Jodoh Dari GC
Seperti terkena virus drakor yang menimpa putrinya, Ratna justru menjadi seorang dengan literasi tahap tinggi. Setiap hari ia membaca novel di aplikasi yang ia temukan karena tak sengaja iklannya muncul di media sosial saat ia tengah berseluncur kala itu.
Ibu satu anak itu kini punya hobi baru yakni hampir setiap waktu hp nya selalu nempel ditangan, entah sedang masak atau apapun hp nya selalu ia bawa.
Iseng-iseng gabung grup chat salah satu penulis favoritnya yang kemudian membentuk grup WA, hingga notifikasinya selalu berbunyi setiap saat. Aneh ada saja bahasan di grup emak-emak itu.
Cuitan-cuitan konyol pun bertaburan. Dari mulai kenalan nama, alamat dan sebagainya hingga mereka membahas cerita-cerita dari novel yang mereka baca, tak jarang mereka juga mencak-mencak dan marah-marah di grup chat saat novel yang mereka baca sedang sampai pada tahap pemeran utamanya dibuat menderita. Bahkan author yang membuat novel tersebut pun di bully habis-habisan. Sungguh pembaca yang sangat berani.
"Cus GC kita bakar GC nya."
"Awas kita santet online lu kalo si xxx lu buat nangis."
Tapi itu semua hanya bentuk apresiasi mereka pada karya yang sedang mereka baca. Nanti setelah pemeran utama kembali bahagia mereka akan memuji authornya.
"Lanjutkan otor soleha sejagat NT."
"Aku padamu otor soleha."
Tak hanya sampai disana, mereka bahkan dengan konyolnya menyebut teman-teman di grup itu sebagai mantu, mertua, besan dan sebagainya, udah kaya keluarga beneran aja. Padahal hanya sebatas dunia maya.
Tak jarang mereka juga melakukan video call, seolah sudah menjadi agenda wajib bagi anggota grup itu. Kadang Freyanisa Fransisca, putri Ratna satu-satunya dibuat heran karena melihat Mamanya yang sedang masak sambil video call dengan teman-teman dari grup gajenya itu.
Seolah tak mau kalah dengan anaknya sering belajar daring menggunakan zoom, Ratna meminta putrinya untuk mengajarkannya cara menggunakan zoom. Supaya bisa tatap muka lebih banyak dengan teman-temannya katanya, soalnya kalo video call pake wa dibatasi.
Puluhan novel telah Ratna baca, dari mulai perjodohan dengan aneka ragam alasan yang kebanyakan dijodohkan dengan ceo ceo, yang dia awal-awal dingin dingin kaya es balok sikapnya kemudian akhirnya jadi bucin. Adalagi perjodohan konyol, dimana anak-anak masih masa sekolah sudah dijodohkan, tak masuk akal tapi entahlah cerita-cerita itu tetap saja ia baca sampai akhir. Kadang emak-emak di grup itu sampai kepikiran ingin membuat novel sendiri dengan judul perjodohan sejak dalam kandungan.
Freya putrinya satu-satunya yang saat ini masih duduk di kelas dua belas SMK saja dibuat heran dengan hobi baru Mamanya. Mama Ratna yang tadinya hobi berbelanja dan membuat resep makanan baru kini lebih senang bermain dengan hp nya seolah menemukan dunia baru disana.
Sepulang sekolah, Freya yang masih mengenakan seragam putih abu itu masuk ke dalam rumah dan mendapati Mamanya seperti biasa sedang zoom meeting dengan teman-teman gesreknya.
Freya mendekati Mamanya dan menyalami wanita yang hampir berusia setengah abad itu namun masih terlihat muda. Berbeda dengan ibu teman-temannya yang memakai pakaian layaknya istri orang kaya Ratna malah mengenakan daster yang sudah pudar warnanya. Bukannya tak mampu membeli pakaian yang layak tapi katanya semakin rusak semakin nyaman dikenakan.
Freya melirik ke arah Laptop di hadapan Mamanya yang ternyata terpampang banyak gambar live ibu-ibu disana. Freya menyalami mamanya kemudian beranjak ke lantai dua tempat kamarnya berada.
"Emak-emak zaman sekarang ada-ada aja." Gumamnya.
Sementara itu, Ratna kembali fokus ke laptop di hadapannya. Sebenarnya itu laptop milik Freya, dengan dalih meminjam karena kalau di hp gambarnye kecil Freya pun meminjamkan laptop itu pada Mamanya, padahal itu laptop kesayangannya yang selama ini menemaninya dalam petualangan menelusuri oppa oppa tampan kesayangannya.
***Zoom meeting***
Mira : Ratna itu anakmu? Cantik banget. Mau lah kita besanan.
Ami : Aku juga mau jadi besanmu, tapi gimana yah anakku juga cewek, ada yang laki udah nikah.
Dwi : Ya kali anak kita mau di jodoh-jodohin kaya novel.
Yuni : Ya tidak apa-apa Mba kali aja ada jodohnya.
Ami : Apalagi kalau yang ceo ceo yah... Siapa tahu nanti hidupnya beneran kaya di novel wkwkwkwk.
Mira : Kita jodohin aja yu lah Rat. Sama anakku, ada bujangku yang satu sikapnya dingin banget. Mirip lah kaya yang di novel-novel gimana?
Ratna : Anak mu yang mana? Bukannya bujangmu ada dua Mir?
Yuni : eh nanti kalau beneran jadi dijodohin kita diundang yah sekalian meet up.
Ami : setuju aku.
Mira : Iya ada dua. Yang gede kuliah semester enam, kalo yang kecil kayaknya seumuran sama gadismu masih kelas dua belas SMA.
Ratna : Boleh juga Mir, nanti aku bahas dulu sama Mas Frans.
Mira : siiplah.
Dan obrolan mereka pun berlanjut ngalor ngidul dengan arah bahasan yang lagi-lagi mentok di perjodohan anak. Nampaknya mereka benar-benar sudah keracunan oleh banyaknya novel perjodohan yang mereka baca hingga mengkontaminasi otak dan cara berfikir mereka.
Sekita pukul lima sore, Ratna yang sedang masak buru-buru keluar rumah begitu mendengar klakson mobil suaminya. Tanpa basi-basi seperti biasanya Ratna mengambil alih tas kerja suaminya dan berjalan di samping suaminya sambil menceritakan niatnya.
Awalnya Frans tentu saja tidak setuju dengan niat Ratna, tapi setelah segala bujuk rayu yang Ratna berikan akhirnya pria yang merupakan kepala cabang salah satu bank swasta itu menyetujui keinginan konyol istrinya. Dengan syarat mempertemukan kedua anak itu terlebih dahulu baru kemudian mengambil keputusan akankah melanjutkan atau tidak rencana konyol istrinya itu.
Saat makan malam tiba, Ratna memberitahukan niatnya putrinya.
"Nisa minggu depan kamu tidak ada acara apa-apa kan?" Tanya Ratna.
"Tidak ada Ma, Freya mau di rumah aja. Mau maraton drama yang baru end kemarin." Ucapnya sambil memakan soto buatan mamanya.
"Bagus. Minggu depan calon suami kamu mau datang. Kamu harus dandan yang cantik."
"Hah? Calon suami?" Freya begitu terkejut mendengar ucapan mamanya. Selama ini pacaran saja tidak boleh kenapa bisa tiba-tiba ada calon suami mau datang.
"Iya calon suami pilihan Mama dan Papa. Iya kan Pa?" Ratna menyenggol bahu Frans yang duduk di sampingnya.
"Iya Freya sayang. Minggu depan calon suamimu datang." Frans selalu memanggil putrinya Freya sedangkan Ratna memangilnya Nisa. Freya berasal dari nama salah satu hero di game yang sering dimainkan oleh Frans saat muda dulu. Tokoh wanita cantik dengan pedang di tangan kanannya. Sedangkan Nisa adalah nama yang diinginkan Ratna hingga akhirnya mereka memberi nama Freyanisa Fransisca, gadis yang saat ini sedang menatap penuh tanya perihal perjodohan dari orang tuanya.
.
.
.
Jangan lupa like dan komen dan FAVORITKAN.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
seson2 arkana rahardian.freya
2024-05-10
0
putri
masih nyimak
2024-04-17
0
Dina Marliana
nunggu up cerita ka shaka mampirr dulu di karya kk yg lain😁🤭
2024-04-14
0