NovelToon NovelToon
Pesona Wanita Terbuang

Pesona Wanita Terbuang

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius
Popularitas:3.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi kim

Tentang Jena, wanita malang yang lahir dari hasil perselingkuhan. Dulu, ayahnya berselingkuh dengan seorang pelayan dan lahirlah Jena.

Setelah ibunya meninggal, ayahnya membawanya ke rumah istri sah ayahnya dan dari situlah penderitaan Jena di mulai karena dia di benci oleh istri ayahnya dan juga Kaka tirinya.


selama ini, Jena selalu merasa sendiri. Tapi, ketika dia kuliah dia bertemu dengan Gueen, dan mereka pun bersahabat dan lagi-lagi petaka baru di mulai, di mana tanpa sengaja dia tidur dengan Kaka Joseph yang tak lain kakanya. Hingga pada akhirnya Jena mengandung.

Dan ketika dia mengandung, Josep tidak mau bertanggung jawab karena dia akan menikah dengan wanita lain. Dan kemalangan menimpa Jena lagi di mana dokter mengatakan bahwa bayi yang di kandungnya mengandung down sydrome.

Dan ketika mengetahui Jena hamil, Joseph menyuruh Jena untuk mengugurkan anak mereka, tapi Jena menolak dan lebih memilih pergi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab31

Mentemn maafin baru update ya, kepalaku masih keliyengan jadi aku nulisnya pelan pelan dan aku akhirnya bisa dapet 3 bab. Yuk bisa yuk komen yang banyak. Kemarin sampe dapet komen 300, gilaa seneng banget sampe aku sekarang berusaha update walaupun kelapa lagi sakit. Jadi ayo komen yang banyak b

Tubuh Joseph diam mematung ketika Gueen melemparkan perut palsu padanya, tubuhnya diam membeku seraya melihat ke arah Kayra di mana dia melihat perut asli Kayra yang rata sama seperti dulu.

''Ja-jadi ..." Joseph tidak sanggup langi meneruskan  ucapannya, dia benar-benar merasa speechless. Bagaimana mungkin Kayra tega melakukan ini padanya.

Seketika Gueen tertawa, awalnya dia hanya iseng menarik perut Kayra, karena dia pun ragu dengan apa yang di katakan oleh ayahnya.

Tapi, ternyata ayahnya memang benar, Kayra memang berpura-pura hamil, hingga sekarang Gueen menertawakan kakanya, dia menertawakan kebodohan Joseph, yang percaya pada kebohongan Kayra.

''LIhat, inilah kelakuan dari istri tercintamu. Ck, kasian sekali, semoga saja setelah ini kalian gila bersama.'' Gueen menutup ucapannya dengan tawa yang sangat puas, hingga dia melihat ke arah ayahnya yang sedang memeluk  Kayra.

''Ayo, Dad." Gueen pun langsung menarik lembut tangan keponakannya  dan ruangan kakanya, sedangkan Zico masih tetap berada di ruangan Joseph.

''Daddy benar-benar kecewa padamu joseph, dan  daddy yakin Tuhan tidak menitipkan anak pada kalian karena klian bersikap seperti ini pads Haura, dan demi apa pun, Daddy tidak akan percaya lagi padamu.'' Setelah mengatakan itu, Zico pun berbalik kemudian dia meninggalkan ruangan putra pertamanya. Hingga kini di ruangan itu hanya ada Kayra dan  Joseph saja.

Jangan di tanyakan betapa takutnya Kayra saat ini, yang pasti dia benar-benar takut. Dia sudah merencanakan ini sematang mungkin, tapi bagaimana mungkin semuanya bisa gagal karena kecerobohan dia sendiri.

Dan bagiamana mungkin ayah mertuanya tau, padahal dia benar-benar melakukannya dengan hati-hati.

"Ba-baby!" Pada akhirnya Kayra tersadar, dia pun dengan cepat menghampiri Joseph. Hingga  Joseph mengerjap, lelaki itu menatap Kayra dengan linglung. Separuh jiwa Joseph seperti terenggut dari raganya, kenyataan ini begitu memukulnya, hatinya patah berkeping-keping ketika mengetahui bahwa Kayra hanya berpura-pura mengandung.

Dengan tatapan kosong, Joseph berbalik kemudian dia berbalik dan mendudukan diri di sofa, lelaki itu langsung menyenderkan tubuhnya ke belakang, kemudian mengadahkan kepalanya ke atas, dan sedetik kemudian bulir bening terjatuh dari pelupuk mata Joseph.

Selama dua bulan ini, dia di diliputi kebahagiaan, karena kehamilan Kayra, Setiap waktu yang berlalu, Joseph selalu membayangkan bagaimana rasanya saat bermain dengan anak kandungnya sendiri, dia selalu membayangkan anaknya berlari ke arahnya dan memanggilnya dengan sebutan ayah.

Selama 3 bulan ini, walaupun dia diacuhkan oleh keluarganya, tapi dia merasa kuat karena anak yang dikandung oleh istrinya, tapi sekarang semuanya hancur lebur. Harapan Joseph pupus  begitu saja,  itu sebabnya sekarang dia begitu terpukul. Bayangkan saja, ketika dia sangat bahagia karena dia akan mempunyai anak setelah 12 tahun berlalu, dan ternyata semuanya hanya semu.

Kayra  mendudukan diri di sebelah Joseph,  kemudian dia menarik tangan suaminya. Jujur,  Kaira pun ikut panik ketika melihat Joseph seperti ini, karena Joseph terlihat benar-benar hancur.

“Maafkan aku, Baby. Aku mempunyai alasan melakukan ini.”

Joseph  tersadar, dia menoleh ke arah Kaira lalu menatap Kaira dengan tangis yang berlinang. “Kenapa kau tega menipuku seperti ini!” lirih Joseph, terdengar suara Joseph memberat karena dia benar-benar hancur.  Bahkan untuk berbicara pada Kayra  saja rasanya Josep tidak ada tenaga.

“Aku aku terlalu takut kau meninggalkanku, jadi aku melakukan ini." Kayra menjelaskan dengan wajah sesedih mungkin, berharap Joseph iba padanya seperti biasa. Namun, Joseph menghempaskan tangan Kayra, kemudian tatapan lelaki itu langsung lurus ke depan lagi dan sekarang Joseph menangis sesegukan,  membuat Kayra semakin panik. Sebab untuk pertama kalinya dia melihat suaminya seperti ini.

***

Gueen  memeluk Haura yang sedang berada di pangkuannya begitu erat, karena dia merasakan tubuh Haura  bergetar hebat. Sedangkan Joseph yang sedang menyetir di landa kebingungan yang sangat luar biasa.

Bagaimana tidak bingung karena sudah di pastikan, jika Helmia tau tentang dia yang mempertemukan Haura dan Joseph, sudah pasti dia akan di amuk, bahkan mungkin amukan Helmia akan lebih parah. Sebab, Helmia sudah mati-matian memintanya untuk tidak mempertemukan Haura dan Joseph.

“Gueen!” panggil Zico, dia berencana membujuk Gueen agar tidak berbicara pada Helmia, walaupun itu sangat mustahil karena dia yakin Gueen akan tetap mengadu .

“Dad, apa kau tidak punya perasaan? Bagaimana mungkin kau memberikan Jena pada mereka, jika aku tidak datang tepat waktu, sudah di pastikan Haura akan lebih di perlakukan buruk oleh mereka.” Gueen berbicara dengan berapi-api, dia sungguh kesal pada ayahnya.

“Gueen, bisakah kau merahasiakan ini dari Mommy, Daddy tidak ingin terkena masalah," pinta Zico dengan nada memohon, membuat Gueen menoleh, lalu menatap galak pada ayahnya.

“Lalu Daddy akan mengabaikan  kondisi Haura yang seperti ini, Daddy pikir Mommy tidak akan tau, tanpa aku beritahu pun, Mommy pasti akan tau karena melihat kondisi Haura seperti ini. Untung saja Jena sedang menunggu Soraya, jika Jena ada di rumah, Daddy benar-benar akan di habisi oleh Mommy," jawab Gueen, dan sepertinya Zico Hanya bisa pasrah, sebab dia yakin dia tidak akan menang membujuk putrinya, beruntung  Jena sedang menemani Soraya terapi di luar kota, hingga sekarang ZIco tidak akan merasa malu pada Jena.

Setelah melawati perjalanan  yang cukup panjang, akhirnya mobil yang di kendarai Zico sampai di rumah, rasa waswas langsung menghampiri zico ketika Gueen turun dari mobilnya kemudian berjalan masuk, dan jangan di tanyakan lagi betapa paniknya Zico  saat ini yang pasti dia benar-benar panik.

''Apa aku harus menghilang dulu agar tidak terkena amukan Helmia." Karena begitu takut, Zico bahkan berpikir untuk bersembunyi terlebih dahulu. Namun, tak lama dia menggeleng-gelengkan kepalanya dia akan semakin tidak tenang jika  bersembunyi dari Helmia.

"Gueen, kenapa Haura pulang bersamamu, mana Da ...'' Tiba- tiba Helmia menghentikan ucapannya ketika melihat raut wajah Haura yang murung.

''Nenek ....'' Haura melepaskan tangannya dari genggaman Guen, kemudian dia menghampiri Helmia, hingga Helmia langsung menekuk kakinya menyetarakan diri dengan Haura, lalu  setelah itu dia memeluk cucunya.

Selama 3 bulan ini, Haura sudah terbiasa dengan sosok Helmia, hingga saat Jena pergi ke luar kota karena ingin mendampingi terapi Soraya, Haura tidak keberatan dan karena sudah nyaman bersama Helmia, ketika dia merasa sedih marah atau takut dia akan mengadu pada Helmia sepeti barusan di mana dia langsung menghampiri neneknya.

"Gueen, ada apa ini?" tanya Helmia ketika Haura menangis di pelukannya dan yakn ada yang tidak beres dengan cucunya.

Gueen sedikit ragu untuk memberi tau ibunya, dia juga merasa kasihan pada ayahnya karena dia tau ayahnya akan terkena amukan yang sangat hebat dari ibunya. Tapi, dia tidak bisa merahasiakan apa yang terjadi.

1
Adit monmon
Luar biasa
aries
mantap 👍👍👍
Vien Habib
Luar biasa
Devi Sri lestari
Lumayan
Farika Willesden
yaampun air mata GK bisa berhenti gini Thor ampk susah nafasnya
Farika Willesden
Luar biasa
Rafinsa
sok Sok an kabur sih . biar aja dia di kerjain Kelvin
Rafinsa
nanti di jahatin orang baru tau rasa...
Yani Agustyawati
Luar biasa
Rafinsa
egois ...jangan nikah sama janda kalo gitu..
Rafinsa
banyak thypo..
Rafinsa
haura thor.. masak pak ziko meluk kaira...🤣
Rafinsa
Badas queen. aku padamu...🥰🥰
Rafinsa
Luar biasa
Rafinsa
semoga kamu tak akan pernah punya anak.. sebab zolim pada Anan suamimu..
Chin Hong Tan
Luar biasa
Etaya Itay
hadir
aryana bersa
Luar biasa
Ismu Srifah
jagan plin plan jena hidupmu untuk haura bukan hatimu cenderung ke mana
Ismu Srifah
baru sadar hidup dgn orang depresi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!