Lula Flowren begitu senang ketika pria yang selama ini dia cintai mengajaknya untuk menikah. Gadis itu mengira bahwa pria itu juga mencintainya. Tapi ternyata Lula salah mengartikan, suaminya tidak pernah mencintainya bahkan pernikahan itu hanya di jadikan jalan Danish Alvares untuk mendapatkan harta warisan.
Danish Alvares terpaksa menikahi Lula karena persyaratan dari Papanya yang bernama tuan Arnold agar bisa mendapatkan hak warisannya.
Lula yang saat itu mendapati perselingkuhan suaminya merasa sangat sakit dan segera mengajukan perceraian meskipun pernikahan mereka baru berusia dua bulan.
Akhirnya Lula menjauh dari kehidupan Danish setelah perceraian mereka. Tapi ternyata setelah Lima tahun kemudian Lula di pertemukan oleh mantan suaminya sebagai rekan kerjanya.
Danish yang saat itu sudah mempunyai tunangan yang bernama Angelica sangat terkejut melihat mantan istrinya yang terlihat begitu berbeda. Lima tahun mengubah Lula menjadi sosok yang cantik, menawan dan mempesona dan hal itu berhasil memporak-porandakan hati Danish.
"Danish, apa yang akan kamu lakukan! lepaskan aku!!" Seru Lula.
"Aku tidak akan melepaskanmu lagi Lula, kamu hanya milikku," ucap Danish.
"Tapi kamu akan menikah? jangan lakukan ini, hiks!!"
"Maafkan aku, maafkan khilafku," ucap Danish memeluk mantan istrinya itu
Bagaimana kisah mereka selanjutnya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Darren & Candy
Happy Reading 😊
Jam menunjukkan pukul 8 malam.
Candy baru saja masuk ke dalam rumahnya, hari ini sungguh sangat melelahkan bagi gadis berusia 17 tahun itu. Di mana seharusnya gadis seusianya masih dalam masa-masa merasakan semangat untuk belajar di universitas, tapi karena keterbatasan biaya dan ekonomi mengharuskan Candy bekerja untuk membiayai hidupnya.
"Hari ini banyak sekali pesan antar, membuatku begitu lelah, dasar bos galak, kenapa juga gak nyuruh orang lain sih, selalu saja aku yang harus mengantarkan pesanan!!" gerutu Candy sambil masuk ke dalam kamar mandi.
Gadis itu memang tipe pekerja keras karena dia juga berasal dari kalangan menengah, sejak kecil dia juga sudah sering membantu ibunya untuk membuat kue untuk di jual.
Setelah beberapa saat Candy sudah selesai membersihkan diri, gadis itu keluar hanya memakai handuk yang melilit di tubuhnya.
Tok, tok, tok.
Suara pintu di ketuk berkali-kali.
"Iya, tunggu sebentar!!" seru Candy.
Candy mengambil kaos putih dan celana selutut, kemudian gadis itu memakai-nya asal, bahkan dia tidak ingat kalau belum sempat memakai br* gara-gara ketukan pintu itu.
Tok, tok, tok!!
Candy segera keluar dari dalam kamar dan berlari menuju pintu depan.
Ceklek!
"Darren!!"
Candy menjerit saat melihat Darren berada di depan rumah-nya dalam keadaan hampir tidak sadarkan diri alias mabuk parah.
"Kenapa kamu bisa kesini dengan keadaan mabuk seperti ini!!"
Darren tidak menjawab dan langsung ambruk di tubuh mungil Candy.
"Ehh, dasar merepotkan!! Darren bangunlah!" seru Candy menggoyangkan tubuh kekar Darren.
Alhasil dengan kekuatan wonder girl-nya Candy memapah Darren dan membawanya masuk ke dalam kamarnya.
"Can, Candy!!" gumam Darren saat Candy membaringkan dirinya di atas ranjang.
"Hem, ada apa? kenapa tuan Presdir bisa sampai mabuk seperti ini? apa kamu punya masalah?"
Darren tiba-tiba duduk dan menarik lengan Candy sampai tubuh Candy menabrak dada bidangnya.
"Apa kamu mau mendengarkan ceritaku?" tanya Darren yang sebenarnya masih sadar itu. Dia hanya sedikit berakting agar Candy memperbolehkan-nya masuk ke dalam rumahnya.
Karena gadis kecil itu tidak memperbolehkan Darren masuk setelah kejadian waktu itu.
"Hem, cerita tentang apa?"
"Tadi ada seorang klien wanita yang mau menggodaku, dia menawarkan ku minuman terbaik dengan kualitas tinggi, bahkan klien wanita itu sudah setengah telanjang di depan ku dan akan menciumku, kamu tahu apa yang aku lakukan setelah itu?" ucap Darren.
Candy merasa cerita Darren sangat tidak menarik, bahkan gadis itu sangat tidak suka saat Darren bercerita tentang wanita lain yang menggodanya.
"Terserah!" jawab Candy melepaskan pelukan Darren.
"Tunggu aku belum selesai bercerita!" ucap Darren.
"Habisnya gak penting banget sih ngomongin wanita lain di depanku!" seru Candy manyun.
Darren tersenyum melihat wajah Candy yang terlihat begitu cantik saat sedang sebal seperti itu.
"Cantik banget sih," goda Darren mencolek dagu Candy.
"Apaan? mau merayu seorang gadis? udah gak belok lagi?" sindir Candy.
"Makanya ayo di coba dulu, aku pengen tahu reaksi junior saat bertemu sarang burung walet yang katanya bikin candu itu," jawab Darren menaik turunkan alisnya.
"Baiklah, tapi harus dengan satu syarat!" jawab Candy.
"Syaratnya apa permen Candy yang manis dan imut ini!!"
"Kamu harus menikahi ku!!" jawab Candy mantap.
"Hanya itu?" tanya Darren.
Candy mengangguk.
Kalau bisa menjadi istri seorang Presdir dari perusahaan terkenal sepertinya bisa sedikit merubah nasib hidupku! Ya meskipun dia seorang gay yang ingin insaf, siapa tahu Darren juga bisa sembuh dengan bantuan ku! Batin Candy tersenyum senang.
"Baiklah, kalau hanya itu sih gampang, besok kita langsung ke kantor catatan sipil, aku akan menyuruh orang untuk mendaftarkan pernikahan kita hari ini juga," jawab Darren.
Candy membulatkan mulutnya ketika mendengar ucapan Darren yang begitu enteng seperti itu.
"Kalau begitu aku harus mempersiapkan mental dulu," ucap Candy menunduk.
"Kenapa harus melakukan persiapan mental?" tanya Darren mendekat kan wajahnya dan arah wajah Candy
Candy mengerjabkan matanya ketika Darren memegang dagunya dan langsung mencium bibir merah Candy.
Perlahan Darren membaringkan tubuh Candy tanpa melepaskan pangutan-nya. Darren sangat menyukai bibir Candy yang sangat manis menurut-nya itu.
Candy juga sangat menyukai ciuman Darren yang sangat lihai itu, sepertinya mereka berdua belum menyadari bahwa benih-benih cinta mulai tumbuh dan bersemi di hati mereka.
"Kenapa bibirmu sangat manis?" tanya Darren di sela ciumannya.
"Karena aku Candy," jawab Candy tersenyum.
"Duh, manisnya!!" ucap Darren melahap bibir manis itu lagi.
Mereka berdua sama-sama merasakan perasaan nyaman karena mungkin sudah saling menerima, sebenarnya dengan hanya terapi ciuman itu sudah bisa membuat Darren merasakan kecanduan dan sedikit sembuh.
Darren melepaskan ciuman itu kala Candy sudah hampir kehabisan nafas. "Aku mau melihat favorit ku," ucap Darren.
"Favorit?" tanya Candy.
"Iya, bagian favorit ku selain bibir ini, dada rata yang ternyata tidak begitu rata, masih bisa di pengang, kenyal dan menyenangkan kalau di remas-remas!" jawab Darren.
Candy menepuk jidatnya kala mendengar jawaban konyol dari Darren.
"Dadaku memang tidak besar, tapi juga tidak terlalu kecil, yang pasti nyaman saat di pegang," jawab Candy yang sudah mulai meladeni ucapan konyol dari Darren.
Darren langsung membuka kaos Candy dan menariknya ke atas, mata Darren tampak berbinar kala melihat dada Candy yang mencuat kencang tanpa br* yang menutupi-nya, entah kenapa melihat Candy tanpa br* membuat sesuatu yang berada di bawah tiba-tiba menjadi sedikit mengeras.
Perlahan Darren segera memegang, meremas dan memainkan put*ng pink Candy.
"Aaahhhh!!" Candy mengeluarkan desahannya kala Darren mem!lin dan menarik put*ng itu kemudian meremas gemas gunung kembarnya.
Perlahan pria 29 tahun itu memasukkan put*ng pink Candy ke dalam mulutnya. Darren menyusu seperti bayi yang sedang kelaparan. Bahkan dia bergantian menghisap dan meremas gemas dada yang lumayan kencang itu.
Tangan Candy meremas lembut rambut Darren dan lebih mendekatkan wajahnya ke arah favorit pria itu.
Candy tiba-tiba berinisiatif untuk memegang si junior yang dari kemarin-kemarin mendapatkan penolakan darinya. Candy hanya belum siap saat melihat reaksi junior nantinya.
Tapi malam ini dia bertekad untuk lebih mendekatkan diri kepada junior.
"Junior, i'm coming!" batin Candy.
Perlahan tangan Candy berusaha meraih junior yang berada di atas pahanya dan masih berbalut celana panjang. Jantungnya berdebar sangat kencang, entah kenapa rasanya seperti akan mendapatkan lotre undian.
Candy berusaha membuka kancing celana itu, sedangkan si empunya masih menikmati kegiatannya di atas dada Candy.
"Aaaggrrrhh!!"
Darren mengerang kala merasakan sentuhan yang begitu hangat pada junior nya itu.
"Kenapa besar sekali!!" seru Candy.
Bersambung.
🙈🙈🙈🙈🙈🤭🤭🤭🤭
Othor gak ngebayangin loh😂😂
Ini part khusus Darren dan Candy, buat akak reader yang kemarin minta part mereka.
Mohon dukungannya terus ya, bunganya yang buanyak🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
