NovelToon NovelToon
Nightmare System

Nightmare System

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / zombie / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:37k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Bagaimana jika kita bangun tidur sudah ada uang di sebelah kita dan bukan hanya uang, terkadang barang yang kita perlukan juga bisa tersedia. Memang sekilas terdengar enak dan mudah, tapi hampir setiap hari kita mimpi buruk dan berpetualang di dunia yang berkebalikan dari dunia nyata, jika di dunia nyata ada manusia, di dunia mimpi ada zombie yang merepresentasikan sifat sifat manusia di dunia nyata.

Kisah ini adalah kisah seorang pemuda dan adiknya yang sedang menghadapi masalah berat, mulai dari di minta cuti paksa karena belum membayar biaya kuliah sampai kekasihnya hamil oleh sahabatnya sendiri. Dia tidak sengaja "menemukan" sistem ini dan memulai petualangannya di dunia mimpi buruk untuk merubah dunia nyata di sekitarnya dan mengatasi masalah besar yang menimpa dirinya dan adiknya.

Genre : Fiksi, drama, comedy, fantasi, sistem, sedikit horor.

Mohon tinggalkan jejak ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

Tiga hari kemudian, Rina pergi ke sekolah sendirian karena Rudi ada kelas pagi, ketika di dalam angkot, dia melihat seorang pria tampan yang kira kira sebaya dengan dirinya dan memakai seragam sekolah sama seperti dirinya. Tapi Rina tidak pernah melihat pria itu di sekolahnya,

“Siapa ya, tegor jangan ya, kalau anak kelas 2 tengsin gue, dah diemin ajalah,” ujar Rina.

Akhirnya Rina tidak menegur pria tampan itu, tapi dia diam diam melirik pria itu karena perawakannya mirip dengan kakaknya, walau mungkin terlihat lebih pendek sedikit dari kakaknya. Turun dari angkot, Rina berlari masuk ke dalam kelas, dia langsung bertemu dengan Meli dan Sari yang sudah ada di dalam kelas.

“Ding dong deng dung, waktu pelajaran dimulai, seluruh siswa di harapkan masuk ke dalam kelas, terima kasih,” terdengar suara bel masuk sekolah yang terdengar seperti suara pintu bioskop di buka, Rina kembali ke tempat duduknya, tak lama kemuian seorang ibu guru masuk ke dalam kelas bersama seorang siswa pria yang membuat mata Rina membulat karena siswa itu adalah pria yang dia lihat di angkot.

“Pagi anak anak,” sapa bu guru.

“Pagi bu Ambar,” balas seluruh murid termasuk Rina.

“Sekarang kelas kalian bertambah satu orang, mulai sekarang Diki akan bergabung dengan kelas ini, walau sebentar lagi kalian lulus dan waktunya hanya tinggal satu tahun ini, tapi berteman dengannya ya, Dik coba perkenalkan diri,” ujar bu Ambar.

“Nama saya Diki,”

Seluruh murid teman sekelas terdiam menunggu kelanjutannya, tapi ternyata memang perkenalan Diki hanya itu. Wajah Diki terlihat kaku karena dia canggung berada di depan kelas,

“Sudah ?” tanya bu Ambar.

Diki tidak menjawab, dia mengangguk tanda sudah, kemudian bu Ambar menoleh melihat ke teman teman sekelas yang lain,

“Ada yang mau di tanya ga sama Diki ?” tanya bu Ambar.

“Sudah punya pacar belum ?” celetuk seorang siswi di dalam kelas.

“Belum,” jawab Diki tegas dan dengan wajah tanpa ekspresi.

Kelas langsung kembali hening, akhirnya bu Ambar mengambil kembali kendali kelas, dia menceritakan darimana Diki datang dan kenapa dia pindah sekolah. Setelah selesai,

“Dik, kamu duduk di sebelah Rina, satu satunya kursi yang kosong,” ujar bu Ambar.

“Baik bu,” balas Diki.

Langsung saja Meli yang duduk di sebrang Rina menyambar pundak Rina dan mendekatkan wajahnya ke telinga Rina.

“Rin, kayak kak Rudi ga sih mukanya ? oi Rin...lah Rin ? jah ilang dia ke surga ke tujuh,” ujar Meli.

Rina tidak menjawab Meli yang menarik pundaknya, matanya terus mengarah kepada Diki yang sedang berjalan menuju ke tempat duduknya. “Sreeg,” Diki menarik kursinya dan langsung duduk di sebelah Rina menghadap ke papan tulis. Wajah Rina mendadak menjadi merah, dia langsung mengipasi wajahnya dengan tangan dan menarik narik kemeja seragamnya,

“Maaf kalau panas gara gara ada aku,” ujar Diki berbisik walau matanya menghadap ke depan.

“I..iya, um...nama gue Rina....lo ?” tanya Rina.

“Diki, rasanya aku udah memperkenalkan diri di depan deh,” ujar Diki.

“I..iya, lupa,” ujar Rina.

“Tadi kamu yang di angkot kan ?” tanya Diki.

“Elo...eh kamu inget ya,” jawab Rina.

“Tentu saja, sepanjang jalan kamu melototi ku,” ujar Diki.

“So..sori, a..abisnya kamu mirip seperti orang yang ku kenal,” ujar Rina.

“Iya, salken ya,” balas Diki tersenyum dan menoleh melihat Rina.

“I..iya, udah ah, liat depan,” balas Rina yang tersipu malu.

Sementara itu, di sebrangnya, Meli dan Sari yang melihat Rina terlihat grogi duduk di sebelah Diki mulai berkasak kusuk,

“Mel, baru kali ini si Rina tampangnya kayak gitu,” ujar Sari berbisik.

“Hehehe iye, kesemsem die, mirip kak Rudi sih si Diki,” balas Meli.

Selain Meli dan Sari, Anto yang melihat Rina merasa geram dan dia melihat Diki dengan penuh rasa iri juga kesal.

*****

Pulang sekolah, Rina buru buru keluar dari kelas untuk pulang ke rumah, Meli dan Sari yang melihatnya langsung mengejar Rina keluar. Begitu sudah di luar, keduanya langsung menarik Rina,

“Oi Rin, kenapa lo ?” tanya Sari.

“Ga apa apa,” jawab Rina.

“Lo naksir si Diki ya ?” tanya Meli langsung.

“Ih...siapa juga, kaga lah, biasa aja,” jawab Rina memalingkan wajahnya.

“Lah muka lo merah gitu, baru kali ini dari kelas 1 gue liat lo kayak gini hehehe,” ujar Meli meledek.

“Diem ah, jangan ngeledek gue, tuh laki lo udah nunggu di depan,” ujar Rina menunjuk ke arah gerbang dan ke arah Arya yang sedang berdiri bersender di gerbang.

“Biarin aja dia di sono, ntar juga kan kita nyampe, tapi beneran nih, gue seneng liatnya akhirnya Rina jatuh cinta,” ujar Meli.

“Diem dong...udah ah, jangan di bahas,” balas Rina.

“Hehe malu dia Mel,” balas Sari.

Melihat Rina, Meli dan Sari mendekat ke gerbang, Arya yang menunggu di gerbang masuk ke dalam sedikit. Meli langsung berlari menyambut Arya,

“Maaf beb lama,” ujar Meli.

“Ga apa apa beb, kenapa tuh si Rina ?” tanya Arya.

“Hehe ada anak baru pindah di kelas gue, trus dia duduk di sebelah Rina, eh si Rina kesemsem, abisnya anak baru itu ganteng kayak kak Rudi,” jawab Meli.

“Hah....siapa ?” tanya Arya.

“Namanya Diki,” jawab Meli.

“Wah jadi penasaran gue mau lihat yang mana orangnya,” ujar Arya.

Tiba tiba Sari mendekat dan langsung menarik pundak Meli, kemudian dia menyuruh Meli menoleh ke belakang, ternyata Diki sedang berjalan bersama Rina yang menunduk dan berwajah merah.

“Loh yang lo maksud anak baru dia beb ?” tanya Arya.

“Iya, lo kenal beb ?” tanya Meli bingung.

"Bentar beb," jawab Arya.

Arya langsung berjalan maju dan menghampiri Rina yang sedang berjalan bersama Diki, ketika dia berdiri di depan keduanya, tiba tiba Arya mengangkat tinjunya dan langsung melontarkan tinjunya ke wajah Diki. “Duk,” Diki mengangkat tangannya dan menangkap tinju Arya.

“Oi Arya, lo ngapain ?” teriak Rina panik.

Diki menatap Arya dan juga sebaliknya, kemudian dia melepaskan tinju Arya dan berjalan maju berhadapan dengan Arya, ternyata tinggi keduanya sama. Melihat keduanya saling melotot melihat satu sama lain, Rina, Meli dan Sari takut kalau keduanya berkelahi, tapi tiba tiba, “gyuut,” Arya dan Diki saling berpelukan membuat ketiga gadis yang melihatnya bingung.

“Hah,” ujar Rina, Meli dan Sari.

“Pa kabar bre,” sapa Arya.

“Baik bre, lo kesini nyambut gue bre ?” tanya Diki.

“Kaga, gue jemput cewe gue, kenalin nih,” Arya menarik Meli maju ke depan.

"Gue Meli, cewenya Arya," ujar Meli.

“Oh lo cewenya Arya toh, baru tahu gue lo punya cewe bre, gue pikir ga doyan cewe lo,” balas Diki.

“Tunggu, lo bedua saling kenal ?” tanya Rina.

“Iya lah, gue dan dia satu tim basket waktu di kota gue, kadang kita ke jakarta bareng buat latihan dan tanding di senayan, kalah menang ribut hehe,” jawab Arya.

“Yah gitu deh, tapi dia pindah duluan ke jakarta, gue sekarang pindah ke sini gara gara bokap pindah tugas ke jakarta, tapi lo masih inget gue bre, padahal udah lama ga kontak,” ujar Diki.

“Ya gimana ga inget, kita temen baik dan rival, basket bareng berantem juga bareng,” balas Arya.

“Haha itu dulu bre, sekarang gue udah insap, kaga berantem lagi,” ujar Diki.

“Ah yang bener lo, kaga mungkin lah,” balas Arya.

“Tergantung sikon sih,” balas Diki.

“Jadi dia sama kayak lo ya ? gue kaga nyangka nih,” tanya Rina.

“Mirip, sama kayak abang lo juga,” jawab Arya.

“Kok tadi di kelas lo sopan banget sama gue ?” tanya Rina sambil melihat Diki.

“Yah namanya juga baru pindah kan, jaim dikit dong,” jawab Diki.

"Idih jangan sok jaim lah ama gue, namanya juga temen sebangku kan," ujar Rina.

"Sekarang gini, gue di suruh duduk di sebelah cewe cantik seperti elo, terang aja gue grogi, jaim gue otomatis keluar, sori deh Rin, sekarang gue ga jaim lagi deh ama lo, kita kan temen sebangku lagian lo juga temennya temen gue," balas Diki.

Rina berbalik, dia tidak bisa menutupi rasa malu yang di tambah rasa senang karena di bilang cantik dan supaya wajahnya yang sudah sangat merah tidak terlihat Diki, dia langsung berjalan melarikan diri keluar gerbang  tanpa pamit sampai membuat Diki dan Arya bingung.

“Lo apain dia bre ?” tanya Arya.

“Kaga ngapa ngapain gue, beneran, trus lo mau kemana sekarang bre, nongkrong dulu ga ?” tanya Diki.

“Ayo, tapi gue anter cewe gue balik dulu yeh,” balas Arya.

“Ga usah beb, lo ama Diki aja ga apa apa, gue ama Sari nemenin si Rina noh,” ujar Meli.

“Iya bener, tenang aja bini lo aman ama gue,” tambah Sari.

“Bener nih beb ?” tanya Arya.

“Iya bener, santai aja beb, tapi ntar malem ke rumah ya, nyokap nyuruh makan malem bareng,” jawab Meli.

“Ok sip, makasih ya beb, (menoleh melihat Sari) titip dia ya Sar,” Arya mencium kening Meli.

“Hehe sama sama beb,” balas Meli.

Akhirnya Meli dan Sari berlari keluar dari gerbang menyusul Rina, sementara Arya dan Diki berjalan saling merangkul sambil mengobrol santai.

1
hasbullah 123
novel ini seharusx semua berbahasa indonesia biar ngerti man TDK semua org bisa bahasa asing
Andri Suwanto
ckckck males baca ku kira op nya ke dunia nya mimpi doang
Fabrigio
plotnya sangat keren
Mobs Jinsei: thanks kaka
total 1 replies
Anton Saputra Idola
kerenz &fresh,ceritanya benar benar baru Dan beda dengan novel yang udah Saya Baca. lanjuuuuuttt thor
Mobs Jinsei: thanks kaka
total 1 replies
Fabrigio
Thor, entar novelnya jangan hiatus
Mobs Jinsei: iya kak
total 1 replies
Fabrigio
pengen baca, tapi nabung chapter novel ini adalah magnet untuk seluruh orang, jadi semangat terus ya Thor
NICKNAME
klo bisa ga usah ke bahasa inggris jadi kurang seru
Zexonfy
aku pergi
anggita
tiap chapter ceritanya cukup panjang👌👏👍
anggita
ikut ng👍like aja, smoga sukses novelnya Thor...
Mobs Jinsei: makasih kaka
total 1 replies
Fabrigio
Thor, cepat update, para rider mau nungguin
eko supriyanto
Luar biasa
Ikmal
lanjut thor
White Mist (Trisha)
yee! akhirnya 🤣
Mobs Jinsei
hehe
White Mist (Trisha)
pengen mati ya Thor? sj Anto🤣🤣
White Mist (Trisha)
ganti aset aja, biar enak 😆
White Mist (Trisha)
slender man ya? tinggal nunggu Jack the killer dan jaft the killer
Mobs Jinsei: yap bener kak
total 1 replies
Riski Opet
apalah🤨
Fabrigio: apa sih, nggak suka nggak usah baca, apalah apalah apalah apa nggak ada guna coy
total 1 replies
DE MASCULINO
Cepat Sembuh,Lancar Update
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!