NovelToon NovelToon
Dikira Satpam Ternyata Sultan

Dikira Satpam Ternyata Sultan

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Perjodohan / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin / Tamat
Popularitas:3.4M
Nilai: 5
Nama Author: rini sya

Coretan ini berisi kekocakan hakiki😍😍Penuh perjuangan dan air mata😌😌😌 Diharapkan bijak dalam memberi komentar😉 Karya ini saya tulis sesuai apa yang ada di pikiran saya☺☺ No plagiat😉

Jangan lupa like komen dan Vote kalian😍😍😍
Follow IG Author: rini_nanay
Thank you😍😍😍

***

Diskripsi novel...

Atas permintaan sang nenek, Nadin terpaksa membuat perjanjian gila dengan seorang pria yang bermasalah dengannya.

Perjanjian gila yang berisi kesepakatan pernikahan itu, mengantarkan seorang Nadin pada masalah besar. Nyatanya, pria yang diketahui hanya bekerja sebagai satpam itu malah membuat hatinya tak berkutik. Bukan hanya itu, rahasia yang dimiliki sang satpam tampan juga sanggup membuat seorang Nadin tercengang.

Dikira Satpam Ternyata Sultan, karya terbaru dari saya☺Semoga kalian suka🥰🥰🥰







Sayangnya, pria tersebut hanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rini sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harus Jujur

Zarin pingsan...

"Oma, Oma.. tidak Oma, jangan! Tolong panggilkan dokter!" teriak Nadin ketakutan. Begitu pun Violeta. Ia tak mau wanita

Rasyid sudah menduga ini. Namun ia tetap mencoba bersikap tenang. Setidaknya ada yang menjaga Nadin ketika situasi yang mungkin tidak diinginkan terjadi.

Tanpa diminta, Violeta hendak melangkah keluar, tentu saja untuk memanggilkan dokter.

"Tidak perlu, Nona. Tim dokter sudah otewe ke sini bersama teman saya," ucap Rasyid.

Benar saja, baru saja Rasyid diam, Yoga dan tim dokter yang Rasyid inginkan datang.

"Ah, thanks you, Dokter Bim. Maaf udah ngrepotin," ucap Rasyid seraya mengulurkan tangan untuk sahabatnya itu.

"Santai, Pak. Saya ada untuk orang-orang yang membutuhkan. Sebentar, sebaiknya saya periksa dulu pasien," ucap Bima sembari melirik gadis yang ada di samping sang sahabat.

Tanpa banyak bicara, Bima pun segera memeriksa Zarin.

"Bisa kita bicara di luar, Pak Rasyid!" pinta Bima.

"Tentu saja," jawab Rasyid.

"Saya ingin mendengarkannya juga Dokter, saya adalah penanggung jawab atas kesehatan beliau," pinta Violeta, tak tenang.

"Siapa anda? Apakah anda putrinya?" tanya Bima.

"Saya asisten pribadi beliau, Dok! ya, saya asisten pribadinya," jawab Violeta. Semua orang memandang heran. Harusnya yang meminta itu bukan Violeta, tapi Nadin. Tapi Nadin hanya diam, seperti tidak tahu harus berbuat saja. Atau mungkin dia sudah percaya dengan Rasyid. Entahlah...

"Baik, mari kita bicara di luar," jawab Bima.

Rasyid dan Violeta pun mengikuti langkah dokter Bima. Sedangkan Yoga, diminta Rasyid untuk menjadi Nadin dan Zarin.

***

Di luar ruangan, wajah Bima berubah khawatir.

"Sebaiknya kali ini, kita mesti nurutin apapun yang beliau inginkan. Dari laporan yang aku Terima, kondisi beliau tidak bisa lagi menerima tekanan. Analisaku mengatakan, umur beliau tidak lama lagi. Tapi, kita tidak boleh menyerah. Apapun harus kita lakukan untuk membuat beliau sembuh. Ikhtiar dan berusaha, itu penting. Kalian paham maksudku kan? Sebelum ini, aku sudah bertemu dengan dokter Fendrik, kebetulan beliau adalah teman seangkatan saya. Insya Allah beliau juga amanah, Syid" ucap Bima.

"Sebenarnya dokter Fendrik juga berkata demikian, beliau juga udah nyaranin itu. Tapi cucunya keras kepala, Dok. Belum lagi menantunya yang rese itu. Ingin rasanya ku tendang mereka berdua ku tendang sampai ke dasar samudra. Biar ngerti, nyonya ku butuh banget ketenangan," jawab Violeta geram.

"Kami mengerti, Nona. Alangkah baiknya jika anda menasehati cucunya. Ini tidak bisa ditunda lagi. Maaf jika saya harus mengatakan ini," ucap Bima, serius.

"Baik, saya akan segera memberi tahu nona perihal ini dan saya juga berjanji akan membujuknya, untuk mengerti kondisi ini! Maaf, saya harus permisi, Dokter. Terima kasih atas sarannya," jawab Violeta seraya berpamitan.

Rasyid dan Bima pun mengizinkan gadis itu berlalu.

Sepeninggal Violeta, Rasyid langsung menghujat sang sahabat.

"Asem, lu ngomong kek gitu sama aja nyuruh gue kawin, Njirr!" gerutu Rasyid.

"Tapi seneng kan, lu?" canda Bima.

"Seneng dari Hongkong! Lu tau lah selera gue. Bukan cewek barbar kek dia!" jawab Rasyid.

"Mending cewek barbar, tapi baik-baik atau cewek kalem yang aslinya penipu?" balas Bima.

"Entahlah, yang jelas dia bukan tipe gue banget."

"Bukan tipe gue banget konon! Kalo tu cewek bukan tipe elu, nggak bakalan lu mau belain dia sampek segininya. Boong aja lu!" ucap Bima sembari memukul lengan Rasyid dengan hasil laporan medis milik Zarin.

"Serius gue! gue cuma kasihan sama omanha. Udah tua, tapi belum bisa hidup seneng," jawab Rasyid.

"Dah lah, sebaiknya lu jujur ama diri lu sendiri! Gue ama Yoga juga tau masalah elu. Kita seneng kok kalo elu udah move on. Nadin juga nggak jelek-jelek amat. Meskipun pendek sih!" canda Bima.

"Sial lu! Dah lah, lu tau lah yang gue takutin. Xian! Bagaimana dengannya? Gue nggak mau bikin dia sedih!" ucap Rasyid, sedih.

"Xian bukan sesuatu yang mestinya lu tutupin. Dia berhak berada di posisinya, Bro. Yakinlah, kalo lu berani mengakui, nenek lu pasti bisa terima."

"Gue tau itu, masalahnya bukan di Xian. Tapi di ibu bocah itu. Nenek gue benci banget sama Anisa, Bro. Gue takut, nenek benci anak gue gara-gara buyutnya nggak suka sama wanita yang nglairin dia," jawab Rasyid, jujur.

"Dicoba dulu, jangan apa-apa takut. Mau sampai kapan kamu bakal nyembunyiin tu bocah dari khalayak. Dia berhak tau keluarganya, Bro. Dia berhak tau asal usulnya," balas Bima.

"Entahlah... gue masih belum bisa ngambil keputusan. Capek gue!" jawab Rasyid pasrah.

Bima tak bisa memaksa. Hidup Rasyid adalah milik Rasyid sendiri. Yang berhak memutuskan adalah dirinya sendiri. Sebagai sahabat, Bima hanya bisa menasehat yang terbaik. Hanya itu.

1
Salma Suku
Baru mampir thor
Alamsyah Ujang
alangkah banyaknya promo dan terlalu panjang abstarknya
Alamsyah Ujang
author, kenapa banyak di penggal dengan cerita yang lain tuch, jadi dak ngeh, cukup iklan saja dak apa
Cici Mamatoni: iya nih...jadi bikin bingung yg baca cerita
total 1 replies
Alamsyah Ujang
sudah mulai ada tanda2x......
Alamsyah Ujang
wkwkwkwk
Alamsyah Ujang
jodoh tak kemana
Alamsyah Ujang
cewek sombong harus dilawan tuch, mentang2x berduit
Mazree Gati
iklan mulu
Mazree Gati
mati aja nadin,,,biar tamat sampai di sini ceritanya
Mia
karya emak mahh udah khatam semua...
lanjut karya emak yg ini....

moga aja Nadin bisa berubah dan mau ngikutin kemauannya Oma zarin, demi kebaikan semuanyaa... Oma bertahan yaaa... Krn babang Rasyid siap bantuin
Mia
ayooo Oma zarin bertahan dahulu sampai Nadin aman dari ibu tirinyaa.... Rasyid bantu Nadin yaa....
Mia
wahhh cara Omanya cerdik biar PD gak kaburrr y OMA, semangat sembuhhh Oma zarin...
Sri Khodarwati
ceritanya bagus
ImNick
wahhh... mulai tercium penghianatan ini si Yoga
Qorie Izraini
mak lampir mulai ber aksi.
dasar siluman rubah, kok gak punya malu y...
dia yg ninggalin dia pulak yg ngerusuhin pengen ngerebut
Qorie Izraini
cemburuuuu...
blg Bos 😀😀😀
Qorie Izraini
apa di antara mereka pernah terjadi cinta segitga y ...???
Qorie Izraini
balasan yg setimpal utk seorang pengkhianat
mari ny begitu tragis di tangan orang yg di perjuangkan ny.
sehingga tega menyakiti hati dan perasaan orang lain yg tlh lama bersama ny
Qorie Izraini
maka ny .
klu ada rasa bioang Neng..
kan gak uringan2 an kek giru 😀😀😀
Qorie Izraini
dasar si Oma keterlaluan...mudah x termakan hasutan si uoar berbisa yg udah tau kelucikan ny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!