NovelToon NovelToon
RAHASIA MASA LALU SUAMI DAN SANG IPAR

RAHASIA MASA LALU SUAMI DAN SANG IPAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Selingkuh / Cintapertama
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Barra Ayazzio

Bagaimana rasanya menjadi istri yang selalu kalah oleh masa lalu suami sendiri?
Raisha tak pernah menyangka, perempuan yang dulu diceritakan Rezky sebagai "teman lama”itu ternyata cinta pertamanya.

Awalnya, ia mencoba percaya. Tapi rasa percaya itu mulai rapuh saat Rezky mulai sering diam setiap kali nama Nadia disebut.
Lalu tatapan itu—hangat tapi salah arah—muncul lagi di antara mereka. Parahnya, ibu mertua malah mendukung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Barra Ayazzio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Curhat

"Pa Khabar Jeng Wati? Duh makin bertambah usia sepertinya malah makin muda aja?"

"Ah Jeng Aina bisa aja. Jeng Aina juga masih kayak yang dulu kok. Padahal sudah punya cucu kan?"

"Sudah dua Jeng, dari Lintang_anak sulungku.*

"Kalau dari Rezky belum punya ya?"

"Belum, istrinya kan mandul. Emang keluarganya ada yang mandul kok. Sudah paruh baya belum punya anak juga."

"Oh gitu, sayang dong kalau dari anak cowok gak punya keturunan. Mereka kan penerus keluarga besar kita."

"Nah itu dia, Jeng. Makanya saya benci banget sama menantu saya. Udah kampungan, dari keluarga yang sederhana, mandul pula. Siapa yang sebal?"

"Tapi kok Rezky suka sama dia ya?"

"Itu dia Jeng, seperti yang diguna-guna. Dua bulan ketemu, masa langsung ngebet mau nikah? Kan aneh? Lagian selera dia gak gitu, selera dia kan glamour yang dandanan modis, bukan setelan emak-emak mau ke pengajian."

"Pantesan Jeng gak suka."

"Ah pokoknya jauh banget sama Nadia anak Jeng Wati itu, bak langit dan bumi pokoknya."

"Wah segitunya.

"Eh yang lain kok belum pada ke sini ya, Jeng?"

"Belum, kejebak macet katanya. Bandung sekarang macetnya ngalahin Jakarta deh. O iya, anak bungsumu yang kerja di Jakarta itu, siapa namanya, Rizal? Dia sering pulang ke Bandung?"

"Ya paling sebulan sekali."

"Kalaupun gak sama Rezky, sama Rizal juga si Nadia gak apa-apa deh, Jeng. Ha ha ha. Belum punya calon kan dia?"

"Yang pasti belum pernah ada yang dibawa ke rumah, Jeng."

"Usia berapa sekarang?"

"26, beda setahun sama Rezky. By the way, mau berapa hari di Bandung, Jeng?"

"Besok juga balik lagi ke Jakarta, Jeng."

Tidak lama berselang, 3 orang teman datang berbarengan, bergabung dengan mereka. Mereka terus berbincang, tentang segala hal, mulai tentang keluarga sampai gosip-gosip yang lagi hits.

*****

Bu Ratna masih sibuk di dapur memasak makanan kesukaan Raisha, ayam geprek, oseng kangkung, dan telor dadar padang. Tak lupa membuat jus sirsak dan bikin bakwan. Dia sangat bersemangat putri sulung kesayangannya akan datang.

Beres memasak dia menatanya di meja makan. Setelah itu, membereskan semua ruangan yang terlihat berantakan. Raisha sangat tidak suka kalau rumahnya kotor. Jadi, walaupun rumahnya sederhana, tetapi sangat nyaman ditempati.

Sambil menunggu kedatangan putrinya, Bu Ratna menonton acara televisi. Sebentar-sebentar dia melirik jam dinding yang tergantung di atas pintu kamar Raisha. Dia sudah tak sabar bertemu dengan putri kesayangannya tersebut.

Ketika terdengar suara mobil memasuki halaman, segera ia menghambur ke depan untuk menyambut.

"Mamaaaa." Raisha langsung mengulurkan tangannya, dia mencium punggung tangan mamanya takzim, tak lupa pula untuk cipika cipiki, lalu memeluknya erat.

"Icha kangen banget sama mama." Ucapnya manja.

"Mama juga, Sayang."

"Maaaf ya, Ma, Icha datang sendiri, soalnya ini kan bukan weekend, Mas Rezky gak bisa ambil cuti karena lagi banyak kerjaan."

"Iya gak apa-apa, yang penting sehat."

"Kangen-kangenannya nanti lah, ini barang bawaan Kak Icha banyak, jadi bantu Rico dong bawain ke rumah, masa harus sama Rico sendirian."

"Lah Ric segitu aja protes, gak ngerti kalo mama sudah sangat kangen sama kakakmu."

"Iya Ma, Rico ngerti, tapi tolong Rico juga ni. Anak mama itu bukan cuma Kak Raisha Anindya Hartanto lho, tapi Rico Andhyka Hartanto juga."

"Iya, iya, bawel ah." Bu Ratna menjawab sambil tersenyum kecil.

"Iya kak Icha bantu juga ni." Raisha ikut membantu barang yang ada di mobil.

"Kok banyak gini bawaanmu ini, Nak?"

"Ini sebagian endorse yang belum dikerjakan Ma."

"Oh, kok bisa keteter gitu?"

"Bi Murni kan belum balik Ma, jadi Icha harus bantu-bantu ibu gantiin kerjaan Bi Murni." Raisha menjawab santai, padahal sebenarnya dia bukan membantu, tapi mengerjakan semua pekerjaan Bi Murni.

"Oh iya ya. Terus gimana kalau kamu pulang gini? Pasti ibu mertuamu keteteran dengan pekerjaan rumahnya?"

"Hari ini Bi murni kembali kok." Kata Raisha sambil mengikuti mamanya masuk rumah."

"Woooowww, bakwan kesukaan Ichaaaa."

"Lah udah jadi selebgram aja, tetep lihat bakwan itu kayak liat emas permata." Rico ngakak melihat Raisha yang begitu senang melihat makanan kesukaannya di meja.

"Iya ni, bakwan itu gak tergantikan, sekalipun dengan pizza." Raisha berkata sambil mengulurkan tangannya mau mencomot bakwan.

"Chaaaa, cucu tangan dulu." Bu Ratna mengingatkan.

"E iya, lupa." Raisha tertawa kecil. Dia langsung ke belakang mau cuci tangan. Adik dan ibunya hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum.

Raisha begitu bersemangat di rumah ibunya. Dia makan cerita banyak tentang kegiatan akhir-akhir ini. Bahagia karena semakin banyak followers yang berakibat makin banyak pula endorse yang dia dapatkan. Tapi dia tidak menceritakan kalau dia diperlakukan semena-mena oleh ibu mertuanya. Biarlah hanya dia yang tahu, dia tidak mau membebani pikiran ibunya. Terlebih ibunya sedang bahagia karena banyaknya orderan yang dia dapatkan.

"Sepertinya harus segera mewujudkan impian rumah kita, Ma. Biar leluasa, bikin kuenya."

"Nah justru itu Kak, hari ini papa mau ngajak Kak Icha lihat rumah yang akan dijual, menurut papa rumahnya bagus, besar, dan pinggir jalan. Terus dekat perkantoran dan sekolah juga. Jadi cocok digunakan untuk usaha."

"O ya? Kapan mau ke sana?"

"Nanti aja pas bubaran kantor, kita jemput papa ke sana. Soalnya rumahnya arah ke kantor papa, gak jauh dari sekolah Resty deh"

"Oke kalau gitu. Masalah harga gimana, sudah pernah tanya-tanya?"

"Kata papa sih masuk budget."

"Wah semoga aja benar. Kalaupun lebih gak apa-apa, Kak Icha bisa nambahin kok."

"Alhamdulillah." Rico dan Bu Ratna mengucapkan hamdalah berbarengan, tanda syukur pada Allah.

*****

Di kantor, Rezky banyak melamun. Dia masih teringat percakapan ibunya di telepon tadi pagi. Dia gak menyangka, sebenci itukah ibunya terhadap Raisha_istrinya?

"Bro, hayu ke kantin, dah waktunya makan siang ni. Ini malah melamun." Fajar sahababatnya nongol.

"Kayaknya gua gak makan siang di kantin, Bro. Mau order online aja."

"Naga-naganya lagi ada masalah ni. Bener kan?" Fajar mendekat, lalu duduk di depan Rezky.

"Iya ni, lumayan berat soalnya."

"Masalah sama bini Lu? Atau nyokap Lu?" Fajar antusias ingin tahu.

"Dua-duanya."

"Ya elah, belum akur juga mereka?"

"Begitulah, semalam Raisha nangis karena dimarahin nyokap gue, sekarang dia pulang ke rumah orangtuanya."

"Terus, nyokap Lu?"

"Nah ini masalahnya, tadi pagi gue gak sengaja ngedengerin nyokap lagi teleponan sama temennya, inti dari percakapannya, nyokap mau menjodohkan gue sama anaknya, dan mau memisahkan gue dari Raisha, gila gak tu?"

"Gila banget, Bro. Tega banget ya nyokap Lu."

"Itu dia."

"Lu tahu siapa yang akan dijodohkan dengan Lu?"

"Nggak lah, dan gue gak mau tahu. Gue cinta sama Raisha, Bro."

"Apa sih sebenarnya yang bikin nyokap Lu gak suka Raisha? secara Raisha baik dan cantik juga?"

"Miskin, menurut nyokap gue gak sepadan."

"Cuma itu?"

"Ya, cuma itu kali."

"Raisha dah tahu Masalah ini?"

"Ya nggak lah."

"Lu gak cerita sama dia?"

"Gila aja kalau cerita, tamat deh riwayat gue."

1
Candela Antunez
Nggak sia-sia baca ini. 💪
Classroom Of The Elite
Sangat kreatif
Barra Ayazzio: Terimakasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!