"Umi, mau ngenalin kamu dengan anak teman Umi Zah.." . Jelas Umi dengan Lembut. Sungguh, bagai tertusuk peri di hatiku. Dari dulu Umi tak perna membicarakan soal perjodohan untukku. Dan begitu sedih hatiku karna Aku benar benar tak mampu menolak apapun keinginan Umi. Dan yang membuat aku dilema adalah aku sudah merimah sebuah ta'aruf dari santriwan juga di sini yang sudah bergelar seorang Ustadz.Meski aku belum menceritakan semua pada keluargaku.
Dan lebih mengejutkan lagi aku harus mau menerimah perjodohan ini, untuk menuntun calon suamiku yang Notabennya adalah anak Geng Motor. Lantas, dapatkah aku mencintainya..? dan menjadikan keluarga kecil kami sakinah mawaddah warrohmah..??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna Anisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mual dan Pusing
Beberapa hari ini Azizah sering mual-mual saat bangun tidur. Namun, ia hanya beranggapan bahwa mungkin ia masuk angin. Karena kemarin habis naik motor dengan Al.
Sama halnya pagi ini. Tiba-tiba ia merasakan mual yang tak bisa di tahan.
Cepat-cepat ia ke kamar mandi.
"huueekk... huueeekk.. " Ia terlihat lemas.
Al yang mendengar suara Azizah di kamar mandi sedang mual-mual. Bergegas menghampirinya.
"Sayang, kamu kenapa..? " Tanya Al panik, melihat kondisi istrinya yang lemas dan pucat.
"Mungkin aku masuk angin mas. " Suaranya yang terdengar lemas. "Kepalaku sedikit pusing mas. " Sambungnya sambil mengelap wajahnya dengan tisu.
"Ayo Sayang. Kamu istirahat ya. " tutur Al sambil membopongnya ke arah tempat tidur.
"Aku ambilkan sarapan ya, biar perut kamu gak kosong. Nanti makin sakit. " Sambung Al.
"Gak usah Mas. Nanti saja aku turun. Mas sarapan saja dulu, bentar lagi sudah waktunya berangkat ke kantor. " Jawab Azizah.
"Beneran Sayang, kamu gak papa, kalau aku tinggal.? Apa aku antar kamu ke rumah sakit dulu. Kita periksa ke dokter..?" Al terlihat cemas.
"Iya Mas, gak papa. Aku cuma masuk angin, nanti juga sembuh, gak usah ke dokter kok. Mas tenang saja." Azizah berusaha meyakinkan suaminya.
"Em.. kalau gitu Aku sarapan dulu ya Sayang. " sambil mengelus pucuk rambut istrinya.
Azizah pun mengangguk.
Lalu Al turun untuk sarapan pagi. Terlihat oleh Mama Ratih, Al hanya turun sendiri. Mama pun bertanya.
"Azizah kok gak ikut turun Al.. ? " Tanya Mama saat Al duduk di depannya.
"Dia gak enak badan Ma. Dari kemarin mual terus dan kepalanya pusing. " Jawab Al sambil mengambil piring di depannya.
"Mungkin masuk angin, habis Al ajak jalan-jalan kemarin. " Sambungnya.
"Iya kan Al. Mama sudah peringatkan, jangan bawah motor. Kamu nya gak mau dengerin Mama." Gerutu Mama Ratih.
"Iya Ma, maafin Al. "
"Kalau begitu ajak istrimu ke dokter dulu Al. Sebelum ke kantor. Nanti kamu ke kantor sehabis nganterin Azizah ke dokter. " Tutur Papa.
"Azizah nya gak mau Pa. Dia bilang mau istirahat saja." Jawab Al.
"Kalau gitu biarkan istrimu istirahat dulu Al. "
"Iya Ma. "
_____
Selesai sarapan Al kembali ke kamarnya untuk berpamitan ke Azizah. Saat membuka pintu, ia melihat istrinya memejamkan matanya. Al tak sampai hati ingin membangunkannya. Al hanya mengecup lembut pucuk rambut istrinya. Terlihat wajah Azizah yang pucat, membuat Al khawatir.
Tapi hari ini ada meeting yang tidak bisa di tunda. Dengan rasa cemas ia meninggalkan istrinya.
Sebelum berangkat ia menemui bi Ijah.
"Bi.. " ia memanggil bi Ijah yang tengan membersihkan sisa sarapan.
"Iya Den. " Cepat-cepat bi Ijah menghampiri Al.
"Nanti tolong buatin Susu sama sarapan buat Istriku dan bibi anterin ke kamar ya. " Ucap Al pada bi Ijah.
"Iya Den, siap. " jawab bi Ijah.
Al pun keluar dan melangkah ke arah mobil yang sudah di siapkan. Dan melajukan mobilnya menuju kantor.
________
"Tok.. tok.. " Suara pintu kamar Azizah terdengar ada yang mengetuk.
Azizah turun dari tempat tidurnya, dengan pelan. Karena rasa pusing di kepalanya belum hilang.
Saat Azizah membuka pintu, terlihat bi Ijah membawahkan makanan untuknya di nampan.
"Ini Non sarapannya. " Ujar bi Ijah sambil menaruhnya di nakas samping tempat tidur.
"Bi Ijah kok repot-repot saja. Saya bisa sarapan di bawah bi. " Jawab Azizah sambil duduk di sofa.
"Gak papa Non. Kan katanya Den Al, Non gak enak badan. Itu susunya di minum ya biar anget badan Non. "
"Iya bi, makasih ya bi. "
"Iya Non sama-sama. Bibi ke bawah dulu ya. Mau lanjutin beres-beres. " Sambung bibi.
"Bi... " Panggil Azizah saat Bibi akan keluar.
"Iya Non. " Bibi pun kembali menoleh ke arah Azizah.
"Mama kemana, kok kayaknya sepi. "
"Nyonya Besar ikut Tuan non. Ada kepentingan katanya. Tadi mau pamit sama Non, gak jadi karena non masih istirahat. Cuma bilang sama bibi, supaya jagain Non. " Jelas bi Ijah.
"Oh, Iya sudah bi. Makasih ya bi. "
"Iya Non. Cepat di makan ya Non. "
Bibi pun berlalu dan menutup kembali pintu kamar Azizah.
Saat hendak memasukan makanan ke mulutnya. Tiba-tiba rasa mual itu datang lagi. Membuat selera makannya hilang.
Ia buru-buru menutup mulutnya dan berlari ke arah kamar mandi.
"huueekk... huueeekkk... " Kemudian ia membasuh wajahnya dan mulutnya.
"Kenapa aku ini. Gak ada rasa lapar, atau selera makan. " bicara nya sendiri ke arah cermin di depannya.
Ia pun kembali ke tempat tidur, tiba-tiba rasa kangen sama Uminya, hadir di hatinya.
"Aku kok kangen banget sama Umi. Padahal baru kemarin aku ke rumah Umi. " Ucapnya dalam kesendirian.
_______
Sampai sore tiba, sarapan yang di bawah bi Ijah masih utuh. Tak tersentuh, hanya susunya yang Azizah minum.
Melihat arlojinya sudah pukul 3 sore, ia bergegas membersihkan dirinya. Karena sebentar lagi suaminya akan datang.
Belum selesai dalam ritual mandinya. Ternyata Al sudah pulang dan bergegas ke kamarnya, untuk melihat kondisi istrinya.
Ia pulang cepat, karena sudah membuat janji dengan Dokter Riska. Untuk mengajak istrinya ke sana.
Al menelusuri setiap ruang di kamarnya. Tapi tak di dapati istrinya. Tapi tiba-tiba ia mendengar kran di kamar mandi di hidupkan.
"Mungkin Azizah masih mandi. " ucap Al sendiri. Sambil menaruh tasnya di nakas. Dan terlihat olehnya makanan di nampan, yang nampak masih utuh.
"Ceklek." pintu kamar mandi terbuka, terlihat oleh Al sosok yang sangat ia cemaskan. Azizah memakai kimono dan melilitkan handuk kecil di rambut basahnya. Melihat Al sudah datang, Azizah pun menghampiri suaminya.
"Loh, mas sudah pulang." Ucapnya.
"Iya Sayang, Mas sudah buat janji sama dokter Riska untuk memeriksa keadaanmu. " Ucap Al sambil melepas sepatunya.
"Tapi Aku gak papa Mas. Cuma pusing saja dikit.. "
"Kalau gak papa. Kenapa ini gak di makan.. ? " pertanyaan Al sambil menunjuk ke makanan di nampan.
"Gak tau kenapa Mas, kayaknya aku gak selera makan hari ini. " Jawab Azizah.
"Nah makanya itu Sayang. Habis sholat Ashar kita ke Dokter ya. Aku mandi dulu, kamu siap-siap ya. " Al pun beranjak ke kamar mandi.
"Aish Mas Al. Aku kan papa. " Batin Azizah.
Azizah pun membuka almarinya dan mengambil gamis dan jilbab warna sepadan untuk ia pakai.
_____
semangat🥀
dukung terus karya saya ya kak
tunggu part selanjutnya🥰🥰🙏🙏