Xaviera wanita berusia 25 tahun, seorang anak dan cucu dari keluarga konglomerat. Namun kehidupan sehari-harinya yang berkilau bagaikan berlian berbanding terbalik dengan kisah asmaranya.
Perjodohan silih berganti datang, Setiap pria tidak ada yang benar-benar tulus mencintainya. Menjadi selingkuhan bahkan istri kedua bukanlah keinginannya, melainkan suatu kesialan yang harus di hadapi. Sebuah sumpah dari mantan kekasihnya di masa lalu, membuatnya terjerat dalam siksaan.
Suatu hari, pertemuan dengan mantan kekasihnya, Rumie membuatnya mati-matian mengejarnya kembali demi ucapan permintaan maaf dan berharap kesialan itu hilang dalam hidupnya.
Akankah Xaviera bisa mendapatkan maaf yang tulus dari Rumie?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noveria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
2 tahun berlalu.
Xaviera hidup di Berlin, dikelilingi oleh kemewahan dan kemegahan yang tak terhingga. Sebagai cucu dari CEO Swarovski Germany.
Meskipun dikelilingi oleh kemewahan dan kilauan kristal Swarovski, Xaviera merasa terikat oleh rantai berlian yang tak terlihat, simbol dari kontrol ketat neneknya terhadap kehidupannya.
Hidupnya seakan-akan terkurung dalam sangkar emas yang dihiasi dengan kristal-kristal berkilauan. Setiap langkahnya diatur oleh neneknya, yang memiliki visi dan misi tertentu untuk masa depannya di dunia fashion dan perhiasan.
Xaviera memasuki dunia konglomerat dengan membawa nama besar keluarga dan warisan neneknya sebagai CEO Swarovski Germany. Setiap langkahnya dipantau dengan ketat, dan penampilannya harus selalu sempurna. Pakaian yang dikenakannya, perhiasan yang dipakainya, dan bahkan aksesoris yang digunakannya, semuanya harus menunjukkan kesan elegan dan mewah.
Malam itu, neneknya mengajaknya hadir dalam sebuah pesta yang dihadiri para sosialita.
“Aku tidak mau,” ucap Xaviera, memberikan penolakan. Dia melempar gaun yang sudah di siapkan untuknya. “Tapi Nona muda, Nyonya akan marah besar,” seorang pelayan memaksanya untuk segera bersiap.
“Katakan pada wanita tua itu, aku tidak akan datang!” Xaviera melempar vas bunga di meja ke arah pelayan, membuat pelayanan berteriak karena terkejut.
Kegaduhan itu didengar oleh neneknya. Kemudian neneknya masuk ke dalam kamar, dengan wajah kesal mendekat ke arah Xaviera.
“Keluar!” Neneknya menyuruh pelayan tersebut meninggalkan kamar. Pelayan keluar, dan pintu kamar tertutup rapat.
Tamparan keras mendarat di pipi kiri Xaviera, hingga tubuhnya terjungkal.
“Kau bisa liar di rumahmu, tapi tidak di sini!” gertak neneknya, kemudian melempar gaun itu ke wajah Xaviera.
“Nenek pikir aku tidak tahu, pesta ini hanya dalih untuk nenek memperkenalkanku pada pria-pria hidung belang di luar sana!” Xaviera menggertak balik.
Neneknya menarik rambut panjang Xaviera, hingga kepalanya terangkat. Kemudian, dibenturkan dua kali di tempat tidur, “Mereka yang akan membawamu masuk kedalam kehidupan yang layak. Kau mengerti!”
Air mata tumpah seketika, Xaviera tidak bisa melawan cengkraman neneknya.
Neneknya menarik rahang Xaviera,
“Kau harus segera menikah, Lukas akan segera datang menjemputmu. Jika satu jam lagi kau belum juga turun, aku akan pastikan, kau hidup seperti anjing jalanan, dan jangan harap orang tuamu akan membantumu!"
Neneknya keluar dari kamar, meninggalkan suara tangisan Xaviera yang menggema di dalam kamar. Sudah ketiga kalinya, neneknya berusaha menekan-nya untuk segera menikah. Namun, semua pria pilihan neneknya adalah kegilaan. Mulai dari pria paruh baya yang usianya dua kali dari usianya, pria yang menginginkannya hanya sebagai istri kedua, dan juga kali ini harus bertemu dengan Lukas, pria yang memiliki pikiran hina, karena selalu berusaha ingin melecehkan Xaviera.
Dua pelayan kembali masuk ke dalam kamar, membawakan air dingin dan alat kompres untuk mengobati bengkak di pipi Xaviera akibat tamparan dari neneknya.
“Nona, aku akan membantu untuk bersiap, tolong kali ini dengarkan ucapanku. Kami hanya tidak ingin Nyonya semakin bersikap kejam kepada Anda,” ucap seorang pelayan.
Xaviera hanya terdiam, air matanya mulai kering. Tubuh dan pikirannya tidak selaras, “Aku ingin mati saja, aku tidak kuat hidup seperti ini,” ucap Xaviera.
“Tolong, jangan katakan itu, Nona. Rendahkan suara Anda, jangan menambah masalah,” sahut seorang pelayan, segera menutup mulut Xaviera.
Gaun warna merah sudah menempel di tubuhnya, aksesoris mewah di leher dan tangan melingkar, kilauan yang seakan menyilaukan mata. Dua orang pelayan mengikuti Xaviera dari belakang menuju ruang tamu, di mana pria bernama Lukas itu telah menunggunya.
Lukas berbalik badan, melihat kedatangan Xaviera membuat senyumannya mengembang.
“Kau... cantik sekali,” ucap Lukas, menyentuh rambut Xaviera.
Xaviera dengan cepat menyingkirkan tangan pria yang dibencinya itu.
Lukas tersenyum dingin, melihat tingkah ketus Xaviera. “Malam ini, aku akan memperkenalkan mu pada orang-orang luar biasa di luar sana, kau pasti akan tertarik,” ucap Lukas.
Xaviera membuang muka dan berjalan mendahului Lukas menuju mobil di depan istana neneknya yang telah siap membawa mereka ke pesta malam ini.
Sebelum masuk kedalam mobil, Xaviera mencoba menenangkan kekhawatirannya. Di dalam mobil hanya ada dia dan Lukas saja nantinya.
Takut, jika kejadian sebelumnya terulang lagi. Dimana, Lukas memaksanya untuk memenuhi keinginannya yang kotor.
Lukas membuka pintu mobil, “Masuklah, sebelum kamu kedinginan.”
Xaviera berbalik dan menepuk dadanya berulang kali, mempersiapkan diri dengan kedua tangannya yang mengepal. Jika Lukas berbuat macam-macam padanya dia siap memberikan pukulan keras.
“Ayo sayang, cepat!” Lukas berada di dalam mobil memanggilnya.
Xaviera masuk kedalam mobil, menunjukkan wajah sinis nya, ketika Lukas menatapnya.
Pintu mobil tertutup, mobil melaju keluar dari gerbang.
“Kau kenapa? Takut denganku?” tanya Lukas, ekspresinya yang terlihat ramah namun memiliki kepribadian m3sum membuat Xaviera muak.
“Aku membencimu, bisa jangan datang lagi kerumah?” jawab Xaviera.
Mendengar itu, Lukas hanya tertawa kecil.
“Aku sangat menyukaimu, bukankah sebentar lagi kita akan menikah,” ucap Lukas, menyentuh jari-jari tangan kiri Xaviera. Xaviera dengan cepat menarik tangannya.
Lukas menekan rem, mobil berhenti. Membuat Xaviera semakin panik.
“Jangan seperti ini, aku sangat menginginkanmu, kau tahu itu kan?” Lucas menyentuh pipi kanan Xaviera.
“Jangan sentuh aku!” Xaviera mendorong pundak Lukas.
“Jangan sok suci, semua orang tahu siapa kamu. Berapa pria yang kau kencani, dan lalu kau buang begitu saja,” ucap Lukas.
Lukas, memiliki prasangka buruk kepada Xaviera. Padahal selama ini bukan keinginannya bergonta-ganti dengan pria. Itu hanya keinginan neneknya untuk menjodohkannya pada pria sesuai keinginan neneknya. Namun, berulang kali Xaviera menolak dan terlihat jika dirinya menyukai banyak pria dalam waktu bersamaan.
“Jaga ucapanmu!” Xaviera menampar pipi Lukas.
Lukas kemudian dengan kesal, membalas tamparan itu dengan mencium bibir Xaviera dengan paksa.
Disisi lain, saat ini Rumie tinggal di sebuah Mansion, California.
Kehidupan baru yang dimilikinya berbanding terbalik dengan masa lalunya.
Hidupnya mewah, di jadikan kesayangan oleh Andreas.
Rumie mulai hidup di dunia bisnis, atas dorongan Andreas.
Sebuah perusahaan properti diberikan Andreas, untuk Rumie kelola. Setelah Andreas, melihat kepintaran Rumie dalam berbisnis.
Wajah tampan, muda dan berbakat adalah gambaran tentang dirinya. Namanya, mulai dikenal di kalangan konglomerat dan wajahnya terpampang di berbagai media sebagai CEO muda di usianya 28 tahun.
Dia adalah kebanggaan Andreas, semua keinginan Rumie adalah prioritas.
“Kau siap?” tanya Andreas.
Sebentar lagi peluncuran produk keduanya akan segera dimulai. Sorotan kamera dari berbagai media luar sudah memenuhi ruangan.
Rumie mengangguk, “Aku siap, Ayah.”
Akankah takdir membuat mereka bertemu kembali?
