Prasetya terpaksa menikahi perempuan pilihan orang tuanya karena desakan dari orang tuanya, namun selama pernikahan dia tidak pernah mencintai perempuan yang telah menjadi istrinya itu karena hatinya sudah memilih perempuan lain yang menjadi kekasihnya selama mereka masih sekolah. Namun demi memenuhi keinginan orang tuanya dia rela menikahi perempuan pilihan orang tuanya.
Namun ternyata wanita pilihannya tidaklah sebaik yang dia kira selama ini, kekasihnya ternyata memiliki sifat jahat yang hanya ingin menguasai harta miliknya. Dia pun juga memanipulasi perasaan Prasetya dengan berpura-pura menjadi wanita yang baik di hadapannya. Tetapi, sifatnya berbeda ketika di belakang Prasetya. Dia bahkan memfitnah istri pertama Prasetya agar dia terlihat jelek di mata suaminya dan Prasetya tidak akan pernah menyukai istri pertama itu yang ternyata memiliki hati yang baik seperti malaikat.
Akankah kejahatannya bisa terbongkar dan memperlihatkan sifat aslinya itu?! bisakah Jasmine bertahan?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Tindakan nekat Pras
Pesawat yang di tumpangi Jasmine dan keluarga akhirnya mendarat di bandara setelah menempuh waktu selama 1 jam. Setelah pesawat mendarat sempurna di bandara dan berhenti di landasan pacu, Jasmine dan keluarganya akhirnya keluar dari pesawat dan berjalan menuju pintu keluar bandara bersama Rumi dan keluarganya.
Setelah sampai di pintu keluar bandara mereka meneruskan perjalanan dengan menggunakan mobil yang sudah menjemput mereka di luar bandara. Butuh waktu satu jam hingga mereka sampai di villa yang mereka tuju, saat mereka sampai di villa waktu sudah menunjukan jam 8 malam. Mereka pun segera masuk ke dalam villa untuk menyimpan barang-barang dan membersihkan diri dan bersiap sholat . Setelah semua selesai Jasmine dan keluarganya berkumpul di ruang makan untuk makan malam bersama.
Jasmine pun menghampiri Rumi yang sedang menyiapkan makan malam di dapur, dan segera bergabung untuk membantu Rumi menyiapkan meja makan.
"ma, biar Jasmine bantu ya untuk menyiapkan meja" ucap Jasmine yang tengah berjalan menuju dapur.
"tidak usah sayang, biar mama saja yang siapkan" balas Rumi sambil meneruskan pekerjaannya.
"tidak apa-apa ma, kan memang sudah biasa Jasmine membantu mama saat di rumah mama dulu" kata Jasmine bersikeras.
"ya.. Sudah jika kamu memang keras kepala dan tidak mau mendengar ucapan mama"
Jasmine pun akhirnya mendekat untuk membantu Rumi menyiapkan meja, di saat yang sama Askara pun datang menuju meja tempat mereka berada.
"loh.. Kalian sudah menyiapkan meja toh, padahal tadinya aku berencana akan mengadakan barbeque di luar " kata Askara tiba-tiba.
"besok saja pah, barbeque nya lagian kita kan masih ada 3 hari lagi disini, apalagi kita juga baru sampai disini anak-anak juga pasti masih capek setelah perjalanan panjang" kata Rumi menolak .
"iya.. Pah, Bian juga masih capek dan tidak ada tenaga lagi karena sudah lapar sejak perjalanan tadi" kata Biantara menimpali.
"ah.. Dasar laki-laki lemah, baru segini saja sudah capek payah kamu Bian" ucap Askara meledek.
Akhirnya satu persatu anggota keluarga datang ke meja makan dan menyantap makanan yang sudah di siapkan oleh Rumi. Kegiatan makan itu terasa hening karena tidak ada seorangpun yang berbicara, mereka makan malam dalam diam tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka. 15 menit berlalu kegiatan makan malam pun akhirnya selesai dan semua anggota keluarga pun kembali melakukan kegiatan masing-masing.
Di kamar Jasmine...
"mas, kamu mau kemana malam-malam begini?!" tanya Jasmine saat melihat Pras sudah rapih dengan baju ganti.
"saya mau ke tempat Viona, saya akan menemuinya di hotel" jawab Pras dengan santai.
"mas, kamu gila ya..! Bagaimana jika nanti papa menanyakan kamu?!"
"bilang saja kalau aku sudah tidur duluan"
"jangan nekat mas, kamu tahu sendiri kan jika papa tidak akan bisa di bohongi. Bagaimana jika papa sampai menemukan kalian berdua di hotel?! Kamu tahu sendiri kan mas, kalau papa mampu melakukan apa saja dengan bantuan orang-orang kepercayaan papa" Jasmine berusaha mencegah kepergian Pras untuk menemui Viona.
"Viona membutuhkan aku Jasmine, sejak tadi dia mengirimkan pesan jika dia sedang tidak enak badan. Viona bilang perutnya mual sejak tadi pagi dan tidak bisa makan apapun" kata Pras tetap keukeuh.
"jangan nekat deh mas, kalau kamu tidak mau kena marah papa. Aku sudah bilangkan kalau aku tidak akan bertanggungjawab jika terjadi apa-apa dengan kalian berdua nanti. Aku tidak akan ikut campur tentang urusan kalian lagi, silakan mas cari alasan sendiri untuk bicara pada papa" ucap Jasmine dengan kesal.
"jam segini papa pasti sudah tidur, jadi kamu tidak perlu khawatir" ucap Pras dengan yakin.
"belum tentu mas, bisa saja papa mungkin sedang mengawasi kita dari dalam kamarnya. Papa itu tidak bodoh mas, yang percaya begitu saja dengan ucapan kita. Cepat atau lambat papa pasti akan tahu tentang hubungan kalian" kata Jasmine setengah mengancam.
"kamu mengancam saya! Kamu sungguh berharap kalau hubungan aku dan Viona di ketahui papa dan segera berakhir, begitu.. Jasmine!" Pras memelototi Jasmine dengan pandangan tajam.
"bukan mengancam mas, tapi serapat-rapatnya bangkai di sembunyikan baunya pasti akan tercium juga"
"ya.. Itu kalau kamu yang buka mulut pada papa! Tapi selama kamu diam, papa tidak akan tahu tentang Viona" Pras menunjuk baju Jasmine dengan cukup keras.
"terserah kamu mas, kalau kamu masih mau nekat pergi jangan salahkan aku kalau papa marah padamu. Silakan saja mas pergi menemui mbak Viona, mulai sekarang aku tidak akan lagi bertanggungjawab atas urusan kamu dan mbak Viona. Silakan mas tanggung sendiri akibatnya jika papa sampai marah"
"terserah..." Pras pun beranjak pergi meninggalkan Jasmine seorang diri di kamarnya.
Pras tetap bersikeras untuk menemui Viona di kamar hotelnya tanpa memedulikan ucapan Jasmine dan peringatannya. Pras pun diam-diam meninggalkan villa yang di tempati oleh keluarganya, dia pun langsung memesan ojek online setelah berhasil ke luar dari villa. Namun, tanpa di ketahui oleh siapapun Askara telah memerintahkan seseorang untuk mengikuti kemana Pras pergi untuk menyelidiki apa yang akan di lakukan oleh Pras di luar villa.
Tidak butuh waktu lama bagi Pras untuk sampai di hotel tempat Viona berada hanya butuh waktu sekitar 5 menit dari villa menggunakan ojek online. Begitu sampai di hotel Pras pun langsung bergegas naik ke lantai kamar Viona berada, setelah sampai disana Pras pun segera berjalan menuju kamar tempat Viona menginap dan memasukinya.
Ketika sudah berada di dalam kamar, Pras melihat Viona yang sudah dalam keadaan lemas dengan wajah yang pucat tengah terbaring di atas ranjangnya dengan di selimuti oleh selimut tebal di sekujur tubuhnya. Dilantai terdapat bekas baju yang kotor karena terkena muntahan Viona yang tergeletak begitu saja, Pras pun mendekati Viona untuk mengecek keadaannya yang terlihat memprihatinkan. Dahinya yang basah karena keringat yang keluar dari pori-pori, badannya terasa hangat dan wajah yang pucat pasi serta bibirnya yang kering dan pecah-pecah.
"Vi, apa yang terjadi dengan kamu?! Kenapa kamu bisa seperti ini?! Bukankah saat berangkat kemarin kamu baik-baik saja?!" ucap Pras yang memberondong Viona dengan pertanyaan.
Viona pun mengerjapkan mata ketika mendengar suara Pras, dia mencoba untuk membuka mata namun matanya serasa berat untuk terbuka. Viona pun hanya bisa bicara dengan mata yang terpejam dan dengan suara pelan.
"mas.. Ka.. Mu.. Sudah da.. tang!" seru Viona dengan suara parau yang pelan.
"Vi, kenapa kamu bisa begini?!" tanya Pras lagi.
"ehmm entahlah mas.. Badan aku lemas dan mual seharian aku tidak bisa makan apapun sejak pagi tadi. Hanya air saja yang bisa masuk ke perutku itu pun hanya sedikit-sedikit" ucap Viona dengan suara lemah.
"kalau begitu kita ke rumah sakit sekarang ya.. Vi!" kata Pras dengan wajah cemas.
"tidak usah mas, mungkin setelah minum obat dan tidur sebentar besok aku akan bisa sembuh. Aku mungkin cuma masuk angin biasa mas setelah perjalanan semalam" tolak Viona.
"tapi Vi.. Lebih baik kita periksa saja biar aku bisa lebih tenang setelah mengetahui tentang keadaan kamu yang sebenarnya" ajak Pras bersikukuh.
"enggak mas, aku tidak mau ke rumah sakit, aku akan baik-baik saja kok setelah istirahat sebentar malam ini" viona tetap menolak ajakan Pras.
Pras pun akhirnya mengalah dan membiarkan Viona untuk istirahat di hotel, malam ini Pras pun akan menginap di hotel untuk menemani Viona disana dan menjaganya jika Viona butuh dirinya.
kaya Jasmin pun
pras pun