"Lo bukan tipe gue!."tegas Rexa,lalu pergi begitu saja.
JLEB!
Empat kata dari Rexa,menohok batin Nerya.
Nerya hanya bisa terbengong melihat punggung pemuda itu yang sudah berjalan menjauh.
"Brengsek tuh bocah!."tangannya mengepal kuat.
Nerya Angelista Bimantara, Playgirl Kampus yang kepincut Maba brondong di kampusnya, Rexa Neil.
Rexa yang baru saja masuk dunia perkuliahan,dan mempunyai misi balas dendam malah terjebak hubungan dengan seniornya di kampus.
Apakah Rexa menerima cinta yang dibalut obsesi sang primadona kampus ?atau malah ditolak mentah-mentah oleh cowok tampan itu?
Yuk guys.. mampir di lapak aku..
Ditunggu komen dan sarannya ya. suwun🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30_Bukti baru
Diruang sekretariat BEM.
Sudah beberapa saat yang lalu rapat koordinasi dengan beberapa organisasi—dimulai.
Para anggota LPM duduk di kursi yang tak jauh dari pintu masuk
"Rexa kok lama banget ya?."gumam Raka sambil melirik ke arah pintu.
"...apa gue susul-in aja?."
Putri yang kebetulan duduk disamping Raka, menoleh mendengar gumaman lirih dari rekan seorganisasinya.
"Rexa kok belum balik ya?."timpal Putri, sependapat dengan Raka.
Raka menolehkan kepalanya, "gimana kalo aku susul-in dia,kak?."tanya Raka meminta pendapat.
Mirza yang konsentrasinya sedikit terganggu dengan obrolan lirih Putri dan Raka ikutan menoleh ke arah mereka berdua.
"Huss..fokus!"ucapnya memperingatkan.
"Rexa belum ada hilalnya bang."sahut Raka,ada kecemasan di nada bicaranya.
"Ya udah susul-in sana...cepet dikit bentar lagi giliran kita buat ngomong."perintah Mirza.
Mendengar perintah sang ketua, buru-buru Raka bangun dari tempatnya dan bergegas keluar ruangan.
".. disuruh ambil makalah doang malah ilang gak balik-balik."gerutuan lirih terdengar dari mulut ketua LPM itu.lalu ia fokus lagi kedepan.
Disisi lain, Darren yang duduk di depan sana sesekali melirik ke arah pintu.ada rasa mengganjal yang tengah di rasakan laki-laki itu.
Belum nampaknya sosok sang kekasih membuatnya cukup cemas.
"Nerya kemana sih kok belum dateng?."batinnya,khawatir.
Reno yang duduk di samping Darren, melihat kegelisahan di wajah temannya,alisnya sedikit mengeryit, "kenapa Lo?."
"Cewek gue belum nongol ..kangen gue"sahutnya sedikit berkelakar.
Seketika Reno mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan.dan benar saja sosok primadona kampus itu belum nampak batang hidungnya.
*
*
Suasana di ruangan bawah tanah sempit ini mendadak terasa tegang.
"Lo kenal cewek yang ada difoto ini?"tanya Rexa, memastikan.
"Dia tante gue"jawab Nerya, lantang
Bumm!
3 kata yang mampu membuat jantung nya berdenyut nyeri.meski pun sudah ia prediksi kalau Nerya punya hubungan dengan Vanya tapi tetap saja saat kata-kata itu keluar dari mulut Nerya sendiri membuatnya tetap terkejut.
Dari informasi yang diberikan oleh temennya—Vanya adalah orang yang terakhir kali dihubungi oleh Ayumi sebelum ditemukan meninggal di bawah tangga.tapi temennya ini tak memberi info lebih lengkap lagi mengenai siapa sosok pasti si perempuan yang bernama Vanya Angelin.sampai akhirnya muncul sebuah foto selfi antara Vanya dengan Nerya,dan jawaban Nerya tadi memperkuat dugaannya.
"Tante Lo?."tanya Rexa,tak bisa bohong ada rasa kecewa di wajah tampan laki-laki itu.
"Hu.uh.."Nerya mengangguk pasti, "Dia,adek dari nyokap."Nerya sedikit memberikan kejelasan mengenai sosok Vanya yang tak lain adalah adek dari sang mama alias tantenya.
Ternyata selain foto wisuda Ayumi dan Vanya,ada juga beberapa foto para alumni Bima Karsa dan foto kebersamaan para dosen, begitu pun dengan foto rektor Universitas Bima Karsa,Prof.Rudianto juga ada disitu.
Dari beberapa foto yang ada ditangan Rexa,satu foto yang cukup mencuri perhatiannya.foto wisuda sang kakak diapit oleh Vanya dan satu laki-laki tampan memakai kemeja batik panjang dan celana Chino hitam.
Difoto itu, Ayumi terlihat begitu bahagia dan rangkulan tangan laki-laki di sampingnya tampak mesra dan menunjukkan kedekatan sang kakak dan laki-laki itu.
"Miss Ayumi cantik banget ya waktu wisuda."celetuk Nerya memuji kecantikan kakak dari pujaannya.
Lamunan Rexa seketika buyar mendengar suara lembut cewek,pas di samping telinganya.
"Munduran dikit bisa gak sih Lo?."sentak Rexa, sedikit tak nyaman dengan posisi mereka sekarang.
Bibir mungil Nerya langsung manyun mendengarnya, "iih.. kenapa sih?."cebiknya,sebal.
"Kenapa-kenapa..mesum banget jadi cewek."ketus Rexa,
Senyum Nerya memanjang,geli "mesumnya sama kamu doang kok,sayang."goda Nerya,sambil menggigit bibirnya dengan gaya sensual.
Wajah Rexa mundur sejengkal,ia menatap horor ke gadis mesum yang ada didepannya.
"Gak usah mulai drama."ketusnya, menjauhkan diri.
Berdekatan dengan Nerya membuat alarm ditubuhnya berbunyi.seolah menandakan tanda bahaya.
Sedangkan di tempat lain,Raka berjalan sedikit berlari menuju ruang sekretariat LPM.tak sengaja ditengah lorong ia bertemu dengan Anggun, seniornya.
Awalnya Raka dan Anggun sama-sama tak perduli dengan keberadaan mereka masing-masing tapi saat Anggun melihat Raka keluar dari ruang sekretariat BEM mendadak gadis itu menghentikannya.
"Eh, tunggu..?!"
Langkah Raka pun langsung berhenti, "iya kak..ada apa?"tanya Raka ,berbalik dan kini tubuhnya menghadap ke Anggun.
"Rapatnya udah mulai ya?."tanya Anggun.
Awalnya tadi ia mau pergi ke sekretariat BEM bareng Nerya tapi mendadak ia kebelet buang air kecil jadi ia menyuruh Nerya pergi duluan.
"Udah kak..baru beberapa menit yang lalu."jawab Raka.
"Oh..gitu."Anggun manggut-manggut, mengerti.
Setelah itu tak ada pertanyaan terdengar lagi dari Anggun.
"Ya udah kak saya duluan."pamit Raka, berbalik dan bergegas pergi meninggalkan Anggun.
Balik lagi ke ruang sekretariat LPM..
Bukan seorang Nerya kalo tak jail dan mesum saat ada di dekat brondong incarannya.
Nerya mendekati laki-laki yang tengah sibuk mengamati foto-foto kenangan para alumni kampus.
Srek!
Dengan cepat tangan lembut Nerya memeluk tubuh atletis itu dari belakang.
Rexa yang tengah sibuk dengan pikirannya, membelalak kaget dengan pelukan dadakan dari Nerya.
"Gue udah..."
"Biarin begini dulu..aku kangen."potong Nerya,makin mempererat pelukannya.
Huft!
Rexa hanya bisa menghela nafasnya lirih.akhirnya ia membiarkan Nerya memeluknya.
Entah kenapa sekarang hatinya mudah luluh hanya dengan suara lembut gadis ini.kadang ada perasaan yang sulit ia artikan dan Nerya mulai sukses menyihir hatinya.makanya sebisa mungkin ia menghindari Nerya agar hatinya tak goyah dan ia tetap fokus pada tujuannya.
Deru nafas lirih dari dua insan yang tak punya status—terdengar saling beradu.
Sesaat...tak ada suara.
Mereka larut dalam pikiran mereka masing-masing.
"Malam itu..kita ngapain?."tanya Nerya, mencoba meminta kejelasan tentang kejadian di rusun Rexa beberapa waktu yang lalu.
Deg!
"Mampus..nih cewek masih ingat lagi"batinnya mulai panik.
Dahi Nerya mengeryit karena tak ada jawaban yang keluar dari mulut Rexa.
Tangan Nerya mengendur dan menarik pinggang Rexa agar menghadapnya.
Mata hazelnya menatap dalam ke mata coklat milik Rexa,ia mencoba membaca pikiran laki-laki ini.
"...atau jangan-jangan kita.."
CUP!
Kecupan cepat dari Rexa memotong ucapannya.
Rasa bingungnya membuat Rexa melakukan ini.agar Nerya tak bertanya-tanya lagi mengenai kejadian di rusunnya saat itu.
"Aahhh"
Desahan lirih terdengar dari Nerya kala lidahnya dihisap cukup kuat oleh Rexa.Nerya tak tinggal diam,ia berusaha mengimbangi ciuman Rexa yang selalu membuatnya candu.
Tiba-tiba...
"Rexa..?!"
Terdengar suara seperti memanggil nama Rexa di atas sana.
Mendengar itu, Rexa pun langsung sadar.
Plop !
Buru-buru ia menyudahinya.ciuman kedua insan tanpa status itu harus terhenti.
"Ishh.. ganggu aja."desis Nerya,sambil mengelap bibirnya yang masih ada sisa saliva mereka.
"Belepotan sayang.."jempol Nerya mengelap bibir merah Rexa karena lipstiknya menempel di sana.
Rexa langsung membuang muka,mencoba mengumpulkan nyawanya dan berusaha untuk sadar kembali.
"Rexa..Lo dimana?."
Seruan dari suara yang sangat familiar bagi Rexa terdengar lagi.
"Raka?"bisiknya, mengenali suara Raka.
Rexa mendongakkan kepalanya ke atas, "Gue disini,ka" teriaknya.
Di atas, Raka samar-samar mendengar jawaban dari seseorang.
" ...gue di bawah ruangan!."teriakan suara Rexa terdengar di telinga Raka lagi.
Pandangan Raka langsung tertuju ke sebuah ruangan di depan sana.
"Raka ...Lo maju kedepan"pekik Rexa, mencoba mengarahkan Raka.
Dengan penuh rasa waspada,Raka mengikuti perintah suara yang ia pastikan itu adalah suara Rexa, temannya.
Sampai di ambang pintu ruang itu,mata Raka langsung melongo kebawah.
"Rexa..Lo ngapain disitu."Raka terkejut mendapati temennya berada di bawah ruangan,yang entah ruangan apa itu.
"Tolong bantuin gue naik..nanti gue jelasin."sahut Rexa,dari bawah.
"Oke-oke...tunggu bentar.gue cari bantuan dulu."kata Raka, membalikkan badannya.
"tunggu ka..."
langkah Raka terhenti,ia kembali menoleh kebawah, "apa?."
"Pliss..jangan kasih tahu siapa-siapa gue terjebak disini."pinta Rexa setengah memohon.
Dengan sejuta pertanyaan di kepala Raka,cowok itu hanya mengangguk sebagai jawaban.beberapa bulan mengenal Rexa,ia merasa Rexa terlalu misterius baginya.meski begitu,ia tak ingin melampau batasan sebagai seorang teman.
Dengan langkah lebar Raka mencari sesuatu untuk mengangkat Rexa ke atas.
Saat matanya tengah mencari ,tak sengaja sorot matanya melihat sebuah tali berwarna oranye tergeletak di lemari tak jauh darinya.
"Itu dia"matanya berbinar saat menemukan benda itu.
Buru-buru tangannya meraih tali itu dan balik keruangan dimana Rexa terjebak didalamnya.
"Rexa.. ulurin tangan Lo."seru Raka sambil mengulurkan tali itu kebawah.
Rexa mengangguk dan menerima tali itu.tapi wajah Nerya yang tengah menatapnya, membuatnya salah tingkah.
"Nih Lo duluan yang naik."Rexa memberikan tali itu ke Nerya.kalah Nerya yang naik duluan keatas bisa sedikit mengurangi rasa gugupnya saat berada didekat gadis itu.
Seulas senyum terbit di bibir mungil Nerya, perhatian kecil seperti ini lah yang membuatnya jatuh ke dalam pesona brondong ini.perasaanya selalu menghangat saat Rexa perhatian kepadanya.
Dengan senang hati Nerya mengambil tali itu.dan tarik halus terasa di tangannya yang mulus.
"Lho kak Nerya?."Raka terperanjat kaget saat yang ia tarik ke atas adalah Nerya, seniornya.bukan malah Rexa.
"kaget-nya di pending dulu ya..ayo giliran Rexa yang ditarik."Nerya malah menyuruh Raka untuk cepat menarik Rexa.
Dibantu oleh Nerya, akhirnya mereka bisa menarik Rexa ke atas.
Di tempat yang tak jauh dari ruang sekretariat LPM,ada seseorang yang bersembunyi di balik tembok mengintai pergerakan Rexa dan Nerya yang baru saja keluar dari rumah sekretariat LPM dibantu oleh seseorang yang ia tahu temen dari Rexa.
"Kamu terlalu memaksa untuk ikut campur anak muda."seringainya menatap tajam ke arah pemuda tampan dengan jalan yang tertatih.
To be continued...