NovelToon NovelToon
Love And Revenge

Love And Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mutzaquarius

Evelyn, melihat kekasihnya, Jack, tengah bercumbu dengan wanita lain, saat ia ingin menunjukkan gaun pengantin yang ia pakai. Namun, Evelyn mengabaikannya, karena ia begitu mencintai kekasihnya. Tapi, bukan berarti tidak muncul keraguan di hatinya.

Sampai, hari itu tiba, saat mereka berdiri di altar pernikahan dan siap mengucapkan janji suci, tiba-tiba tempat mereka di serang oleh orang yang dulu pernah menjadi target mereka. Dia adalah Jacob.

Dia datang untuk balas dendam atas apa yang sudah Jack lakukan padanya. Namun, Jacob justru mencari sosok berinisial L.V, sosok yang sudah mengalahkan nya beberapa tahun yang lalu.

Dan, di sinilah Evelyn menyadari, jika Jack tidak pernah mencintainya dan muncul dendam di hatinya.


Bijaklah dalam berkomentar.
Happy Reading 💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Sudah sebulan berlalu sejak Evelyn memutuskan untuk menghilang dari kehidupan Jacob. Selama itu, ia berpindah-pindah tempat, menumpang di kota kecil yang berbeda, berusaha memulai hidup baru dari awal.

Kini, ia bekerja di sebuah cafe kecil di sudut jalan, tempat sederhana, namun mampu membuatnya merasa nyaman.

Setidaknya, untuk sementara waktu, ia bisa berpura-pura menjadi wanita biasa. Tanpa ada pertarungan, pertumpahan darah dan dendam.

Namun, ketenangan itu tidak sepenuhnya nyata. Setiap kali malam tiba dan cafe mulai sepi, kenangan masa lalunya datang lagi, terutama tentang Jacob.

Ia tahu, ia sudah menorehkan luka besar pada pria itu, meski berulang kali ia meyakinkan diri jika semua sudah impas. Namun, ia tidak bisa melepaskan masa lalunya. Mungkin, karena ia masih berhutang padanya. Bukan sekadar uang, tapi janji.

"Huh ... " Evelyn menghembuskan napas panjang, menatap kartu ATM di tangannya. Cahaya sore dari jendela cafe menyinari wajahnya yang tampak lelah.

"Aku sudah mengembalikan semua uang dari hasil penjualan barang-barang yang pernah ku rampok. Tapi ... " Ia menatap kartu itu lama, seolah berharap jawabannya tertulis di sana.

"Dia sudah kaya. Aku rasa, dia tidak membutuhkan uang ini lagi," lanjutnya lirih. Tapi, kemudian ia menunduk, menggenggam kartu itu erat-erat.

"Janji tetaplah janji, Evelyn. Kau harus mengembalikannya, walaupun kau tidak tahu harus bagaimana menemuinya lagi," ucapnya mantap pada dirinya sendiri.

Ia tersenyum samar, senyum yang lebih mirip luka yang belum sembuh, sebelum kembali berdiri di belakang meja kasir, mencoba melanjutkan harinya seolah tidak ada yang terjadi.

Sementara itu, sudah dua hari sejak Erick memerintahkannya untuk mencari Evelyn. Dean menelusuri berbagai catatan dan informasi lama yang masih ia simpan, dimana tempat terakhir Evelyn terlihat, transaksi keuangan, hingga data perjalanan. Namun, seperti bayangan, wanita itu lenyap tanpa jejak.

Ia tahu, Evelyn bukan orang sembarangan. Sekalipun ingin hidup tenang, naluri bertahannya terlalu kuat. Ia bisa menyembunyikan identitasnya dengan mudah. Tapi, Dean bukan orang yang mudah menyerah.

Sore itu, setelah berjam-jam menatap layar laptop dan menelusuri catatan bank, sesuatu menarik perhatiannya, yaitu transaksi kecil dari salah satu rekening atas nama Lythra Veyne, nama lain Evelyn. Jumlahnya tidak besar, hanya sekadar pembayaran sewa tempat dan pembelian bahan makanan di sebuah kota kecil.

Dean menatap alamat yang tertera di layar. "Cafe di pinggiran kota?" gumamnya. Ia segera bangkit, meraih kunci mobil dan bergegas pergi menggunakan mobil. Melihat nama lain Evelyn, membuatnya melaju tanpa berpikir panjang.

Perjalanan memakan waktu beberapa jam. Saat matahari mulai turun, Dean sampai di tempat yang dimaksud, di sebuah cafe kecil dengan papan nama sederhana dan cahaya hangat dari dalam.

Dari luar, tempat itu tampak biasa saja, namun entah kenapa langkahnya terasa berat.

Begitu ia masuk, aroma kopi dan kayu manis langsung menyambut. Beberapa pelanggan duduk santai, sementara seorang wanita di balik meja kasir sedang menghitung uang kembalian dengan senyum tipis di wajahnya.

Dean terdiam. Meskipun rambut wanita itu kini sedikit lebih panjang dan wajahnya terlihat lebih lembut, ia tidak mungkin salah mengenali wanita itu.

Evelyn, wanita yang dulu dikenal dingin dan mematikan, kini berdiri dengan apron sederhana dan tatapan yang damai. Seolah seluruh luka masa lalu telah ia kubur jauh di balik senyum tenangnya.

Dean menatapnya beberapa saat, lalu menghela napas perlahan.

"Jadi, begini caramu melarikan diri, Nona Evelyn," gumamnya pelan, sambil mendekat.

Evelyn mengangkat kepala, menatap sekilas pria itu. Tatapannya sempat ragu, lalu berubah tegang. "Dean?"

Dean tersenyum kecil, tapi pandangannya tampak serius. "Sudah lama, ya?" ucapnya singkat.

Suasana cafe mendadak terasa sunyi. Evelyn menunduk, menata napasnya yang mulai tidak teratur. "Kenapa kau di sini?" tanyanya dengan suara tenang, namun waspada.

Dean tidak langsung menjawab. Ia menarik kursi di hadapannya, lalu duduk perlahan. "Aku datang bukan untuk menangkap mu, nona. Tapi, ada seseorang yang ingin tahu kabarmu."

Evelyn membeku sesaat, jemarinya mengepal erat. "Jacob?" tanyanya dengan suara nyaris berbisik.

Dean menatapnya lama, lalu mengangguk pelan. "Iya. Dia sakit. Dan, aku rasa, hanya kau yang bisa membuatnya sembuh."

Untuk beberapa detik, Evelyn hanya terdiam. Napasnya tertahan, matanya membulat samar.

'Jacob sakit.'

Kata-kata itu terus berputar di kepalanya, menimbulkan rasa sesak yang tidak ia duga.

Kepalan tangannya semakin erat, sampai-sampai buku-buku jarinya memutih. Dalam hatinya, ada rasa khawatir yang datang begitu saja. Namun, secepat itu pula, ia menepisnya. Menarik napas panjang, lalu memaksa dirinya tersenyum hambar.

"Kalau begitu, baguslah dia masih hidup," ujarnya datar, berusaha terdengar acuh. "Tapi, aku tidak berniat menemuinya."

Dean menatapnya heran. "Tapi, Nona, ... "

Evelyn langsung memotong cepat. "Tidak, Dean. Semua sudah berakhir. Aku tidak mempunyai urusan lagi dengannya."

"Oh, ya!" Ia meletakkan kartu ATM di atas meja, lalu mendorongnya ke arah Dean. "Berikan ini padanya. Itu uang dari hasil penjualan barang-barang yang dulu aku rampas bersama Jack. Aku tidak bisa mengembalikan barang berharga miliknya. Aku juga tahu, uang ini tidak bisa mengganti barang miliknya. Tapi, Aku sudah berjanji akan mengembalikan uangnya."

Dean menatap kartu itu, lalu kembali menatap Evelyn. "Tapi, Tuan Jacob ... dia pasti ingin bertemu denganmu. Setidaknya, untuk ... "

"Cukup!" Nada suara Evelyn terdengar dingin, menusuk seperti pisau. Ia menatap Dean lurus, matanya tajam namun, menyiratkan luka yang dalam. "Tolong, jangan sebut namanya lagi di depanku."

Dean terdiam, menelan kata-katanya. Ia bisa merasakan bahwa di balik ketenangan Evelyn, ada sesuatu yang wanita itu sembunyikan, sesuatu perasaan yang sulit di artikan.

Evelyn mengalihkan pandangannya, lalu, ia menegakkan tubuh. "Sampaikan padanya, aku sudah mengembalikan semua yang menjadi miliknya. Tidak lebih."

Dean hendak menjawab, tapi Evelyn menatapnya tajam. "Dan, satu hal lagi," ucapnya perlahan namun, tegas, "jangan beri tahu dia, kalau kau menemui ku di sini."

"Nona Evelyn!"

"Aku serius. Jika Jacob tahu aku di sini, aku pastikan, kau tidak akan seberuntung kemarin."

Dean terdiam. Ia bisa melihat seberapa kuat Evelyn berusaha mempertahankan jarak itu, mungkin bukan karena benci, tapi, karena takut menghadapi perasaannya sendiri.

Evelyn berbalik, berjalan menuju meja kasir. "Sekarang, pergilah," ucapnya tanpa menoleh. "Sebelum seseorang mengenalimu."

Dean menatap punggungnya beberapa saat, lalu menghela napas berat. Ia tahu, tidak ada gunanya memaksa. Dengan langkah pelan, ia mengambil kartu itu dan meninggalkan cafe tanpa berkata apa-apa.

Di balik meja, Evelyn berdiri diam, kedua tangannya meremas Appron nya dengan erat.

Sekali lagi, ia menatap pintu yang baru saja tertutup, dan untuk sesaat, senyum tenang itu runtuh, berganti dengan tatapan kosong dan mata yang berair. Namun, ia cepat-cepat menghapusnya.

"Tidak boleh lemah. Tidak lagi," batinnya.

1
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 ngompol dy
cholifah 22: 🤣🤣🤣🤣...seorang dean bisa jg ketakutan smpe ngompol....🤣🤣🤣
total 1 replies
@pry😛
aaaaa gt dong... mn visual mu kk🤣
@pry😛: mn aci tu.... tu persaan mu z kk... mikirn omg org... yg pntg ada visual....
sk atau tdk... gk sk skip .
total 2 replies
cholifah 22
👍👍...lanjutkan
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Siyap
total 1 replies
Patrish
lanjuuut...
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Sek sek, tak mandi dulu💃
total 1 replies
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣 pusing aq
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Minum procold🤣
total 1 replies
cholifah 22
Selamat mamud Evelyn smoga dedek bayi yg ada di perut bs mengubah jalan hidup mu ...😍
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Aamiin, paling kuenceng😌
total 1 replies
sutiasih kasih
sia" km mncitai laki" pecundang macam jack....
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Pake banget😌
total 1 replies
@pry😛
ya mnjg ny lh bodoh...
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Mungkin, dia sedang linglung 😆
total 1 replies
@pry😛
kok asam lambug z sich... longor x dokter ni
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Radang🥲
total 1 replies
Patrish
ceritanya bagus...aku kebut dua hari kelar sampai sini....masih nunggu lanjutannya...suka karakter Evelyn...keras..kuat..tapi berhati lembut....
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Thankiyu, kak 💜
total 1 replies
Dania
semangat tor
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Thankiyu, lope sekebon 💜
total 1 replies
Patrish
cauvade syndrome....Evelyn hamil yang ngidam Jacob...
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Yessss
total 1 replies
Patrish
LV kereen...benar benar andalan
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: /Casual//Casual//Casual/
total 1 replies
mery harwati
Bagus debay, kalian siksa itu daddy kalian meski kalian masih di dalam rahim mommy kalian 🤣
Eh kok pede ya mereka bakal anaknya kembar 😄
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Sakit, tapi tak berdarah. mau bales, juga gak bakal berani Si Jac Jac 😆
total 1 replies
Patrish
hidup main kucing2an
Patrish
lhaah...itu LV kw...yang asli ada di depanmu
Patrish
ini salah tulis..apa Evelyn salah ucap?...Jac...Jacob..!?
Patrish
Evelyn membahasakannya Jacob..apa mereka tidak curiga kalau Evelyn tidak amnesia?
T o R a 21
kasian si eve yg bunting dia Jacob yg ngidam😄
@pry😛
dy nyidam... mask evelyn gk tau klo dy hamil
@pry😛: aish.... yak aq dlh🤣🤣
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!