Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sepertinya itulah pribahasa yang cocok menggambarkan seorang gadis cantik bernama Emila. Setelah hubungannya kandas karena kehadiran orang kedua, kini ia harus merasakan menjadi yang kedua pula untuk seorang pria yang sudah beristri karena mengandung anak dari pria itu setelah melewati malam panas dan ia dinyatakan mengandung.
Penawaran pernikahan sebagai bentuk tanggung jawab dari pria yang sudah menanamkan benih di rahimnya membuat Emila tak bisa menolak karena tidak ingin membuat ibunya malu dan akhirnya mendapatkan perlakuan buruk dari orang sekitarnya.
Bagaimana nasib Emila selanjutnya setelah menikah menjadi yang kedua sedangkan istri pertama pria tersebut tidak mengetahui pernikahan diam-diam mereka? Apakah istri pertama pria itu akan bersikap baik pada Emila atau justru sebaliknya setelah kebenaran itu terungkap mengingat istri pertama dari pria itu dinyatakan sulit memiliki seorang anak?
Yuk ikuti kisah Emila dan Arkana di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenapa perutmu membesar?
Lady yang sebenarnya juga tidak memiliki naf-su yang kuat untuk bercinta dengan Arkana malam ini terpaksa berpura-pura menginginkan Arkana karena tidak ingin membuat suaminya itu menaruh rasa curiga kepadanya.
Dan malam itu Lady dan Arkana pun akhirnya berhasil bercinta di dalam kamar hotel dengan semangat yang begitu membara dari Lady namun tidak dengan Arkana. Baru saja setengah jam bercinta Arkana sudah meminta mengakhirinya hingga membuat Lady sebal karena dirinya belum sampai kepuncaknya.
"Ayolah Sayang kita lakukan lagi. Aku belum puas." Lady merengek meminta Arkana mengulang percintaan mereka lagi.
"Dini hari saja, ya? Tubuhku terasa lelah sekali." Jawab Arkana. Ia sungguh tidak bisa dipaksa bercinta jika sedang tidak ingin seperti saat ini.
Lady mendengus sebal. "Baiklah. Kau boleh istirahat saat ini. Tapi dini hari nanti kita harus mengulanginya lagi, ya?" Pinta Lady.
Arkana mengangguk saja mengiyakan permintaan istrinya. Tanpa menggunakan pakaiannya kembali, Arkana meraih selimut untuk menutupi tubuhnya lalu berbaring membelakangi tubuh Lady.
Ada apa dengannya? Dia aneh sekali akhir-akhir ini. Ucap Lady dalam hati. Tak ingin suasana hatinya menjadi buruk karena sikap suaminya, Lady pun memilih meraih ponselnya dan membuka pesan masuk dari seseorang yang beberapa tahun belakangan ini sudah menamani hari-harinya.
"Dandy." Gumam Lady sambil mengusap layar ponselnya yang memperlihatkan wajah pria bernama Dandy tersebut.
*
Dua minggu berlalu, Emila pun akhirnya menyampaikan pengunduran dirinya pada Bu Selvy yang kebetulan pagi itu sudah berada di toko.
"Apa? Kau ingin berhenti bekerja? Tapi kenapa, Mila?" Tanya Bu Selvy dengan memasang wajah terkejut. Tentu saja ia merasa terkejut karena Emila tiba-tiba datang dan mengatakan ingin berhenti bekerja dari toko miliknya.
"Karena saya ingin fokus membantu usaha ibu saya di rumah, Bu." Jawab Emila. Untung saja ia sudah mempersiapkan jawaban yang pas untuk menjawab pertanyaan Bu Selvy saat ini.
"Usaha? Usaha apa itu?" Tanya Bu Selvy.
"Usaha menjahit, Bu. Ibu saya membuka usaha menjahit di rumah." Jawab Emila dan menjelaskan jika saat ini usaha menjahit ibunya sudah mulai berkembang karena sudah mulai banyak tetangganya yang memberikan jahitan kepada ibunya.
Bu Selvy memasang wajah sendunya. "Kenapa buru-buru sekali? Saya sudah sangat senang dengan keberadaanmu di toko ini." Keluh Bu Selvy. Sejujurnya ia sangat menyukai sosok Emila yang selalu tampil dan bersikap apa adanya kepada dirinya.
"Maafkan saya, Bu. Saya tidak bisa membiarkan Ibu saya bekerja sendiri saja." Jawab Emila.
Bu Selvy mengangguk paham. Ia pun tak ingin mempersulit proses pengunduran diri Emila karena mengerti keputusan Emila murni karena ingin membantu ibunya bekerja dari rumah.
Berita pengunduran diri Emila pun akhirnya sampai di telinga Dessy. Wanita yang sangat akrab dengan Emila itu bahkan sampai menitikkan air mata karena tidak rela harus berpisah dengan Emila.
"Kau bisa bermain ke rumah jika rindu. Atau aku bisa ke rumahmu untuk melepas rindu." Ucap Emila sambil mengusap punggung Dessy.
Dessy tak menjawab. Ia justru memeluk tubuh Emila dengan erat untuk menyalurkan kesedihannya saat ini.
Deg
Dessy tiba-tiba saja tertegun saat merasakan ada yang berbeda dari perut Emila saat ini. Dessy melerai pelukan mereka lalu menurunkan pandangan menatap pada perut Emila.
"Mila, kenapa perutmu terlihat semakin besar?" Tanya Dessy pelan pada Emila.
***
Sebelum lanjut, bantu berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dulu yuk teman-teman☺️