Annindiyah Aqila adalah seorang gadis yang rela melakukan apapun untuk adiknya yang begitu ia sayangi.
Suatu hari, demi menyelamatkan nyawa sang adik. Annin pun terpaksa meminjam uang kepada renternir.
karena tidak sangup membayar cicilan dan buanganya yang sangat besar, Annin pun rela dan pasrah dibawa oleh para renternir.
Namun siapa sangka, ia dibeli oleh seorang presdir tampan dan kaya raya yaitu presdir Shilin Tao Mou. Annin akan dijadikan istri kontrak oleh presdir Shilin, sampai presdir Shilin dinyatakan sembuh dari suatu penyakit yang memalukan, yang selama ini di idapnya.
🌸🌸🌸
Apa jadinya. Jika seorang Shilin Tao Mou yang punya keanehan, yaitu ia sangat membenci suatu barang yang ada kata bekas, atau barang-barang pribadinya yang disentuh orang lain termasuk keluarganya sendiri.
Shilin akan sangat membenci benda itu hingga i
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oniya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
🌸🌸🌸
"Huff ... inikah hidup baruku," gumam Annin sambil menjatuhkan tubuhnya kasar keatas kasur super empuk itu.
Tok ... tok ... tok ... (Suara pintu yang diketuk)
"Iya sebentar," jawab Annin lalu bergegas membuka pintu.
"Ini, nona. Saya membawakan makan malam," ucap seorang pelayan mengulurkan makanan ditangannya kepada Annin.
"Waahhh... terima kasih ya buk," ucap Annin menerimanya.
"Selamat menikmati, nona. Saya mohon permisi," pamit wanita paruh baya itu tersenyum ramah sambil membungkukkan tubuhnya.
"Terima kasih, buk." Ucap Annin ikut membungkukkan tubuhnya.
Setelah kepergian pelayan itu, Annin pun menutup pintu kamarnya. Menuju meja, Annin meletakkan makanannya.
"Wah ... Inikan nasi lemak," Pikir Annin menatap makanan dihadapannya.
"Hemm... Wanginya enak," Ucap Annin lagi, saat menghirup aroma makanan itu. Karena kelapan Annin langsung melahapnya.
Makanan yang Annin makan saat ini, bukanlah nasi lemak seperti yang Annin katakan. Melainkan Nasi Hainan, makanan tradisional khas China.
Cara membuatnya pun hampir sama dengan nasi lemak. Hanya beras yang ditanak dengan bumbu dan kaldu, Dan disajikan dengan lauk yang pastinya ayam. Dan memang punya sedikit kemiripan dengan nasi lemak di indonesia.
Setelah menghabiskan makanannya, Annin bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Melepaskan seluruh pakaian yang menempel ditubuhnya, kemudian barulah Annin mulai berendam di dalam bathub mewah itu.
Selesai mengabsen seluruh bagain tubuhnya untuk dibersihkan. Annin keluar dari bathub dan mulai membilas tubuhnya dengan menggunakan shower. Annin sudah terbiasa menggunakan fasilitas kamar mandi yang mewah, karena selama bekerja menjadi OG, ia sudah terbiasa membersihkan kamar mandi mewah di kantor tempatnya bekerja.
"Apa kau sengaja ingin menggodaku," ucap presdir Shilin yang tiba-tiba masuk kedalam kamar mandi. Mambuat Annin kaget, dengan sigap Annin meraih handuk dan segera melilitkan handuk itu ketubuh polosnya.
"Tuan, kenapa tidak mengetuk pintu terlebih dahulu," kesal Annin pelan karena takut salah bicara.
"Bukannya kau sengaja ingin menggodaku, dengan tidak mengunci pintu saat sedang mandi." jawab presdir Shilin menatap tajam Annin. Membuat Annin menundukkan wajahnya, dan semakin menggenggam erat handuknya. Agar tidak terlepas, pikirnya.
"Kenapa takut? kemana keberanian saat menciumku waktu itu. Tapi kau tidak perlu takut, aku tidak semurahan dirimu. Aku tidak akan menyentuh wanita yang belum kunikahi. Kita sangat berbeda bukan? Kau wanita murahan, Dan aku lelaki yang berkualitas tinggi. Kau pasti senang sekarang karena dalam waktu 1 minggu ini, kau akan menjadi Nyonya besar dikeluargaku. Kau tidak perlu lagi memusingkan soal uang," ujar presdir Shilin semakin mendekati tubuh Annin, hingga menghimpit tubuh Annin.
Mendengar itu, Annin merasa dirinya sangatlah rendah. Tapi Annin tidak bisa membantah, karena memang serendah itulah dirinya saat ini. Annin mencoba menahan matanya agar tak berkedip, hal itu Annin lakukan agar tak ada air mata yang mengalir. Ia hanya tidak ingin terlihat lemah dihadapan presdir Shilin.
"Kau harus iangat perjanjian kita, kau tidak boleh melupakan bahwa dirimu hanya sebatas istri kontrakku," ujar presdir Shilin mencengkram kuat rahang Annin, membuat Annin meringis menahan sakit.
"Saya akan selalu ingat dengan status saya, tuan. Dan saya tidak akan melupakan itu," jawab Annin kesusahan, karena presdir Shilin masih mencengkam kuat dagunya. Air mata yang berusaha Annin tahan, kini lolos tanpa seizinnya.
Air mata itu, mampu membuat presdir Shilin melepaskan cengkramannya dari dagu Annin.
ceritanya cukup menarik dg alur yg g mbulet. 😁😁😁
hanya perlu diperbaiki dari penulisannya saja, agar lebih enak dibaca sehingga reader bisa semakin menghayati baca novelnya.. 👍🏻👍🏻👍🏻
anyway, semoga sehat selalu ya kak..
tetap semangat untuk berkarya menghasilkan novel2 lainnya yg luar biasa..
semoga sukses selalu kak.. 😘🥰😍🤩