My First Love Is My Wife

mommy widya meninggal kan apartemen setelah memberikan ceramah pada putranya.supir pribadi keluarga Abraham menjemput nya tengah malam.

"aku pulang, sampaikan salamku pada istrimu, katakan saja mommy tiba tiba ada urusan mendadak karena pasti dia akan kecewa tidak melihat ku saat dia bangun.dan kau.....masuk ke kamarmu, jangan coba coba tidur di sini." setelah mengatakan itu mommy widya meninggal kan apartemen.

setelah mommy nya pulang, zevan yang berencana tidur di ruang kerjanya mengurungkan niatnya.dia akhirnya memilih masuk kembali ke kamarnya menemani agni.zevan naik ke tempat tidur,dia berbaring di samping agni.tubuh kekarnya dia miringkan ke arah istrinya.dia menatap wajah agni yang tertidur lelap.wangi rambut nya yang di gerai begitu saja menyeruak masuk ke indra penciuman zevan seakan sebuah magnet yang mampu menariknya mendekati sang istri kontrak.

"cup... " zevan mencium pucuk kepala agni.dia kemudian menatap bibir merah merona yang sungguh mampu memporak porandakan pertahanan zevan yang sudah di bangunnya sebelum masuk ke kamarnya.

"oh my god".........

"tubuhnya harum sekali, ini tidak bisa di biarkan, aku bisa saja memperkosa nya." zevan segera bangun dari tidurnya, dia memilih tidur di sofa dari pada harus menderita menahan hasratnya yang tak kunjung padam meskipun dia sudah mencoba menjauh dari agni.

zevan baru bisa terlelap saat jam menunjukkan pukul empat pagi.agni yang terbiasa bangun di jam seperti itu kaget saat mendapati dirinya tidur di tempat tidur zevan. yang pertama kali di cek nya adalah pakaian nya.

"ahh... syukurlah."melihat pakaiannya yang masih utuh seperti sedia kala."kenapa aku bisa tidur di sini? " dia bangun dan perlahan melangkahkan kakinya keluar kamar,takut pergerakan nya bisa membangunkan pria tampan yang sedang tertidur lelap di sofa.

seperti biasa dapur adalah tujuan pertamanya setiap pagi, dia mulai berperang dengan bahan masakan yang sudah dia stok di dalam kulkas.pagi ini dia berencana memasak masakan istimewa,dia tidak ingin mengecawakan mommy nya yang menyempatkan diri untuk menginap di apartemennya.

zevan yang terbangun merasakan badannya terasa pegal.dia melihat ke arah tempat tidur dan tidak melihat agni di sana.

"pasti dia sedang memasak."

"badanku sakit semua,apa ini yang dia rasakan saat harus menginap di rumah sakit,seperti nya aku harus menyiapkan tempat tidur untuknya agar saat dia tiba tiba harus menginap di rumah sakit dia tidak akan tidur di sofa lagi."

agni masuk ke kamar saat zevan akan memakai dasinya.

"ke mari sebentar." zevan memanggil agni yang baru saja akan masuk ke kamar mandi.

"pasangkan dasiku." sambil menyerahkan dasi berwarna navy ke tangan agni.

"biasanya tuan pasang sendiri."

agni mengambil dasi dan mulai memasangkan nya.setengah mati agni berjinjit untuk menyeimbangkan tubuhnya dengan zevan walaupun agni bisa di katakan wanita yang lumayan tinggi tapi berdiri dengan zevan tetap saja dia kelihatan pendek.

zevan yang memperhatikan agni tersenyum,"kenapa kau pendek sekali?"agni mendongak, melihat wajah zevan yang sedang mengejeknya. agni memasang wajah juteknya yang membuatnya terlihat sangat menggemaskan.

"aku tidak pendek, tuan saja yang terlalu tinggi !! "

"kenapa kau tidak menyuruhku untuk menunduk? "

"memang boleh seperti itu? "

"kenapa tidak? "

"coba saja bilang dari tadi,aku kan gak perlu susah payah menyakiti kakiku. " agni ngedumel sambil memanyungkan bibirnya.zevan yang melihat nya jadi tidak tahan.zevan memegang pundak agni yang tengah di sibukkan dengan kegiatannya memasang dasi.agni menghentikan kegiatannya yang hampir selesai. dia menatap zevan, tatapan mereka bertemu.tanpa aba aba zevan mencium bibir agni, kali ini bukan hanya kecupan seperti terakhir kali mereka lakukan, ini bisa di katakan lebih panas dari sebelumnya.zevan terus memperdalam ciuman nya,agni yang merasakan sesuatu yang belum pernah di rasakan nya sempat terbawa suasana.tapi kesadarannya dengan cepat menguasai otak nya.dengan kasar dia mendorong zevan, zevan yang tidak ada persiapan sama sekali sempat terdorong beberapa langkah ke belakang,itu menandakan betapa kuatnya tenaga agni.tanpa suara agni segera berlari ke kamar mandi.mengunci dirinya di dalam sana.malu yang dia rasakan membuat nya meneteskan air mata.

"kenapa aku bisa menikmati ciumannya,tubuhku bereaksi menginginkannya menghianati otakku yang sudah berusaha berpikir dengan jernih."setelah merasa tenang agni keluar dari kamar mandi,zevan sudah tidak ada di kamar, jadi agni lebih leluasa untuk berganti pakaian. setelah di rasa cukup,agni segera ke dapur.agni merasa heran kenapa hanya zevan yang duduk di sana sendirian. agni berdehem untuk mengurangi rasa canggung nya.

" eheemmmm...... "

"mommy mana tuan zevan? " agni mencoba berbicara senatural mungkin seperti tidak ada yang terjadi.

"mommy sudah pulang dari semalam."

"apaaa, jam berapa mommy pulang?" kenapa tidak memberitahuku."

"mommy tiba tiba ada urusan mendadak,tidak enak membangunkamu yang sudah tidur seperti koala

agni mendelik kan matanya." tapi kau mencium koala itu juga kan. "batinnya sambil mendengus.

" buatkan aku coklat panas."

...****************...

siang ini agni cukup sibuk, rumor yang masih beredar antara dirinya dan zevan masih jadi perbincangan hangat,tapi itu tidak mempengaruhi aktifitas nya.seperti siang ini, dia dan dokter kinar sedang makan siang di kantin rumah sakit.hampir semua mata memandang rendah kepadanya tapi dia cuek saja.dokter kinar pun di sampingnya tidak ambil pusing.

"memang yah kalau udah jadi kebiasaan ngambil milik orang lain, santai aja gitu..." kata dokter fani yang memang dari awal kedatangan agni di edelstein sudah menampakkan ketidak sukaan nya.itu karena dia merasa agni adalah saingan beratnya untuk memperebutkan hati direktur rumah sakit edelstein.

"malunya udah ilang kali.... " kata teman yang duduk di depannya yang merupakan salah satu dokter di edelstein juga.

agni yang mendengar sindiran pedas dokter fani yang duduk tidak jauh darinya cuek saja. tapi tidak dengan kinar. telinganya terasa panas.dia berdiri dan menghampiri dokter fani.adu mulut tidak dapat di elakkan sampai terjadi perkelahian antara dokter fani dan dokter kinar.agni yang merasa bersalah karena dirinyalah yang jadi bahan pertengkaran membantu kinar,dan pemenangnya pasti kita semua sudah tau.keduanya adalah pemegang sabuk hitam karate.dokter fani yang babak belur segera di larikan ke igd.

zevan yang mendengar kabar tentang keributan itu memanggil ke empat orang tadi yang terlibat pertengkaran.dokter fani yang telah di obati di dorong menggunakan kursi roda menuju ruangan direktur.

sudah ada agni dan kinar yang lebih duluan masuk ke ruangan tersebut.tidak lama kemudian masuklah dokter fani dengan temannya.

zevan yang duduk di kursi kebesaran nya menatap tajam ke empat orang yang berada di depannya.

suasana jadi sedikit mencekam,tidak ada suara manusia yang terdengar,yang ada hanya suara pulpen yang di ketukkan di meja beberapa kali.

"ada yang bisa menjelaskan ini semua?"zevan akhirnya mulai berbicara.

"kedua dokter ini mengeroyok ku pak zevan, " dokter fani menunjuk dokter agni dan dokter kinar.

yang di tunjuk hanya diam sambil menunduk ka kepalanya.

zevan melihat kearah kinar dan agni, menatap tajam kedua dokter itu yang berdiri berdampingan.

"apa kalian pikir rumah sakit ini arena pertandingan tinju? "

"pak zevan saya keberatan,saya tidak terima di perlakukan seperti ini. saya akan menuntut mereka berdua !!!!"dokter fani mulai mengeluarkan senjata terakhirnya yaitu air mata.

" baiklah,aku akan mempertimbangkan nya, kalian semua boleh keluar,kecuali...anda! "sambil menunjuk dokter agni.ketiga dokter tersebut akhirnya keluar meninggalkan ruangan, tinggalah agni berdua dengan zevan.

"melihatmu berdiri tegak di depanku, seperti nya kau baik baik saja.apa sangat menyenangkan mengalahkan orang yang kekuatannya tidak sepadan dengan mu? aku akan memberimu hukuman." agni langsung mengangkat kepalanya melihat zevan yang ternyata sudah berdiri di depannya.

"aku tidak bersalah, kenapa aku harus di hukum? " protes agni.

"kau pikir setelah memasukkan lawanmu ke igd kau belum merasa bersalah? " agni menggigit bibir bawahnya kemudian menunduk kembali.

"aku minta maaf. "

"kenapa dia bisa se imut itu." zevan menatap agni intens.

"perhatikan wajahmu,jangan membuat ekspresi seperti itu di depan pria lain." setelah mengatakan itu zevan memberikan paperbag kepada agni.

"aku akan menjemputmu jam lima sore,kita akan makan malam bersama rekan bisnis ku, ingat kau istriku, jadi berprilaku lah layaknya seorang istri di depan kolegaku."

"pakai ini saat aku menjemput mu."

"oh iya satu lagi, berhenti memanggilku tuan aku bukan majikanmu."

agni akhirnya keluar dengan segudang pertanyaan.setelah menutup pintu ,dia tidak langsung pergi, dia malah berdiri mematung di depan pintu ruangan zevan memikirkan perkataan zevan barusan.

"kenapa dengan wajahku? aneh aneh saja, dasar suami tidak jelas!!" umpat nya lalu berjalan menuju ke ruangannya kembali.

...****************...