Follow IG mommy : @Mommy_Ar29
Daniella Larasati, seorang gadis cantik yang terpaksa harus menikah dengan seorang psychopat.
Mampukah Ella bertahan hidup dengan penuh ketakutan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jasmine
Brakk!
Stive membuka paksa kamar Jasmine saat malam hari. Ella masih berada dikamar nya dan belum sadarkan diri. Tadi ia sudah menyuruh Jhon agar memeriksa kejadian di rumah, dan betapa terkejutnya ia saat melihat Jasmine lah di balik semuanya. Ia memang tahu bahwa adik nya tidak menyukai Ella, dan tidak hanya sekali ia melihat Jasmine berbicara ketus pada Ella. Namun Stive masih diam dan berpura pura tidak mengetahuinya.
Hingga saat dirinya melihat beberapa video, dimana Jasmine berani melukai Ella. Amarahnya langsung naik, dan ia segera menghampiri adiknya untuk meminta penjelasan dan pengakuan.
“Kakak!” seru Jasmine terkejut saat pintu nya di dobrak oleh kakak nya.
“Jelaskan!” kata Stive datar.
“Jelasin apaan sih kak?” tanya Jasmine belum mengerti.
“Jasmine!” bentak Stive marah dan langsung membuat Jasmine tersentak, kini dirinya baru mengerti arti kedatangan Stive ke kamarnya dengan ekspresi marah saat dirinya melihat keberadaan Jhon di ambang pintu kamar nya.
“Gadis kampung itu?” tebak Jasmine tanpa rasa bersalah sedikit pun.
“Jasmine, jangan menguji kesabaran ku.” Ucap Stive mengingatkan.
“Kenapa sih kakak berubah sama Jasmine? Kakak gak sayang lagi sama Jasmine, kakak lebih mentingin dia daripada Jasmine!” teriak Jasmine pada akhirnya, dan kini air matanya mulai lolos dari bendungan matanya.
“Jasmine cemburu, Jasmine iri karena kakak selalu mementingkan dia. Jasmine tidak suka sama dia Kak, dia Cuma gadis kampung yang miskin, yang hanya menginginkan harta kakak!”
“Kakak terlalu mendewakan dia, semua selalu tentang nya. Bahkan kakak tidak pernah lagi mau melihat ke arah Jasmine,kakak gak perduli lagi sama Jasmine hiks hiks hiks.” Isak tangis Jasmine pecah, semua rasa yang ia pendam selama ini akhirnya kini berani ia ungkapkan pada sang kakak.
“Kamu bukan anak kecil lagi, dan harusnya kamu sudah bisa membedakan itu!’ kata Stive masih datar, namun tangan nya sudah terkepal kuat dan siap menonjok siapapun atau apapun.
“Justru karena aku bukan anak kecil, asal kakak tahu, dia hanya pura pura lugu di depan kakak! Dia Cuma pura pura polos, pada kenyataan nya dia tak sebaik yang kakak lihat!”
“Itu bukan urusan kamu!” jawab Stive.
“Jasmine adik kakak, sementara dia bukan siapa siapa kakak!”
“Tinggalkan rumah ini, mulai besok pagi aku tidak mau lagi melihat kamu disini bila kamu hanya menyakiti Ella. Tinggal lah di rumah Oma, jangan pernah kemari lagi! Dan jangan menguji kesabaran ku lebih dalam lagi.” Setelah mengatakan itu, Stive pun memilih pergi meninggalkan Jasmine yang masih menangis terisak di lantai dengan bertumpu tempat tidur nya.
“Bahkan kakak mengusirku gara gara cewek sialan itu!” Jasmine meremas sprei nya untuk meluapkan amarah, ia tidak menyangka bahwa dirinya akan berakhir seperti ini.
“Andai kak Mawar masih ada hiks hiks,” ucap nya lirih, lalu ia segera beranjak dan meninggalkan rumah sebelum pagi. Saat dirinya menuruni tangga, tanpa sengaja ayahnya melihat nya menangis seperti itu. Merasa tak tega, akhirnya Jasmine pergi dengan ayah nya menuju rumah orang tua Melanie.
Rumah yang lumayan jauh dari rumah milik Stive, rumah itu sudah lama tak di tempati, tepatnya saat setelah oma Stive meninggal dunia. Dan bukan tanpa alasan juga Stive menyuruh Jasmine meninggalkan rumah. Ia tidak ingin lepas kontrol dan membunuh gadis yang sudah ia anggap sebagai adik tersebut.
‘Maaf karena pada akhirnya aku tidak bisa selalu menjaga bunga itu,’ gumam Stive begitu lirih, kini dirinya menatap hampa pada tanaman yang sudah rusak dan beberapa layu.
.
.
Inikan yang kalian mau? Jasmine minggat 🙈🙈🙈