NovelToon NovelToon
Badai Pasti Berlalu

Badai Pasti Berlalu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Teen School/College / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Persahabatan
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi harefa

Ana Caroline pekerja paruh waktu di selah selah sekolahnya.
Dia yatim piatu dan memiliki 2 adik yang masih bersekolah.
Dia murid pindahan, dan memiliki lika liku yang penuh intrik dan pembullyan di sekolah.
ketika dia suskses, dia mengetahui rahasia atas kematian ibunya.
Dan itu bersangkut pautan dengan calon mertuanya.
Bagaimana pacarnya mengahdapi permusuhan calon istrinya dengan ibunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 32

"Awalnya, aku mengira nomor telepon ini, nomor karyawan saya yang baru."

"tapi karena pertanyaanmu yang mengatakan mengenalmu atau tidak, jadi saya berasumsi itu kamu. Karena, bukankah kamu sudah bertemu dengan ibu saya?"

"eh, iya, tadi pagi saya sempat bertemu di sebuah mall dengan ibu kamu"

"dan saya harap semua yang kamu katakan kepada ibu saya, itu adalah hanya imajinasimu saja."

"Her, apa kita bisa bertemu, saya ingin ngomong sesuatu sama kamu, aku akan menjelaskan semuanya Heri"

"saya rasa tidak perlu sherly, karena saya sudah move on dari kamu. Dan saya lagi makan malam ini, jadi saya akhiri sekarang."

Ucap Heri dan langsung memutuskan sambungan dengan wanita itu.

Ana cuma menunduk sambil memakan hidangan di depannya dengan berlahan.

"Heri, kalau kamu tidak ingin lagi berhubungan dengannya, bukankah sebaiknya kau memblokir nomornya?"

Tanya ibundanya dengan perlahan, karena dia takut nanti akan menyinggung anaknya itu.

"hmm, nanti aku lakukan" jawabnya tanpa menoleh dan tetap menyantap hidangan yang ada di depannya.

"apakah tidak sebaiknya kamu mencari wanita lain saja, untuk kamu nikahi, agar mantanmu itu tidak mendekatimu lagi"

"uhuk, uhuk" dia terbatuk saat mendengar perkataan ibunya.

Dan dia langsung meminum air putih untuk menstabilkan tenggorokannya.

"ibu, tak perlu terburu - buru"

"terburu - buru apa, umurmu sudah kepala tiga Heri" ucap ibunya dengan sedih.

"iya ibu, nanti juga ketemu kok, sabar dikit."

Ana yang duduk di antara mereka menjadi salah tingkah. Mau pulang tapi tak berani berpamitan.

"oya tante, saya pulang dulu ya, soalnya adik saya mungkin tidak ada temannya"

"aduh, sampai lupa Na, apa kamu sudah kenyang?"

"sudah tante, sudah cukup"

"kamu bawa untuk adikmu ya sebagian makanan ini?"

"tidak usah tante, tadi saya sudah masak kok di rumah." ucapnya spontan walaupun ada kebohongan di sana.

Bagaimana mungkin dia sempat masak, sementara dia dari tadi di restoran.

Biasanya kalau Ana tidak sempat memasak, adiknya Andi yang akan memasak.

Ya dari kecil adik - adiknya sudah di ajar mandiri.

Karena tante Yusna tidak ada alasan untuk menahannya lagi, dia pun terpaksa membiarkan Ana pergi pulang.

"apa tidak sebaiknya kamu di antar Heri ya?" tanya tante yusna menawarkan.

"tidak usah tante, saya kan bawa mobil tadi"

"biar supir yang bawakan saja, dan kamu naik mobil bersama Heri"

"tidak usah tante, itu sangat merepotkan, dan ini juga baru jam delapan, masih banyak kok orang di jalanan."

"oh, begitu ya" ucapnya sedikit kecewa.

Ya, ibunya Heri sangat ingin Ana menjadi pasangan untuk anaknya. Tapi dia tak bisa memaksakan juga karena saat ini Ana memiliki kekasih walaupun hubungan jarak jauh.

Dan dia menghargai kesetiaan Ana terhadap kekasihnya itu. Walapun di dalam hatinya dia masih menaruh curiga dengan Boy.

Tidak mungkin lelaki itu akan setia sama seperti Ana. Sementara dia anak orang kaya yang biasanya suka gonta ganti pasangan.

Tapi akhirnya dia buang juga pikirannya itu, karena dia mengingat anaknya juga orang yang berada tapi sampai saat ini belum ketemu sama jodohnya.

Dia melihat kepergian Ana, sampai bayangan mobilnya sudah menghilang baru dia masuk.

Kemudian dia menyuruh pelayannya untuk menyimpan makanan yang ada di meja makan, karena diapun sudah tidak selera untuk melanjutkan menyantap makanan lagi.

Dan dari lantai atas, Heri juga memperhatikan kepergian Ana.

1
Kenneth
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Dewi Harefa: makasih suportnya
total 1 replies
Đông đã về
Pengen baca lagi dan lagi!
Dewi Harefa: makasih kaka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!