IG @Arumpicill_94
Di Follow ya
Novel ini hanya Author tulis di noveltoon, apabila menemukan kesamaan diplatfom manapun, itu PLAGIAT...!!!
Aku Melisa
Aku adalah janda belia yang pernah menjadi istri ke 4 dari seorang laki laki tua bernama mas Gani
Perjodohan yang dipaksakan orang tuaku, merenggut masa mudaku, masa masa putih abu abu ku hingga hidupku menjadi kelam kelabu
Sampai pada akhirnya aku dipertemukan dengan laki laki yang baik yang begitu lembut bernama mas Dika
Aku dan dia menjalin hubungan serius bahkan lebih serius dari sekedar percintaan biasa
Dia yang selalu memanja ku, memberikan apa yang dulu tak pernah ku dapatkan dari mantan suami ku
" SAMA RASA DAN SALING MEMBERI "
Itulah kata yang tepat untuk melukiskan status hubungan kami ini
Langsung lanjut baca cerita nya ya....
Happy Reading...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArumPrysillya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis Bule, Je
Melisa kembali bekerja seperti biasa,
Dia belajar bodoamat dan cuek dengan rekan kerja yang masih suka cari masalah padanya, sampai ada yang menggunjing, menyindir tak digubrisnya, yang penting jangan lagi menindas dan main kekerasa seperti yang sudah sudah, bagi Melisa biarkan saja mereka mati sendiri
Melisa tengah sibuk mengelap meja besar yang baru saja di tinggal pelanggan nya,
Matanya tiba tiba tertuju pada seorang gadis cantik, dengan wajah bule masuk ke restaurant nya bersama dua sahabatnya yang tak kalah cantik
Gadis itu beda sendiri, kalau dua temannya kemayu dan ketawa ketiwi nggak jelas, dia lebih banyak diam memasang wajah kaku dan jutek, macam sangar dan angkuh
Tapi entah kenapa tak mengurangi sedikitpun kecantikannya, bahkan Melisa sampai terkagum di buatnya
Melisa berjalan mendekat ke meja mereka, sembari membawa buku menu, Melisa ingin melihat gadis itu lebih dekat, seneng aja ngliat sesama perempuan cantik
" Selamat siang kak mau pesen apa...???" tanya Melisa ramah sembari menyodorkan buku menu pada pelanggannya itu
Gadis cantik itu menerima buku menu dan membukanya
Melisa tak henti hentinya memandangi wajah gadis itu, dia saja yang perempuan amat terkagum apa lagi yang cowok ya...
pasti banyak laki laki yang jatuh cinta pada nya
Dia cantik, hidung bangir, wajah sedikit bulat dan chuby, mata lentik dengan kornea yang kecoklatan indah, bibir tipis merah merona, dengan alis rapi dan bulu mata lentik, rambut blonde alami, dan wajah blasteran yang begitu sempurna
" Gue mau ngopi aja lah... lagi pengen ngopi nih..." ujar gadis itu pada kedua temannya
" Yakin mau ngopi lu Je... asam lambung lu baru kambuh tu..." ujar salah satu temannya yang kelihatannya lebih comel dan paling ngerti
" Ohhh jadi gadis cantik ini namanya Je..." batin Melisa menggumam
" Kagak... aman kok..." sahut Je dengan tersenyum manis
" Saya kopi cappocino ya mbak..." ujar nya pada Melisa
Melisa yang sejak tadi terpana dengan cantiknya langsung tergagap
" Oh.. e..e..iya kak ini saya tulis..." sahut Melisa
" Yang lain..???" tanya Melisa lagi
" Samain aja deh biar cepet..." sahut temen Je yang satunya lagi, yang kelihatannya lebih elegant dan anggun
" Oke... ditunggu ya kak..." Melisa segera ke dapur menyiapkan pesanan tiga gadis canyik itu
Tak butuh lama Melisa sudah kembali membawa pesanan mereka
" Silahkan kak..."
" Makasih...." sahut Je dengan ramah, senyum manis nya benar benar mampu menyihir setiap orang yang melihatnya
Kelihatannya juga dia gadis yang baik meski wajahnya agak judes
Melisa segera kembali ketempatnya, masih memperhatikan Je dengan lekat
" Duuuhh cantik banget sih mba'e itu...pasti dia jadi rebutan banyak cowok cowok..." puji Melisa menggumam sendiri
" Ngapain sih ngalamun disini.." tegor Arya sambil duduk disamping Melisa
" Itu lohh mas Arya aku lagi ngliatin mbak cantik bule itu... cantik banget lohh... duuhhh..."
" Cewek kok terpesona ama cewek..." cibir Arya
" La dia cantik banget e.. wajar kalau aku juga terpesona...mas Arya juga to...!!!"
" Iya dia emang cantik Mel... tapi gue lebih terpesona sama lu...lu beda dari cewek yang lain..." gumam Arya membatin
" Terpesona nggak...??? kalau nggak berarti kelainan..."
" Apaan sih lu..." Arya langsung pergi kembali mengerjakan tugas nya lagi
Melisa pun kembali sibuk, banyak pelanggan sore ini jadi doi harus bolak balik mondar mandir melayani pelanggan sebaik mungkin
Tiba tiba Melisa teringat dengan Je yang cantik itu, pas doi noleh lagi ke tempat duduk nya, gadis itu bersama teman temannya udah nggak ada lagi, Melisa celingukan mencarinya,
" Duuhhh kemana perginya mbak cantik itu ya... apa dia pergi tadi aku nggak merhatiin...!!!" gerutunya kehilangan
" Waaahh padahal pengen kenalan..."
***
Melisa segera pulang ke kontrakan, Dika sudah menunggunya di depan rumah sembari mengobrol sama penghuni kontrakan lain,
Kalau malam mereka semua pada santai, karena baru pada pulang kerja masing masing
" Wahhh baru pulang kerja mbak Mel..." sapa Eman, anak Brebes yang bekerja jadi kuli bangunan di salah satu proyek
" Iya mas..." sahut Melisa ramah
" Enak ya kalau nikah belum punya anak... bisa sama sama kerja...ngumpulin duit dulu..." lanjutnya
Melisa hanya tersenyum, kata "nikah" sepertinya sedikit mengganjal dihatinya, andai mereka tau kalau Melisa dan mas Dika tinggal seatap tanpa status, mereka pasti akan mencibir Melisa, dan memandang rendah dirinya,
Seketika hati Melisa langsung sendu
" Buruan mandi mbak Mel... biar makin cantik mas Dika udah nunggu dari tadi looohh..." goda Tanto temen sekampungnya Eman
" Hehe iya mas..." sahut Melisa lagi sembari masuk ke kontrakan, langsung naik keatas merebahkan tubuhnya
Cukup lelah hari ini, kerjaan yang lumayan banyak membuat kaki nya kebas dan pegal, mondar mandir melayani pelanggan
" Mau mandi diluar masih rame banyak cowok... ahhh ntar aja deh istirahat dulu..." ujarnya santai
Mungkin Melisa ketiduran, sampai tangan Dika yang kekar membelai pipinya membuatnya terjaga
" Mas Dik... jam berapa ini...???" tanya Melisa sedikit panik
" Aku belum mandi..."
" Buruan mandi... mas timbain air... abis itu kita makan malam udah mas siapin..."
" Adduuhhh maaf ya mas sekarang jadi kami yang nyiapin makan malam... soalnya aku pulang nya malam terus...." ujar Melisa merasa bersalah telah melalaikan tugasnya
" Gak papa... kan kamu juga kerja...udah gih nggak usah sedih buruan mandi...." ajak Dika manis, dia tak mau wanita nya merasa bersalah dan bersedih
Melisa segera menurut, setelah Dika menimba air sampai penuh Melisa segera mandi karena malam udah makin dingin, takut masuk angin aja...
Selesai mandi mereka langsung makan malam mumpung nasi masih anget jadi rasanya lebih nikmat
" Waahh mas dapat pepes peda dimana nih... enak loh .." ujar Melisa memuji makanan mereka
" Beli di warung mpok Inah...sekalian main disana tadi bentar udah lama nggak mampir..." sahut Dika
" Mpok Inah yang dipasar itu... tempat dulu bang Gondrong mangkal...???" tanya Melisa
" Iya .. mpok Inah mana lagi yang hobby nya ghibah..."
" Oya mas tadi di restaurant.. aku ketemu cewek cantik banget ..." Melisa menceritakan kekagumannya pada Dika, rasanya gemes aja kalau inget gadis itu
" Kamu kan juga cantik..." balas Dika santai
" Tapi dia beneran cantik mas... udah matanya bulat, hidungnya bangir, wajahnya sedikit bulat dan chuby, bulu matanya lentik... wajahnya juga agak bule bule gitu kayaknya dia blasteran deh..." cerita Melisa
" Banyak kan emang diJakarta orang orang blasteran kek gitu..." sahut Dika
" Iya... tapi cewek tadi tu beneran cantik mas..." Melisa ngotot tetep muji gadis itu
" Dia mukanya agak jutek gitu sih... tapi aslinya ramah dan baik... kalau nggak salah namanya Je...!!"
Uhhhuuukk uhuuukk
Dika langsung tersedak, mendengar Melisa menyebutkan nama Je
Melisa buru buru mengambilkan air putih dan disodorkan ke Dika
Melihat ekspresi Dika yang kaget mendengar nama Je disebut, Melisa tampak heran
" Apa Je..... ahhh gak mungkin... nama Je kan banyak..." ujar Dika membatin, raut wajahnya berubah tegang dan serius
" Kenapa mas...???" tanya Melisa heran
" Ahhh... eee... e... nggak... nggak papa..." sahut Dika gugup, lalu kembali menyuap nasi kemulutnya lagi
Melisa diam, seperti sedang mengingat sesuatu
Dia teringat saat Mas Dika membahas nama mantan mas Dika bersama Wawan dulu di bengkel,
Melisa langsung terbelalak
" Apa Je itu sama dengan nama Je mantan mas Dika....!!!!!"
Bersambung~
Terimakasih ya buat temen temen semua yang selalu nungguin dan ngingetin aku untuk UP
CINTA TANPA STATUS
Aku masih bagi waktu soalnya buat nyelesaiin BUJANG DUSUN dulu baru focus ke novel ini dan yang lain
Maaf ya kalau menunggu lama
Semoga suka dehhh dengan part ini
Jangan lupa kasih Vote yang banyaaakkkk
Happy Reading....