Zeno adalah seorang pemuda norak dan kampungan yang berasal dari Desa Umbul Jaya. Meskipun dia norak dan kampungan, dia merupakan seorang pria yang cerdas dan jawara di kampungnya.
Zeno mempunyai dendam terhadap seseorang yang berada di Kota Jakarta yang bernama Frans Wijaya. Tuan Frans merupakan seorang pengusaha konstruksi yang merangkap sebagai mafia.
Zeno menjadi salah satu bodyguard untuk putri semata wayang Tuan Frans yang bernama Jessie. Namun seiring berjalannya waktu, Zeno malah jatuh cinta dengan Jessie.
Sebenarnya apakah dendam Zeno terhadap Tuan Frans Wijaya?
Apakah Zeno berhasil membalaskan dendamnya karena telah mencintai putri semata wayang dari musuhnya itu?
Catatan author :
Ini cerita absurd dan somplak, gak ada adegan perang kasur, disarankan sebelum baca novel ini ke kamar mandi dulu.
Ini novel pertama yang author tulis, jadi mohon maaf kalo masih ada kekurangan. Author masih belajar lebih baik lagi (pencitraan aja di depan readers) wkwk.
Happy Reading 😏🥰🥰😁👍
Ig : @linnight28
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linanda anggen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OMG Jessie!
Ternyata Bang Ismed diikat di pohon jengkol dekat kandang Zaenudin. Hal itu dilakukan karena Bang Ismed masih berusaha memaksa untuk masuk ke dalam pesta ulang tahun Jessie. Akhirnya dengan terpaksa Zeno dan Bambang melakukan hal itu.
"Ya Allah ... serem banget dah disini ... emang tega banget si Zeno sama Bambang ngiket gua disini, huwe...."
Bang Ismed menangis sejadi-jadinya karena terikat di pohon. Dia merasa takut akan bertemu hantu yang digosipkan menunggu pohon jengkol itu. Seketika Bang Ismed pun teringat dan rindu dengan Zaenudin.
"Coba ada lu Zaenudin ... pasti gua gak bakal setakut ini," gumam Bang Ismed.
Apa kabar Zaenudin ya?
.
.
.
***
Di dalam aula pesta.
Ternyata sedari tadi Key mencari-cari keberadaan Jessie. Akhirnya matanya pun menangkap sosok tunangan cantiknya itu yang baru saja masuk ke dalam aula. Key pun menghampiri Jessie.
"Honey ... kamu kemana, aja?" tanya Key.
"Gak usah banyak tanya!" bentak Jessie.
Jessie pun melenggang pergi dan meninggalkan Key dengan wajah kesal.
Key merasa sangat heran dengan perubahan sikap Jessie. Padahal waktu mereka jalan-jalan, mereka sangatlah mesra. Akhirnya Key pun berspekulasi sendiri.
Mungkin Jessie sebel sama gua karena sedari tadi gua cuekin dia. Ah! Salah gua juga kenapa cuekin Jessie, batin Key.
Key pun berlari kecil untuk menghampiri Jessie.
***
Di depan pintu masuk aula pesta.
Kyla masih menatap Zeno sambil tersenyum, bahkan sesekali Kyla mencubit pipi Zeno dengan gemas. Bambang yang melihat hal itu makin terpukul dan sedih. Bodyguard yang lain pun hanya bengong dan heran, bahkan ada yang menggunakan kaca pembesar untuk melihat kejadian itu (emangnya mereka detektif Conan).
"Maaf, Non ... sebenarnya ada apa ini?" tanya Zeno penasaran.
"Gua udah cium lo saat gak sadarkan diri ... jadi gua minta maaf," ujar Kyla sambil bergeliat-geliat mirip cacing kremi.
Zeno pun menepuk jidatnya.
"Non Kyla salah sangka! Non Kyla itu nyium si Bambang, bukan saya," jelas Zeno sambil menunjuk kearah Bambang.
Wajah Kyla pun langsung memerah karena malu, dia pun melihat kearah Bambang dan langsung memalingkan wajahnya lagi.
Ih! Kyla oon! Kenapa lo nyangkanya si Zeno yang cium lo?! Duh! Sumpah deh, gua gak tau kalo selain Zeno ada bodyguard yang ganteng juga, batin Kyla sambil menoyor kepalanya sendiri.
Kyla yang merasa malu pun langsung nyelonong masuk kedalam aula pesta. Sedangkan Zeno, Bambang dan para bodyguard itu hanya melihat kearah Kyla dengan tatapan nanar.
.
.
.
***
Esok paginya.
Pesta ulang tahun Jessie memang sudah usai tapi sisa pesta semalam masih ada. Terlihat dari pihak event organizer masih berberes aula pesta karena pesta berakhir sekitar jam 12 malam. Banyak tamu yang masih belum pulang dan masih berada di paviliun khusus tamu, terutama para tamu yang berasal dari luar negeri.
Halaman kediaman utama keluarga Wijaya.
Pagi itu biasanya trio kwek-kwek Bang Ismed, Bibi Juneng dan Pak Asep berkumpul. Namun ada yang aneh karena Bang Ismed tidak ada.
"Sep! Lu liat Ismed kagak?" tanya Bi Juneng.
"Gak liat gua ... semaleman aja dia gak pulang ke kamarnya," jawab Pak Asep.
"Ini halaman kotor banget ... biasanya udah bersih, mana bentar lagi para bodyguard itu mau apel pagi, emang minta di kampleng tuh si Ismed!" gerutu Bi Juneng.
**
Zeno dan Bambang yang baru datang pun tak sengaja mendengar percakapan antara Bibi Juneng dan Pak Asep.
"Waduh Bang ... kita lupa kalo Bang Ismed masih diiket di pohon jengkol," ujar Zeno.
"Iya juga! Gimana ini? Bentar lagi kita bakal apel pagi," sahut Bambang.
Akhirnya Zeno dan Bambang pun memutuskan untuk memberitahu Bibi Juneng dan Pak Asep perihal Bang Ismed.
"Aje gile! Jadi lo berdua iket si Ismed di pohon jengkol semalem?!" teriak Pak Asep.
"Gimana ya, Pak ... Bang Ismed gak ada akhlak banget, masa dia mau ikutan pesta Non Jessie," ujar Zeno sambil menggaruk tengkuknya.
"Si Ismed emang dari dulu gak ada akhlak ... dia itu cita-citanya jadi bodyguard tapi gak kesampean dan sok dikenal sama semua orang yang tinggal disini," sahut Bi Juneng.
Zeno dan Bambang pun menahan tawanya. Mereka pun berpamitan karena apel pagi akan segera dimulai.
***
Di halaman belakang.
Bibi Juneng dan Pak Asep terkejut mendapatkan Bang Ismed sudah semaput di pohon jengkol.
"Astaghfirullah!" teriak Pak Asep.
"Waduh Ismed sial amat sih, lu!" ujar Bi Juneng.
Akhirnya mereka berdua pun melepaskan ikatan Bang Ismed dan langsung mengevakuasi Bang Ismed menuju kamarnya.
.
.
.
***
Hari itu Jessie berangkat kuliah dengan dikawal oleh Zeno dan Bambang. Jessie sengaja mengajak Bambang agar di kampus nanti Bambang bisa bertemu dengan Kyla.
Sesampainya di kampus, Jessie berjalan dengan diiringi oleh dua bodyguard tampan di belakangnya. Mata para gadis tertuju pada Zeno dan Bambang. Bambang yang pada dasarnya suka tebar pesona pun sok bergaya dan memberikan wink kepada para gadis yang terpesona olehnya.
"Tiap lo nganter Non Jessie, emang gini terus, Zen?" tanya Bambang.
"Iya ... sampe bosen gua," jawab Zeno.
Tak lama kemudian, seperti biasa Kyla berlari menghampiri Jessie dan langsung merangkulnya. Mata Kyla pun tertuju kepada Bambang yang berdiri di belakang Jessie. Kyla pun merasa malu dan tak mau menatap lagi ke Bambang, ditambah lagi ada Zeno juga disana.
"Ngapain lo ajak si bodyguard yang namanya Bambang itu?" bisik Kyla.
"Kenapa emang?!" teriak Jessie kencang.
Kyla pun langsung membekap mulut Jessie sehingga membuat Jessie memberontak.
"Hem ... pasin!" Jessie berusaha melepaskan tangan Kyla dari mulutnya.
"Gua malu tau!" bisik Kyla.
Jessie pun langsung terdiam dan merangkul Kyla.
"Lo udah tau siapa yang lo cium?" tanya Jessie sambil berbisik.
Kyla hanya mengangguk sembari mencuri pandang kearah Bambang.
Jessie pun menarik napas lega.
Eh! Kok gua malah lega, sih! batin Jessie dengan wajah yang tiba-tiba memerah.
***
"Gua ke toilet dulu ... kalian tunggu sini aja," ujar Jessie.
"Ikut Jes!" teriak Kyla.
Zeno dan Bambang pun menurut. Mereka pun hanya terdiam mematung disitu.
Jessie dan Kyla berjalan berdampingan menuju toilet. Tiba-tiba dari belakang ada yang memukul tengkuk Kyla dengan tangan sehingga membuat Kyla langsung terjatuh dan tak dapat bergerak. Jessie yang hendak melawan pun langsung dibekap dengan sapu tangan yang sudah diberi obat bius.
Jessie pun langsung dibawa oleh pria misterius yang memakai masker dan Hoodie itu. Kyla ingin menolong tapi dia tidak bisa bergerak sedikitpun dan hanya terbaring lemah di lantai.
"Jes ... sie...." lirih Kyla dengan sisa tenaganya.
Pandangan mata Kyla mulai samar dan akhirnya dia pun tidak sadarkan diri.
.
.
.
***
^Huahhh Jessie diculik 😱😱^
Next episode comming soon 😁👍