Akibat kesuciannya telah diberikan pada mantan kekasihnya, pernikahan Luciana bersama Billy harus kandas karena Billy tidak bisa terima kalau istrinya sudah tidak perawan.
Apakah Luciana bisa melewati permasalahan demi permasalahan yang menghadangnya dikarenakan masa lalunya yang kelam....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Kegelisahan Billy
Billy pulang ke rumah nyonya Lidya dalam keadaan emosi. Iya, tadi di dalam mobil dia dan Katrina bertengkar hebat. Katrina tidak terima dibentak oleh Billy gara- gara dia terus bertanya soal Luciana. Billy sendiri belum mau cerita pada Katrina tentang Luciana yang ternyata hamil anaknya bukan anak Noah. Hal itu membuatnya syok dan merasa bersalah karena telah menceraikan bahkan Luciana di usir dari rumah dalam keadaan hamil. Dan sampai sekarang Billy tidak tahu keberadaan Luciana karena dia memang tidak pernah mencari tahu sebelumnya. Billy hanya menduga kalau Luciana telah kembali pada Noah. Namun kenyataanya tidak seperti itu. Justru Noah malah menikah dengan Vina.
Iya, sudah beberapa bulan ini Billy membawa Katrina tinggal di rumah nyonya Lidya. Hal itu dia lakukan bertujuan agar nyonya Lidya mau menerima Katrina sebagai menantu. Namun bukannya menerima Katrina dengan baik, nyonya Lidya justru sering menyindir bahkan menghina Katrina. Nyonya Lidya tidak sudi punya menantu yang umurnya jauh di atas Billy. Begitu juga dengan Natasya tidak sudi punya kakak ipar seperti Katrina. Dan akhirnya baik nyonya Lidya ataupun Natasya tidak pernah akur dengan Katrina. Mereka sering terlibat pertengkaran hebat.
Kalau dulu Luciana jika sedang di sindir atau dihina oleh nyonya Lidya dan Natasya, dia hanya diam dan menangis. Namun tidak dengan Katrina. Dia berani melawan. Dia tidak terima diperlakukan tidak baik oleh ibu mertua dan adik iparnya. Bahkan Katrina berani mengatakan pada nyonya Lidya dan Natasya, bahwa mereka berdua hanya numpang hidup pada Billy.
Iya, karena selama ini Billy lah yang kerja banting tulang menjadi tulang punggung keluarga. Sedangkan Nyonya Lidya dan Natasya hanya menikmati hasil keringat Billy dan kerjaaannya hanya belanja dan foya- foya bersama teman- teman sosialitanya.
Hal itu membuat nyonya Lidya dan Natasya semakin membenci Katrina. Hampir setiap hari mereka bertangkar.
Bagi mereka Katrina tidak cocok untuk Billy karena semua orang tahu bahwa Katrina adalah perawan tua yang tidak laku. Nyonya Lidya merasa malu punya menantu Katrina. Dia fikir setelah Billy menceraikan Luciana, nyonya Lidya akan mendapatkan menantu yang lebih baik dari Luciana, menantu idaman, yang cantik dan dari keluarga terpandang. Tapi nyonya Lidya malah mendapat menantu perawan tua. Tentu saja nyonya Lidya merasa malu, apalagi teman sosialitanya sudah mengetahui jika dia dengan sang menantu usianya tidak jauh berbeda, hanya selisih sepuluh tahun saja.
Nyonya Lidya berumur lima puluh tahun, dan Katrina empat puluh tahun. Dan hal itu sering menjadi bulan- bulanan teman- teman sosialita nyonya Lidya.
Kembali ke Billy, dia bergegas masuk ke dalam rumah dan menaiki anak tangga menuju kamarnya. Billy tidak perduli dengan Katrina yang kerepotan membawa barang belanjaannya.
Nyonya Lidya dan Natasya yang sedang duduk di ruang tengah pun merasa heran melihat Billy menapaki anak tangga dengan muka merengut.
"Kenapa kakakmu itu...?'' tanya nyonya Lidya.
Natasya hanya mengangkat kedua pundaknya.
"Billy ...bantuin aku dong..." Katrina menenteng barang belanjaannya menaiki anak tangga menyusul Billy.
Sedangkan Billy tidak memperdulikan panggilan Katrina. Dia langsung masuk ke kamar. Iya, perasaan Billy sekarang sedang tidak baik- baik saja. Dia sedang dihantui rasa bersalah pada Luciana. Iya, walaupun rasa kecewanya pada Luciana masih ada hingga saat ini, tapi dia sangat menyesal telah menceraikannya dalam keadaan hamil.
Billy merasa seharusnya dia bisa mengendalikan dirinya dan tidak berbuat gegabah. Setidaknya sampai anak itu lahir. Tapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur. Tapi Billy bertekat dia akan mencari Luciana. Kalau dia benar hamil anaknya, pasti anak itu sudah lahir. Dan dia berhak atas anak itu. Apalagi Billy tidak yakin jika pernikahannya dengan Katrina akan mendapatkan keturunan. Pasalnya hingga detik ini Katrina juga belum hamil.
Billy juga sadar betul bahwa dia menikahi Katrina bukan karena cinta, melainkan hanya karena ingin balas dendam atas kekecewaannya terhadap Luciana. Dan juga karena dia ingin mendapatkan keperawanan seorang gadis. Selebihnya tidak ada yang dia inginkan dari Katrina.
"Billy... Kamu keterlaluan ya.... bukannya membantuku membawa barang belanjaan, tapi kamu malah ninggalin aku..." Katrina meletakkan kantong berisi barang belanjaan di atas tempat tidur dengan kasar.
Sedangkan Billy hanya melirik ke arah sang istri. Kemudian dia mengusap wajahnya dangan kasar.
"Billy... Ada apa sih sebenarnya dengan kamu...? Aku istrimu Billy, aku berhak tahu masalah apa yang terjadi sama kamu...! Kenapa kamu diam saja...! Kenapa kamu nggak mau cerita sama aku...!'' ucap Katrina kembali merasa kesal pada Billy.
"Aku bilang kamu tidak usah ikut campur urusan aku Katrina..." sahut Billy.
"Tapi aku istri kamu Billy...!'' teriak Katrina tersulut emosi.
"Tapi kamu tidak berhak tahu semua tentang aku Katrina...! Lebih baik kamu diam...!" bentak Billy tak suka jika Katrina bicara dengan nada tinggi padanya.
Billy lalu keluar dari kamar menuruni anak tangga. Sedangkan Katrina semakin marah tidak terima dengan sikap Billy kepadanya.
"Aaarrhhkkkk...br*ngs*k...!!!'' Katrina menjatuhkan barang- barangnya yang ada di atas meja rias hingga berserakan di lantai.
Di lantai satu ruang tengah tentu saja nyonya Lidya dan Natasya mendengar kegaduhan di kamar Billy.
"Mah, seperti mereka berantem...''ucap Natasya sambil melihat ke arah Billy yang sedang menuruni anak tangga.
"Baguslah,,, berantem saja terus, biar perempuan itu segera dicerai seperti Luciana..." sahut nyonya Lidya.
Sampai di ruang tengah Billy terus berjalan menuju ruang tamu, iya sepertinya dia akan pergi keluar rumah.
"Tunggu Billy..." ucap nyonya Lidya.
Billy pun menghentikan langkahnya tanpa menoleh pada sang mama yang berjalan mengdekatinya.
"Kamu mau ke mana...? Apa kamu habis bertengkar dengan Katrina...?'' tanya nyonya Lidya.
Billy hanya diam kemudian menghela nafas.
"Ada masalah apa kamu sama Katrina...?'' tanya nyonya Lidya kepo.
Billy lalu membalikkan badan menghadap sang mama.
"Mah, tolong mama tidak perlu banyak tanya dan tidak perlu ikut campur urusan Billy. Mama urusi saja Natasya. Perhatikan dia jangan sampai dia salah pergaulan karena sering pergi tidak jelas entah ke mana..." ucap Billy.
Iya, Billy sudah pusing melihat sikap sang mama yang selalu saja mau ikut campur dengan masalah rumah tangganya. Ditambah lagi Billy selalu dibuat pusing dengan Katrina yang sering mengadu jika habis bertengkar dengan nyonya Lidya ataupun Natasya.
"Billy...! Tega kamu ngomong seperti itu sama mama. Mama ini orang tua kamu, mama berhak tahu semua masalah kamu Billy...!" nyonya Lidya kesal.
"Tapi Billy bukan anak kecil lagi mah, Billy sudah berumah tangga, dan mama tidak berhak ikut campur urusan rumah tangga Billy..." sahut Billy lalu bergegas pergi karena tidak mau berdebat dengan sang mama, karena urusannya pasti akan panjang.
"Billy...!'' seru nyonya Lidya kesal.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Billy mengendarai mobilnya menuju rumah pak Johan. Iya, dia yakin kalau Luciana tidak hidup dengan Noah pasti dia pulang ke rumah papanya. Karena hanya papa dan ibu tirinya keluarga yang masih dimiliki oleh Luciana. Billy ingin menemui Luciana untuk memastikan apakah anak yang Luciana kandung adalah anaknya atau bukan.
Sampai di depan rumah pak Johan, Billy menghentikan mobilnya. Sejenak dia melihat ke arah rumah pak Johan yang terlihat sepi. Billy lalu turun dari mobil dan segera berjalan menuju teras rumah mantan mertuanya.
Billy menghela nafas dan akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah pak Johan. Setelah beberapa kali mengetuk pintu, akhirnya pintu rumah tersebut terbuka dari dalam dan keluarlah bu Maria, ibu tiri Luciana.
"Billy..." ucap bu Maria.
"A..apa kabar bu...?'' tanya Billy lalu menyalami mantan mertuanya.
"Baik...ada apa kamu datang ke sini...?'' tanya bu Maria.
"Ehm... Saya mau bertemu dengan Luci, bu..." jawab bu Maria.
"Apa...? Ingin bertemu Luci...?" tanya bu Maria.Billy pun mengangguk.
"Tapi Luciana tidak ada di sini...'' ucap bu Maria.
"Apa...? Tidak di sini...? Kalau Luci tidak di sini lalu dia ada di mana bu...?'' tanya Billy.
Bu Maria menghela nafas karena sejak Luciana diusir dari rumah oleh pak Johan, baik bu Maria maupun pak Johan tidak tahu keberandaan Luciana. Pak Johan juga tidak pernah mencari tahu di mana sang putri. Pak Johan benar- benar sudah membuang Luciana dan tidak menganggapnya lagi sebagai anak.
"Kamu ini bagaimana sih Billy, kan kamu yang sudah mengusir Luciana dari rumah karena Luci selingkuh dengan Noah sampai hamil. Trus kenapa sekarang kamu mencari Luci di sini...?'' tanya bu Maria
Bu Maria lalu mengajak Billy untuk duduk di ruang tamu. Lalu dia menceritakan pada Billy bahwa satu tahun lalu Luciana memang datang ke rumahnya tapi dia diusir oleh pak Johan dan sudah tidak dianggap anak lagi karena sudah membuat malu keluarga.
"La..lalu sekarang dia ada di mana bu...?'' tanya Billy.
"Ya mana saya tahu. Lagian ngapain kamu sekarang mencari Luci, orang yang sudah selingkuhi kamu sampai dia hamil dengan selingkuhannya. Sudah... jangan perdulikan dia lagi Billy, saya saja sebagai ibu tirinya malu punya anak tiri seperti dia. Bahkan papa nya sudah tidak tahan berkali- kali dibuat malu sama anak itu..." jawab bu Maria.
"Dia itu anak nakal yang sudah diatur. Bisanya cuma membuat malu orang tua saja. Sudah... biarkan saja dia pergi, tidak usah dicari lagi. Nanti dia membuat masalah lagi, yang pada akhirnya merepotkan kita..." sambung Bu Maria.
"Tapi bu, saya benar- benar khawatir dengan Luciana bu..." sahut Billy.
"Apa yang kamu khawatirkan, kamu sudah menceraikan dia karna kesalahan yang Luciana lakukan. Saya mendukung kamu Billy. Apa yang kamu lakukan sudah tepat. Buat apa mempertahankan istri seperti Luci. Lebih baik kamu cari perempuan yang lebih terhormat untuk kamu jadikan istri..." ucap bu Maria.
Billy terdiam, sebenarnya dia ingin mengatakan jika anak dalam kandungan Luciana kemungkinan besar adalah anaknya, tapi Billy masih ragu. Iya, Billy ingin membuktikannya sendiri apakah benar yang dikatakan oleh Noah bahwa mereka tidak selingkuh dan tidak pernah melakukan apa yang selama ini Billy tuduhkan kepada Luciana.
Billy akan mencari Luciana dan akan melakukan tes DNA pada anak yang telah dilahirkan oleh Luciana.
"Kalau begitu saya permisi ya bu..." ucap Billy berpamitan pada bu Maria.
Billy keluar dari rumah mantan mertuanya dan kembali naik ke mobilnya. Billy tidak langsung menyalakan mesin mobil. Tapi dia duduk sambil termenung. Ingatannya kembali pada saat malam pertamanya bersama Luciana. Iya, dia sadar dia telah berhubungan badan dengan Luciana hingga dia mencapai klimaks dan benih miliknya keluar di dalam rahim Luciana. Tapi Billy merasa ragu, apakah dalam sekali berhubungan bisa langsung hamil.
Billy menghela nafas, perasaannya benar- benar tidak tenang sekarang. Dia tidak tahu harus mencari mantan istrinya ke mana. Dia juga tidak tahu apakah mantan istrinya itu mempertahankan kandungannya sampai dia lahir atau malah Luciana menggugurkan kandungannya.
Semua itu menjadi pertanyaan dalam benaknya. Ingin rasanya Billy segera menemukan jawabannya tapi dia tak tahu harus menjari jawaban di mana.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Sementara itu di rumah nyonya Lidya, Katrina keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga hendak menuju dapur. Iya, Katrina merasa haus setelah beberapa waktu dia marah karena sikap Billy.
Di ruang tengah nyonya Lidya dan Natasya masih saja duduk di sofa sambil menonton acara tv. Melihat sang menantu turun, nyonya Lidya melirik tajam ke arahnya.
Begitu juga dengan Natasya. Dia menoleh ke arah kakak ipar yang tidak dia inginkan sambil tersenyum sinis. Sedangkan Katrina terus berjalan melewati mereka menuju dapur untuk mengambil air minum.
Katrina nampak cuek kepada ibu mertua dan adik iparnya. Beberapa saat kemudian Katrina kembali dari dapur dengan membawa botol air mineral di tangannya.
"Hei Katrina..." ucap nyonya Lidya.
Katrina menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah sang mertua dan adik iparnya.
"Apa yang terjadi dengan kamu dan Billy...? Kenapa kalian bertengkar...?'' tanya nyonya Lidya yang masih saja kepo.
"Apa hak mama tanya soal masalahku dengan Billy...?" sahut Katrina.
"Dengar ya mah, dan kamu juga Natasya... Jangan sekali- kali ikut campur urusan saya dengan Billy..." sambung Katrina sambil menunjuk muka keduanya.
Nyonya Lidya dan Natasya tercengang mendengar jawaban Katrian yang menurut mereka sangat tidak sopan.
" Eh Katrina... kurang ajar banget kamu ya, berani kamu menjawab pertanyaan saya seperti itu. Dasar menantu tidak punya sopan santun...." sahut nyonya Lidya kesal.
"Apa ...? Menantu...? Sejak kapan kamu menganggap aku sebagai menantu...? Hah...?" tanya Katrina sambil tersenyum sinis.
"Kalian ini memang tidak sadar diri, kalian sering berbuat sesuka hati terhadapku, dan sekarang kalian menuntutku untuk bersikap sopan terhadap kalian...? Maaf ya, tidak ada dalam kamus saya sopan kepada manusia tidak tahu diri yang suka menghina seperti kalian..." sambung Katrina sambil menatap tajam pada nyonya Lidya dan Natasya.
"Kurang ajar kamu Katrina...! Kamu pikir kamu siapa...! Kalau kamu tidak bisa bersikap sopan sama saya... Kenapa kamu tinggal di sini...! Ini rumah saya...!Dasar tidak tahu malu...! Pergi kamu dari sini...! Saya tidak sudi punya menantu sepertimu...!'' jawab nyonya Lidya murka.
"Hah..? Tidak salah...? Kamu mengusirku...? Dengar ya, aku datang ke rumah ini karena dibawa oleh suamiku. Ini rumah suamiku. Sedangkan kalian apa...? Kalian hanya numpang. Kalian perempuan tidak berguna yang bisanya hanya menghabiskan uang untuk foya- foya. Kamu ibu yang hanya bisa menghabiskan uang anaknya. Heh... Kasihan Billy mempunyai keluarga seperti kalian..." sahut Katrina lagi- lagi sambil tersenyum sinis pada mertua dan adik iparnya.
Karena tidak terima dengan ucapan Katrina, Natasya pun mendekat ke arahnya kemudian menjambak rambut Katrina. Mereka pun terlibat pertengkaran hebat. Saling menjambak ,memukul dan saling mencaci maki.
Bersambung....
smgt momy almira up ya
Luciana udah deh ngak usah deketin Noah lagi, pergi aja dari mereka" yng nggak bener. kamu itu ank baik cma orng" di sekeliling kamu aja yg ngak baik mkanya kamu salah gaul