NovelToon NovelToon
Jodoh Dari GC

Jodoh Dari GC

Status: tamat
Genre:Teen / Komedi / Perjodohan / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Net Profit

📢📢SELAMAT DATANG DI AREA HAHA HIHI 🤣🤣

Freya, gadis penurut dan berbakti harus mengikuti keinginan orang tuanya. Mama Ratna yang sangat suka membaca novel online, otaknya sudah tercemar oleh novel-novel yang telah ia baca. Hingga akhirnya ja menjodohkan putrinya dengan salah satu putra teman online yang ia kenal lewat grup chat (GC) novel kesayangannya. Dia berharap kehidupan anak-anak mereka berakhir bahagia seperti novel yang ia baca.

"Mencintaiku tak sesulit mengerjakan PR matematika, tak perlu perhitungan cukup bilang saranghae." Freyanisa Fransisca.

"Cinta bukan perhitungan tapi logika. Dan logikaku belum bisa berkata saranghae." Arkana Rahardian.

Akankah kisah mereka berakhir bahagia seperti novel yang dibaca orang tuanya?

happy reading jangan lupa like, komen dan favoritkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Tipe Kucing Kampung

Arka tiba di kampus pukul delapan tiga puluh, sudah jelas terlambat karena seharusnya dia sudah berada di kelas tepat jam tujuh tiga puluh. Benar saja saat ia masuk ke kelas sudah ada dosen yang mengajar mata kuliah pertama. Arka beralasan keterlambatannya hari ini karena dirinya baru kembali dari luar kota tadi subuh. Beruntung karena Arka adalah salah satu mahasiswa yang cerdas dan aktif dalam organisasi kampus, sehingga tak sulit baginya untuk mendapatkan simpati dosen dan bisa mengikuti kuliah meskipun terlambat. Padahal dosen yang terkenal killer dan pelit nilai itu jarang sekali mengizinkan mahasiswa yang datang terlambat mengikuti mata kuliahnya.

Setelah perkuliahan pertama selesai, Arka bersama Rendi dan Irfan yang sudah sangat kepo dengan pernikahan sahabatnya itu buru-buru menggiring Arka ke kantin untuk mengorek malam pertamanya. "Bilang aja lu telat gara-gara anteng ngelonin bini lu." Ledek Rendi.

"Gimana rasanya bisa merawanin anak orang Ar?" Tanya Irfan.

Ditodong pertanyaan dari dua sahabatnya rasanya seperti meruntuhkan harga dirinya yang sampe sekarang belum bisa memiliki Freya sepenuhnya. Sebenarnya tak sulit bagi Arka jika ingin memiliki Freya sepenuhnya, dirinya bisa memaksa gadis itu toh tak masalah. Keduanya suami istri yang sah dan dirinya berhak atas Freya.

Tapi Arka bukanlah tipe lelaki kucing kampung yang liat daging mentah langsung embat begitu saja. Baginya membumbui daging itu dan mengolahnya menjadi makanan yang lezat tentu saja akan menjadi lebih enak, nikmat dan membahagiakan ketika di makan. Begitu juga soal hubungan, ia tak ingin memaksakan keinginannya untuk memiliki Freya sepenuhnya. Dirinya akan membimbing gadis itu dengan pelan dan sabar sembari membuat gadis lugu itu bisa menerimanya sebagai suaminya tak lupa menghadirkan cinta diantara mereka. Bukankah bisa memiliki gadis lugu itu dengan cinta dan kasih sayang akan lebih menyenangkan dan membahagiakan dari pada buru-buru memaksakan kehendaknya untuk memiliki Freya sepenuhnya bisa-bisa bukannya mencintainya, Freya malah akan membencinya. Meskipun Arka belum menyadari apakah dirinya sudah mulai mencintai Freya atau belum tapi dari awal ia sudah berkomitmen untuk membuka hatinya dan menerima Freya sebagai pasangan hidupnya. Lagi pula tak ada satu pun alasan baginya untuk tak menyukai istrinya yang begitu lugu, dengan sikapnya yang kadang ngeselin tapi menggemaskan juga. Ditambah dengan sifat polos dan lugu istrinya yang membuat selalu tak tega membiarkan gadis itu ngambek.

"Kelon, merawanin anak orang. Cih itu semua masih diluar jangkauan." Batin Arka sambil meneguk kopi hitam di hadapannya.

Irfan merebut cangkir kopi Ardi dan meletakannya di meja. "Si gebleg di tanya malah ngelamun lu."

"Jangan bilang lu belum bobol tuh gawang?" Ujar Rendi yang seolah bisa menebak dari ekspresi wajah Arka.

"Beneran lu belum merawanin bini lu? Wah kejantanan lu di pertanyakan Ar." Ledek Irfan. "Sia-sia dong kita selama ini nonton film biru berjamaah." Lanjutnya dengan tertawa mengejek sahabatnya.

"Sorry yah gue cuma nonton sekali. Itu juga karena lu maksa." Elak Arka yang memang hanya menonton vidio tidak senonoh itu satu kali saja.

"Gue serius Ar, lu beneran belum merawanin tuh bocah?" Tanya Rendi sekali lagi dengan menatap serius ke arah Arka.

Arka hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan sahabatnya, dan itu berhasil membuat Irfan dan Rendi tertawa mengejek padanya.

Arka menatap kesal kepada dua sahabatnya yang malah tertawa diatas penderitaannya.

"Sorry sorry bukan maksud ngejek lu ya. Gue cuma heran aja kok bisa lu kaga nyentuh tuh bocah. Jangan bilang lu berdua pisah kamar?" Ujar Irfan setelah berhasil menghentikan tawanya.

"Ya kaga lah lu kira gue juga bocah main pisah kamar segala. Gue tidur sekamar sama dia." Jawab Arka.

"Ya terus kenapa kaga lu sentuh tuh bocah?" Heran Rendi.

"Ya karena bini gue tuh amazing banget. Gue berasa lagi privat kesabaran tanpa batas." Ujar Arka yang kemudian menceritakan malam pertamanya yang naas malah tidur di ruang TV. Kesabarannya menuruti keinginan-keinginan istri polosnya yang membuat kakinya pegal hingga berakibat salah paham pada mertuanya yang mengira mereka menghabiskan malam yang mengairahkan. Dan yang terakhir tentu saja celotehannya yang menanyakan mau dikasih makan apa hingga kekonyolan Freya yang meminjam kemejanya semalam hanya demi ingin terlihat seperti yang di drama korea.

Mendengar cerita dari pengantin baru yang benalr-benar berbeda dengan orang lain yang biasanya langsung menceritakan malam pertama yang mereka lalui dengan menggairahkan sedangkan sahabatnya ini sungguh kurang beruntung. Rendi dan Irfan yang awalnya iri karena Arka bisa lebih dulu mengalami malam yang penuh kehangatan ternyata salah, Arka malah seolah sedang dalam tahap ujian kesabaran.

"Gue turut berduka cita Ar hahaha." Ucap Rendi sambil tertawa.

"Ish sialan. Gue masih hidup pake berduka cita segala." Kesal Ardi.

"Ya ya ya gue cuma berduka cita kasihan aja sama kesejahteraan junior lu." Ujar Rendi.

"Iya kasihan junior lu udah punya rumah sekarang tapi belum boleh masuk hahahaha." Timpal Irfan.

"Otak lu berdua isinya cuma ena-ena doang dasar." Kesal Ardi sambil menoyor kepala Rendi dan Irfan bergantian.

Arka melihat jam di tangannya yang sudah menunjukan pukul sebelas, sudah waktunya perkuliahan kedua di mulai. Ketiganya pun berlalu meninggalkan kantin tak lupa membayar minuman mereka.

Di depan kelas mereka terlihat Lisa berdiri di sana, wanita itu langsung menghampiri Arka dan memeluknya. "Sayang kemana aja sih? Gue WA dari tadi kaga di read." Ucapnya manja.

"Dari kantin."

"Yang katanya mau jalan kalo lu udah balik. Kapan? Gue udah pengen shopping nih ada tas baru yang udah gue incer." Ujar Lisa.

Irfan berbisik ke telinga Arka, "inget udah punya bini lu."

Arka melepaskan tangan Lisa yang masih memegangi lengannya. "Iya nanti gue kabari, gue ke kelas dulu." Ucap Arka kemudian meninggalkan Lisa.

Di dalam kelas lagi-lagi Irfan menegur Arka, "Lu masih belum mutusin Lisa Ar? Kasian gue sama bini lu. Udah masih polos sama lugu eh lu boongin lagi."

"Gue mau mutusin Lisa kok tinggal nunggu waktu sama alesan yang tepat aja. Lagian si Lisa tuh nguras duit gue doang." Ujar Arka sembari menggambil ponsel yang bergetar dari sakunya.

Arka menerima panggilan yang masuk. "Iya Dek. Tinggal satu mata kuliah lagi. Iya-iya nanti Abang beliin." Ucap Arka yang kemudian mengakhiri panggilan. Terlihat senyum di bibir lelaki itu setelah menerima telpon barusan.

"Kenapa lu cengar-cengir gitu abis nerima telpon?" Heran Rendi.

"Bini gue."

"Kenapa bini lu? Minta di kelonin?" Timpal Irfan.

"Heu otak lu kelon mulu isinya Fan. Kebanyakan nonton film biru lu." Ucap Arka sambil menoyor kepala Irfan. "Dia minta beliin seblak." Lanjut Arka.

.

.

.

.

Yang pengen seblak acungkan tangannya, biar sekalian dibeliin sama Bang Ar wkwkwk.

Jangan lupa like, komen dan favoritkan!!!

1
Mystera11
mampir thor,,,
Fina Fitriani
suka Thor.... baca karya2 dirimu... lucu dan suka gemezz sendiri bacanya ...lanjut ah,bacanya......
Muliana
Luar biasa
irma hidayat
Lisa cewek gila
irma hidayat
seneng pake banget ga selingkuh lagi arka
irma hidayat
ga tegas arka kata nya mau putusin Lisa ditunda aja, rasain kalau udah nyesel ketauan freya
irma hidayat
nah loh gimana nanti ka arka belum selesai sama Lisa pacarnya
irma hidayat
seruu ceritanya, kasian Ardi juga
irma hidayat
Biasa
Jeissi
semoga lisa bisa berubah jadi lebih baik lagi.
Jeissi
memangnya dikirim ke luar negeri bisa menjamin lisa ga berulah lagi? 😏
Jeissi
kasus lisa itu percobaan pembunuhan dan gampang banget mereka cabut tuntutan gitu aja?
ga bisa berkata-kata deh gue.
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
seson2 arkana rahardian.freya
Dina Marliana
yahhh udah juga di baca ka😁😁🤭
Dina Marliana
yaahhh udah baca juga ka 🤗🤭 aku padamuh aja lah wkwkw😁👍
Dina Marliana
udah ka, malah sebelum kesini baca yg pertama karya kk yg cerita si jasjus dulu heheee🤗🤭
Dina Marliana
yaa udah semua yg belum kisah Ardi sama miya kuy lah gas keunnnn👍😁🤭
Dina Marliana
the best👍👍👍👍👍🥰🥰🥰
Dina Marliana
👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣🤭
Dina Marliana
yaaahhh udah ketauan donk ngidam nya mau apa....wkwkw😅😅🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!