Artefak User

Setelah berpamitan, Kelompok Raga meneruskan perjalannya lagi untuk berburu Fenrir. Pesawat itupun terbang lagi ke arah timur setelah mengangkut Fenrir muda. Demikian juga rombongan Stride-X melanjutkan perjalanannya, Langkah langkah mereka cukup cepat. X-Stride seorang pelompat dan lompatannya sangat tinggi. Rado juga dapat melompat sekalipun tidak setinggi X-Stride. Yang aneh adalah Tremor seperti sedang berselancar tapi tanpa papan selancar dan tidak berada diatas air. Seolah tanah di bawah kakinya seperti eskalator mengantar Tremor tanpa harus mengangkat kakinya. Gerakannya juga sangat cepat. Ketiganya sanggup bergerak cepat.

“Bagaimana hasil deteksi mu? “ Tanya Stride-X kepada Tremors.

“RJ yang berambut gondrong memiliki Artefak sihir Air, Fira Penyihir Api, Grizly artefak kuku beruang, Joke artefak Magic Card. God hammer yang menjadi ketua tak perlu ku jelaskan karena kau sudah tahu. “ Tremors menjelaskan. Gadis ini memiliki kemampuan mendeteksi hanya dengan sentuhan. Jadi saat bersalaman bukan untuk keramahan tetapi adalah tindakan yang disengaja untuk mendeteksi. “Mereka memiliki Common Artefak kecuali RJ dan Joke memiliki Low Artefak. Keduanya juga belum mencapai Bintang dan tiga lainnya berada di Bintang satu tapi belum mencapai puncak.

“Mereka masih lemah. Seharusnya kita tidak usah membeli dari mereka. Cukup kita gertak saja. “ Rado menyesali ketika mengetahui rombongan Ketua yang masih lemah. “Kurasa Aku sendiri bisa menghajar ke tiga nya. “ Yang dimaksud di sini adalah tiga orang yang Bintang Satu. Untuk Roji dan Joe tidak dianggap sebagai lawan.

Sementara di rombongan Joe terlihat lesu memandang kemampuan para anggota Guild Raga.

“Mereka sangat profesional. “ Ucap Roji senang melihat guild itu. Ketika bayangan tiga orang dari Guild Raga sudah menghilang

“Kau tidak dapat masuk guild itu. Guild Raga hanya menerima anggota berbintang Satu paling rendah dan artefaknya juga Common yang paling rendah. Untuk User Low Artefak tidak akan di Terima. “ Arman menjelaskan kepada Roji.

Pernyataan dari tingkatan artefak hanya untuk menjelaskan tentang kemungkinan evolusi yang semakin kuat. Evolusi terkuat di legend artefak sementara evolusi terlemah di Low artefak.

“Wanita dari Raga itu juga menggunakan alat pencari darah panas. Cukup melihat di layar monitor untuk mencari binatang berdarah panas. “ Jasmin sedikit cemburu dengan peralatan yang digunakan dari Guild Raga.

“Mengapa kau tidak mendaftar di Guild itu. “ Arman yang telah kembali menjadi manusia memandang Jasmin.  “Bukankah kau sudah sesuai dengan standart mereka.

“Dia sudah mendaftar 2X namun ditolak karena dianggap Artefak Jasmin masih lemah. “ Ketua yang menjelaskan.

“Sebelum diterima jadi anggota ada tes kelayakan. Menurut mereka Damage dari sihir ku masih di bawah standart. “ Jasmin menambahkan.

“Hah. Jika sihir mu yang kuat begitu masih di tolak, bagaimana dengan kita Roji? Kita sangat jauh di bawah standar. “ Joe mencoba untuk menghibur dengan merendahkan dirinya.

“Kau tidak akan pernah masuk di Guild manapun. Kita hanya User reguler yang melakukan ekspedisi hanya untuk cari modal berjudi. “ Roji tertawa. Semua akhirnya tertawa juga.

Mereka semua tahu. Joe hanyalah seorang Healer dari low artefak. Anggapan mereka, Tidak akan ada masa depan dari skill milik Joe.

“Tapi untuk Fenrir Tua tidak dapat di lacak dengan alat pencari panas karena bulu Fenrir Tua memiliki sihir membungkus dengan suhu dingin. Meskipun Fenrir bukan mahkluk Es. “ Kata Ketua menyemangati anggotanya. “Jadi jangan kuatir kalah tangkapan dengan guild Raga. Karena kita juga bisa menemukan Fenrir Tua. “

Tak lama mereka memasang tenda untuk beristirahat. Untuk menjaga malam di tetapkan secara bergantian yakni hanya Roji dan Joe yang dianggap paling lemah.

Keesokannya setelah sarapan, Kelompok Joe melakukan perjalanan kembali. Hingga pada saat tengah hari Joe merasakan keanehan.

“Aku merasakan hawa dingin. Apakah cuman aku saja yang merasakan atau tempat ini sudah mulai dingin. “ Joe membungkus kedua tangannya serta menggesek-gesek agar dapat memberikan kehangatan.

“Apakah itu yang di katakan Fenrir Tua? “ Roji menunjuk di arah pepohonan. Terlihat ada cahaya sepasang mata besar yang bersembunyi di bayangan pepohonan. Semua mata memandang ke arah yang ditunjuk Roji.

“Sial. Aku tidak dapat merasakan kehadiran mahkluk itu. “ Arman mulai bergetar. “Arghh.. “ Sosok itu dapat menyimpan hawa membunuh jadi tidak terlacak. Tidak tercium bau binatang karena binatang itu berlawanan dari arah angin.

“Siap pada formasi. Kita menghadapi Fenrir yang lebih kuat. “ Ketua mengeluarkan palu panjangnya. "Akhirnya menemukan Fenrir Tua. Selama ini kita tidak pernah menemuinya. "

Cahaya mata itu tidak melakukan gerakan apapun. Binatang itu hanya memandang. Seolah binatang itu mencoba menilai kemampuan lawannya.

“Sejak kapan Monster itu di sana? “ Jasmin juga mulai meragukan kekuatannya. “Mengapa begitu cepat kita mendapatkan Fenrir tua. Biasanya kita harus menghabiskan waktu satu bulan baru bisa mendapatkan nya. Bahkan kadang nihil. Ini baru dua hari bisa mendapatkan dua Fenrir. Bukankah ini mustahil. Apakah banyak Fenrir dari planet asing yang memasuki di cubex ini. “

Mereka saling memandang. Tidak satupun dapat menjawab. tidak ada yang melakukan gerakan apapun.

“Bagaimana sekarang? “ Arman telah berubah menjadi Monster berbulu abu-abu.

“Tujuan kita adalah berburu Fenrir. Kita juga tidak pernah berhadapan dengan Fenrir tua. Tidak ada salahnya mencoba kekuatan. Jadi ayo kita serang. “ Ketua mulai berlari ke arah mata itu. Semua anggota lain mengikutinya dari belakang.

Cahaya mata itu mulai melangkah secara perlahan. Sedikit demi sedikit mahkluk itu keluar dari gelap. Cahaya mulai memperlihatkan kepalanya. Kepala Fenrir yang besar. Disertai dengan kemunculan tubuh dan ekornya hingga terlihat seluruh tubuhnya. Fenrir itu sebesar mobil truk. Tubuhnta tampak mengeluarkan uap.

“Sial. Pantas saja binatang itu tidak agresif seperti biasanya. Dia akan berevolusi. “ Ketua mempercepat lari nya. “Cepat bunuh sebelum dia berevolusi menjadi Wild Fenrir. Kalau dia menjadi Wild Fenrir maka kita bukan lawannya. “. Dalam hati sang Ketua berharap bisa mendapatkan artefak bagus melalui Fenrir ini.

Fenrir itu membuka mulutnya.

“Awas serangan. “ Ketua mulai mengubah arah larinya.

Zuuutt...

Sebuah cahaya keluar dari mulut Fenrir. Sangat cepat. Arahnya jelas ke Roji. Dibelakang Roji ada Joe. Sekali sembur  bisa dua orang terkena serangan. Roji dengan cekatan menggulingkan tubuhnya. Demikian juga dengan Joe.

“Roji awas. “ Teriak Joe sambil mengeluarkan tiga kartu Remi yang semuanya angka 4 dari semua gambar kecuali gambar heart. Meskipun semua kartu sudah Cooldown, Joe memulai diangka 3 karena lawannya cukup berbahaya.

[4 Diamond Protec 40 % di share dalam party.

Cooldown 12 Jam. ]

[4 Club, Attack 40 % di share dalam party.

Cooldown 12 Jam. ]

[4 Spade Agility 40 % di share dalam party.

Cooldown 12 Jam ]

Karena di bagi berlima maka semua masing-masing menerima 8% kenaikan Attack, Agility, dan Defense.

Ketua dapat merasakan kecepatan nya semakin bertambah maka dia langsung melompat tinggi. Demikian juga halnya dengan Grizly yang semakin cepat berlari untuk mencabik kaki lawan.

Sebelum Ketua turun, Old Fenrir sudah melompat ke arah Ketua. Ini terlalu cepat. Ketua belum sempat melakukan gerakan memukul. Palunya masih di punggung. Ketua hanya takjub melihat kecepatan dari Fenrir ini tanpa sempat berutik. Ini diluar prediksi nya. Ini Fenrir yang berada di puncak dan akan melakukan evolusi, jadi otomatis ini adalah yang terkuat dari Fenrir. Ketua belum pernah melakukan serangan kepada Fenrir yang akan evolusi. Ketua hanya tahu informasi mengenai Fenrir yang menguap akan melakukan evolusi. Terdengar bunyi Benturan keras. Ketua terlempar ke belakang.

“Honey... “ Teriak jasmin dengan rasa cemas. Wanita ini juga melancarkan tarian api kuningnya.

Fenrir itu tidak terduga. Setelah menyerang Ketua, mulutnya mengeluarkan cahaya untuk menyerang Grizly yang berada dibawah. Arman dapat menghindar serangan itu. Cahaya itu mengenai tanah kosong. Tanah kosong itu seketika menjadi bongkahan es yang tajam dan menyebar luas. Grizly terkena tusukan dari bongkahan es. Untungnya Grizzly itu memiliki kulit yang tebal.