NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Sang Anak Haram

Istri Kontrak Sang Anak Haram

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: NABABY

Kiara terpaksa menikahi Orion karena satu tujuan yaitu untuk balas dendam. Dirinya merasa dipermainkan oleh Leonard Arven Hadinata, anak sulung sebuah keluarga konglomerat Hadinata. Kiara dan Leo sudah menjalin hubungan cukup lama dan dijanjikan akan dinikahi suatu hari nanti. Namun sang pria justru menghilang tanpa satu alasan. Kiara hingga merasa sedih dan kecewa.

Kiara melakukan sebuah pernikahan kontrak dengan Orion Alaric Hadinata, sang putra tidak sah alias anak haram Hadinata. Dari Aditya Pramana Hadinata, sang kepala keluarga dengan seorang wanita yang tak diketahui siapapun. Sekaligus adik tiri dari sang putra sah yaitu Leonard.

Orion menyetujui pernikahan itu karena ia juga ingin menghancurkan keluarga yang selama ini merawatnya dari kecil. Juga untuk mencari tau dimana keberadaan ibu kandungnya sekarang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NABABY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak sah dan anak haram

Melihat Orion keluar dari ruangan Aditya membuat Leo naik pitam. Dirinya buru-buru untuk masuk ruangan ayahnya.

Brak...!!!

Leo masuk tanpa aba-aba dan langsung berdiri tepat didepan Aditya yang tengah membaca sebuah dokumen laporan. Aditya mendongak, ia melihat Leo santai. Sedangkan Leo wajahnya sudah memerah karena kesal.

"Kenapa dia ada disini? Bukankah ayah janji jika aku menuruti kemauan ayah dia tidak akan menginjakkan kaki disini lagi?!" Suara Leo keras.

Sekretaris Aditya yang baru tiba masuk terdiam mendengar suara Leo yang begitu keras. Dirinya hanya bisa mematung akibat membiarkan Leo masuk begitu saja.

"Tak apa, kau keluarlah dulu. Biarkan aku bicara empat mata dengan anakku." Aditya melongok pada sekretarisnya yang sudah ketakutan akan dimarahi dirinya.

Sekretaris menunduk lalu berbalik dan kembali menutup pintu. Memberi ruang antara ayah dan anak.

Ruangan hening sejenak. Namun nafas gusar Leo terdengar jelas. Dia sangat marah sekarang, sedangkan Aditya, ayahnya sendiri bersikap biasa saja.

"Ayah dengar aku?! Kenapa anak haram itu bisa masuk ke ruangan ini lagi?!" Suara Leo makin keras. Kemarahannya makin memuncak.

"Pelankan suaramu. Aku tidak mau karyawanku menjadi takut." Aditya masih bersikap datar, tak terpancing akan emosi Leo.

Leo hanya bisa tertawa sinis. Dirinya sangat kesal. Ia tau dirinya memang anak sah, namun Leo berfikir ada kemungkinan jika Orion juga menginginkan posisi seorang pemimpin perusahaan.

"Apa dia meminta jabatan ayah untuk diberikan padanya?" Tanyanya masih dengan nada yang kesal.

"Orion tidak akan pernah meminta hal seperti itu. Kau sudah tau itu." Jawab Aditya enteng.

"Lalu mengapa dia kesini?" Jari Leo menunjuk-nunjuk arah pintu. Alisnya menurun tajam dengan dahi yang berkerut.

"Leo. Apa kau masih menemui Kiara? Orion datang kesini untuk menyampaikan rasa kecewanya pada ayah. Bukankah ayah sudah bilang, jika kau masih berhubungan dengan Kiara kau akan kehilangan perusahaan ini? Apakah omonganku masih belum jelas masuk ke telingamu?" Kini nada Aditya agak meninggi.

Leo langsung terdiam. Kini dia tau, mengapa Orion datang. Bukan membahas soal perusahaan dan juga pekerjaan, melainkan membahas soal Kiara. Wanita yang masih dia suka.

"Ayah harap kau menjaga sikapmu Leo. Kau adalah pewaris sah keluarga kita. Hanya kau yang pantas menjadi penerus ayah. Tapi, jika kau terus seperti ini, ayah tidak segan memberikan seluruh saham yang ayah miliki untuk Orion." Ucapan Aditya mampu membuat Leo tak berkutik.

"Kenapa ayah selalu memihak Orion? Aku anak ayah juga! Aku anak sah keluarga Hadinata! Bukan dia!" Suara Leo melengking keras memenuhi isi ruangan. Mungkin saja teriakannya terdengar sampai keluar.

Aditya memukul meja keras. Dia berdiri dengan dada membusung.

"Berani kau membentak ayahmu heh?!" Suara Aditya juga tak kalah keras dari Leo.

"Kau sungguh ingin kehilangan hak warismu ya?!" Tambah Aditya.

Nyali Leo menciut. Dirinya ingin sekali membalas perkataan ayahnya, namun dirinya juga tak mau kehilangan apa yang seharusnya menjadi miliknya.

Aditya menghela nafas dalam, berusaha mengontrol emosinya sendiri. Dia melonggarkan dasi lalu kembali duduk.

"Pergilah. Ayah sedang tidak ingin berdebat denganmu." Ucap Aditya yang bahkan tak sudi melihat wajah Leo.

Leo hanya diam lalu berbalik dan keluar dari ruangan itu meninggalkan Aditya sendirian. Aditya kembali menghirup nafas dalam. Ia memandang sebuah bingkai foto yang dimana ada foto dirinya dan Kirana sambil menggendong Orion saat bayi. Senyuman yang terukir di foto itu membuat Aditya mengingat kembali memori-memori indah bersama orang yang dia cinta.

......................

Leo duduk di kursi belakang mobilnya. Ia langsung meminta sang supir untuk mengemudi kembali menuju kantor cabang yang sekarang ia pimpin. Tangan Leo masih terkepal akibat emosi yang semakin membuncah. Kebenciannya pada Orion makin menjadi akibat insiden hari ini. Ia masih mengingat jelas, bagaimana seorang Aditya memperlakukan mereka berdua.

"Ayah, salahku apa?" Leo kecil menangis seusai ditampar Aditya. Air matanya berlinang dan ketakutan.

"Anak tidak tau diuntung! Kenapa kau mencelakai adikmu hah?! Kau tidak tau Orion sangat berharga bagiku! Dasar anak bajingan!" Aditya kembali menampar Leo sekali lagi. Membuat anak itu terjatuh dan tergeletak dilantai.

Aditya berlalu begitu saja tak peduli apapun soal dirinya. Leo meringkuk memanggil-manggil ibunya, namun tak ada seorangpun yang datang.

Rahang Leo mengeras mengingat kejadian itu. Itu bukan hal pertama yang dilakukan Aditya untuk menyakitinya. Dia masih ingat dengan jelas saat Orion sakit demam karena tak diberi makan oleh ibunya. Aditya datang dan kembali menyiksa Leo kecil.

"Mana ibumu?! Mana wanita bajingan itu?!" Aditya menarik rambut Leo keras sambil membawanya menuruni anak tangga dan melemparnya saat sampai diruang utama.

"Ayah sakit... Hikss!" Leo menangis sangat kencang karena tubuhnya membentur lantai.

"Kalian berdua sama saja menyusahkan. Ibumu pergi lagi kan! Wanita jalang itu benar-benar tidak tau diri!" Aditya terus berteriak seperti orang kesetanan.

Leo hanya bisa menangis duduk meringkuk dekat sofa dengan memeluk kedua lututnya. Dia terus menangis sambil mendengarkan sumpah serapah ayahnya. Hingga Aditya pergi keluar menggendong Orion meninggalkan Leo yang masih menangis sendirian. Beberapa pembantu langsung datang coba menenangkan Leo.

"Kenapa ayah selalu membenciku?" Leo masih terisak dalam pelukan salah satu pembantunya.

Begitu banyak kenangan pahit masa kecil Leo. Dia memang anak sah dan ahli waris perusahaan. Namun, hal itu tak menjamin jika perusahaan yang sudah dibangun oleh ayahnya akan jatuh ke tangannya. Bagi Leo, Orion memiliki cinta dari Aditya. Sehingga tak ada tempat untuk dirinya di hati sang ayah.

Leo memukul pintu mobil cukup keras hingga membuat supirnya terkejut.

"Tuan, anda tak apa?" Tanya supir dengan memelankan laju mobil.

"Kau cukup menyetir saja. Tak usah pedulikan aku." Jawab Leo dingin.

Supir itu mengangguk, lalu kembali menambah kecepatan untuk segera sampai di kantor cabang. Leo menyandarkan tubuhnya sembari menghela nafas panjang.

Pikirannya masih kemana-mana. Ia teringat satu hal. Tepat di meja kerja Aditya. Ada sebuah foto dengan bingkai kecil terpajang antara beberapa berkas pekerjaan. Foto ayahnya dengan seorang wanita yang bukan ibunya sambil menggendong seorang bayi yang masih kecil. Awalnya dia bertanya-tanya, siapa wanita itu? Mengapa bukan ibunya, Ratna? Mengapa justru wajah wanita lain yang harus ada disana?

Perlahan waktu berlalu, ia mencari tau siapa wanita tersebut, hingga dia menemukan jawaban bahwa dia adalah ibu kandung dari Orion. Dan sudah pasti anak yang sedang digendong wanita itu adalah Orion, bukan dirinya.

Mengingat hal seperti itu saja membuat hati Leo makin sakit. Dia memang anak sah. Dia memiliki segala privilege sebagai penerus Hadinata. Namun, Leo selalu dibayang-bayangi Orion. Dia memang punya segalanya, tapi tidak dengan cinta. Orion sudah merebut cinta dari orang-orang yang dia sayangi. Pertama cinta dari ayah, lalu cinta dari Kiara.

"Kenapa semuanya selalu beralih padanya?" Suara Leo terdengar seperti luka.

Dia mungkin sudah menyerah atas ayahnya, namun dia belum menyerah soal Kiara.

"Aku akan merebut kembali apa yang jadi milikku." Tekadnya membulat.

1
Eka Rahma
nungguin aku thorr
NABABY: iya...
total 1 replies
Eka Rahma
semangat
Eka Rahma
lanjut thor
Eka Rahma
lanjut thor💪
NABABY: siap kakak
total 1 replies
Hoa thiên lý
Nggak sabar lanjutinya.
Celty Sturluson
Aku sangat penasaran! Kapan Thor akan update lagi?
NABABY: Bentar kak ya, hari ini aku usahain.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!