NovelToon NovelToon
My Second Life

My Second Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: vami

tentang dia yang ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik. kehidupan pertamanya yang di perlakukan buruk hingga mati tragis dalam penyiksaan, membuat dia bertekad untuk memperbaiki hidupnya dengan mengambil keputusan yang berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EMPAT

Dia berlari menghindari kejaran beberapa siswa dengan seragam yang berbeda dengannya. Awalnya ia mau pulang karena badannya terasa tidak nyaman saat jam pelajaran pertama tadi, tapi begitu keluar dari sekolah dan menunggu jemputan di depan gerbang, dia malah di kejar beberapa siswa yang merupakan musuhnya. Rupanya mereka sudah lama berada di kedai depan sekolahnya.

"Sial! " umpatnya. Dia sendiri sekarang, bukan nya tak punya teman tapi dia tidak memberitau teman-temannya kalau dia pulang.

"berhenti lo! " teriak orang-orang itu. Dia bukannya tidak bisa lawan mereka tapi tubuhnya tidak bisa karena sudah terlalu lemah bahkan sekarang larinya melambat. Dia berlari masuk ke arah gang hingga sebuah tangan menariknya ke arah gang yang cukup gelap hingga beberapa saat kemudian kembali terang. Dia dan orang yang menariknya tiba di rumah- rumah tak berpenghuni bahkan tak terurus, dia di ajak bersembunyi di balik semak2 yang berada di samping rumah tak berpagar di sana.

Matanya tak lagi fokus ke beberapa siswa yang mengejarnya tadi tapi dia malah melihat ke arah orang yang menolongnya.

"Siapa gadis ini? " batinnya. Mata keduanya bertemu tatkala si gadis menoleh ke arahnya.

Deg!

Dia terdiam, tidak bisa mengatakan apapun. Satu hal yang pasti dia tidak bisa mengalihkan pandangan nya. "cantik" batinnya lagi.

"ssstt" si gadis meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya mengisyaratkan untuk diam.

"Lo yakin Alex lari ke arah sini? " tanya seorang laki-laki yang bertubuh tinggi di antara temannya.

"Tadi gue liat dia ke sini".jawab salah satu di antara mereka.

" tapi di sini cuma ada rumah-rumah yang gak ke pakai, mana sepi banget lagi" jawab yang lain.

"Bisa aja kan dia disini, umpet di rumah kosong itu atau gak di semak-semak ".

" Dia seberani itu? ".

" Ya kan gak kayak lo, penakut! "ejek seorang yang lain.

" Ayo cari! bisa aja dia sembunyi di sekitaran sini".

semuanya mengangguk setuju walau satu di antaranya ragu-ragu. Di saat ke lima siswa itu ingin mulai mencari, tiba-tiba langkah mereka serempak berhenti ketika mendengar sesuatu.

"Hu.. hu.. hu.. "

semua terdiam dan saling pandang setelah mendengar tangisan perempuan.

" Aku.. hiks.. lapar.. hiks.. "

Lima siswa tersebut sudah berkeringat dingin bahkan di antara nya sudah gemetar ketika mendengar lirihan suara tersebut. "Hu.. hu.. hu.. "

"SETAN..!!! "mereka lari secepat yang mereka bisa. Mereka tidak peduli lagi dengan orang yang mereka cari. Yang penting kabur dulu. Mereka tak seberani itu untuk bertemu dengan makhluk gaib.

*******

"Ha.. ha.. ha..

Alex hanya melihat si gadis tertawa namun ikut tersenyum tipis di balik masker hitamnya.

"ck.. ck.. gaya berandalan sama hantu aja takut. ini kan siang mana ada tu makhluk muncul" cibir si Gadis setelah melihat lima siswa itu lari kencang.

" Lo gak takut? "Alex menjadi heran sendiri, untuk apa dia bertanya hal yang gak penting?

" Takut " jawab si gadis enteng. Alex menaikkan satu alisnya, dia heran dengan si gadis, kenapa mengejek orang lain takut sedangkan dirinya juga takut?

"Aku takut kalau malam atau gelap, lah ini kan terang jadi aman-aman aja" jawab si gadis santai setelah ngerasa orang di depan nya berpikir aneh tentang nya.

"Aku minta imbalan dong! aku kan udah nolong kamu".si gadis menengadah kan tangan kanan di depannya. Alex menaikkan sebelah alisnya sambil menatap si gadis.

" Jadi imbalan nya, aku minta uang. mana? "

"Gadis ini cukup berani. Menarik" batin Alex dengan bibir tersenyum tipis namun sayangnya si gadis tidak bisa melihatnya. Akhirnya Alex mengambil dompet di saku celana dan mengeluarkan satu kartu disana untuk di berikan pada si Gadis.

"seratus juta cukup? " tanyanya pada si gadis.

" Seratus juta? kamu mau nipu aku ya?! "

"nipu? " Alex bingung, bukankah dia minta uang? lalu kenapa mengatakan dia menipunya? Apa seratus juta kurang?

" ck! " si gadis berdecak kesal, lalu dia menyambar dompet Alex begitu saja dan melihat isinya.

"Dompet kamu isinya kartu semua bahkan yang hitamnya kelewat banyak. Kartu-Kartu mainan ini buat apa di simpan di dompet?" cerocos si gadis. Alex hanya diam memperhatikan saja. kartu mainan katanya? Apa dia tidak tau di dalam kartu itu banyak uang? Alex benar-benar tidak bisa berkata-kata. si gadis mengeluarkan uang warna merah dua lembar.

" Nah ini dia yang namanya uang" ucap si gadis sambil tersenyum. "Ini buatku ya, omong omong kamu cuma ada uang ini doang. gimana dong? "

tanya si gadis kemudian. Alex hanya mengedik bahu saja, tingkah si gadis dari sejak pertama bertemu tadi benar-benar di luar dugaannya, tapi itulah yang membuatnya tertarik. Si gadis diam sebentar.

"Gini aja, aku ambil uang ini kalau nanti aku ketemu kamu, aku balikin uang kamu. Anggap saja sekarang aku berhutang. Aku laper banget soalnya " cetusnya. Alex hanya menghela napas saja. Apa ada orang yang berhutang tapi uang nya di ambil paksa dari si penghutang? Apa dia bisa menyebut ini merampas dengan kedok berhutang? sudahlah biarkan saja. Lagi pula itu uang sedikit baginya. Alex akhirnya hanya mengangguk atas usulan si gadis.

Si gadis bangkit dari duduknya di ikuti oleh Alex. Omong-omong sedari sembunyi tadi mereka duduk di semak-semak yang tinggi tersebut. Alex melepas kalung hitam yang selalu di pakainya tanpa pernah di lepas itu. Lalu dia berjalan ke arah si gadis dan memakai kan nya pada gadis di hadapannya. Apa yang di lakukan oleh Alex tak luput dari penglihatan nya, tapi dia bingung kenapa laki-laki asing ini memberikan nya kalung? bahkan dia bingung kenapa dirinya tidak menolak, dia seperti terhipnotis.

Dapat di lihat oleh si gadis, kalung hitam dengan liontin naga melilit pedang warna silver itu menggantung di lehernya. ketika kesadaran nya kembali, dia mencoba melepas kalung itu.

"itu untukmu" ucap Alex

"Tapi.. "

"Semoga kita bertemu lagi" ucap Alex sambil menepuk kepala si gadis pelan dan berlalu pergi meninggalkannya. Dia tau pasti gadis itu bingung, tapi entah kenapa Alex yakin kalau dia akan kembali bertemu dengan gadisnya. gadisnya??

***

PLAAK!!!

Alex tersadar dari lamunannya ketika di tepuk pundak oleh seseorang, lagi-lagi dia ingat gadis itu. Entah mengapa dia ingin bertemu lagi. Mencari? Dia bahkan tak tau nama gadis itu, kenapa kemarin dia tidak menanyakan namanya? Dia hanya berharap semoga mereka bertemu lagi.

"Kenapa Lex? " tanya seorang temannya yang bernama Kevin.

"Tidak" jawab Alex dingin. Dia dan teman-temannya sedang berada di markas sekarang. Mereka adalah Dragon's sword, geng yang di takuti oleh geng-geng dan sekolah-sekolah yang lain, bahkan mereka sudah di kenal oleh khalayak masyarakat karena mereka sering membantu orang-orang yang menurut mereka butuh bantuan.

Dragon's sword beranggota sampe dua ribu orang yang terdapat di berbagai sekolah bahkan universitas dengan Alex sebagai ketua dan 4 sahabat nya sebagai anggota inti, salah satunya kevin, lalu Arga, Damian dan Lucas.

"Beneran lo gak papa? " tanya Lucas memastikan. Alex hanya mengangguk. teman-teman Alex sudah biasa dengan sikap bos mereka yang pelit suara itu, udah dari sananya kata mereka.

"Omong-omong, orang-orang yang ngejar lo kemarin udah gue dan anak-anak kasih pelajaran" ucap Damian.

" Napa gak nungguin gue? " tanya Arga.

"Kelamaan. Keburu mereka makin berulah nanti"

"Lo apain mereka? " tanya Lucas.

" Gak ada yang spesial, cuman gue bakar markas mereka aja. Itu udah paling ringan buat gue"

Mereka yang mendengar itu hanya terkekeh, sedangkan Alex, dia hanya diam saja. Lagi-Lagi dia ingat gadisnya.

" Sekarang tubuh lo gimana Lex? masih lemas atau gimana? " Tanya Lucas yang menyadari Alex kembali melamun.

"sedikit " jawab alex singkat.

"Mending lo pulang deh Lex, dari kemarin lo gak mau pulang. Gue yakin nyokap lo pasti khawatir sekarang. secara mereka kan pasti tau kalau kamu gak baik-baik aja karna laporan pengawal yang tiba-tiba minta jemput" jelas Lucas panjang lebar dan di setujui oleh yang lain. Alex bukannya tidak mau pulang, kemarin badannya terlalu lemas karena demam tinggi, dia tidak mau mamanya sedih melihatnya.

"Nanti saja".

Ddrrtt.. drrrrttt..

Alex melihat ponselnya, tulisan papa aneh terpampang di sana. Dia segera mengangkatnya.

" ALEX..!!!! PULANG KAMU..!! SAYA TAU KAMU SAKIT, CEPAT PULANG.!! JANGAN SAMPE ISTRI SAYA SAKIT KARNA KHAWATIRIN KAMU..!! "

Rasanya kuping nya ingin meledak akibat suara sang papa.

" Emm " Alex segera mematikan panggilan sebelum papanya berteriak lagi. Sedangkan teman-teman nya yang melihat itu sudah terbiasa jadi tidak aneh lagi.

"Lex." panggil Kevin sesaat setelah panggilan itu di putus sepihak. Semua tensi beralih padanya. "Sebenarnya apa yang terjadi waktu lo di gang? " tanyanya. Alex diam mendengar pertanyaan itu sedangkan yang lain bingung. Memangnya apa yang terjadi?

"Gue liat lo sering ngelamun setelah keluar gang kemarin, bahkan tadi? " perjelas Kevin. Laki-laki ini benar-benar jeli. Yang lain mengangguk setuju setelah di pikir-pikir, mereka panggil bahkan tidak di dengar sama sekali. Seperti jiwa Alex sedang tidak bersama mereka cuma tubuh saja.

"itu..... "

1
Fitri kurnia ningsih
mna lg Thor sambungannya
tutiana
sukaaa ❤️❤️❤️
sa
kerennn bangettt,,,lanjuttt!!!
Jiraiya
Gak bisa berenti baca.
Zhunia Angel
Aku merasa terkesima sampai lupa waktu ketika membaca karyamu, thor. Jangan berhenti ya! 🌟
Eren Yeager
Aku ngerasa masuk ke dalam cerita, coba cepetan lanjutin thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!