Setelah 19 tahun dirawat di sebuah RUMAH SAKIT JIWA, Avram Everglass yang mengidap Deviasi Seksual dan Berkepribadian Ganda melarikan diri dari sana untuk mencari Alceena Eugene.
Pelariannya itu dipicu oleh sebuah tayangan sinetron yang dibintangi oleh Amalthea Estrial, anak perempuan Alceena yang memiliki wajah sama persis dengan ibunya. Avram mengira jika Amalthea itu adalah Alceena.
Kepanikan memuncak, ketika terjadi "Tiga Pembunuhan Berantai" yang dilakukan oleh seseorang yang Sakit Jiwa!...
Apakah Avram yang melakukan itu?
Ataukah ada Pembunuh lainnya yang menjadi "Bayangan" Avram?
Apakah hubungan Devilia dengan Avram dan Alceena Eugene?
Penasaran gak? Baca kisahnya di sini, Gaess...❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
°A.E-31 : Kabar Dari Kepolisian!
...----------------...
📞: "Satu jam yang lalu, Dokter Cabas menghubungi kami. Dia minta dikabari bila ada perkembangan selanjutnya dari kasus pembunuhan Estridvilia. Menurut beliau, rumah sakit jiwa ini baru saja kehilangan beberapa orang pasien Prikosa yang sangat berpotensial membahayakan masyarakat!" jelas Kapten Polisi itu.
📞: "Baiklah...! Saya akan segera menghubungi Dokter Cabas!" ujar Dokter Dryas serius.
📞: "Terima kasih... Ada dua hal yang membuat kami menghubungi rumah sakit Anda, Dokter! Pelayan Damon Ackerman yang pulang sore hari dan istri dari Damon sedang berada di luar negeri, baru saja kami periksa. Menurutnya, siang itu ada dua telepon masuk mencurigakan yang masuk. Kedua-duanya menanyakan alamat orang yang tidak dikenal. Telepon ketiga masuk saat pelayan itu hendak pulang. Dari seorang wanita yang menanyakan majikannya. Wanita itu meninggalkan nomor telepon, tapi kami tidak dapat menemukannya!" jelas si Kapten Polisi di seberang sana.
📞: "La...lalu....ya..yang kedua...?" tanya Dokter Dryas sedikit gugup.
📞: "Luka yang terdapat di leher Damon dan Helcia, sama persis dengan luka yang terdapat di leher Estridvilia! Kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Tim Forensik. Dugaan awal dari pemeriksaan kami, luka itu diakibatkan oleh senjata yang sama..." jelas si Kapten Polisi tersebut.
📞: "Dan dugaan Kapten, kedua kasus ini melibatkan tersangka yang sama?" tebak Dokter Dryas.
📞: "Hm...! Tidak menutup kemungkinan melibatkan salah satu pasien dari rumah sakit Anda. Oleh karena itu, saya ingin bertemu dengan Dokter Cabas malam ini juga! Jika benar pembunuh sakit jiwa yang sedang berkeliaran, kita harus bertindak cepat sebelum besok dia merenggut korban lagi!" ujar Kapten Polisi itu tegas.
...✨✨✨...
DRAP...
DRAP...
DRAP...
Dokter Cabas mendatangi tempat kejadian perkara ditemani oleh Dokter Dryas dan Kapten Polisi Achilles Baines.
Selain kedua jenazah yang sudah dibawa pergi, tidak ada yang berubah di tempat itu. Kapten Achilles melarang siapapun yang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam sana. Dia juga yang mencegah anak buahnya mengubah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai barang bukti.
Oleh karena itu, Dokter Cabas masih bisa melihat tempat kejadian perkara yang sama persis dengan saat kedua korban itu ditemukan.
TAP...
TAP...
TAP...
Dokter Cabas berjalan perlahan melihat sekitar kamar itu dengan seksama.
Ranjang yang menjadi tempat utama pembantaian tersebut, masih penuh dengan kubangan d4r4h. Tetesan d4r4h itu berceceran dilantai, terus ke arah kamar mandi.
Noda d4r4h yang bercampur air, masih melekat di wastafel.... Tapi bukan itu yang menarik perhatian Dokter Cabas!
Di dalam kamar mandi itu, ada dua buah daun jendela yang menghadap ke arah sebuah kebun. Jendela pertama masuh terkunci rapat, dan jendela yang kedua terbuka lebar.
"Kami masih menyelidiki apakah si pembunuh itu menyelinap keluar melalui jendela ini, setelah dia berhasil membunuh korbannya. Jendela ini cukup lebar untuk dilalui oleh orang dewasa bertubuh kecil. Pertanyaan saya, kenapa dia tidak membuka kedua jendela itu sekaligus? Dengan dia membuka kedua jendela itu, pasti akan bisa keluar dengan mudah dan lebuh cepat!" ujar Kapten Achilles mengemukakan persepsinya.
Dokter Cabas tidak menjawabnya. Dia sedang tertegun melihat jendela itu dengan seksama. Dan wajahnya tiba-tiba berubah menjadi tegang!
"Lihat jendela itu...! Satu jendelanya terbuka, dan satu lagi tertutup...! Itu artinya saya memang ditakdirkan untuk membersihkan dunia fana ini dari para p3l4cur yang kotor...!"
"I...ini....."
...****************...
mari terus saling mendukung untuk seterusnya 😚🤭🙏
caranya follow akun ak dl ya.
thank you
Awal udah seru tapi aku ga bisa sering baca karena banyak kesibukan juga:(
Tetap semangat nulis yaaa!