NovelToon NovelToon
IDOL

IDOL

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Idola sekolah
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: vennyrosmalia

Felisha harus terjebak dengan kesepakatan yang tidak bisa ditolaknya demi membantu keluarganya di kampung.

" Ingat, kamu harus menutup mata, telinga bahkan mulutmu selama kesepakatan itu berlangsung." ucap alvino.

" Ya aku akan selalu mengingatnya." patuh felisha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vennyrosmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

Felisha gugup setengah mati saat kakinya sudah berdiri di depan ballroom hotel tempat pesta.

Alvino sedang mengkonfirmasi kedatangannya pada penjaga tamu undangan, sehingga Felisha masih berdiri dengan tubuh kaku.

"Ayo masuk."

Ajakan Alvino membuat Felisha segera menoleh pada laki-laki tampan yang sudah membawanya ke tempat itu.

"Vino, sebaiknya aku pulang saja." pinta Felisha.

"Kenapa?"

"Di dalam pasti banyak orang-orang penting dan artis-artis terkenal."

Felisha tentu saja merasa ragu untuk ikut masuk mendampingi Alvino. Dia tidak mau kalau sampai nanti akan mempermalukan Alvino.

"Felis, mereka juga manusia, sama seperti kita." bujuk Alvino.

"Iya tapi tetap saja."

"Sudah jangan terlalu banyak bicara."

Alvino segera mengalungkan lengan nya agar di apit oleh Felisha.

"Aku jamin tidak akan terjadi apa-apa, tenanglah." ucap Alvino lembut dan menenangkan.

Felisha menghembuskan nafas untuk mengurangi kegugupannya. Mereka pun segera masuk ke dalam pesta.

......................

Ternyata acara pesta ini diliput oleh beberapa wartawan yang memang di undang.

Kedatangan seorang Alvino yang menggandeng seorang gadis cantik pun menjadi pusat perhatian mereka.

"Itu Alvino." ucap salah satu wartawan.

Beberapa kamera langsung menyorot ke wajah Alvino dan Felisha.

Alvino merasakan jika tangannya semakin di apit erat oleh Felisha. Kemudian Alvino menoleh pada gadis disampingnya itu.

"Santai saja, kamu aman bersamaku." ucao Alvino.

Felisha menatap mata Alvino dan berusaha yakin jika Alvino memang akan menjaganya.

"Iya Vin."

"Tersenyumlah."

Felisha pun mengembangkan senyum di wajahnya dan melangkah bersama Alvino dengan langkah ringan.

Cekrek cekrek

Bunyi jepretan kamera tentu membuat beberapa tamu undangan juga memusatkan perhatian mereka pada kedatangan Alvino.

"Alvin, selamat datang." sapa seorang pria dewasa yang diperkirakan berusia 35 tahun pemilik perusahan tempat Alvin menjadi Brand Ambasadornya.

"Kak Ray, selamat atas peluncuran produk terbarunya." Alvin mengulurkan tangan dan berjabat dengan Ray sang pemilik perusahaan.

Ray dengan senang menerima uluran tangan Alvini dan memeluk Alvino sebentar.

"Terima kasih, ini juga bisa sukses dengan kerjasama kamu." tutur Ray.

Kemudian Ray melihat ke arah gadis yanh berdiri di samping Alvino.

"Wah, siapa gadis yang kamu bawa ini?" tanya Ray.

"Felisha, kenalkan ini Kak Ray. Dan Kak Ray ini Felisha." ucap Alvino memperkenalkan keduanya.

Felisha berusaha untuk tidak gugup dan mengulurkan tangan pada Ray.

"Felisha."

"Ray."

Keduanya berjabat tangan sebentar.

"Apa dia teman modelmu?" tanya Ray.

Dia berfikir jika Felisha yang cantik ini adalah seorang model.

"Bukan Kak, dia Kekasihku." bisik Alvino pelan pada Ray.

"Oo, jadi gadis ini yang sempat viral di sosmed itu."

Alvino menganggukan kepalanya. Sedangkan Felisha hanya tersipu malu.

Kemudian Ray mengajak Alvino untuk bertemu sebentar dengan beberapa petinggi perusahaan.

"Apa kamu tidak apa-apa jika aku tinggal sebentar?" tanya Alvino pada Felisha.

"Iya pergilah, aku akan duduk disini dan tidak kemana-mana." jawab Felisha.

Dia juga tidak mau jika menghalangi Alvino yang sedang berbaur dengan dunianya. Meja yang Felisha duduki pun berada di pojokan karena Felisha tidak ingin menjadi pusat perhatian orang-orang.

"Tunggu ya."

Alvino mengelus pipi Felisha sebelum meninggalkannya.

Setelah kepergian Alvino, tiba-tiba saja ada yang duduk di sisi Felisha. Hal itu membuat Felisha terkejut.

"Hai, masih ingat aku kan?"

Felisha memberikan senyum tipis dan menganggukan kepalanya. Dia ingat laki-laki itu adalah Frans, teman Alvino saat pergi ke Vila.

"Kamu sama Alvin pacaran?" tanya Frans.

"Kami teman." jawab Felisha singkat.

Frans terkekeh dengan jawaban yang di dengarnya.

"Kalau begitu kita juga teman kan."

Frans kemudian minta satu pelayan untuk memberikan jus jeruk pada Felisha.

"Minumlah, sedari tadi kamu tidak makan atau minum apapun." ucap Frans sembari menyodorkan gelas berisi jus jeruk itu.

Felisha sempat ragu, namun dia juga tidak enak jika harus menolak pemberian teman Alvino itu.

"Terima kasih."

Felisha meneguk minuman itu, rasanya cukup menyegarkan tenggorokannya. Karena memang Felisha merasa haus. Sebab kebanyakan minuman disana adalah minuman beralkohol.

Setelah meneguk habis minuman itu, Felisha tiba-tiba merasa mengantuk. Matanya mengerjap pelan dan perlahan kesadarannya hilang bersama dengan seringai tipis seorang Frans.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!