NovelToon NovelToon
CINTA Dan BENCI

CINTA Dan BENCI

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Srii Ulinna Sembiringg

Menikah adalah keinginan semua orang, Tentu begitupun dengan Raisa Dirani, apalagi menikahi orang yang sangat ia cintai sejak dulu, akan tetapi pernikahan jauh dari yang ia bayangkan, suaminya yang ia pikir menikahi nya dengan cinta ternyata menancapkan luka dalam untuknya.
Akankah dia bertahan untuk rumah tangga nya?
simak kisah nya dalam

CINTA dan BENCI

Kisah ini di terbitkan atasa izin Noveltoon MaNisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili noveltoon itu sendiri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Srii Ulinna Sembiringg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Sesal Yang Menyakitkan

"Raisa kau mendengar ku kan?"

Marcel kalut tiba tiba Raisa tak menjawab perkataan nya

"Mas.. Raisa bersuara kembali, maaf ya mas jika selama bersama aku selalu membuatmu marah, aku janji takkan membuatmu marah lagi mas, jangan lupa makan ya mas, jangan sering tidak tidur malam mas nanti kamu sakit, aku tak bisa merawat mu lagi."

"Raisa jangan... Jangan aku mohon pulanglah Raisa, kita bicara kan baik baik ya Raisa sayang mohon aku minta maaf... Ampuni aku Raisa kau tak boleh menghukum ku seperti ini.."

"Tutttt....."

Telepon mati Marcel mencoba menelpon lagi tapi telpon tersebut tak lagi aktif

Marcel kelabakan

"Raisa... Raisa.... ARGGHHH!!!"

...****************...

Marcel terus mencari keberadaan Raisa ia juga meminta paman Nico mengerahkan orang orang suruhan untuk mencari keberadaan sang istri

"Drrrtt.... drtttt....." Ponsel bergetar,

"Hallo paman?!" Marcel menjawab dengan tidak sabaran

"Marcel datanglah kejalan xxx sekarang!!"

ucap paman nico tegas.

"Raisa.. Tunggu aku, aku akan bersujud dikaki, tidak aku akan mencium kakimu jika perlu, tunggu aku."

Mobil Marcel melaju dengan kecepatan tinggi menuju jalan yang di katakan paman Nico

Tiba disana Marcel mengernyit bingung, bagaimana tidak, polisi ambulan sudah terlihat disana, paman Nico sudah terlihat menghampiri Marcel yang masih kebingungan.

Marcel menyadari yang terjadi hanya bisa mematung, ia tau tapi ia tak mau menerimanya

"Marcel.." paman Nico menyadarkan Marcel

"Paman.. A- ap- apa yang terjadi paman kenapa banyak sekali polisi dan ambulan." Ucap Marsel dengan jantung berdetak kencang

"Ayo, Marcel kau harus mempersiapkan diri, ayo paman antar kesana."

Marcel berjalan sambil di tuntun paman Nico, Marcel membelalak melihat mobil orang tuanya terjun dia jurang. Jantung berdegup kencang bahkan kakinya tak sanggup menapak lagi.

"Pa-paman apa ini paman, dimana Raisa paman?" Marcel tampak menoleh kesana kemari mencari sosok Raisa

"Kamu harus sabar cel, kau harus kuat mengahadapi in-"

"Apa maksud paman, kenapa aku harus sabar, aku ingin bertemu Raisa paman jangan menakuti ku..." air mata Marcel mulai menetes dari kelopak matanya yang sudah memerah.

"Paman tau nak... Raisa sedang di evakuasi dibawah, sebentar lagi mereka akan sampai keatas, kita tunggu disini"

"Bagaimana aku menunggu paman, aku akan turun membawa Raisa, dia pasti ketakutan di bawah paman , apa yang kalian lakukan!!"

Marcel ingin berlari kebawah, tapi paman Nico menahan nya

"Itu berbahaya Marcel jangan gegabah, jangan menambah korban, kau cukup tunggu Raisa disini mereka akan membawa nya kesini.." Paman Nico mencekal tangan Marcel yang minta dilepaskan.

Tak lama, polisi tiba membawa 1 kantung jenazah, Marcel yang melihat itu terduduk di tanah. Polisi mendatangi paman Nico.

"Maaf tuan, Kami hanya menemukan 1 korban perempuan menurut keterangan data diri yang kami temukan di tas korban, korban bernama Raisa dirani tuan..."

Mendengar itu Marcel langsung berlari berhambur ke kantung jenazah, ia meminta polisi membuka nya, stelah dibuka dan benar wanita yang didalam adalah istri nya.

"TIDAK MUNGKIN... TIDAKKKK.... RAISA KAU BERCANDA KAN, KAU SEDANG MENGHUKUM KU KAN, BANGUN RAISA JANGAN SEPETI INI!!!"

Marcel memeluk istrinya yang sudah penuh luka diwajahnya dengan membabi buta.

Polisi dan paman Nico yang melihat itu langsung berhambur mencegah Marcel yang bisa menyakiti mayat Raisa

"Paman.... Paman... Tolong paman, istriku belum mati paman.."

Marcel menangis histeris di pelukan paman Nico. Paman Nico hanya bisa menepuk nepuk punggung Marcel, ia sebenarnya bingung kenapa Marcel begitu terpukul, yang ia tahu Marcel bahkan tak pernah menganggap Raisa selama ini, ia cukup prihatin melihat Raisa yang selalu saja mendapat kata kata kejam dari Marsel.

Tapi hari ini, Marcel menangis meraung melihat mayat istrinya yang ia abaikan selama ini, ada apa? Apa Marcel menyesal sekarang, meskipun tak ada gunanya.

"Paman raisaa paman.."

Sekarang Marcel didalam ambulan ditemani paman nico.

Marcel duduk dekat kantung jenazah yang atasnya dibuka sedikit, itupun atas permintaan paman Nico.

Paman Nico kasihan melihat Marcel yang begitu terpukul, ini kedua kali nya ia melihat Marcel kehilangan orang orang terdekat dengan cara yang sama, bahkan dulu Marcel tak begitu terlihat terpukul atas kematian orang tuanya, entah karna pada saat itu ia masih belum dewasa, tapi sekarang Marcel hancur-sehancur nya. Airmata nya bahkan tak ada lagi yang keluar.

Paman Nico mengelus punggung Marcel, ia sudah menganggap Marcel anaknya sendiri, bagaimana tidak, dari ia kelas 2 SD paman Nico sudah ikut berkerja bersama orang tua Marcel, hingga akhir hayat orang tuanya Marcel dititipkan padanya.

Sampai dirumah sakit jenazah di bersih kan supaya bisa bisa dikebumikan, Marcel Duduk diruang tunggu, penampilan acak acakan membuat atensi orang meliriknya,

Bagaimana tidak, siapa yang tak kenal dirinya, Marcel Adiguna pengusaha kaya yang sukses mempunyai istri cantik dan lemah lembut, walaupun tak pernah terlihat jalan bersama, tapi tak pernah ada kabar miring tentang pernikahan mereka.

Kini tersebar luas bahwa Raisa dirani istri Marcel Adiguna meninggal kecelakaan tunggal, dan itu menggemparkan negara.

Terlebih dirumah sakit terlihat Marcel seperti orang gila, duduk diruang tunggu, membuat orang kasihan.

malam itu juga jenazah boleh dibawa pulang.

Sesampai dirumah, sudah ramai para pelayat, para rekan bisnis Marcel dan teman teman Marcel sudah terlihat dikediaman Marcel, bara terutama teman baik Marcel menghembuskan nafas berat melihat keadaan Marcel yang memperihatinkan.

Bara menghampiri Marcel yang baru turun dari ambulan mengiringi jenazah istrinya untuk dibawa kedalam rumah.

Marcel melihat bara yang berada dekat dengannya, langsung memeluk teman dekat nya itu, karna bagaimana pun hanya bara yang tau bagaimana kondisi pernikahan Marcel dan Raisa, apalagi beberapa waktu lalu Marcel masih membicarakan nya.

Marcel menangis tergugu di pelukan bara.

"Kau benar bar, aku menyesal sekarang bar, apa yang harus kulakukan, aku tak ingin dia pergi bar. Bagaiman ini bara tolong akuu..." ucap Marcel disela sela tangisnya

Bara menepuk nepuk punggung Marcel, ia bahkan tak bisa menjawab apapun, hingga bara merasa tubuh Marcel melemah, Marcel pingsan mereka membawa Marcel ke kamar membiarkannya istirahat.

Bara duduk dikamar tersebut menunggu Marcel yang baru diperiksa dokter, dokter mengatakan Marcel dehidrasi dan terpukul atau kepergian sang istri

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Neysa
lanjut Thor🙏🙏🙏
Yaky De la rosa
Ada apa thor, kok lama update updatenya? Aku berharap cerita ini tidak berhenti di tengah jalan.
MaNisa: sabar ya.. author pasti teruskan...
total 1 replies
wtf_pj
Aku jadi pengen kesana lagi karena settingan tempatnya tergambar dengan sangat baik.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!