Yuna gadis Rapunzel yang terkurung di kastil mewah, hingga seorang Pangeran membawanya dan memberinya kebebasan yang dia inginkan. Namun, itu tidak seindah yang dia bayangkan, dia adalah umpan, kebaikan Pangeran adalah bayang semu.
Dia berkali-kali patah hati, berkali-kali menahan kesedihan. Pangeran adalah sesuatu yang menyakitkan untuk dia miliki.
Sedih namun manis, gundah namun lucu, gelisah namun kocak. Dia akan melewati hari-harinya dengan tawa meskipun menyimpan luka, dia akan menjadi binar diantara makhluk indah lainnya.
Hingga akhirnya dia bertemu dengan seseoarang yang benar-benar bisa membuatnya tertawa dan melupakan sedihnya.
Pangeran... jangan pernah menyesal jika seseorang mengambil Tuan putri dari mu.
"Aku masih saja mencintai mu, bahkan ketika kamu mematahkannya berkali-kali"
*Kisah ini akan membuat mu tertawa dalam rasa sesak. Terima kasih... selamat membaca🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32_Makan malam
Hari berikutnya Leo mengajak Yuna makan malam di luar, tentu ini bukan tanpa alasan. Ini adalah bentuk permintaan maafnya karena menurunkan Yuna di pinggir jalan dan membiarkan Yuna kehujanan hingga membuatnya demam.
Tentu Leo tak memberitahu alasan yang sebenarnya pada Yuna, dia terlalu gengsi untuk itu. Dia hanya bilang bahwa dia sedang ingin makan malam di luar.
Yuna sudah siap bahkan sebelum Leo pulang, dia sudah menyiapkan baju yang menawan dan merias wajahnya. Tidak banyak yang dia bubuhkan pada wajahnya, dia hanya memakai riasan ringan namun itu membuatnya sangat cantik. Yuna mempunyai sepasang bola mata yang indah, bahkan lipatan matanya sangat indah, bibir merah muda tipis namun seksi, bulu mata yang melengkung dan pipi yang merona pun tanpa perona pipi, kulitnya putih dengan leher yang jenjang.
"Leo... apa makanan kesukaan mu?" tanya Yuna sambil menunggu pesanan mereka datang.
"Nasi goreng," jawab Leo singkat sambil terus memperhatikan Hpnya.
"Hanya itu?" Yuna bertanya lagi. Leo mengangguk. "Begitu banyak makanan lezat, kenapa kau hanya suka nasi goreng?" Leo mengangkat bahunya dan masih sibuk dengan Hpnya, dia membaca berita keuangan dari Hpnya.
"Apa Kiara juga suka nasi goreng?" Yuna bertanya lagi, dia sengaja menyebut nama Kiara untuk memancing Leo meninggalkan Hpnya, namun ternyata dia masih saja fokus pada Hpnya, dia hanya memberikan jawaban singkat pada Yuna
"Dia suka mie pedas."
Yuna merasa putus asa saat ini juga, ternyata dia tidak berhasil membuat Leo menatapnya. Yuna menghela nafas.
'Sebenarnya untuk apa dia membawa ku kesini? Apa untuk menyaksikannya memegang Hp? Jika iya kenapa harus membawa ku kesini, di rumah juga bisa, menyebalkan. Apakah matanya sudah rabun dan tidak bisa melihat ada bidadari di depannya.' Yuna menggerutu dalam hati, menatap kesal Leo yang bahkan tak menatapnya dari tadi.
Padahal, Yuna sudah membayangkan adegan romantis seperti yang dia lihat di drama Korea kesukaannya, mendapat sekuntum bunga ketika makan malam romantis, saling memandang dan berpeganggan tangan, menyeka bibir pasangan ketika selesai makan. Huff, rasanya itu tidak akan terjadi malam ini.
"Andai ada jin botol, aku ingin minta dia mengubahku menjadi Hp milik mu." ucap Yuna sambil mengerucutkan bibirnya.nLeo tertawa kecil dan hampir melempar Hpnya karena mendengar ucapan Yuna.
Yoona hanya tidak tahu bahwa Leo memang sengaja menghindari pandangannya, karena malam ini Yuna terlalu menyilaukan matanya.
Pesanan mereka datang.
"Selamat makaan...," Leo tersenyum pada Yuna. Senyuman itu membuat hati Yuna hangat, rasa kesalnya langsung hilang. "Makan yang banyak, jika perlu nanti pesan lagi" Lanjut Leo.
Yuna mengangguk senang. Ini adalah Leo, bukan Lee min ho, bukan Song jong ki, bukan Syahrukhan, bukan Hamish daud dan juga bukan Dilan yang terkenal sangat pandai merayu itu. Ini adalah Leo J Nugraha suaminya yang hanya memperlihatkan senyumnya saja sudah menjadi bentuk dari sisi romantisnya, paling tidak itu yang ada di pikirkan Yuna.
Yuna mengingat semua hal baik tentang Leo, ketika dia mengobati lukanya, ketika dia memeluknya, ketika dia memberinya obat dan dia bahkan menyiapkan bubur untuk Yuna.
Romantis itu bukan hanya soal kata indah yang keluar dari mulut kan? Romantis itu bukan hanya ketika menyeka bibir setelah makan kan? Dan romantis itu bukan hanya sekedar memberi sekuntum bunga kan. Yuna tidak tahu romantis itu seperti apa karena dia tidak pernah punya pacar sebelumnya. Romantis yang dia bayangkan tadi adalah adegan yang dia dapat dari Tv.
"Kenapa kau sepertinya tidak bersemangat?" Leo memperhatikannya. Yoona menatap Leo "Apa kau tidak suka menunya?" Tanya Leo lagi.
Beberapa kata yang dia ucapkan membuat Yuna senang, kalimat itu artinya dia perhatian bukan? Yuna tersenyum.
"Aku suka...," Jawab Yuna lalu menyendok penuh dan langsung menyuap ke dalam mulutnya, mengunyahnya dengan penuh semangat.
"Hei... kau itu perempuan, kau harus makan dengan anggun, kau makan seperti itu benar-benar mirip seperti sapi kelaparan." Leo berkomentar. Yuna memelototinya, dan tidak bisa mengomel karena mulutnya masih penuh makanan. Setelah Yuna menyelesikan kunyahannya Leo memberinya minum.
"Apa kau mau coba ini?" Leo menawari nasi goreng miliknya. Yuna segera mengangguk. Kemudian, Leo menyendok dan menyodorkan pada Yuna. "Aaaa...," ucapnya memberi contoh pada Yuna.
"Aaaa...," Yuna membuka mulutnya. Sendok itu bersiap masuk ke dalam mulutnya namun tiba-tiba sendok itu berbelok arah dan masuk ke dalam mulut Leo sendiri, itu membuat Yuna sangat kesal dan itu membuat Leo sangat puas, puas menertawakan Yuna yang berhasil dia kerjai.
"Kau... mengerjaiku," Yuna sangat kesal dan merasa malu. "Hei Tuan muda Leo, aku mengutuk mu, jika kau duduk kau akan selalu menemukan permen karet di pantat mu."
Leo langsung tersedak dan menyemburkan apa yang ada di mulutnya. Dia tertawa hingga perutnya sakit karena mendapat kutukan yang lucu.
Namun tiba-tiba Yuna melihat seseorang yang tak asing baginya. Duduk tak jauh dari mereka, dia menggunakan dres berwarna merah muda. Yuna memegang tangan Leo dan memberinya isyarat dari matanya. Leo mengikuti arah pandangan Yuna dan dia melihat Kiara yang tengah memperhatikannya. Beberapa detik mata mereka saling menyapa, sebelum akhirnya Kiara berpaling dan berbicara dengan pacarnya lagi.
Leo berpaling dan tersenyum, dia merasa bersemangat saat ini, seperti ada dorongan untuk berlaku sangat manis pada Yuna.
bikin novel Bru Lgi lah kakak author..
klu gk tertarik mna mungkin sampai cium😘
dr yg aku baca Yuna memang cantik banget Vano bahkan Karel jg suka Leo masih ketutup cinta buta Kiara .
novel sekarang gk ada yg menari pasti bacanya berhenti di tengah jlan udh bosen duluan para author hilang semua