Dania terpaksa menggantikan posisi kakak tirinya, Adelia sebagai seorang mempelai wanita dari seorang lelaki yang bernama Daniel Dirgantara.
Tanpa sepengetahuan Dania, ternyata Daniel memiliki kelainan mental. Ia mengalami Intermittent Explosive Disorder, di mana ia tidak bisa mengontrol kemarahannya. Ia bisa membanting dan menghancurkan apa saja, bahkan ia bisa melukai siapapun yang berada di dekatnya.
Hal itu pula lah yang membuat Adelia memilih kabur dan meninggalkan Daniel, beberapa hari sebelum hari pernikahan mereka.
Bagaimana nasib Dania yang akhirnya berada di bawah kungkungan Daniel?
#Cerita ini hanya lah fiktif belaka, jika ada yang tidak masuk akal, mohon sekiranya dimaklumi. ❤❤❤
💗Terima kasih 💗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Erick Menjemput
Setelah puas mengerjai Dania, Daniel oun segera mengajak gadis itu ke ruang makan. Kini saatnya mereka sarapan pagi. Ketika di perjalanan menuju ruang makan, tampak beberapa kali Dania melirik jam digital yang terpampang di layar ponselnya.
Wajah gadis itu tampak cemas karena ia merasa sudah terlambat. Setibanya di ruangan itu, Daniel segera duduk di kursinya sementara Dania masih berdiri di samping lelaki itu tanpa berkeinginan duduk di kursinya apa lagi menyentuh makanan yang sudah tertata rapi di atas meja nan besar itu.
Ternyata Daniel menyadari hal itu. Ia melirik Dania kemudian bertanya. "Apa kamu akan terus berdiri di sana, ha?" tanya Daniel.
"Ehm, sebenarnya aku sudah terlambat, Tuan. Dan aku harus berangkat sekarang. Maafkan aku, sepertinya aku tidak bisa ikut sarapan," sahut Dania sembari membungkuk hormat.
Setelah mengatakan hal itu, Dania pun segera beranjak tanpa menunggu persetujuan dari Daniel. Daniel tentu saja kesal. Lelaki itu berteriak dan meminta Dania untuk kembali. Namun, Dania tidak peduli. Ia terus melangkahkan kakinya menuju halaman depan rumah besar milik Daniel.
"Dania! Kembali! Dania!!!"
"Awas kamu, Gadis Aneh! Berani sekali kamu membantah ucapanku," gumam Daniel dengan wajah kesal.
Para Pelayan yang tengah melayani Daniel saat itu terlihat ketakutan. Mereka takut majikannya itu kumat kemudian mengamuk di sana. Dengan tangan gemetar, mereka menyajikan sarapan ke atas piring milik Daniel.
Sementara itu, Dania terus melangkahkan kakinya hingga keluar dari pintu gerbang. Para penjaga keamanan bertubuh tambun itu membungkuk hormat ketika Dania berjalan melewati mereka.
"Selamat pagi, Nona."
"Selamat pagi," balas Dania sembari melemparkan senyuman manisnya kepada para lelaki bertubuh tambun tersebut.
Kini Dania berdiri tepat di depan pintu gerbang. Ia memperhatikan sekeliling tempat itu dan mencari sosok Erick yang berjanji akan menjemputnya.
Dania menoleh ke kanan dan ke kiri hingga akhirnya tatapan gadis itu terhenti pada sosok lelaki yang sedang duduk di atas motor sport berwarna merah. Lelaki itu tersenyum kepadanya sambil melambaikan tangan.
Dania pun membalas senyuman Erick kemudian menghampiri lelaki itu sambil berlari kecil. "Sudah lama, Mas?" tanya Dania.
"Tidak juga," jawab Erick, masih dengan senyuman hangatnya.
Erick menyerahkan sebuah helm kepada Dania dan segera disambut oleh gadis itu. Setelah Dania berhasil memasang helmnya, ia pun segera naik ke atas motor dan duduk tepat di belakang Erick yang sudah bersiap melajukan motor kesayangannya itu.
"Maaf sudah merepotkanmu, Mas," ucap Dania sambil berpegangan di pinggang Erick.
"Ah, tidak apa-apa. Aku malah senang," jawabnya.
Erick pun segera melajukan motor sportnya dan meninggalkan kediaman mewah Daniel.
***
Daniel telah menyelesaikan sarapan singkatnya. Kepergian Dania yang terburu-buru, membuat napsu makan lelaki itu menghilang. Ia terlihat sangat kesal dan wajahnya pun tampak menekuk dengan sempurna.
"Siapa yang mengantarkan Dania barusan?" tanya Daniel kepada salah satu pelayannya.
"Maaf, Tuan. Saya kurang tahu," jawab Pelayan sambil menundukkan kepalanya.
Daniel menghembuskan napas berat kemudian segera bangkit dari posisi duduknya. "Apa Roy sudah tiba?" tanya Daniel lagi.
"Ya, Tuan Daniel. Tuan Roy sudah menunggu Anda di depan," sahut pelayan.
Daniel pun bergegas melangkahkan kakinya menuju halaman depan. Setibanya di tempat itu, ternyata benar Roy sudah menunggunya di depan pintu mobil sambil tersenyum hangat.
"Selamat pagi, Tuan," sapa Roy sembari membuka pintu mobil untuk Daniel.
"Hmm," jawab Daniel dengan sebuah gumaman.
Namun, bukannya masuk ke dalam mobil tersebut, Daniel malah meminta Roy untuk memanggil salah satu penjaga keamanan yang berjaga di depan gerbang.
"Roy, panggil salah satu petugas keamanan. Ada yang ingin aku tanyakan kepada mereka," titah Daniel.
"Baik, Tuan." Roy pun segera pergi dan menemui para penjaga keamanan tersebut kemudian meminta salah satu di antara mereka untuk mengikutinya.
Penjaga keamanan itu tersenyum kemudian membungkuk hormat kepada Daniel. "Ya, Tuan."
"Apa kamu tahu siapa yang mengantarkan Dania ke yayasan itu?" tanya Daniel sembari memperlihatkan sekeliling halamannya nan luas tersebut. Ia menghitung deretan mobilnya yang berjejer dan ternyata jumlahnya sama sekali tidak berkurang.
"Maafkan saya, Tuan Daniel. Saya kurang tahu, tetapi barusan Nona Dania dijemput oleh seorang laki-laki dengan menggunakan motor sport berwarna merah," jawab penjaga keamanan itu.
"Apa?!" pekik Daniel dengan mata membulat sempurna setelah mendengar bahwa ternyata Dania dijemput oleh seorang laki-laki lain. Dan Daniel sangat yakin bahwa seseorang itu adalah Erick, lelaki yang dulu mendatangi perusahaannya untuk membela Dania.
"Maafkan kami, Tuan. Kami kira Nona Dania sudah meminta izin kepada Anda sebelumnya," jawab penjaga keamanan tersebut dengan wajah pucat pasi.
...***...
"suamiku"
dania munafik kalau kau sadar punya suami apa pantas kau pergi dengan lelaki lain, berinteraksi kayak sepasang kekasih lagi kencan
dania munafik kalau kau benarkan kelakuan menjijikan mu dengan erick berarti suami juga boleh dong punya teman wanita lain dan berinteraksi sepertimu
untuk para author, belajar lagi mana benar mana salah, buka pikiran mu apakah seorang istri bebas berteman dan pergi berduaan dengan lelaki lain kayak sepanjang kekasih itu itu kalian anggap sesuatu yang benar, klo kalian benarkan perbuatan dania berarti boleh donk suami kalian punya teman wanita dan pergi berduaan dengan wanita lain
walau uji hanya novel tapi pakai juga pikiran dan hatimu biar bisa membedakan mana salah mana benar
Aku pasti,Sam punya yg lain diluar sana selain Adelia...👏👏👏