus pada kariernya. Sangking ingin fokus pada karier,membuat Tia tidak pernah membuka hatinya untuk seorang laki-laki termasuk Igo.
Sikap Tia yang dingin dan selalu menolaknya,membuat Igo berpikir untuk mendapatkan Tia dengan cara instan. Tapi sayangnya,cara instan Igo itu salah sasaran dan berujung pada pernikahan sang sahabat Yordan dengan kekasih hatinya.
Tapi Igo tak putus asa untuk mendapatkan hati Tia,karena hanya Tia lah wanita yang bisa membuatnya 'menggila' seperti saat ini.
Akankah Igo bisa menjadikan Tia miliknya dan bisa mendapatkan hatinya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PHSC 33
Dan benar saja, Tia langsung mencubit salah satu kacang tanah yang ada di dada Igo karena geram sang suami selalu menggodanya dengan hal-hal mesum.
"Auw...sakit Ti..ampun-ampun." Mohon Igo pada Tia agar sang istri melepas cubitannya.
Tia pun melepaskan cubitannya.
"Makanya punya otak jangan mesum terus!! Bikin kesel aja!!" Kata Tia ketus setelah melepas cubitannya pada kacang tanah sang suami.
"Sekarang kamu boleh kesel,tapi nanti kalau udah kena patilan maut si Dragon,pasti nyesel kamu kenapa gak dari malam pengantin kita kamu di patil Dragon." Kata Igo bangga.
"Au ah...terserah kakak aja!! Mending aku makan daripada dengerin kakak ngoceh." Jawab Tia.
Tia pun mulai melahap makanan yang ada di piringnya,mengisi perutnya dengan karbohidrat agar tenaga yang di hasilkan dari karbohidrat bisa membuatnya tahan menghadapi sikap Igo yang selalu menguras emosinya.
Sama dengan Tia,Igo pun mulai menyendokkan nasi dan lauk pauk yang ia masak ke dalam piringnya dan mulai melahap makanannya.
Tak seperti pasangan-pasangan yang menikah karena di jodohkan,yang akan diam seribu bahasa karena canggung kalau sedang di meja makan. Tapi untuk pasangan gesrek ke dua setelah Yordan dan Ica,suasana di meja makan malah terasa menjengkelkan dan menegangkan. Menjengkelkan karena Igo selalu mengeluarkan ocehan-ocehan untuk menggoda Tia,dan menegangkan karena takut-takut piring,gelas,teko,bahkan meja makan atau kursi makan beterbangan karena Tia yang sudah tidak bisa membendung emosinya karena Igo yang selalu menggodanya. Tapi untungnya Tia masih bisa menahan emosinya,sehingga apa yang di takutkan tidak terjadi.
Tak ingin berlama-lama mendengar ocehan Igo yang membuat telinganya sakit dan tekanan darahnya naik,Tia pun cepat-cepat menghabiskan makanannya. Dan hanya dalam waktu beberapa menit saja,makanan yang ada di piring Tia pun tandas. Cepat-cepat Tia berjalan ke dapur dan menaruh dan mencuci piring yang ia pakai makan di wastafel.
Melihat sang istri sudah selesai makan,Igo juga langsung cepat-cepat menghabiskan makanannya dan menyusul Tia ke dapur.
"Eiits...mau kemana?" Tanya Igo sambil menarik tangan Tia karena setelah Igo di dapur,Tia malah ingin pergi dari dapur.
"Ish...apaan sih?! Orang aku mau beresin meja makan." Jawab Tia,padahal tadi niatnya ia ingin langsung naik ke kamar dan mengunci pintu kamar dari dalam agar Igo tidak bisa masuk.
"Gak usah. Biar aku yang beresin meja makan,kamu bagian cuci piring." Tolak Igo,karena gelagat Tia yang ingin lari dari tanggung jawabnya memberi Igo upah,bisa terendus oleh Igo.
Tia menaikkan sudut bibirnya mendengar kata-kata Igo,ingin berdebat tapi malas. Jadi mau tidak mau Tia pun mengikuti perintah Igo. Dengan malas ia mencuci piring kotor yang Igo pakai makan dan peralatan masak yang Igo pakai untuk memasak,sedangkan Igo kembali ke meja makan untuk membereskan meja makan.
Karena masakan yang Igo masak tadi masih bersisa,Igo pun memasukkan makanan itu ke dalam kulkas,jadi Igo tak perlu masak lagi untuk makan malam atau keluar dari villa untuk mencari makan malam,karena Igo memang tidak berniat keluar dari villa selama bulan madu.
Setelah selesai membereskan meja,Igo pun ke dapur untuk menyusul Tia.
Igo berjalan mendekati Tia yang sedang membersihkan kompor dari sisa masakan Igo.
Untung saja cara Igo memasak tidak seperti lelaki pada umumnya yang kalau masak telur atau mie instan saja harus memporak-porandakan seisi dapur. Jadi tidak banyak piring kotor yang Tia cuci dan tidak tidak terlalu capek membereskan dapur.
Igo langsung memeluk Tia dari belakang. Sontak Tia langsung meronta karena Igo yang memeluknya secara tiba-tiba. Walaupun Tia menyadari kedatangan Igo di dapur,tapi Tia tidak menyangka kalau Igo akan langsung memeluknya dari belakang.
"Ikh...lepas!!!!" Ronta Tia.
"Jangan gerak-gerak Ti,enak soalnya!!! Nanti Dragon bangun loh." Ancam Igo.
Selain mengancam atas nama orangtua Tia,sekarang Igo punya jenis senjata baru untuk mengancam Tia,yaitu membawa nama Dragon. Dan benar saja,Tia langsung mematung tak berani bergerak takut-takut gerakan merontanya itu membuat Dragon terbangun dari bobok gantengnya.
"Kakak mau ngapain sih?!! Lepas,aku mau bersihin dapur dulu." Kata Tia.
Igo tak menjawab,ia malah mengambil kain lap yang ada di tangan Tia dan membuangnya kesembarang arah,kemudian Igo membalikkan tubuh Tia agar bisa berhadapan dengannya.
Tia menelan slivanya susah payah saat tubuhnya dan tubuh Igo berhadapan di tambah tubuh mereka yang tak berjarak serta aroma mint yang keluar dari mulut Igo berhasil membuat jantung Tia jedag-jedug.
"Ka..kak ma..u a..pa?" Tanya Tia gugup apalagi sorot mata Igo tak lepas menatap intens wajahnya,membuat Tia makin salah tingkah saja.
Igo masih diam seribu bahasa,ia masih senang memandang wajah Tia apalagi melihat Tia yang sekarang sedang gugup membuat Igo makin gemas.
"Ikh...kak Igo apaan sih ngeliatinnya kayak gitu!!! Jangan kayak gitu akh ngeliatnya!!!" Protes Tia sambil mendorong dada sang suami pelan.
"Kamu cantik Ti." Kata Igo sambil mengelus pipi Tia.
Blush. Seketika pipi Tia merona mendengar kata-kata Igo.
"Tapi percuma aja sih cantik kalau gak bisa tepatin janji." Kata Igo lagi.
Bruuk. Habis menerbangkan Tia ke langit,Igo langsung menjatuhkannya ke bumi.
Tia memutar bola matanya malas mendengar kata-kata Igo yang berhasil menjatuhkan mood nya. Karena Tia tau apa maksud kata 'janji' yang Igo maksud.
"Sialan!!! Kak Igo masih inget lagi.!" Umpat Tia dalam hati.
"Jangan pura-pura be•go Ti. Aku nagih upah aku sekarang. Cepetan!!!" Igo memanyunkan bibirnya siap untuk di landasi bibir Tia.
"Cih.." cebik Tia karena melihat bibir Igo yang monyong-monyong.
"Cepetan. Pegel nih bibir." Kata Igo memaksa.
"Iya bawel!!!" Jawab Tia ketus.
Tia menarik nafas dan menghembuskannya kasar,mencoba mengumpulkan kekuatan sebelum mendaratkan bibirnya di bibir Igo yang sudah berstatus suaminya.
"Tenang Ti,tenang. Anggep aja bibirnya kak Igo itu hidung boneka beruang loe." Gumam Tia dalam hati.
"Huuh.." sekali lagi Tia menghembuskan nafasnya kasar.
Dan...
CUP. Secepat kilat Tia mengecup bibir suaminya.
"Udah." Kata Tia setelah mengecup bibir Igo.
"Apa-apan tuh,masa gitu doang? Ulang-ulang,gak terasa." Protes Igo.
"Gak ada siaran ulang. Udah segitu aja!!" Tia balas memprotes Igo sambil mendorong tubuh Igo agar terlepas dari pelukan sang suami.
Tak terima karena Tia tidak mau mengulang kecupannya,Igo langsung menarik tengkuk Tia dan langsung mendaratkan bibirnya di bibir Tia.
"Hemph...." jelas aksi Igo itu membuat Tia meronta.
Tapi sayangnya makin Tia meronta,Igo makin menahan tengkuk Tia dan makin memperdalam pungutannya. Tak mau pasrah dengan apa yang Igo lakukan padanya,Tia pun menggigit bibir bawah Igo dengan tujuan agar Igo melepaskan pungutan mereka,tapi sayang gigitan yang Tia berikan malah di balas oleh Igo.
Igo balik menggigit bibir atas Tia sehingga membuat Tia mau tidak mau membuka mulutnya dan perang bibir pun terjadi,akhirnya Tia pun menyerah dan tak melakukan perlawanan, walaupun Tia tidak membalas serangan yang Igo berikan,tapi Tia juga tidak melawan dan hanya menikmati kunyahan-kunyahan dari Igo.
