USAI

"WINDA, BISA-BISANYA KAMU MEMBIARKAN ANAKKU DIBAWA PERGI OLEH PRIA YANG TIDAK DIKENAL....."

"Angkasa Raditya Sinaga, apa kamu sudah lupa dengan namaku?"

Mendengar suara Raditya seketika Aira menoleh ke belakang, ia melihat Raditya berjalan mendekat ke arah dirinya sambil menggendong putrinya yang tengah tertidur dipundaknya.

"Bang Radit" Aira sangat terkejut melihat Raditya berada tepat dihadapannya.

'Jadi semua hadiah-hadiah itu pemberian Bang Radit' gumam Aira dalam hati.

"Hanya tinggal finishing kan? Ayo pulang, kasihan Chelsee seperti sudah sangat lelah" Raditya meraih tangan Aira "Wind, kamu selesaikan semuanya" kemudian Radit menggandeng tangan Aira, berjalan keluar dari hottel.

"Baik Pak Angkasa." Winda bergegas masuk kedalam ballroom hottel mengecek ulang hasil pekerjaan teman-temannya.

Sementara itu tiba dilobby hottel Aira melepaskan genggaman tangan Raditya "Bang Radit, biar aku saja yang menggendong Chelsee" pinta Aira.

"Aku akan mengantarmu pulang" Radit kembali meraih tangan Aira dan menggandengnya keluar dari hottel.

Rupanya diteras hottel supir Raditya telah menunggunya dan membukakan pintu mobil.

"Kamu pulanglah, aku ingin menyetir sediri" ucap Raditya kepada supirnya.

"Baik Pak" supir Raditya pun berlalu meninggalkan Rditya dan Aira.

"Ra, masuklah!!" Raditya meminta Aira masuk kedalam mobilnya.

"Aku pulang sendiri saja Bang Radit, sini Chelseenya biar aku yang gendong" Aira kembali meminta Raditya untuk memberikan putrinya.

"Please Ra, kali ini saja" pinta Raditya sungguh-sungguh.

Dengan perasaan ragu akhirnya Aira menurut, ia masuk kedalam mobil "Chelsee biar aku pangku saja" ucap Aira.

"Okay, pake dulu seatbeltnya" ucap Raditya, Aira mengangguk kemudian memasang seatbelt, setelah itu Raditya menaruh Chelsee dipangkuan Aira dan menutup pintu mobilnya.

Setengah berlari Raditya masuk kedalam mobil, ia mengemudikan kendaraannya menuju kediaman Aira.

Sepanjang perjalanan tak ada percakapn di antara keduanya, yang terdengar hanya sayup-sayup lagu On Bended Knee yang di populerkan oleh Boyz II Men.

...Can we go back to the days our love was strong?...

...Can you tell me how a perfect love goes wrong?...

...Can somebody tell me how to get things back...

...The way they use to be?...

...Oh God give me a reason...

...I'm down on bended knee...

...I'll never walk again until you come back to me...

...I'm down on bended knee....

Raditya memutarnya berulang-ulang seolah ia ingin menyampaikan permohonan maaf kerena pernah meninggalkan Aira dan kini ia ingin meminta Aira kembali padanya, sementara Aira hanya menundukan kepalanya sambil mengelus lembut kepala putrinya, ia masih merasa malu kepada Raditya atas kejadian beberapa waktu lalu ketika dirinya hampir saja diperkosa oleh Alex.

Setelah empat puluh lima menit melintasi jalanan kota Tangerang Selatan, akhrinya Raditya menepikan kendaraan didepan kediaman Aira. Ia turun terlebih dahulu kemudian membukakan pintu mobil untuk Aira dan kembali menggendong Chelsee yang masih tertidur.

Raditya menggendong Chelsee hingga masuk kedalam kamar Chelsee, dengan perlahan Raditya merebahkan tubuh Chelsee di atas tempat tidur.

"Aku langsung balik lagi ke hottel ya, gala dinner wedding anniversary orang tuaku sebentar lagi di mulai, terima kasih ya decorasinya bagus sekali" ucap Raditya.

"Terima kasih" Aira mengantar Raditya sampai ke teras depan rumahnya.

"Ra, aku minta maaf ya tadi membuatmu cemas. Besok aku boleh main ke sini kan?" tanya Raditya.

"Maaf Bang Radit, sebaiknya Bang Radit jangan lagi datang kemari dan jangan lagi memberikanku hadiah. Aku tidak ingin memiliki masalah dengan istri dan keluarga Bang Radit"

"Jadi selama ini kamu mengira aku sudah menikah?" Raditya memperlihatkan jari tangannya jika tidak ada cincin yang melingkar di jari manisnya.

"Aku belum menikah, jadi besok aku akan kembali lagi kesini, akan aku jelaskan semuanya padamu" ucap Raditya, ia mendekatkan tubuhnya ke arah Aira "I'm yours" bisiknya di telinga Aira, kemudian ia melangkah pergi meninggalkan kediaman Aira.

Aira melihat kepergian Raditya dengan wajah datar 'Aku sudah tidak ingin bermimpi lagi' gumamnya, ia masuk ke dalam rumahnya menemani putrinya beristirahat.

Keesokan harinya setelah menjemput Chelsee di sekolah, Aira mengunjungi markas komunitas Special Child untuk evaluasi kegiatan komunitas sekaligus penetapan ketua komunitas yang baru.

Ia tak menyangka jika hasil voting sebanyak 85% dari jumlah anggota yang hadir mempercayakan Aira sebagai ketua komunitas.Tanpa berbasa basi Aira langsung mengutarakan keinginnanya untuk mendirikan sebuah yayasan pelatihan keterampilan untuk anak-anak berkebutuhan khusus dengan beragam kondisi.

Ide brilian dari Aira itu di sambut hangat oleh seluruh anggota komunitas, karena dengan mendirikan sebuah yayasan resmi maka akan memperoleh perlindungan hukum,diakui entitasnya sebagai subjek hukum, memperjelas pemisahan antara harta pendiri dan yayasan, mudah dalam mengurus perizinan lainnya serta diipercaya oleh para donatur. Sehingga ia dapat membantu lebih banyak lagi anak-anak berkebutuhan khusus yang kurang mampu agar mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik kedepannya.

Saat Aira tengah mempresentasikan program kerjanya, tanpa ia sadari jika Raditya tengah memperhatikannya. Aira menjadi salah tingkah ketika ia mengetahui kehadiran Raditya di markas komuntasnya.

"Mohon maaf mom's presentasinya saya tunda sebentar, karena ada teman saya yang datang" Aira menghentikan sejenak presentasinya kemudian ia menghampiri Raditya.

"Kok Bang Radit bisa ada disini?"

"Kan kemarin aku janji akan datang lagi, tadi aku ke rumahmu kata pegawaimu, kamu dan Chelsee sedang disini. Kamu lanjutkan saja, aku akan menunggumu di sini atau aku akan bermain bersama Chelsee di sana" Raditya menunjuk ke arah Chelsee yang tengah bermain bersama teman-temannya.

"Jangan!!!" Dengan refleks Aira melarang Raditya untuk bermain bersama putri kecilnya ia tidak ingin ada orang lain yang mendekati putrinya kemudian meninggalkan atau mengecewakannya lagi sehingga membuatnya patah hati.

"Kenapa Ra?"

"Biarkan dia bermain dan bersosialisasi dengan teman-temannya"

"Aku hanya...."

"Pokoknya jangan, aku hanya tinggal closing. Paling lama lima belas menit lagi jika Bang Radit ingin menunggu, tunggu saja di sini"

"Baiklah, aku akan menunggu disini" Raditya mengalah, ia menuruti Aira untuk tidak menghampiri Chelsee.

Aira menganggukan kepalanya, kemudian ia kembali menghampiri anggota komunitasnya untuk menutup presentasinya.

Sesuai dengan janjinya, kurang dari lima belas menit Aira kembali menghampiri Raditya dan mengajak Chelsee untuk pulang.

"Aku bawa mobil, jadi Bang Radit duluan saja, nanti aku dan Chelsee menyusul dari belakang" ucap Aira.

"Aku yang tidak bawa mobil, tadi supirku sudah pergi meninggalkanku. Boleh aku menumpang mobilmu?" ia sengaja menyuruh supirnya pergi agar ia bisa satu mobil dengan Aira.

"Bang Radit saja yang bawa" Aira memberikan kartu mobilnya kepada Raditya.

"Okay, terima kasih ya." Raditya menerimanya dan masuk ke dalam mobil Aira bersama Aira dan juga Chelsee.