Jodoh Takkan Kemana

Seorang laki-laki gagah terbaring lemah di ruang ICU karena sesaat setelah masuk ke ruang IGD, Reza sempat ngedrop.

~Di lain tempat

"Andre! kita berhasil mencelakakan anaknya Vino yang bernama Reza, sekarang ia sudah masuk ke rumah sakit dan kondisinya kritis saat ini," ucap mbah Goro membuat Andre tertawa bahagia usahanya kali ini berhasil.

"Setelah ini buat calon istrinya benar-benar terpuruk!" perintah Andre dan mbah Goro pun mengangguk.

~Kediaman Andara

PRANG

Yusti tak sengaja memecahkan gelas saat sedang minum di dapur. Vino yang masih diruang kerja mendapat telepon dari Riko bahwa Reza mengalami kecelakaan dan kondisinya saat ini sedang kritis. Tubuh Vino langsung melemas, ia segera mencari keberadaan Yusti untuk ke rumah sakit.

"Mih! ya Allah kenapa banyak pecahan gelas?" tanya Vino yang masih panik karena kabar mengenai Reza.

"Tadi mamih gak sengaja memecahkan gelas, feeling mamih tiba-tiba gak enak pih ada apa ya?" tanya Yusti sambil memegangi dadanya merasakan sangat sesak dan detak jantungnya berdenyut begitu cepat.

"Astaghfirullah! Mamih anak kita Reza, tadi Riko telepon katanya Reza kecelakaan dan sekarang kondisinya kritis kita harus ke rumah sakit sekarang!" jawab Vino denga nafas tersengal-sengal karena terlalu panik.

Keduanya berangkat dengan menggunakan supir karena kondisi Vino yang sedang panik jadi tidak memungkinkan untuk mengendarai mobilnya sendiri.

~Kediaman Navanka

Agistha dan kedua orang tuanya baru saja selesai mengaji bersama untuk mendoakan orang-orang yang paling mereka sayangi pergi terlebih dahulu. Rukman yang sedang bersantai di sofa masih menggunakan sarung, peci serta baju kokonya mendapat telepon dari Riko bahwa Reza mengalami kecelakaan dan kondisinya kritis saat ini.

"Innalillahi, baik Ko saya akan segera kesana," ucap Rukman diakhir teleponnya dengan Riko membuat Rachima dan Agistha yang juga berada di sofa tersentak kaget.

"Siapa yang meninggal pah?" tanya Agistha.

"Iya pah, ada apa pah?" tanya Racima.

Rukman memandang Rachima kemudian Agistha.

"Reza, kecelakaan dan sekarang kondisinya kritis, kita harus kerumah sakit sekarang," ucap Rukman lirih.

Agistha langsung mematung, memorinya terpental jauh saat kepergian kakak dan adiknya 11 tahun silam. Dadanya begitu sesak, hatinya begitu remuk, pernikahannya yang tinggal 3 hari lagi dilaksanakan sepertinya akan tertunda entah kapan waktunya akan tiba.

Rukman yang melihat reaksi Agistha langsung mendekatinya begitupun dengan Rachima, dengan penuh kasih sayang Rukman dan Rachima memeluk Agistha. Seketika tangis Agistha tumpah, airmatanya tak bisa dibendung lagi.

Cukup lama Agistha menangis dipelukan kedua orang tuanya. Saat sudah merasa baik, Agistha berhenti dari tangisannya. Ia tersadar kalau ia terus menangis tak baik juga untuk dirinya sendiri. Hanya dengan doa yang Agistha bisa lakukan saat ini. Berharap Sang Maha Pencipta memberi sebuah keajaiban kepada Reza.

"Pah, mah aku ingin melihat mas Reza," ucap Agistha yang masih menatap kosong ke depan.

"Ayok mamah bantu ganti baju dulu ya," ajak Rachima sambil memapah Agistha menuju ke kamarnya.

Beberapa menit kemudian keluarga Navaka berangkat menuju rumah sakit. Saat melewati persimpangan jalan tempat Reza kecelakaan. Mata Agistha melihat sesuatu yang sangat aneh. Dia melihat sosok perempuan di depan mobil Andre. Dengan sorotan tajam Agistha memperhatikan sosok tersebut ia berusaha sekuat mungkin melawan rasa yang berlawanan oleh hati kecilnya.

"Siapa kamu!" tanya Agistha pada sosok perempuan itu dan sosok itu hanya menyeringai.

"Siapa yang menyuruhmu!" tanya Agistha lagi.

"Kamu akan tau siapa yang menyuruhku saat orang yang sudah aku celakai benar-benar mati!" kata sosok perempuan itu kemudian pergi menghilang begitu saja.

"Itu tidak akan pernah terjadi!" ucap Agistha dalam hatinya.

"Pah kita ke rumah ustadz Fahri saja ya, ada yang ingin aku tanyakan padanya," ucap Agistha membuat Rukman tercengang.

Mereka pun tidak jadi ke rumah sakit melainkan ke rumah ustadz Fahri.

~Kediaman ustadz Fahri

Beberapa menit kemudian keluarga Navaka tiba di rumah ustadz Fahri.

TOKTOKTOK, "assalamualaikum ustadz," ucap Rukman.

Ceklek, "waalaikumsalam, pak Rukman sekeluarga ada apa nih malam-malam datang kemari?" tanya ustadz Fahri.

"Mari silahkan masuk kita bicara didalam saja," lanjut ustadz Fahri mengajak keluarga Navanka masuk ke dalam rumahnya.

Setelah duduk, Agistha menceritakan tentang yang baru saja dia alami. Rukman dan Rachima tercengang dan baru mngerti kenapa Agistha ingin pergi menemui ustadz Fahri.

"Sebentar, biar saya lihat dulu," kata ustadz Fahri kemudian memejamkan matanya sambil membaca doa.

Cukup lama ustadz Fahri berkutat dalam penerawangannya. Dan akhirnya buka suara.

"Andre telah mengetahui kepulangan anaknya ke kota ini, saat ini dia sedang bersama seorang dukun yang membantunya. Dan benar ternyata Reza kecelakaan itu ulah Andre, dia sengaja memerintah dukunnya untuk mencelakai Andre tujuannya hanya untuk membuat keluarga pak Vino hancur begitu pula dengan keluarga pak Rukman. Dan sosok perempuan itu adalah peliharannya dukun tersebut. Saya akan membantunya sekarang juga. Kalian bisa ikut ke ruangan saya sekarang," jelas ustadz Fahri kemudian menuju ruangannya diikuti dengan Rukman, Rachima dan juga Agistha.

Bersambung..