Bagian Kedua Kembar Pratomo dari Generasi Ke Delapan
Mandaka Pratomo adalah seorang arsitek jenius yang hobi berpetualang ke daerah konflik untuk membangun rumah sakit sesuai permintaan Opanya, Mamoru Bradford. Hingga suatu hari, Mandaka hendak menyelesaikan satu tugas lagi di pinggiran negara Sudan, mobilnya terkena tembakan roket. Mandaka dan pengawalnya dari Black Scorpio, Carole Laurent selamat dan mereka harus berjibaku untuk bisa kembali ke markas. Perjalanan keduanya tidak mudah apalagi mereka tidak pernah akur dari awal bertemu. Siapa sangka, lama-lama mereka saling tergantung satu sama lainnya.
Generasi Kedelapan Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
( Bukan ) Menantu Idaman
"Adrian, kamu itu jaksa berprestasi lho!" ucap Snake tidak enak karena tahu bagaimana sepak terjangnya seorang Adrianto Pratomo, jaksa tangan besi dan tidak bisa disuap.
"Snake, dengar. Aku sudah screening kamu dan aku juga tahu kalau Daka sudah suka dengan Carole dari jaman asrama di Swiss. Selama kamu bukan bandar narkoba, mucikari atau bandar judi, aku masih bisa menerima. Pula, Rylee juga menjamin kamu," balas Adrianto Pratomo. "Apa kamu tidak ingat, aku punya ipar Mafioso, Yakuza dan Triad?"
Snake tertawa kecil. "Damn, aku kalah kalau soal ini."
"See, aku tahu anak-anak aku bisa melihat calon pasangannya seperti apa meskipun aku harus minta maaf sama kamu karena Daka sangat ngaco dalam soal melamar," senyum Adrianto Pratomo dengan wajah tidak enak.
"Tidak apa-apa, Adrian. Aku rasa itu memang ciri khas keluarga kamu kan? Rylee yang cerita. Entah kenapa, membuat aku terkesan. Antara serius tapi juga tidak serius."
"Maafkan gen kami yang memang begitulah ngawurnya," ucap Adrianto takzim.
Bear tertawa terbahak-bahak. "Tahu sendiri kan keluarga Pratomo itu memang di luar prediksi."
"Aku tidak membantahnya," senyum Adrianto.
"Adrian, Carole berbeda keyakinan dengan putramu."
"Selama kalian masih percaya Tuhan, aku tidak mempersulit. Jika kalian musyrik atau atheis, itu akan lain cerita. Aku tahu dari cerita Dylan kalau Carole ke gereja setiap Minggu selama di asrama kan?"
"Setidaknya putriku lebih religius dari aku yang ingat Tuhan saat hendak misi saja," cengir Snake kikuk.
"Aku bukan fanatik sekali, Snake. Rylee dulu juga sama kan? Joey beda agama. Jordan malah butuh waktu buat Addie untuk pindah. Bukan masalah buat keluarga kami karena yang namanya hidayah itu tidak bisa dipaksakan," jawab Adrianto bijak.
"Ah, syukurlah. Aku hanya tidak mau putriku memaksakan diri pindah keyakinan tapi sebenarnya belum mantap."
Adrianto tersenyum. "Kamu santai saja, Snake. Sekarang, kamu siap-siap saja kalau keluarga kami ngereog dan butuh bantuan kalian."
Snake dan Bear tersenyum. "Kami suka gegeran."
Adrianto Pratomo tersenyum. "See, kita cocok kan?"
***
Mandaka duduk diatas terpal bersama dengan Bilbao yang sedang minum bir dingin di depan makam Bixby dan Boromir.
"Kamu mau mabuk?" tanya Mandaka.
"Apa kamu mau menemaniku?" balas Bilbao yang masih terlihat memar di wajahnya.
"Masalahnya, kalau aku ikutan mabuk, kita bakalan nyasar pulang," kekeh Mandaka. "Aku hanya menemani kamu saja. Silahkan kamu mabuk dan aku akan mengantarmu pulang ke markas."
Bilbao mengangguk. "Dengar Manda, aku merasa aku sudah tidak sanggup di Black Scorpio. Dua saudaraku sudah tidak ada dan ... Aku merasa sendirian." Bilbao menenggak birnya. "Aku ingin pulang ke Gaza."
Mandaka menoleh. "Kamu orang Palestina?"
Bilbao mengangguk. "Aku kristen Palestina, Manda, sebelum kamu menjudge aku. Aku hendak membangun negaraku daripada disini aku banyak kenangan dua saudaraku."
Mandaka mengangguk. "Aku akan dukung kamu karena aku yakin, kamu pasti tahu yang terbaik. Hei, kadang aku minum bir buat social life tapi tidak sehari-hari."
Bilbao menoleh ke arah putra Adrianto Pratomo. "Kamu itu sangat khas keluarga Pratomo. Bukan tipe orang yang fanatik dan judgment."
"Dengar Bilbao, siapakah aku yang berhak melakukan judgment ke sesama manusia karena belum tentu aku lebih baik darinya. Hanya Allah yang berhak karena Dia lebih tahu soal kita kan? Contoh kamu, mungkin pekerjaan kamu dilihat orang dosanya banyak tapi tanpa mereka tahu, kamu amalannya juga banyak. Tahu sendiri kan yang namanya manusia lebih fasih melihat kejelekan seseorang daripada kebaikannya. Satu kejelekan akan menutup seribu kebaikan. Itu sudah hukum alam," ucap Mandaka.
Bilbao tersenyum. "Lihat Duo B, ternyata calon menantu Boss ini memang pantas jadi bagian keluarga Black Scorpio. Dia bijaksana dalam memandang segala sesuatunya."
"Nggak juga ... Hanya mengatakan prespektif dari pengalaman aku yang baru sedikit ini. Pula, ajaran pak Adrianto dan keluarga besar," senyum Mandaka dengan nada merendah.
"Orang tuamu mendidik kamu sangat baik, Manda. Meskipun mereka gagal memberitahukan bagaimana cara melamar seorang gadis yang benar!"
Mandaka tertawa terbahak-bahak. "Ya, itu pendidikan yang terlewat."
***
Ruang Kerja Snake
Snake dan Carole sedang duduk bersama di sofa sambil menikmati red wine dari brand Mancini. Gadis itu meletakkan kepalanya di bahu ayahnya dan menghela nafas panjang berulang kali.
"Jadi papanya Manda malah tidak masalah?" tanya Carole.
"Daripada anaknya ribut tidak boleh sama kamu," kekeh Snake.
"Ampun deh anak itu!" gerutu Carole.
Snake menunduk melihat ke arah putrinya. "Kamu suka Mandaka tidak, Princess?"
Carole hanya menggeleng. "Aku tidak tahu Papa. Manda itu ... Sering tidak jelas maunya. Kadang tegas, kadang bikin gemas tapi lebih sering bikin aku jengkel."
"Ya namanya juga klan Pratomo. Mereka itu dikenal dingin dengan orang asing tapi hangat jika bersama orang yang disayangi dan dihormati," ucap Snake. "Paman Rylee kamu contohnya. Di lapangan sebagai agen FBI, dia dikenal tegas tapi bisa hangat dengan timnya diluar jam tugas. Tipe pemimpin yang tahu posisinya dan bersedia menjadi tameng anak buahnya."
"Apakah semua anggota keluarga Pratomo begitu?" tanya Carole.
"Rata-rata begitu. Makanya papa awet bersahabat dengan Paman Rylee, Paman Park dan Opa Omar Zidane. Karena itu, mereka bisa memposisikan dirinya. Respek terhadap siapa saja. Mereka baik, Princess, tapi jangan pernah menyenggol mereka apalagi jika posisinya tidak salah."
Carole mengangguk. "Sebenarnya cara mereka itu macam Mafioso."
"Mereka keturunan Mafioso, Princess."
"Papa sendiri bagaimana? Misal aku dan Manda menikah?" Carole menatap wajah ayahnya.
"Meskipun dia bukan menantu idaman karena sangat ngasal melamar kamu, tapi Papa bisa melihat dia serius sama kamu. Mandaka satu-satunya pria yang serius ngajak nikah kamu kan?" senyum Snake yang tahu jaman sekolah dan kuliah di Oxford, banyak pria yang mendekati Carole tapi gadis itu tidak tertarik.
"Asal papa tahu, Manda yang mencuri ciuman pertama aku waktu di asrama saat aku hampir tenggelam akibat keram kaki," ucap Carole. "Meskipun alibinya kasih bantuan pernafasan sih."
Snake mendelik. "Whaaattt? Kamu umur berapa itu?"
"Errrr ... Tiga belas tahun," jawab Carole takut-takut.
Snake mengusap wajahnya. "Pantas Mandaka ngotot nikah sama kamu!"
"Papa ...."
"Mungkin memang jodoh kamu itu Mandaka, pria yang mencuri ciuman pertama kamu. Papa tidak yakin rumah tangga kamu akan adem ayem mengingat Mandaka sama panasannya denganmu tapi, papa percaya padanya. Sebab dia bisa menjadi suami yang bertanggung jawab."
"Meskipun bukan menantu idaman karena lamaran ngasal?" tanya Carole sambil tertawa.
"Iya ...." jawab Snake lelah.
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu
didikannya memang VOC tapi mengedepankan adab dan manner apalagi sama orang yang lebih tua👍👍👍
Hhhmmm....spa y kira2????spupunya manda kah????atw sm pmrntah sngja d rtakn....🤔🤔🤔