NovelToon NovelToon
Mantan Terindah

Mantan Terindah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:30.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lailatus Sakinah

Menikah sekali seumur hidup hingga sesurga menjadi impian untuk setiap orang. Tapi karena berawal dari perjodohan, semua itu hanya sebatas impian bagi Maryam.
Di hari pertama pernikahannya, Maryam dan Ibrahim telah sepakat untuk menjalani pernikahan ini selama setahun. Bukan tanpa alasan Maryam mengajukan hal itu, dia sadar diri jika kehadirannya sebagai istri bagi seorang Ibrahim jauh dari kata dikehendaki.
Maryam dapat melihat ketidaknyamanan yang dialami Ibrahim menikah dengannya. Oleh karena itu, sebelum semuanya lebih jauh, Inayah mengajukan agar mereka bertahan untuk satu tahun ke depan dalam pernikahan itu.
Bagaimana kelanjutan pernikahan mereka selanjutnya?
Ikuti kisah Maryam dan Ibra di novel terbaru "Mantan Terindah".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lailatus Sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berkunjung Ke Garut

Beberapa bulan telah berlalu sejak pertemuan mereka di acara penghargaan pengusaha itu. Masing-masing kembali ke jalur hidupnya.

Maryam sibuk mengembangkan butik sekaligus menyelesaikan tesis S2-nya. Agam fokus mengembangkan lini event-nya ke luar kota. Tasya memilih kembali pergi ke luar negeri, menenangkan hati dan membuka peluang karier baru.

Sementara Ibra… dia tetap berjalan, tapi menoleh ke belakang lebih sering dari yang seharusnya.

Bukan karena tak punya tujuan. Tapi karena satu nama, satu wajah, dan satu kisah, masih begitu hidup dalam langkah-langkahnya.

Maryam

Baginya, Maryam adalah mantan istri, ya. Tapi lebih dari itu, Maryam adalah mantan terindah—bukan karena tak bisa dimiliki lagi, tapi karena dalam proses kehilangan, ia menemukan dirinya sendiri. Dan itu, tak bisa digantikan siapa pun.

Di sebuah coffe shop sore itu, Ibra duduk bersama Malik, sahabat kuliahnya yang memilih masih single hingga saat inj. Mereka sudah berteman lama, saling tahu jatuh bangun satu sama lain.

"Gue pikir lo udah move on, Bra. Tapi lo masih nyebut nama Maryam di setiap cerita."

Ibra tersenyum pelan

"Gue udah nggak ngejar, tapi nggak berarti berhenti ngerasain. Dia tetap yang paling berbekas, Lik. Gue bisa jatuh cinta lagi, mungkin... Tapi nggak akan sama."

"Padahal kalian dulu dijodohin, ya?" seloroh Malik yang kuga sangat tahu bagaimana respon Ibra kala mengetahui dirinya harus menikah dengan wanita pilihan kedua orang tuanya.

"Iya. Dan ternyata cinta juga bisa tumbuh dari sesuatu yang awalnya dipaksakan. Sayangnya, gue terlalu lambat belajar cara mencintai yang benar." Malik diam sejenak mendengar ucapan Ibra yang terdengar sungguh-sungguh dari hati.

"Lo masih berharap?"

"Nggak berharap dia balik, gue gak mau egois. Tapi kalau dia bahagia... gue pengen tahu. Walau dari jauh."

Malam itu, Ibra pulang ke rumah orang tuanya. Di ruang keluarga, ia duduk di antara mama dan papanya, suasana hangat dengan teh manis dan kue pisang hangat.

"Kamu kelihatan capek banget. Banyak kerjaan ya?" Mama Ibra menatap lekat putra semata wayangnya, terlihat jelas wajah Ibra yang lebih tirus sejak pertemuan terkahir mereka beberapa minggu yang lalu.

Ibra tersenyum, dirangkulnya bahu sang mama penuh kehangatan.

"Kerjaan sih jalan terus. Tapi hati... ya masih berusaha jalan juga, Ma"

"Masih mikirin Maryam?" tanya Papa Ibra, dan Ibra hanya mengangguk pelan sebagai jawaban

"Aku nggak bisa bohong, Pa. Dia bukan sekadar mantan. Dia guru dalam diam. Lewat dia, aku belajar jadi laki-laki seutuhnya. Sayangnya, pelajarannya baru masuk waktu dia udah pergi."

"Kalau kamu serius, kenapa nggak kamu perjuangkan lagi?"

"Karena aku tahu, cinta yang dipaksa hanya akan melukai lagi. Biarlah dia memilih jalannya. Aku cukup mencintainya dari jauh, sambil doakan semoga hidupnya selalu indah." Jawab Ibra dengan tatapan menerawang.

Mendengar jawaban sang putra mama Ibra menghembuskan nafasnya perlahan. Sejujurnya dia pun berharap sang putra dapat kembali rujuk dengan putri sahabatnya itu.

Sementara papa Ibra, beliau mengulas senyum yang memberikan ketenangan. Sembari menepuk bahu Ibra, beliau berkata,

"Itu namanya cinta yang sudah dewasa. Tapi jangan sampai kamu menutup hati untuk bahagia juga, ya, Nak." ucap Papa bijak. Ibra hanya tersenyum, sedih

"Hati ini belum tertutup, Pa. Tapi belum ada yang sehangat dia." ungkapkan jujur, mengatakan apa yang tengah hatinya rasakan saat ini.

Keesokan harinya, Ibra dalam perjalanan ke luar kota. Di dalam mobil, asisten pribadinya, Reza, yang juga merangkap sopir, melihat majikannya memandangi layar ponsel.

"Mas Ibra... Itu foto Teh Maryam lagi, ya?" Raka yang tengah fokus pada ponselnya pun mengangkat kepalanya dan melihat ke arah yang ditunjukkan Reza.

"Iya, Za. Butiknya makin keren sekarang. Lihat desain batiknya? Unik banget." balas Ibra sambil tersenyum.

Sebuah baligo besar yang menampilkan foto Maryam di peluncuran model terbarunya terpampang penuh senyum.

"Saya jadi hafal wajah Teh Maryam sekarang. Soalnya Mas Ibra tiap briefing pasti selipin satu cerita tentang dia."

"Ya gimana ya... Dia inspirasi gue, Za. Kadang kalau lagi stuck dalam bisnis, gue bayangin gimana dia ngadepin semuanya sendirian. Langsung malu sendiri kalau gue nyerah."

Raka tahu betul bagaimana perjuangan Maryam salam memulai bisnisnya. Di mulai dari menjadi karyawan di online shop milik sahabatnya, pernah tidur di ruko pasca perceraian dengannya, meniti karir dari nol hingga kini siapapun mengenal Maryam sebagai owner brand Maryam Collection, brand pakaian muslimah yang banyak diminati.

"Mas, kenapa nggak sekalian aja Mas kirim ucapan? Atau mampir ke butiknya?" tanya Reza iseng, dia tahu jika bosnya itu masih sangat mencintai mantan istrinya.

Ibra geleng-gelang kepala mendengar pertanyaan Reza.

"Nggak. Gue nggak mau ganggu. Gue lebih milih diam tapi tulus, daripada hadir lagi dan malah merusak damainya."

Satu minggu kemudian, Ibra nekat datang ke rumah orang tua Maryam di Garut. Dengan dalih silaturahmi, menyampaikan salam kiriman kedua orang tuanya yang merupakan sahabat dari mantan mertuanya itu.

Ibra membawa kue lapis legit dari toko langganannya, dan niat sederhana silaturahmi. Tanpa memberi tahu Maryam.

"Astaghfirullah… Ibra?" Ibra tersenyum sopan, selepas mengucapkan salam dan mendapat jawaban dari Ambu yang kemudian kaget karena kedatangannya.

"Maaf, Ambu. Tiba-tiba datang. Nggak maksud apa-apa. Cuma ingin silaturahmi. Sudah lama nggak mampir." jelas Ibra menyampaikan maksud dan tujuannya.

"Ibra!" seru Abah yang baru kembali dari sawah

"Assalamu'alaikum Abah" sapa Ibra, dia kemudian menyalami mantan mertuanya itu dengan takdzim.

"Silakan, silakan. Kami tetap anggap kamu keluarga, Ibra. Kenapa baru mampir?" ucap Abah ramah, walau hubungan menantu dan mertua di antara mereka telah berakhir, namun bagi Ambu dan Abah mereka tetap menyayangi Ibra yang merupakan putra dari sahabat baiknya.

Sementara itu, Ambu melirik curiga, lembut.

"Maryam nggak tahu kamu ke sini, kan?"tanyanya to the point, membuat Ibra sejenak terkesiap.

"Nggak, Bu. Saya nggak mau dia salah paham. Saya cuma kangen suasana rumah ini. Rumah yang dulu jadi saksi awal kami memulai." ucapnya sendu, ada penyesalan yang terlihat jelas di wajah Ibra oleh Abah dan Ambu.

"Kami lihat kamu makin dewasa. Tapi kamu juga harus siap... kalau Maryam memang ditakdirkan bukan kembali padamu." Abah berkata dengan kemungkinan terburuk dan di balas Ibra dengan tersenyum namun mata berkaca.

"Saya sudah siap, Bah. Saya hanya ingin tetap jadi orang yang mendoakannya... meski bukan untuk dimilikinya." Ambu menatap haru mantan menantunya itu.

"Doa yang tulus tak pernah sia-sia, Nak. Entah kembali sebagai cinta, atau kembali sebagai pelajaran paling indah." ucap Ambu memotivasi.

Malam harinya, Ibra duduk di beranda apartemennya, dia baru saja tiba dari Garut beberapa menit yang lalu.

Di tangannya ada secangkir teh dan satu foto masa lalu, dia dan Maryam di hari pernikahan mereka. Wajah mereka masih malu-malu, canggung, tapi ada senyum yang terukir, tampak bahagia

"Maryam… aku tahu, kamu mungkin tidak akan pernah kembali. Tapi aku akan tetap menyebut namamu dalam tenang. Karena dalam hidupku, kamu bukan hanya wanita yang pernah kunikahi. Kamu adalah alasan aku jadi laki-laki yang bisa menahan luka, meredam ego, dan menyayangi dengan ikhlas."

"Kamu... mantan terindahku. Bukan karena kamu pergi. Tapi karena kamu pernah tinggal begitu dalam."

"Maryam, sungguh aku mencintaimu."

Ibra bukan lagi laki-laki yang mengejar demi memiliki. Ia kini lelaki yang mencintai dalam diam, memaafkan dalam sunyi, dan mendoakan dalam keteguhan.

Bahkan jika Maryam tak tahu, cintanya tetap ada—mengendap dalam setiap langkah, terucap dalam setiap kalimat, dan hidup… dalam kenangan paling manis yang tak bisa dihapus waktu.

1
skyvanita iriani
alur ceritanya enak dibaca.semangat terus thor..
Suhainah Haris
sepertinya mas Ibra harus usaha lebih keras kalau mau Iam kembali,
Uthie
Wadduuhhhh... sepertinya antara menyongsong cinta masa depan aja niiii daripada cinta masa lalu 😂😂
Ibra siap-siap patah hatii seperti nya....

semoga up nya gak lama-lama lagi yaa Thor 🤩🤩🤩🙏🙏🙏
dyah EkaPratiwi
siapa yg akhirnya dipilih maryam?
Rabiatul Addawiyah
Masih ragu terus ya Maryam dgn Cinta Ibra sekarang ini😁
Uthie
Mana Up nya lagiiii 🙏🙏🙏🙏😢
Uthie
Mana lagiii niii kelanjutannya 🤩🤩🤩🙏🙏
Anonymous
bab ini kalimat2nya dalem banget...
Rabiatul Addawiyah
Banyak Typo utk nama pemeran di novel ini thor 😀
Lailatus Sakinah: maafkan belum selesai edit kakak.
total 1 replies
Adiba Shakila Atmarini
lnjut..
Uthie
Cerita yg bisa bikin emosi... terharu... dan memotivasi bacanya 👍👍👍👍👍
Uthie
Lanjjjjuuuuttttttt dongggg 🤩🤩🤩🙏🙏✌️
Mutiara Nisak
aq kok jd bingung sendiri y,sebenernya yg lg curhat k langit itu siapa y,raka apa si ibra...trs yg jd 7 an curhat itu nayla apa si iam..../Hey//Hey/
Lailatus Sakinah: hhe ...maafkan belum selesai edit kakak.
adelina rossa: sama kak ....pas baca binggung juga nih 😭
total 2 replies
Mawar
lnjut kak namanya jngn diubah2 kak jd bingung kdng2.
Lailatus Sakinah: siap kakak
total 1 replies
Uthie
nyebelin 😡😡
Uthie
pingin nangis jadinya dehhh 😭
Rabiatul Addawiyah
Semua ikut skenario yg sdh Allaah tetapkan saja yaaaa 😍
Mawar
lnjut kak mkin kesini aq mkin deg2an😴
Uthie
diihhh...gak punya malu 🤨🤨😡

percuma punya gelar $2, tapi kelakuan malah jadi seorang Pelakor 😡😡
Uthie
dengerin tuhhh nasihatnya!!! 🤨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!