NovelToon NovelToon
Vesper And The Bodyguards

Vesper And The Bodyguards

Status: tamat
Genre:Petualangan / Mafia / Militer / Identitas Tersembunyi / Persaingan Mafia / Gadis Amnesia / Tamat
Popularitas:16.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lelevil Lelesan

WARNING!
INI NOVEL DEWASA!
~banyak kata umpatan
~banyak adegan kekerasan (menyebabkan ngilu, serangan panik, pingsan dan kepikiran author tidak bertanggungjawab)
~banyak adegan percintaan
~harap menanggapi kisah ini dengan bijak

***

Seorang wanita yang lupa ingatan. Lupa akan masa lalunya. Terperangkap dan terjerumus dalam kehidupan barunya sebagai seorang mafia kelas dunia.

Dilatih oleh para orang-orang buangan yang menaruh dendam kepada Pemerintah. Siapa sangka dirinya akan menjadi Ratu di Kerajaan Mafia.

Penyiksaan, penghianatan dan dendam praktis mengubah Lily yang dulunya ceria dan lemah lembut berubah menjadi wanita berdarah dingin yang kejam tanpa belas kasih.

Menyamar menjadi seorang bodyguard boyband terkenal asal Korea Selatan. Lily menemukan jalan ke masa lalunya.

Diburu Polisi dan Pemerintah seluruh dunia serta dianggap sebagai penjahat perang karena aksinya yang selalu melibatkan pihak militer.

Orang-orang dari masa lalunya datang mencoba mengembalikan Lily ke kehidupan lamanya setelah mengetahui dirinya menjadi seorang mafia.

Akankah Lily kembali ke kehidupan masa lalunya ataukah tetap memilih menjadi seorang mafia?

~Dan.. jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan kepada penulis ya.
Karena ini masih novel pertama, maafkan jika ceritanya sedikit naif seperti penulisnya, hehe😁
Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan komen postif agar penulis makin semangat dalam berkarya. Terima kasih😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lelevil Lelesan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mati Rasa*

Tuan Ho makan malam bersama ke 3 wanitanya bersama Martin disebelahnya. Ada seorang pelayan dan 2 bodyguard diruangan itu. Martin memulai pembicaraan dengan bahasa Spanyol.

"Tuan Ho. Bagaimana jika kita mengundang Lily makan malam bersama kita. Nona Sherly dan Maria belum berkenalan dengannya." ucap Martin sopan.

Para wanita Tuan Ho saling memandang.

"Baik. Undang dia." jawab Ho sambil memakan kentang panggangnya.

Martin pun menginstruksikan kepada salah 1 bodyguard untuk memanggil Lily. Bodyguard itu segera pergi mencari Lily. Lily yang sedang mengecek jadwal pengiriman di pabrik segera pergi menemui Tuan Ho. Mereka berbicara bahasa Spanyol.

"Tuan Ho. Anda mencariku?" tanya Lily.

"Duduklah. Ikut makan malam bersama kami." ucap Martin ramah.

"Maaf, saya sudah berjanji kepada 9 agen untuk makan bersama mereka dan saya masih ada pekerjaan di pabrik. Saya permisi dulu." jawab Lily dingin seraya pergi berpaling.

"Kau menolakku?" ucap Tuan Ho melirik tajam ke arah Lily. Lily berhenti seketika.

Lily berbalik dan berjalan mendekati Tuan Ho dengan menarik sebuah kursi di samping Martin dan menyeretnya. Lily meletakkan kursi itu persis di samping Tuan Ho. Lily duduk dikursi itu dengan kaki dan tangan menyilang sambil menatap Tuan Ho. Tuan Ho terkejut dengan sikap Lily.

"Suapi aku." ucap Lily memandang Tuan Ho tanpa berkedip. Tuan Ho menatap Lily terpaku. Segera dia memotong kentang dan mencapkannya di garpu. Tuan Ho menyuapi Lily.

Martin dan ketiga wanita Tuan Ho tak percaya dengan apa yang dilihatnya karena Tuan Ho tak pernah seperti itu sebelumnya.

"Aku sudah makan. Bisa aku pergi sekarang?" tanya Lily datar. Tuan Ho tak menjawab. Dia hanya memberikan kode dengan matanya. Lily pun segera berdiri dan beranjak pergi.

"Lily. Setelah pekerjaanmu selesai di pabrik. Segera temui aku di kantor." ucap Tuan Ho tegas. Lily hanya mengangguk.

Ketiga wanita Tuan Ho dan Martin tak habis pikir bahwa Tuan Ho bisa diperintah begitu saja oleh seorang agen. Ketiga wanita Tuan Ho terlihat membenci Lily. Tapi Tuan Ho cuek saja dan melanjutkan makannya.

Di pabrik, Lily melihat para pekerja seperti tak beristirahat. Semenjak Lily datang hingga malam hari dia mengamati para pekerja ini seperti tidak beristirahat. Mereka juga terlihat kelelahan dan badan kurus kering. Lily mencoba mencari tahu tapi bodyguard Tuan Ho masih berada di lokasi pabrik. Lily pun menundanya.

Lily segera menyelesaikan pekerjaannya dan segera berkumpul dengan ke 9 agen di ruang makan bawah tempat karyawan pekerja gabungan berkumpul. Terlihat tawa dan kegembiraan diantara mereka ber10. Para pegawai yang bekerja di dapur memperhatikan mereka. Lily menyadarinya.

Lily izin ke kamar mandi. Dia melewati tempat memasak di dapur. Terlihat beberapa pegawai duduk dengan kelelahan. Lily mendatangi mereka. Mereka berbicara dalam bahasa Spanyol.

"Apa kalian baik-baik saja?" tanya Lily berdiri memandangi mereka.

Para pekerja itu pun terkejut dan memohon ampun agar tidak dihukum. Lily merasa aneh dengan situasi ini.

"Kalian tidak makan?" tanya Lily penasaran.

Mereka hanya diam saja dan saling memandang. Mereka terlihat ketakutan.

"Kami sudah makan nona." ucap salah seorang tukang masak.

Lily berjalan ke arah tukang masak itu. Dia memegang kedua pipinya dan membuka mulutnya. Lily juga menekan bagian perutnya. Tukang masak itu merintih kesakitan. Lily memandang mereka semua dengan tajam.

"Kalian kelaparan. Kenapa tidak makan?" tanya Lily dengan tegas.

Para pekerja itu hanya diam saja. Tak berani berkata apa-apa. Lily pergi meninggalkan mereka dan kembali ke meja makan. Para agen memandang Lily dengan heran.

Lily membawa senampan penuh roti yang ada dimeja makan dan membawanya pergi ke belakang. Para pekerja yang masih bingung dengan sikap Lily terkejut karena Lily kembali lagi dengan membawa sepiring penuh roti. Lily meletakkan di meja.

"Makanlah. Jangan khawatir. Tidak ada yang akan memarahi kalian. Cepat sebelum bodyguard datang." ucap Lily memberikan perintah.

Para pekerja itu pun segera mengambil dan memakan roti-roti yang ada di nampan itu dengan rakus. Mereka terlihat kelaparan. Lily mengerutkan alisnya. Dia tak menyangka Tuan Ho bersikap buruk kepada para pekerjanya. Lily pun segera pergi menemui Tuan Ho dikantornya.

Lily mengetuk pintu. Martin membukakan pintu dengan tersenyum tapi Lily melewatinya begitu saja. Dia berjalan dengan gusar ke arah Tuan Ho.

"Tuan Ho. Anda memperlakukan pekerja Anda dengan sangat buruk sekali. Mereka kelaparan. Apa kau tahu?" ucap Lily tanpa basa basi.

"Jadi.. kau sekarang juga mengurusi para pekerja? Kau mau memberontak?" ucap Tuan Ho masih sibuk menandatangani beberapa dokumen.

Lily memejamkan matanya dan menghela nafas.

"Kau tahu kenapa pendapatanmu menurun selama 3 bulan terakhir ini? Itu karena sebuah hal sepele yang kau sepelekan." ucap Lily tegas. Lily meletakkan kedua tangan dimeja kerja Tuan Ho. Dia mendekatkan wajahnya. Tuan Ho menatap Lily tak berkedip.

"Hal sepele apa itu?" tanya Tuan Ho tenang.

"Kau tak memberi makan para pekerjamu. Kau memaksa untuk bisa meningkatkan kualitas produksimu. Tapi kau tak memberikan penyokong pada pilarnya. Bagaimana bisa orang bekerja yang tanpa istirahat, tanpa makan, menghasilkan produk yang berkualitas. Semakin kau menggencetnya maka semakin menurun kualitasnya. Jika kau tetap dengan pemikiranmu, aku yakin dalam waktu dekat kau akan menjadi pengusaha urutan pertama yang akan bangrut di dunia." ucap Lily dengan penjelasan mendetail.

Tuan Ho menatap Lily tanpa berkedip. Begitupun Lily. Tiba-tiba Tuan Ho menyenderkan punggungnya. Dia menghela nafas panjang.

"Buktikan jika ucapanmu benar. Jika kau salah, kau takkan kuberi makan sebulan penuh. Bagaimana?" ucap Tuan Ho menantang.

"Deal. 3 bulan. Kita lihat saja. Biar kulakukan dengan caraku. Kau diam saja dan nikmati hasilnya." Lily pun beranjak pergi.

"Sombong sekali dia. Apa yakin bisa berhasil?" ucap Martin tak yakin dengan kemampuan Lily.

Tuan Ho hanya memicingkan matanya. Dia juga penasaran bagaimana hasilnya.

Lily tak mau membuang-buang waktu. Segera dia menginstruksikan kepada 9 agen untuk mengerjakan yang sudah Lily arahkan. Ke 9 agen ditugaskan menjadi ketua divisi khusus selama 3 bulan. O bagian pembibitan, V pemeliharaan tanaman, J panen, K pengolahan, C pengepakan, dan M pengiriman. S mengurusi jadwal shift para pekerja, W kelayakan pangan pekerja, dan X bagian keuangan.

Lily mengawasi secara ketat pekerjaannya selama 3 bulan ini. Dia ingin membuktikan bahwa cara yang diadopsinya ini akan meningkatkan kualitas produksi dan pendapatan Tuan Ho.

Sudah 3 bulan berjalan sebentar lagi musim panen. Lily terlihat lelah sekali karena tantangan dari Tuan Ho. Malam sudah larut dan Lily ingin segera mengistirahatkan tubuhnya. Lily membuka pintu kamarnya dan betapa terkejutnya dia melihat Tuan Ho sedang bercinta bersama ketiga wanitanya sekaligus!

Terlihat para wanita itu begitu pasrah dengan apa yang dilakukan oleh Tuan Ho dengan tubuh mereka. Tuan Ho duduk di ranjang diapit mereka bertiga. Desahan terdengar memenuhi seluruh kamar Lily. Mereka tak menyadari kehadiran Lily.

Segera Lily pergi meninggalkan kamarnya. Martin muncul dari pintu kerja Tuan Ho. Mereka berpapasan tapi Lily melewatinya begitu saja. Martin curiga. Dia mendengar ada suara-suara rintihan dan desahan dari dalam kamar Lily. Martin terkejut bukan kepalang melihat Tuan Ho melakukannya tanpa pintu yang terkunci. Martin segera memperingatkannya. Mereka berbicara dalam bahasa Spanyol.

"Tuan Ho! Apa yang Anda lakukan di kamar Lily?!" ucap Martin dengan lantang.

Sontak Tuan Ho terkejut melihat Martin ada di depannya dengan pintu kamar terbuka lebar. Para wanita Tuan Ho menjerit dan segera menyelimuti diri mereka.

"Kau gila! Kau melakukannya di kamar Lily! Dia barusaja dari sini!" tegas Martin.

Tuan Ho terkejut mendengar perkataan Martin. Segera dia berdiri dan mengambil jubah tidurnya berlari mengejar Lily. Para wanita Tuan Ho kebingungan.

"Apa yang kalian tunggu. Cepat kembali ke kamar kalian!" bentak Martin yang emosi. Dia tak menyangka Tuan Ho berbuat demikian.

Lily berjalan tanpa arah. Jantungnya berdegup kencang. Hatinya terasa sakit sekali. Nafasnya sesak dan pikirannya kacau. Dia masih teringat apa yang Tuan Ho lakukan bersama ketiga wanita itu dikamarnya.

"Berani-beraninya.. berani-beraninya dia melakukannya di kamarku!" ucap Lily dalam hati.

Wajahnya memerah menahan amarah. Air matanya berlinang. Lily tak bisa menahan gejolak di hatinya. Terdengar suara Tuan Ho memanggil-manggil namanya. Hati Lily semakin sakit ketika Tuan Ho memanggil namanya. Mereka berbicara dalam bahasa Inggris.

"Lily.. Stop! I Said Stop!" teriak Tuan Ho sambil berlari kearahnya.

Lily menghentikan langkahnya. Kepalanya tertunduk. Tuan Ho terengah-engah, dia diam saja tak tahu harus berbicara apa. Dirasa tak ada yang akan dikatakan olehnya Lily perlahan berjalan lagi. Dia memunggungi Tuan Ho. Lily tak mau melihatnya.

"Lily please stop. Please." ucap Tuan Ho memohon.

Lily kembali menghentikan langkahnya. Dia mengambil nafas panjang dan menghembuskannya. Kepalanya mendongak ke atas mencoba mengembalikan air mata yang akan menetes di pipinya. Lily mengatur nafasnya. Mencoba menenangkan hatinya.

Tuan Ho berjalan perlahan mendekatinya dan menyentuh tangannya. Lily menampik dengan keras pegangan tangan Tuan Ho. Dia terkejut. Lily memandangnya dengan wajah penuh kesedihan dan kekecewaan yang sangat mendalam.

"Jangan menyentuhku. Aku jijik padamu." ucap Lily menahan marah.

"Aku tahu kau marah padaku. Aku hanya bermain-main dengan mereka." ucap Tuan Ho membela diri.

"Bermain-main katamu? Begitu mudahnya kau mempermainkan perasaan seorang wanita ya. Aku baru tahu." ucap Lily dengan terkekeh.

"Apa kau cemburu?" tanya Tuan Ho memastikan.

Pertanyaan Tuan Ho spontan membuat Lily mengeluarkan seringainya.

"Kau kira yang kau lakukan akan membuatku cemburu? Tidak Tuan Ho. Tidak. Kau malah terlihat seperti seorang lelaki rendah dimataku. Bahkan lebih buruk dari seorang gigolo." ucap Lily tanpa basa basi.

"Plakk!" Tuan Ho menampar Lily dengan keras. Dia tak menyangka Lily akan mengatakan hal buruk padanya. Lily hanya terdiam. Dia menatap Tuan Ho dengan mata yang sendu.

"Bahkan kau sekarang berani menamparku. Sangat bagus Tuan Ho. Sangat bagus. Selamat. Kau sudah berhasil membuatku membencimu." ucap Lily dengan penuh kebencian. Dia meninggalkan Tuan Ho sendirian. Lily pergi entah kemana.

Tuan Ho tersadar dan dia mulai menyesali perbuatannya.

"Kenapa? Kenapa aku merasakan sakit hati dan kehilangan dalam waktu bersamaan?" ucap Tuan Ho dalam hati. Tanpa disadarinya Tuan Ho meneteskan air mata.

"Apa ini? Tidak mungkin.. ini tidak mungkin." ucap Tuan Ho lirih.

Martin mengamati mereka berdua sedari tadi dari jauh. Dia tak tahu harus berbuat apa. Dia memilih diam dan membiarkan mereka berdua menyelesaikannya dengan caranya sendiri.

Lily berjalan dengan pikiran yang menuntunnya akan dibawa kemana, dia pasrah saja. Saat tersadar, dia sudah ada di atas menara pengawas salah satu ladang ganja. Lily merobohkan diri disana. Air matanya sudah mengering. Tapi pikirannya kosong.

Terdengar langkah kaki menuju ke arahnya. Muncul agen M dengan membawa segelas kopi dan sebuah roti dimulutnya. Dia terkejut ada nona Lily disana. Mereka berbicara dalam bahasa Inggris.

"Miss Lily? What are you doing here?" tanya M kebingungan.

Dia melihat mata yang sembab di wajahnya.

"Are you crying?" tanya agen M sembari jongkok perlahan dan meletakkan gelas kopi disebelahnya.

"Ah.. aku.. aku.. aku hanya kangen ibu." Ucap Lily dengan gugup.

Dia tersenyum kepada agen M dengan tatapan sendu. M melihatnya menjadi iba. Tiba-tiba lampu sorot di menara pengawas mati. Suasana menjadi gelap gulita. Lily kaget dan segera berdiri.

"Ah jangan khawatir nona Lily. Sudah beberapa hari ini lampu ini memang mengalami masalah. Teknisi sedang memperbaikinya. Sepertinya jaringan kabel dibawah tanah rusak tapi belum ketemu kerusakannya. Nanti akan hidup lagi." ucap M santai.

Tiba-tiba ada suara seperti siulan.

"pwiiiiuuu... wittt" Lily menggerakkan badannya mencari asal suara itu. Agen M ikut berdiri.

"Kenapa nona Lily? tanya M bingung. Dia masih bisa melihat Lily dari pancaran cahaya bulan. Meskipun tak jelas tapi wajah Lily masih terlihat.

"Kau dengar barusan?" ucap Lily lirih.

Tiba-tiba suara itu terdengar lagi.

"pwit.. pwit.." ritmenya berbeda. Batin Lily

"Itu hanya suara burung nona." ucap agen M santai.

"Burung tak bersuara seperti itu." Lily mulai curiga. Dia segera memberikan instruksi. "M, siapkan pistol bius." ucap Lily lirih.

"Kenapa nona?" tanya M bingung.

"Cepat lakukan saja!" bentak Lily dengan berbisik. M segera menyiapkan pistol dengan mengisi peluru bius.

"Sudah nona." ucap M bersiap.

"Tunggu aba-abaku. Tetap merunduk." ucap Lily yang berdiri mengawasi sekitar yang gelap gulita tak terlihat apapun.

"Apa yang harus ku tembak? Aku tak tahu harus membidik sasaran apa?" ucap M dalam hati yang kebingungan.

Suara itu terdengar lagi.

"pwiewwww.."

"arah jam 2, permukaan!" teriak Lily cepat. Dengan segera M melepaskan 2 tembakan sekaligus dimana dia tak melihat ada objek disana.

"Slup.. slup.."

Tiba-tiba terdengar suara "Aaagghhh." Lily dan M terkejut. Ada suara anak kecil disana. Lily pun segera mengambil senter yang sudah ada di menara itu.

"M lindungi aku." ucap Lily serius. M mengangguk.

Dia mengikuti Lily dibelakangnya dengan senjata api yang ditodongkan kesegala arah jika terlihat ada objek yang bergerak. Mereka menuruni menara dan menuju ke ladang ganja. Lily memegang senter di tangan kirinya dan senjata di tangan kanannya.

Terlihat seorang anak perempuan pingsan dengan panah bius menancap di punggungnya. Lily terkejut. Segera dihampirinya anak itu. Lily mencabut dua panah di punggungnya. Lily menggendongnya. Dia dan M hanya saling memandang. Mereka bertiga segera pergi ke dalam gudang penyimpanan ganja.

Lily membaringkan anak itu diatas meja.

"M. Kau pernah melihat anak ini?" tanya Lily.

"Tidak nona." ucap M jujur.

"Panggil S. Dia mengenal semua orang yang ada disini." Lily memberikan perintah.

"Baik nona." M pun segera pergi mencari S.

Agen S memiliki IQ yang hampir sama dengan Lily hanya selisih 15 point, 170. Dia memiliki ingatan yang sangat kuat. Dia salah satu anggota pasukan Han saat di camp dan bisa 6 bahasa. S salah satu agen andalan Lily.

---------

~Ilustrasi Martin. Entah siapa dirimu tapi engkau berhasil membuat hatiku lumer😆 dan menginspirasiku akan sesosok Martin dalam novel ini.

source : menshairstylesnow.com

1
Iamtvr
Tuan Charles: "Sudah dikasih clue, tidak mau mengerti." 😭
Iamtvr
Akhirnya bahasa kocak Bung Eko kembali lagi 😭
Iamtvr
Mbaa Leee aku baca novelmu lagiii, waktunya recharge energy paska dibantai habis-habisan sama dosen 😭
👑 N 💣
mksdtnya " dan menenangkan " gitu kah mbk😁
👑 N 💣
q bacanya kok kyaknya ada yg kurang.. apakah ada penghapusan kata mbk aju🤔
👑Ajudan Tante Lele💣: wah blm bc ulang, tar aku cek
total 1 replies
Kartika Wulan Sari
ini pembacaan ku yang ke 3x,yang pertama aku lupa tahun berapa,rasanya kayak senam jantung,nangis,tertawa,deg²an pokoknya campur aduk.Baca ke 2x nya ada bagian yang aku skip karena nangis nya sampai ke ulu hati dan yang kali ini aku ga tau mau aku skip lagi apa engga.Pokok nya ga bosen deh.Aku ada jiwa psikopat nya jdi untuk hal2 gila yang dilakukam vesper kedepannya aku suka sih.😄
👑Ajudan Tante Lele💣: makasih yaa😍
eh tapi kl pakai akun lama, bikin popularitas novel gak naik😩
tar kl baca lagi pakai akun baru ya😆
total 1 replies
Dhewa Shaied
Luar biasa
👑Ajudan Tante Lele💣: tencuuu ❤️❤️❤️
total 1 replies
Ayay Nya Yuda
ga masalah Thor bahkan imajinasi 21+ aku lebih gila drps othor keknyaa hahahahahahah
👑Ajudan Tante Lele💣: jiah🤣
total 1 replies
Ayay Nya Yuda
🤣🤣😭😭😭
Ayay Nya Yuda
eko ekoo😭😭😭😭
Ayay Nya Yuda
gak sadar udh desember lg aja wkwkw
Ayay Nya Yuda
ngakak suuuuu
Ayay Nya Yuda
HAHAHAHAH KOCAK MAK ANAK SATU INI😭😭🤣🤣
Ayay Nya Yuda
aku jd ingat mantanku krna agak mirip visual kai,mknya aku di tim KFC thor wkwkw
Ayay Nya Yuda
THORR AKU KEK GAK RELA 2 SENIOR ITU MENINGGAL YAA HUWAAA😭😭😭
Ayay Nya Yuda
nah kan hahahah dikatain durhaka lu vier ahahahahahah
Ayay Nya Yuda
javier bener2 lu yee ntar abis luu diomelin emak lu si ular kobra itu hahahahaha
Ayay Nya Yuda
NGAKAK WOYLAH EKOO🤣🤣🤣
Ayay Nya Yuda
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ayay Nya Yuda
jd ingat satu film barat yg penjara bawah laut, seremmm
👑Ajudan Tante Lele💣: wah film apa tuh jadi pengen nonton
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!