Suatu hari, sebuah kapal karam di pulau yang hanya dihuni seorang laki-laki tua dan seorang gadis kecil. Tak satu pun penumpang yang ada di kapal itu kecuali seorang anak muda berkulit pucat dan berambut keemasan.
Dato Kumbang dan Puan pun menolong anak muda itu dan membawanya ke daratan. Dia tidak tahu kalau anak muda itu bukanlah manusia biasa, melainkan seorang vampire. Laki-laki berwajah pucat itu juga tidak tahu siapa kakek dan gadis kecil yang sudah menolongnya. Mereka adalah siluman harimau.
Akankah mereka bisa hidup berdampingan? Sementara gadis kecil itu tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan membuat vampire itu jatuh cinta. Apakah cinta mereka akan bersatu? Ikutin terus yuk jalan ceritanya 💖
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ayu 💖, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENANTIAN PANJANG #1
Dara terpaku ketika dokter Alex mengatakan kalau sedang menunggu dirinya.
"Mengapa saya yang ditunggu?"
Dara sangat penasaran. Pemilik rumah itu bahkan tidak dikenalnya sama sekali.
"Jika waktunya tiba, kamu akan tahu sendiri. Tanda gambar harimau ditubuhmu akan menuntunmu!"
"Bagaimana dokter tahu soal tanda yang saya miliki? Jangan-jangan, dokter pernah melihat tubuh saya, ya?"
Dara menutup tubuhnya dengan tas yang dibawanya.
Alex tertawa. Kulit pucatnya sedikit memerah.
"Bagaimana kalau iya? Aku kan seorang dokter!"
Dara melotot.
"Kapan? Dimana? Aku gak ingat!"
Dara makin penasaran. Namun, perutnya gak bisa diajak kompromi. Cacing di dalamnya sudah melakukan paduan suara.
"Dengarlah! Itu tandanya cacing diperutmu minta makanan! Sebaiknya kita makan dulu."
Dara terpaksa menuruti perkataan dokter Alex. Hatinya sangat malu karena ketahuan sedang kelaparan.
Setelah menikmati makanan yang serba mewah, Dara mulai gelisah. Hampir jam sembilan. Ibunya pasti ngamuk lagi.
"Maaf, aku harus pulang. Terima kasih makan malamnya, dok!"
Dara langsung beranjak dari tempat duduknya. Namun sesampainya di depan pintu, Dara berhenti.
"Tapi, bagaimana keluar dari tempat ini. Apa ada bus yang melewat sini, dok?"
Alex tertawa kecil. Dia sengaja membiarkan Dara karena tahu dia gak bisa kemana-mana.
"Tidak ada orang sembarangan masuk kesini. Aku akan antarkan kamu pulang!"
"Tapi, dok. Katanya dokter harus kembali ke rumah sakit secepatnya," ujar Dara yang merasa tidak enak.
"Tidak apa-apa. Situasi di rumah sakit baik-baik saja!"
Alex beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar.
Dara terpaksa mengikutinya. Dia juga bingung bagaimana pulang ke rumahnya.
Mereka melewati ruangan yang cukup besar dengan lukisan menempel di dinding. Dara memerhatikan setiap lukisan tentang sosok seorang laki-laki asing.
Pertama, lukisan laki-laki asing bernama Anthony, seorang prajurit. Kedua dengan nama berbeda dan seterusnya sampai sepuluh lukisan wajah. Terakhir adalah dokter Alexander. Yang membuat Dara bingung adalah wajah mereka hampir sama semuanya. Termasuk dokter Alexander.
Dara tidak berani menanyakan apa-apa. Dia hanya diam dan mengikuti langkah dokter Alex.
Mereka sampai di lorong kecil yang cukup sempit dan hanya bisa dilalui satu orang.
"Apa kita harus masuk kedalamnya, dok?"
"Apa kamu takut? Tak ada siapapun yang pernah melewati lorong ini selain kamu!"
Dara terdiam. Haruskah Dara mengikuti orang yang baru dikenalnya? Bagaimana kalau dia adalah psikopat???
Akhirnya Dara menganggukan kepalanya. Sudah terlanjur tapi tetap harus waspada.
Setelah beberapa lama, mereka sampai juga diujung lorong. Alangkah terkejutnya Dara ketika melihat pemandangan dihadapannya. Itu adalah tempat tinggalnya!
"Itu adalah tempat tinggal saya! Ternyata lorong ini ada di atas bukit tempat saya bermain. Tapi ..., sejak kapan lorong ini ada, ya?"
Alex tertawa melihat ekspresi Dara yang kebingungan.
"Lorong ini sudah ada sebelum kamu dilahirkan! Kamu bisa pulang sendiri, kan? Apa perlu aku antar sampai rumah?"
"Tidak! Aku bisa pulang sendiri."
Dara langsung berlari menuruni bukit tanpa menoleh. Namun ketika sampai di bawah, Dara sempat menoleh ke belakang. Memastikan dokter bule itu masih ada di tempatnya semula.
Alex melambaikan tangan ketika Dara melihat ke arahnya. Menatapnya terus sampai bayangan gadis muda itu menghilang dibalik pepohonan.
Sesaat, Alex tertegun. Sebuah bayangan berkelebat di pelupuk matanya. Sosok Puan yang penuh keceriaan. Akhirnya, penantian panjang itu akan segera berakhir. Sebentar lagi, Puan akan kembali terlahir pada diri Dara.
Malam semakin larut. Dara tidak bisa tidur. Perkataan dokter bule itu masih melekat dalam ingatannya.
"Seseorang sedang menunggumu, tanda harimau itu akan menuntun dirimu menemukan jati dirimu!"
Dara membuka kancing atas bajunya dan menatap ke cermin. Di atas dada kirinya ada sebuah tanda seperti kepala harimau. Tanda itu sudah ada sejak dia dilahirkan.
Tiba-tiba, gambar itu seperti hidup. Dia mengaum dan matanya memancarkan cahaya merah.
Dara sangat terkejut dan segera menutup bajunya kembali. Dia harus menemukan jawaban dari pertanyaan yang selama ini memenuhi kepalanya. Apa benar dirinya adalah siluman harimau???
*****