seorang murid jantung cinta kepada sang guru
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
Bryan berdiri dari duduknya melangkah mengikuti tyara, namun tyara sudah jauh masih berlari menuju kantin..
perut Bryan sudah sangat lapar, dia segera menutup laptopnya menuju keruang guru dimeja Bryan sudah terdapat beberapa makanan yang tersaji..
"ini buat saya?" Bryan menatap semua guru yang ada disana
"iya pak Bryan yang tampan"
"di makan ya guru kecil yang sangat mempesona"
"itu kue pukis buatan saya enak Lo pak Bryan cakep"
"tak usah repot repot Bu, aku udah biasa makan makanan kantin" ramah Bryan
"jangan menolak pak itu rezeki"
"trimakasih kalau begitu buguru semuanya"
Bryan mencoba tetap tersenyum,.aslinya dihati sangat dongkol sekali apa dikira dia doyan makan..
"pak Asep mau kemana?"
"cari makan pak, mau nitip seperti biasanya?"
"sini pak sini" lirih Bryan
"ada apa?"
Bryan membawa makananya, menyeret tangan pak Asep keluar dari ruang guru, Bryan menyerahkan semua makanan yang dikasih para buguru..
"ini untuk pak Asep saja, aku sudah dibawakan bekal sama bibik"
"Wow, rezeki anak Soleh !! makasih ya nak eh pak bryan hehehehe "
Bryan kembali duduk dikursinya melahap bekal makanan yang udah bibik siapkan semua nampak lezat..
tyara senyam senyum duduk di kursi dekat Luna, mereka bertiga menduga Tyara sedang kesemsem dengan pria pujaannya..
"Bryan lagi?" ucap renata
"iya dong !! "
"hadeh !! nih anak !! " kesal Luna
tyara memakan bakso yang sudah dipesan oleh ketiga temannya, Tyara memakannya dengan sangat lahap dia masih senyum-senyum sendiri melihat tadi muka pak bryan sangat marah kepadanya..
"lihat deh, lama lama teman kita yang satu ini stres" sindir Luna
"iya aku dibuat stres sama pak Bryan, bantu aku kek buat luluhin hatinya !! jangan ngledek Mulu !! kesal Tyara
" gimana caranya? tau sendirikan gimana sikap dinginnya" ucap Renata
"benar banget !! kamu banyakin aja sabarnya"
"iya deh, aku isi ulang lagi sabarnya"
Hahahahhaha
mereka berempat ketawa, tingkah konyolnya Luna sama Renata kumat, kadang joget bareng jahilin tyara dan Reni, menggoda adek kelas"
tyara cekikikan kalo sudah melihat konyolan mereka berdua, sayangnya mereka juga mencintai pria satu padahal keduanya sangat dekat sekali..
barang, baju, sepatu, tas, kaos, pernak pernik mereka hampir seluruhnya sama, bahkan kalo Renata terlalu dekat dengan tyara Luna bisa cemburu..
"kalian berdua sudah seperti saudara sekandung, aku harap kalian bisa mempertahankan pertemanan kalian tidak memilih cinta"
tyara menatap Renata dan Luna sedang bernyanyi bersama meskipun suaranya kek panci..
teng teng teng !!
"masuk kelas woy" teriak Luna
semua murid memasuki kelasnya masing-masing bryan nampak dikerumunin banyak murid perempuan yang ingin meminta foto..
tyara yang melihatnya menutup bibirnya dengan kedua tangan melirik ke arah Brian yang sedang digerumuni para murid perempuan..
Tyara menjulurkan lidahnya ke arah Bryan nampak menggemaskan sekali ingin rasanya Bryan berlari untuk mencubitnya..
"Gilaa !! lama lama gadis itu membuatku gila" batin Bryan
tyara mengarahkan tangannya membentuk love, Bryan semakin geram dibuatnya tahta cekikikan masuk kedalam kelas..
Bryan segera membubarkan murid murid ia segera masuk kedalam kelas,.semua murid sudah siap untuk memulai pelajaran..
Bryan dengan wajah kakunya menjelaskan panjang lebar kepada murid murid, kebanyakan dari meraka hanya memperhatikan wajah tampannya..
berbeda dengan tyara iya fokus mendengarkan dia tidak ingin nilainya jelek, kadang kadang tyara juga fokus kewajah tampan Bryan..
"apakah semua sudah jelas?"
"belum jelas hubungan kita"
uuuuuuu !!
Bryan yang sudah bisa digombalin sama muridnya tidak pernah merespon dia cuek bebek anggap saja angin lewat..
pelajaranpun dimulai semua nampak serius, tyara sedikit kesulitan biasanya dia yang selesai duluan sekarang tengah tengah..
"hari ini pulang lebih awal, saya masuk kuliah siang !! jadi yang sudah selesai bisa langsung pulang"
"yeeeee, pak Bryan memang jos pokoknya"
"iya, selain tampan dia juga sangat baik hati"
"mau dong pak di jadiin yang keberapa terpenting sama pak Bryan "
uuuuuuuu !!!!
tyara menggelengkan kepalanya, melihat mereka ngegombalin bryan ketiga teman tyara sudah dulu selesai mereka langsung pulang..
hanya tinggal tiga orang, tyara masih kurang tiga soal lagi, tinggal dua orang, sekarang tinggal tyara dan Bryan..
tyara masih sibuk mengerjakan tidak menyadari semua sudah pulang, Bryan menatap Tyara yang sedang dimode serius..
"cantik" lirih Bryan tersenyum kearah tyara
"hey kamu !!" teriak tyara
tyara dengar tapi dia kira Bryan sedang menyapa yang lainya, tyara tetap fokus mengerjakan..
"hey aku sudah selesai" teriak tyara
saat mengangkat kepalanya, tyara terkejut melihat sekelilingnya tidak ada seorangpun hanya ada dirinya dan Bryan
Bryan tetap mencoba menahan tawanya melihat wajah tyara yang masih melonggo, tyara tersenyum kecut kearah Bryan..
mengendong tasnya,membawa soal yang baru saja ia kerjakan mengumpulkan keatas meja Bryan..
"hehehehe, aku kira mereka belum pada pulang pak?"
"kamu sengaja akan mengodaku !! "
tyara membulatkan matanya, menggaruk kepalanya cengengesan kakinya mundur langkah demi langkah..
Bryan yang mengetahuinya segera berdiri menuju kearah tyara, wajah meraka saling berhadapan..
jantung tyara seakan mau copot bau wangie parfum membuat Tyara memejamkan matanya, Bryan tersenyum miring..
"dasar gadis nakal, bisa bisanya kamu menutup Mata begitu kamu benar-benar mau menguji kesabaranku Tyara"
langsung saja tyara membuka matanya sangat lebar, dia berusaha meloloskan diri dari sekapan Bryan..
"kenapa kamu mau lari"
"pak anu itu pak ada pak Asep" bohong tyara
Bryan menoleh kearah pintu, tidak ada siapapun tyara mengendap ngendap menuju pintu..
"pak Bryan Hay !! " teriak tyara
"tyara !!! " lantang Bryan
tyara berlari menuju halaman sekolah, Bryan beres beres..
"dasar gadis itu, selalu menguji kesabaran" gerutu Bryan
tyara berhenti sejenak rasanya nafasnya ngos-ngosan setelah berhasil mengerjai Bryan..
Naura berjalan menuju gerbang saat keluar dari gerbang devano sudah menunggu Tyara dengan mobil mewahnya..
"devano" girang tyara
"aku sudah menantimu dari tadi"
"maaf Van"
"tadi kata ketiga temanmu, kamu masih didalam mengerjakan tugas"
"iya van, eeeeh kamu kok bisa tau sekolahku?"
"tadi aku tanya sama Tante Elma"
"kamu lebih tampan nimbang dulu van" goda tyara
"kamu bisa saja"
"dari tadi aku memakai masker loh, takutnya ada yang mengenaliku"
"loh, memangnya kenapa?"
"kamu serius belum tau aku sekarang?"
tyara menggelengkan kepalanya, devano mengerutkan kedua alisnya seolah tak percaya tyara tidak mengerti..
"baikalh itu gak penting, ayo kita pulang !! mang sopir sedang menjepit Tante Elma"
"tidak !! tidak nolak"
Hahahahhah !!
saat Tyara akan naik kemobil dari kejauhan Bryan menatapnya dengan tatapan horor, tyara mengedipkan matanya sebelah..
"ayo masuk Ra"
"ia bentar"
devano menutup pintu mobil, menoleh kearah Bryan yang masih mentap tyara dari tadi berjalan kepintu pengemudi..
tyara melihat dari dalam mobil menatap Bryan yang melajukan kendaraannya, devano masuk kedalam menstater mobilnya..
knapa sandra malah menghabiskan jus sirsak....
hayo author'a kurang fokus niiihhhh....
maaf hanya koreksi thor...
sekali lg maaf,,,soal'a bnyk bgt yg sering salah swbut nama...
Jujur saya KECEWA BANGETT SAMA ATHOR 😭😭😭😭😭😭