Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Friska pun berjalan menuju ke kasir dan dia sangat senang sebab rencananya berhasil, di saat Friska sudah kembali. Dia pun membantu Revan bangun dan akan menuju ke hotel terdekat di caffe.
Sesampainya di hotel terlihat Friska baru saja membuka pintu kamar dan dia pun mendorong Revan ke atas ranjang, dia pun kembali menutup pintu kamar dan Friska pun memulai rencananya.
"Revan, inilah akibatnya jika kau selalu menghindari saya." batin Friska.
"Gisel." ucap Revan.
Friska yang mendengar ucapan Revan membuatnya merasa kesal, tapi tiba tiba saja Revan memegang wajahnya.
"Gisel, akhirnya kita bersama." ucap Revan tanpa menyadari siapa yang bersamanya.
"Cih, siapa wanita yang di maksud Revan." batin Friska kesal.
Tiba tiba saja c1uman pun mendarat ke bib1r Friska, Revan pun langsung menidurkan Friska dengan penuh hasratnya dan dia sambil menyebut nama Gisel.
Sedangkan Friska mendengar itu hanya membuatnya kesal tapi dia senang sebab rencananya berhasil.
...----------------...
Keesokan harinya terlihat Revan baru saja membuka matanya dan dia pun terbelalak melihat orang yang di pelukannya ternyata bukan Gisel, sedangkan Friska baru saja membuka matanya dan dia pun menatap Revan dengan penuh kemenangan.
"Apa yang kamu lakukan di sini!" tegas Revan.
"Saya tidak melakukan apa pun, justru kamu yang melahap saya semalam. Semalam saya ingin mengantar kamu pulang tapi mobil saya mogok, jadi saya membawa kamu ke hotel untuk beristirahat." jawab Friska.
"Cih!"
Revan pun langsung bangun dan berjalan menuju ke kamar mandi, seangkatan Friska tersenyum smirk tapi dia tiba tiba mengingat nama yang di sebut oleh Revan semalam.
"Siapa wanita yang di maksud oleh Revan, saya akan mencari tau. Siapa sebenarnya Gisel." batin Friska.
Tak lama kemudian Revan pun keluar dari kamar mandi dan dia pun menatap Friska, Revan pun mengendus kesal dan dia pun melemparkan sebuah kartu kepada Friska.
"Kartu di situ ada uang sebesar 200 miliar, jadi anggap kejadian semalam tidak terjadi apa pun." ucap Revan.
Revan pun berjalan keluar dari kamar, sedangkan Friska yang memegang kartu dari Revan. Dia pun tersenyum.
"Revan Arkatama, kamu bilang kejadian semalam anggap saja tidak terjadi apa pun. Besok lusa adalah hari yang akan ada kejutan untukmu, di mana hari itu kamu jadi milikku." batin Friska.
Disisi lain terlihat Ayyana, mommy Bella dan Daddy Nathan sedang berada di depan bandara menunggu Gisel begitu pun putranya. Ayyana pun melihat seorang wanita cantik yang bersama seorang anak kecil laki-laki.
"Mom, itu pasti Ziora... Eh maksudnya Gisel." ucap Ayyana menunjuk seorang wanita yang sedang berjalan menuju mendekati mereka.
"Nak Gisel semakin cantik saat sudah jadi seorang ibu." jawab mommy Bella.
Wanita cantik yang anggun dan berkulit putih mulus rambut panjang yang di biarkan terurai begitu saja, begitu pun seorang anak kecil laki-laki yang sangat tampan beraura dingin. Mereka berdua pun berhenti di hadapan Ayyana, mommy Bella dan begitu pun ayah Nathan.
"Nak Gisel, apa kamu wanita yang kami kenal dulu?" tanya mommy Bella.
"Iya tante." jawab Gisel.
"Vino, sapalah bibi Ayyana, nenek dan kakek." ucap Gisel.
"Anak ini kenapa di lihat dari aslinya sangat super dingin." batin Ayyana yang melihat Vino.
"Ibu, apakah wanita tua ini bibi Ayyana?" tanya Vino sambil menujuk Ayyana.
Bersambung...
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
Tinggalkan jejak kalian🙏
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
kalau di anime 😭🤣