"Kakak, aku hanya sementara di sana. Sebelum aku mengurus perusahaan papah yang lain aku akan mencari pengalaman di kantor yang berbeda." Jelas nya membuat Alex mengerang prustasi.
"Tapi kau bisa menjadi sekertaris ku Flo! Kau tahu sendiri CEO di sana seperti apa! Dan lagi, semua pegawai di sana juga seperti apa! Dengan dandanan mu yang seperti ini kau akan di bully dan di ejek oleh mereka semuanya, kakak tidak mau itu terjadi!" Marah nya membuat Flo Cemberut.
"Bukankah kakak sudah menyetujui nya" Cemberut Flo.
"Kakak menyetujui nya karena kakak kira kau akan bekerja di perusahaan lain, bukan di Perusahaan itu!" Balas nya dengan cepat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lantern Light Hotel
Flo terbangun dari tidurnya dengan kepala yang sakit dan rasanya akan pecah, namun dia tetap memaksakan diri untuk membuka matanya. Hal yang pertama kali ia lihat adalah sosok Kai yang tersenyum lembut padanya, terlebih Flo melihat sekitar yang masih berada di dalam mobil.
"Ini....." Heran Flo.
"Kau tertidur saat perjalanan, badan mu sakit sehingga aku tidak tega untuk membangunkan mu. Kita akan ke rumah sakit sekarang" Ucap Kai.
"Tidak perlu, sakit kepala ku sudah mulai mereda" Cegah Flo.
"Ta....."
"Di mana mereka?" Sela Flo dengan cepat.
"Di dalam" Balas Kai.
"Kalau begitu aku akan masuk" Ucap Flo dengan merapihkan pakaian dan juga rambutnya yang sedikit berantakan.
"Baiklah" Pasrah Kai dan ikut pergi bersama Flo..
Flo merutuki dirinya karena dia tidak sadar jika tertidur begitu lama, sekarang sudah siang tapi cuacanya sangat gelap seperti akan malam saja.
"Nona? Wajah anda sangat pucat" Ucap Sekertaris Harun dengan mendekati nya.
"Tidak apa-apa, aku hanya kelelahan. Bagaimana?"
"Semuanya sudah baik, tinggal peresmian saja setelah itu baru bisa di aplikasikan" Jelas Sekertaris Roy.
"Oh baiklah, Sekarang kita akan ke hotel?" Tanya Flo.
"Benar nona" Angguk mereka.
"Ayo, Seperti nya akan turun hujan"
"Hmm"
Mereka segera menaiki mobil kembali untuk pergi ke hotel, lokasinya tak jauh dari sana hingga membutuhkan waktu sebentar saja.
Benar saja, di jalan hujan turun dengan deras. Untung saja mereka menyediakan payung namun hanya 2. Sekertaris Roy dan Sekertaris Harun langsung memakai nya bersama untuk menutupi dokumen di tangan keduanya agar tidak basah. Hingga hanya tersisa 1 payung saja.
"Pakai lah, aku akan menggunakan jas untuk me..."
"Tidak perlu, kita pakai bersama saja" Ucap Flo dengan membuka pintu tersebut, terasa dingin hingga menembus pori-pori tubuh Flo.
Mereka berjalan beriringan dan posisi keduanya sangat dekat hingga mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang berpelukan padahal Kai menghalangi air hujan agar tidak mengenal pundak Flo.
"Ini dingin sekali" Ucap Flo dalam hati.
Mereka segera memisahkan diri setelah sampai di depan gedung hotel tersebut yang sangat sepi dan sedikit gelap, mereka segera masuk untuk bertemu dengan pekerja di sana.
"Interiornya sangat mewah dan elegan" Komentar Flo dengan melihat-lihat sekitar hotel.
"Benar, ini di buat dengan perpaduan antara seni Eropa dan seni Jepang. Terdapat beberapa hiasan bunga sakura di sana" Jelas Sekertaris Roy.
"Sangat kreatif" Kagum Flo membuat Kai tersenyum kecil karena semua itu memang ide nya.
"Selamat siang tuan dan nona" Sapa seseorang yang mereka yakini itu adalah penanggung jawab atas hotel ini.
"Ya, bagaimana? Apa semuanya Sudah hampir selesai?" Tanya Flo dengan penasaran.
"Hampir nona, ini baru 90%. Tinggal penerangan dan juga perkakas yang belum di kirim. Rencananya akan di lakukan hari ini namun cuaca nya sangat tidak memungkinkan hingga kami menunda nya hingga reda" Balas laki-laki itu.
"Oh baiklah" Angguk Flo.
Dia berkeliling untuk melihat lihat hotel tersebut yang mereka namai Lantern Light Hotel, Flo berdiri di balkon salah satu kamar utama di sana yang memperlihatkan keindahan hotel tersebut.
"Aw...." Ringis Flo dengan memegang kepalanya dan langsung terduduk di salah satu kursi di sana.
"Sial!! Kenapa kepala ku sangat sakit?" Keluh Flo dengan menggelengkan kepalanya berharap sakit tersebut segera hilang, namun apa yang dia dapat? Justru rasa sakit nya semakin menjadi-jadi.
"Astaga...... Apa kau baik-baik saja?" Kaget Kai yang baru saja datang.
"Hmm" Angguk Flo.
Kai duduk di samping Flo dengan memakai kan jas nya pada Flo hingga membuat wanita itu langsung menatapnya heran.
"Tubuh mu sedang tidak fit, istirahat lah disini. Kebetulan ruangan ini sudah sedikit lengkap dengan kamar tidur" Ucap Kai.
"Di mana Harun?"
"Sekertaris Harun sedang pergi melihat-lihat data barang yang akan dia ambil sekarang bersama Sekertaris ku. Ini roti, aku tahu kau belum makan apapun"
"......" Flo hanya diam dan menatap bungkusan di tangan Kai.
Akhirnya Kai berinsiatif untuk membukakan plastik roti itu dan memberikan nya pada Flo, akhirnya Flo pun menerimanya karena dia sedikit lapar.
"Pelan-pelan, tidak ada yang akan merebut makanan mu" Ucap Kai dengan membersihkan sisa coklat yang ada pada bibir Flo hingga membuat wanita itu menegang saat tangan hangat itu menyentuh bibirnya.
"Hmm terimakasih" Ucap Flo pelan.
Kai tidak menjawab ia hanya tersenyum dan terus menatap Flo yang menikmati roti itu, cuaca yang sekarang sangat mendukung jika mereka benar-benar sepasang kekasih.
"Apa sakit kepala mu sudah mereda?" Tanya Kai Lembut.
"Ya" Angguk Flo.
"Tidurlah...." Ucap Kai dengan merapihkan rambut Flo.
"Tidak, aku akan berkeliling untuk melihat-lihat ho...."
"Kondisi mu sangat buruk untuk sekarang, terlebih ada pemadaman listrik sekarang. Kau tidak lihat jika bangunan lain juga terlihat sangat gelap meskipun ada lampu emergency?"
"Hhh baiklah" Pasrah Flo.
Mereka memilih duduk di sana dengan saling diam, untung saja tidak ada Guntur di langit hanya hujan saja yang turun dengan deras.
Drttttt Drtttttttt Drrtttttttttttttt
"Tuan, kami terjebak di sini. Jalanan di tutup karena banjir. Kami akan kembali setelah banjir nya surut, jika tuan ingin pulang maka pesan saja taksi dan tak perlu menunggu kami"
"Oke"
"Ada apa?" Tanya Flo penasaran.
"Mereka berdua terjebak di jalanan karena banjir dan akan kembali besok setelah banjir nya surut" Balas Kai.
"Apa? Lalu kita pulang bagaimana?" Tanya Flo cemas.
"Kita akan pesan taksi setelah hujan reda"
"Taksi? Hari ini para pekerja taksi libur secara menyeluruh! Kau tidak melihat informasi nya?" Kesal Flo.
"Benarkah?" Kaget Kai.
"Cih" Ketus Flo dan berjalan menuju ranjang yang terdapat kasur namun masih terbungkus plastik.
"Sebentar, aku akan membuka nya agar lebih hangat" Ucap Kai dengan tersenyum dan merobek plastik tersebut.
"Apa tidak apa-apa?"
"Tidak" Santai nya.
Setelah selesai Flo naik ke ranjang yang terasa sangat empuk dan lembut, namun satu yang kurang. Selimut! Flo sangat kedinginan sekarang.
"Tidak ada selimut disini, aku akan mencari nya ke bawah"
"Tidak perlu.... Jalanan sangat gelap"
"Aku masih memiliki pons......" Kai memperlihatkan ponselnya yang baru saja mati, Kai berkedip-kedip lucu dan terasa sangat malu.
"Apa boleh aku meminjam ponsel mu?" Tanya Kai.
"Hhhh..... Kau tidak lihat jika aku tidak membawa tas, tas ku di bawa oleh Harun" Kesal Flo dengan memijat keningnya yang terasa berdenyut.
"Lalu bagaimana?"
"Diam!"
Kai diam di pojokan kursi dan melihat Flo yang terbaring di ranjang dengan kaki yang terbungkus jas nya, Kai berjalan mendekati Flo dan duduk di samping nya.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Kai dengan memeriksa kondisi Flo.
"Hmm...."
"Astaga! Badan mu sangat panas Flo! Kita ke rumah sakit sekarang!"
Btw saya suka alur ceritanya yang anti mainstream.. semangat berkarya..
Thorr...Leon tahu nasi goreng...sdgkan Leon tinggal di Inggris & jg Flo yg mengenal Kunti...😅😅
ada2 saja....