Istri Cantik Mafia

Di dalam ruangan, lima pria dan satu wanita langsung menoleh ketika pintu terbuka. percakapan mereka berhenti seketika dan beberapa dari mereka tampak terkejut.

"Kau!" Pria yang Lyanna tabrak di acara pesta tadi adalah yang pertama bicara. Dia memandang Lyanna dengan tajam.

Lyanna menatap pria itu dengan dingin, lalu mengarahkan pandangannya ke seluruh ruangan. "Saya tidak bermaksud mengganggu. Tapi saya kebetulan mendengar percakapan kalian."

Wanita di antara mereka mendengus pelan, "lalu?" Dia memandang dari atas sampai bawah, " Kau ada urusan apa!?"

Lyanna tidak menjawab langsung, sebaliknya dia menatap ke arah empat pria itu. "Kalian menyebut orang-orang seperti kami hanya semut yang sibuk berlarian, ya!?" Lyanna mengetatkan rahangnya, "lucu sekali! Padahal jika tidak ada semut seperti kami mungkin kalian sudah tenggelam dalam muntahan ego dan kebodohan sendiri!"

Ruangan itu menjadi sunyi. Mereka menatap Lyanna remeh.

"Kau! Benar-benar berani menunjukkan wajah mu dihadapanku lagi!" Pria dengan tubuh paling besar bersuara, dia mendekati Lyanna.

"Siapa kau!?" Tanya pria itu dengan suara berat.

Pria itu tinggi, dengan setelan jas hitam yang sempurna membungkus tubuhnya. Matanya tajam seperti pertama kali Lyanna melihatnya. Aura kekuasaan dan intimidasi memancar dari setiap gerakan pria itu.

"Saya Lyanna Arabella, asisten Tuan Zayden Malik!" Jawab Lyanna polos. Pria itu menyatukan alisnya ketika Lyanna memanggil nama pamannya. "Dan anda siapa!?"

Pria itu tersenyum miring, "apa paman Zayden tidak bilang padamu tentang aku!?" Dia melirik mata Lyanna tajam dan menekan setiap katanya, "perkenalkan aku Mikhael Serellius. Sudah tau?"

Lyanna menelan savila kering. Dia tidak tau siapa Mikhael Serellius, yang dia tau Mikhael pasti sama dengan Tuan Malik dan orang-orang kaya lain.

"Tentu saja!" Jawab Lyanna tidak ingin terintimidasi. "Anda adalah orang kaya yang tidak punya otak memandang rendah orang-orang seperti saya.!"

Mikhael yang biasa dipanggil Mike mendekati Lyanna berlahan. Postur tubuhnya tegap seperti seorang raja, "keberanianmu itu menarik. Tapi jadi bodoh jika tidak digunakan pada tempatnya!"

"Tempat saya!?" Suaranya melengking. "Tempat saya adalah dimana saya memilih untuk berdiri! Dan sekarang saya memilih untuk berdiri melawan Anda dan cara berpikir Anda yang merendahkan kaum seperti saya!"

Semuanya masih diam, tidak ada yang menyela. Sedangkan Mike terus menatap Lyanna tajam.

"Kalau begitu, tunjukkan!" Tantang Mike, "apa yang kau punya selain mulutmu yang berani?"

Lyanna merasa wajahnya semakin memanas. Berhadapan dengan lima orang berkuasa bukanlah hal yang mudah. Apalagi pria di depannya ini mengatakan paman pada Zayden bosnya. Tentu saja dia bisa di pecat kapan saja dengan perintah pria ini.

"Saya punya logika dan empati! Saya bisa menghargai orang!" Jawabnya di luar nalar. "Yang jelas kalian semua tidak punya. Ya..kalian memang pantas di puja-puja, tapi saya yakin..itu semua tidak dari lepas pekerjaan kotor anda!."

Mike mengepalkan tangan begitu erat. Ucapan Lyanna menyentuh bagian sensitif di dalam hatinya. Hidungnya kembang kempis sesaat, merasa tersinggung dengan ucapan Lyanna.

"Lyanna ya?" Pria lain maju, "wanita ini berpikir dia bisa jadi pahlawan untuk kelas rendahan." Komentarnya. Dia mendekat ke sisi Mike.

"Halo, Lyanna. Kenalkan aku Kai." Dia mengulurkan tangan ke arah Lyanna tapi gadis itu tak bergeming. kai menyeringai ke arah Lyanna, matanya penuh ejekan. "Tidak ada yang peduli dengan prinsip mu, Lyanna. Dunia hanya peduli dengan orang yang mempunyai kekuatan paling besar dan berkuasa."

"Karena orang-orang seperti kalian menghancurkan prinsip itu!" Ucap Lyanna lebih keras.

Kai terdiam. Tak nyangka Lyanna akan melawan sekeras itu, kemudian dia melirik Mike dengan seringai licik.

"Kau pikir dengan bicara seperti itu kau terlihat kuat?" Ucap satu-satunya wanita dari mereka sambil menatap Lyanna dari atas sampai bawah, "kau hanya membuat dirimu terlihat bodoh. Tidak ada yang peduli dengan prinsip orang rendahan seperti mu! Apalagi di ruangan ini!"

"Nice, Lorra!" Seru Kai mengajukan jempol pada wanita yang disebut Lorra itu.

"Wanita rendahan seperti ini akan diam jika disumpal pakai uang!" Ucap Mike. Dia berjalan mendekati Lyanna, mengacungkan segepok uang dollar tepat di depan Lyanna.

"Mike, hentikan! Dia sudah gemetaran." Ucap pria yang sedari tadi hanya diam menatap Lyanna jijik.

Sementara yang lain tertawa keras. Tubuh Lyanna panas dingin mendapatkan hinaan dari Mike. Tawa mereka terdengar begitu menyakitkan di telinga Lyanna.

Plak!

Tanpa sadar Lyanna sudah menampar wajah Mike. Nafasnya memburu penuh dengan kemarahan. Sementara Mike memegangi pipinya yang panas, tidak sangka akan mendapat tamparan dari orang rendahan seperti Lyanna.

"Kau..!!" Mike sampai kehilangan kata-kata.

"Berani-beraninya kau.!!" Ucap Lorra kencang. Lalu dengan gerakan cepat dia menyeburkan isi gelas nya ke atas kepala Lyanna.

Ruagan tampak jadi hening. Mike membeku di tempat sambil menatap Lyanna datar. Sementara Kai tampak terhibur, menurutnya wanita ini cukup berani.

"Hei wanita rendahan.! Berani-beraninya kau menampar Mike!" Maki Lorra.

"Lorra, Cukup!" Kata Mike pelan. Dia menatap Lyanna dingin membuat Lorra yang di hentikan mendengus kesal.

"Dia lebih menarik dari yang kubayangkan." Kata Mike menyeringai, "kau benar-benar tahu cara membuat orang marah!"