NovelToon NovelToon
Hidayah Terindah

Hidayah Terindah

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Tamat
Popularitas:759k
Nilai: 5
Nama Author: Musim_Salju

Seorang lelaki bernama Muhammad Zayn Malik berusia 22 tahun yang hampir saja di hajar massa karena sebuah kesalahpahaman dan ditolong oleh seorang Kiai pendiri salah satu pesantren.

Saat itu ia sangat ketakutan karena hampir saja nyawa nya hilang seketika. Lelaki itu dibawa oleh Kiai ke pesantren miliknya. Saat itu pernikahan putri satu-satunya akan di berlangsungkan dengan seorang ustadz. Namun karena suatu kesalahan yang dilakukan oleh ustadz tersebut, ustadz itu tiba-tiba saja membatalkan pernikahannya sehari sebelum hari H. Kiai Hanan beserta keluarga tak dapat berkata lagi. Lelaki yang ditolong Abah Hanan mengajukan diri untuk menikahi putri Kiai tersebut agar keluarga besar kiai Hanan tidak menanggung malu, hal itu ia lakukan demi membalas kebaikan kiai Hanan. Dan ia pun resmi menjadi suami dari Zahra gadis 21 tahun tersebut walaupun tanpa adanya cinta diantara merekra.

Follow Ig Author @winda_srimawati

Baca juga karya pertama Author yang berjudul PENANTIAN KEKASIH HALAL

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musim_Salju, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melakukan Kewajiban

Kini mereka telah berada di atas tempat tidur. Jantung Zahra tidak bisa berhenti berdebar, begitupun dengan Zayn. Walaupun Zayn dulu pernah begitu mencintai wanita masa lalunya, namun ia tidak pernah melakukan hal-hal diluar batas wajar. Ia selalu menjaga wanitanya dan tidak pernah berniat merusaknya. Namun takdir berkata lain, wanita itu pergi meninggalkan Zayn.

Zayn menatap lekat wajah ayu sang istri, Zahra berusaha untuk menetralkan perasaannya. Zayn membaca doa sebelum melakukan kewajibannya diikuti oleh Zahra. Perlahan Zayn mengecup ubun-ubun sang istri, turun ke kening, lanjut ke kedua mata, dan pipi Zahra, dan berkahir di ranum merah Zahra. Zahra tak berani menatap wajah suami tampannya itu. Zayn melum*at ranum merah sang istri dengan lembut, tangannya tak berhenti disitu, Perlahan tangan Zayn menelusup ke dalam piyama yang dikenakan oleh Zahra, Zahra merasa ada sensasi yang berbeda karena sentuhan yang diberikan oleh suaminya. Karena ini pertama kalinya mereka melakukan hubungan suami istri.

Semakin lama semakin menuntut, tangan itu tidak berhenti disana, Zayn perlahan mer*mas bukit kembar berukuran besar dan pas di dalam genggamannya, sepertinya ini akan menjadi candu baginya. Perlahan bibir itu turun ke leher jenjang sang istri, dan meninggalkan tanda kepemilikan di leher istrinya yang putih. Tanpa menunggu lama Perlahan kain yang menutup bagian atas tubuh istrinya dilepas oleh Zayn. Seketika ia menelan salivanya menatap keindahan yang ada di depannya, pipi Zahra bersemu tatkala netra suaminya itu memandang miliknya.

Indah, begitu pikir Zayn. Tanpa menunggu lama ia kembali menjejali mulai dari wajah, kembali ******* ranum merah sang istri hingga mereka bertukar Saliva. Akhirnya perlahan Zahra membalas apa yang dilakukan oleh suaminya. Hingga mereka sama-sama kehabisan nafas, barulah Zayn melepaskan pagutannya, kembali turun ke leher dan berhenti di bukit kembar yang tampak indah dan putih, mulutnya pun langsung melahap bukit kembar itu dan tangannya yang satu juga tak berhenti diam, ia memainkan yang satunya lagi, perlahan jarinya turun kebawah dan dan merasakan lembah yang mulai basah, suara yang sedari tadi ditahan oleh Zahra akhirnya lepas juga.

Zayn pun melepas pakaian nya, dan juga melepas semua yang ada pada istirnya, lagi-lagi Zayn menelan salivanya. Ternyata istrinya begitu pandai merawat seluruh tubuhnya. Ia menutupi tubuh polosnya dan sang istri menggunakan selimut. Tanpa menunggu lama ia pun melakukan penyatuan dengan sang istri, setelah kenikmatan yang ia berikan untuk menghilangkan rasa sakit yang dirasakan istrinya. Akhirnya hal yang selama ini di jaga oleh Zahra menjadi miliknya seutuhnya, begitu juga dengan Zayn sendiri. Akhirnya mereka melakukan penyatuan malam itu juga, hal yang tidak pernah dibayangkan oleh mereka berdua.

Zahra mengeluarkan air matanya saat ia bisa menyerahkan hak yang selama ini ia jaga untuk suaminya, Zayn mengusap lembut pipi sang istri yang telah basah oleh linangan air mata.

"Terimakasih sayang, maafkan mas jika mas menyakiti kamu."

Zayn mengecup lama kening sang istri dan tak lupa mengecup ranum merah istrinya. Zahra menganggukkan kepalanya dan tersenyum, pipinya juga merah merona karena membayangkan apa yang telah mereka lakukan barusan. Ia tidak bisa menyembunyikan perasaannya saat ini.

"Kenapa pipi kamu merah begitu? Apa kamu malu?"

Namun bukannya menjawab, Zahra menyembunyikan wajahnya ke dada bidang sang suami. Membuat Zayn gemas dengan tingkah sang istri, ternyata istrinya itu segemas itu. Kenapa ia baru menyadarinya, begitu pikir Zayn.

"Mas, aku mau langsung mandi."

"Nanti saja sayang, mas masih mau memeluk kamu seperti ini."

Zahra hanya bisa menuruti keinginan Zayn. Zayn pun kini benar-benar merubah panggilannya kepada Zahra, kata sayang yang ia ucapkan berhasil membuat pipi Zahra merah merona.

Akhirnya mereka tertidur bersama di bawah selimut yang sama dengan posisi Zayn memeluk Zahra. Saat pukul 04.15, Zayn terbangun lebih dulu, ia memandang wajah cantik istrinya, masih teringat dengan jelas apa yang telah ia lakukan dengan sang istri, ia tersenyum melihat hasil karyanya yang ada di setiap leher sang istri, apa ia seganas itu, begitu pikir Zayn.

"Apa mas sudah mencintai kamu? Mas tidak tahu apakah mas sudah mencintai kamu apa belum. Yang pasti mas kini begitu nyaman jika bersama dengan kamu, mas tidak akan melepaskan kamu. Mas janji akan mencintai kamu sepenuhnya dan akan menjadikan kamu wanita satu-satunya dalam hidup mas. Dan wanita itu, mas sudah lama melupakannya, saat ijab qobul itu terucap. Mas harap kamu bahagia hidup bersama mas. Maaf jika sebelum-sebelumnya mas bersikap dingin dan cuek terhadap kamu. Mulai sekarang mas tidak akan bersikap seperti itu lagi. Terimakasih Zahraku sudah menerima mas mejadi suami kamu. Sekali lagi terimakasih sayang."

Setelah mengatakan semuanya, Zayn mengecup lama kening sang istri. Perlahan Zayn melepas dekapannya dan turun dari ranjang menuju kamar mandi. Setelah Zayn memasuki kamar mandi, Zahra membuka matanya, ternyata Zahra mendengar semua apa yang dikatakan Zayn. Ia bersyukur karena suaminya sudah mulai ada perasaan dengannya, namun ada suatu kalimat yang mengusik hati dan pikiran Zahra.

"Siapa wanita yang dimaksud mas Zayn? Apakah jika dia kembali mas masih akan menerimaku dan mencintaiku? Apakah mas tidak akan meninggalkan ku? Kenapa aku menjadi takut mas. Kenapa aku jadi tidak percaya diri begini? Ya Allah, jagalah selalu rumah tangga hamba dan mas Zayn. Jagalah selalu hati hamba untuk selalu mencintai suami hamba begitu pula dengan suami hamba, jagalah selalu hatinya agar hamba satu-satunya wanita yang mampu mengisi hati dan perasaannya. Salah kah hamba meminta untuk menjadi wanita satu-satunya untuk suami hamba ya Allah."

Ceklek!

Pintu kamar mandi terbuka, Zahra melihat suaminya itu keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melilit di bagian bawahnya saja, terlihat lah dada bidang dan perut sixpack sang suami. Seketika Zahra memalingkan wajahnya.

"Sudah bangun sayang? Kenapa kamu memalingkan wajah kamu? Bukankah apa yang kamu tatap sudah halal bagimu? Dan kita semalam juga..."

Zayn sengaja menjeda ucapannya untuk melihat reaksi Zahra. Seketika wajah Zahra kembali merona. Zayn terkekeh melihat tingkah menggemaskan sang istri.

"Sudah mas, jangan dibahas lagi, Zahra malu."

Zahra menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Zayn mendekat dan memegang kedua tangan Zahra. Kini ia bisa melihat wajah cantik istrinya kembali. Dan melabuhkan sebuah kecupan di pipi sang istri.

Cup!

Satu kecupan mendarat di pipi Zahra, Zahra hanya tersenyum mendapatkan perlakuan manis dari suaminya.

"Udah ah, Zahra mau mandi, sebentar lagi azan shubuh."

Zahra berusaha menuruni ranjang, namun saat ia ingin melangkah, Zahra merintis kesakitan. Zayn yang melihat Zahra kesakitan seketika merasa bersalah, tanpa aba-aba ia menggendong Istrinya menuju kamar mandi dan menurunkannya di bathtub.

"Mas,"

"Udah, mas paham pasti kamu kesakitan. Sekarang kamu mandi, nanti kalau sudah selesai mandi panggil mas ya. Mas mau mengganti pakaian dulu."

Zahra akhirnya mandi setelah Zayn menutup pintu kamar mandi. Zayn mengganti pakaiannya dengan pakaian casual, pakaian yang biasa ia kenakan untuk kekampus.

Setelah itu ia melihat kearah tempat tidur ada bercak darah di sana, Zayn pun mengganti seprai itu dengan yang baru. Sembari mengingat perlakuannya semalam.

"Maaf ya sayang jika mas sedikit kasar semalam. Soalnya kamu begitu menggoda, sepertinya kamu akan menjadi candu untuk mas." Bathinnya berbicara.

Tak lama Zahra keluar dari kamar mandi dengan tertatih, Zayn juga sudah selesai mengganti seprainya dengan yang baru. Melihat istrinya kesakitan, Zayn segera memapah Zahra dan menuntunnya duduk di tepi ranjang.

Tak lama azan shubuh berkumandang. Akhirnya shubuh itu Zahra bisa melakukan shalat berjama'ah dengan sang suami. Sebelumnya Zayn susah sekali di ajak untuk shalat, kini tanpa di minta Zayn berinisiatif menjadi imam shalat untuk Zahra. Ternyata pernikahannya dengan Zahra membuat Zayn perlahan kembali melaksanakan kewajibannya. Semoga kedepannya selalu seperti itu dan menjadi lebih baik lagi.

...----------------...

...To Be Continued...

1
Lita Pujiastuti
kulkas 12 pintu. blm nyadar klo sdh.fall in love with Zahra....😁
Rahmaniar
suka cerita bernuansa islami begini,,,penuh makna dan pelajaran yg bisa di ambil...sukses Thor,cerita nya bagus💪💪💪
Lita Pujiastuti
Zayn masih belum mantab dengan hatinya, jd gpp lah ..masih penyesuaian diri ..
Lita Pujiastuti
lanjut baca deh ..
Lita Pujiastuti
ponakan pasti itu...
Lita Pujiastuti
Thor ..jangan bikin readers ikutan cemas tooo.....piye ki ...
Lita Pujiastuti
Awas klo Zayn tdk tegas dg Amira...
Lita Pujiastuti: maksud saya Arumi...
total 1 replies
Lita Pujiastuti
novel ini menjadi inspirasi bagiku, agar lebih banyak bersyukur, tawakal dan ikhkas dalam menerima kehendak dan takdir yg telah digariskan Allah kepada kita..
Lita Pujiastuti
Aq jg pernah berpikir seperti Zayn, mengapa aq tdk seberuntung tmn²ku. dan aq yg selalu tahajud tiap mlm. akhiry berhenti krn kecewa dg nasib hidupku.
Namun, akhirnya aq sadar...dg banyak membaca novel2 religius, semakin memperluas wawasanku. Bahwa semua yg telah digariskan dlm hidup kita, yakinlah bahwa Allah memberikan yg terbaik kpd kita...keyakinan itu hrs terua dihayati dr hati, byk² berdoa dan istighfar...
Lita Pujiastuti
dari cerita inspiratif, saya belajar ikhlas dg takdir ku. Selama ini aq merasa kurang beruntung, namun dari kisah yang kubaca ini. Aq yakin, dibalik semua yg aq terima pasti tersembunyi kebaikan yg mgkn sampai detik ini blm aq sadari...hanya butuh merenung dan byk² mendekat pada-Nya...aamiin
Lita Pujiastuti
ada apa ini....aib apa yg dimaksud oleh ust Ashraf. apa yg terjadi?
Lita Pujiastuti
ikutan was²...
Lita Pujiastuti
belum bisa komen lebih, mau baca lebih lanjut dulu
Lita Pujiastuti
assalamualaikum thor, salam kenal..
Ning Roso
Kya seru juga
Ning Roso
hadir
Sity Lestari
Luar biasa
Nunung Nurhayati
Alhamdulillah bagus Thor ceritanya jadi puas dech bacanya walau ada ujiannya tapi Alhamdulillah seru terimakasih Thor saya suka sekali dengan cerita kehidupan seperti ini tidak terlalu banyak konfliknya lanjut Thor semangat terus
Ning Roso
terima kasih cerita bagus kynya ga mau berhenti bacanya
Nunung Nurhayati
bodoh lah jayn kalau suatu hari Arumi kembali dia lebih memilih Arumi daripada Zahra laki laki terbodoh kalau memilihnya Arumi cuma mau hartanya saja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!