NovelToon NovelToon
Kamu Yang Meninggalkanku

Kamu Yang Meninggalkanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: jewu nuna

Saat kamu menemukan seseorang yang sangat amat kamu cintai, lebih dari sahabat, namun dia malah meninggalkanmu...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jewu nuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hamil?

Hana melepas kacamatanya saat melihat siluet Haruto berdiri berhadapan dengan ayahnya. Pandangan gadis itu terpaku pada kedua pria yg terlihat sangat akrab itu, bahkan mereka tertawa bersama membicarakan hal yg sama sekali Hana tidak ketahui.

Gadis itu kembali memasang kaca matanya, berjalan melewati lobi seperti biasanya. Tak peduli orang orang memperhatikannya. Dia hanya penasaran dengan apa yg ayah dan menantunya sedang menggosip apa.

"Hana? Kau bisa rumah stylemu" Ayah terkekeh.

Memang ada apa dengan style nya? Gadis ini suka warna dominan hitam, lagipula tak masalah jika dia menggunakan setelan jas ke kantor kan? Haruto hanya tersenyum melihat Hana yg sedang mengoreksi dirinya sendiri.

"Lepaskan ini, apa kantor ayah terlihat sangat berkilau?"

Hana menghela napas, menuruti mau ayahnya.

"Kau sudah selesai dengan acaramu pagi ini? Sampai tidak berangkat bersama dengan suamimu?"

Hana melirik pada Haruto. Sepertinya pria itu baru saja mengarang sebuah dongeng untuk diperkenalkan pada sang ayah.

"Ah, tentu! Aku siap bekerja hari ini"

"Tidak, siapa yg menyuruhmu bekerja"

"Ayah kan? Setelah lulus kuliah kau akan meneruskan perusahan ayah, itu kan yg ayah katakan?"

Ayah menepuk pundak Hana.

"Sekarang sudah tidak!"

"Kenapa?!" Kejutnya, gadis itu bahkan menatap tidak percaya. Apa perubahannya akan secepat ini?

"Katanya kau hamil, ah ayah tidak sabar menimang cucu"

"Hamil?!"

...***...

"Lo gila apa gimana sih?!"

Haruto hanya melirik, pria itu lebih memilih meneruskan pekerjaannya di laptop dari pada mengurusi istrinya yg sejak masuk ke ruangannya mengomel.

"Lo pembohong tau ngga, itu artinya lo bakal ngebohongin satu dunia!"

Kali ini pria itu menghela napas.

"Gue ngga mau lo kerja"

"Alesan klasik apa sih? Otak lo udang apa gimana ya? Lo bisa cari cara lain atau bilang sesuatu yg lain, kenapa harus hamil?!"

Suara ketukan pintu membuat mereka berdua berbalik. Bunda dan Eunna baru saja membuka pintu itu, membawa sekotak makan siang untuk Haruto.

"Ada Hana? Maaf ya bunda jadi ganggu kalian"

"Oh? Engga bunda" ucap Hana manis.

Haruto hanya menggelengkan kepalanya pelan. Bagaimana bisa dia mengubah mimik wajahnya secepat itu? Dia punya berapa karakter sih di dunia ini?

"Hallo, Eunna"

"Ayo salam sama aunty"

"Manis banget"

"Bunda ngapain susah susah kesini? Tadi naik apa?" Tanya Haruto sambil melanjutkan pekerjaannya.

"Naik bus, lagi pula bunda bosen dirumah. Airi kan lagi ada tour di sekolahnya"

"Pulang kapan dia?"

"Besok, kalo besok bunda ada waktu buat jemput dia. Jadi Eunna bisa jalan jalan lagi"

"Besok Haru anter"

"Ngga usah ah, kamu kan sibuk"

"Hana aja yg anter ya, Eunna" selah Hana sambil mengusap pipi Eunna gemas.

Bunda terkekeh.

"Ngga usah, aku aja" celah Haruto.

"Aku aja!" Kekeh Hana.

"Udah, ngga usah" kali ini Bunda tertawa melihat Hana dan Haruto beradu.

"Hana besok free, kita jalan jalan ke mall ya? Eunna mau?"

"Mau" ucapnya pelan. Gadis itu sepertinya sudah hampir terbiasa dengan kecerewetan auntynya. Walau malu malu, Eunna ternyata juga suka dengan Hana. Karena keceriaannya membuat Eunna ingin terus tersenyum, walau dia sembunyikan sesekali.

"Oke! Besok kita jalan jalan" Hana mengendong Eunna. Membawanya ke sofa untuk duduk berdua. Sementara Bunda hanya tersenyum melihat tingkah mereka.

"Bunda denger Hana udah hamil, padahal kayanya belum ada satu bulan pernikahan kalian" ucap Bunda pada Haruto.

Haruto menatap Hana yg masih asik bicara dengan Eunna. Mana bisa dia membohongi bundanya? Lagi pula kenapa ayah Hana cepat sekali memberi informasi itu pada bundanya?

"Ah, ternyata cuma mual biasa, bun. Aku kira beneran hamil"

"Oh mual biasa ya?"

Haruto mengangguk.

"Tapi kalian ngga nunda kan?"

"Haru sebenernya,"

Bunda menepuk pundak Haruto. Bukankah dia sadar dengan keadaan anaknya saat ini? Bunda tersenyum saat Haruto mendongak.

"Bunda tau, tapi jangan kecewakan keluarga Choi" kali ini bunda mengusap rambut Haruto.

"Bunda bakal bilang kalo cuma mual biasa, ngga usah khawatir"

"Maaf, bunda"

"Ngga papa, nanti juga terbiasa" bunda menatap Hana. Gadis itu lebih cerita saat bermain dengan Eunna.

"Liat deh, bandingin sama Nara"

Haruto mengikuti perkatakan Bunda.

"Bunda tau banget sifat dia, dingin dan ambisius"

"Tau dari mana?"

"Orang dalem"

Haruto terkekeh.

"Deketin dia, pelan pelan aja. Justru kalo kamu bisa buat Hana jatuh cinta, kamu berhak dapet penghargaan special di dunia ini"

"Penghargaan apa?"

Bunda menoleh seakan berpikir sesuatu "penghargaan telah sukses menaklukkan kutup selatan, karena kamu kutup utaranya"

Haruto kembali terkekeh. Ini yg dia suka saat bicara dengan bunda. Tidak terlalu serius tapi selalu punya inti yg sukses membuat Haruto berpikir.

"Bawa Eunna aja sana, itu bisa jadi alesan kamu kalo di tanya kapan punya anak"

...***...

"Jam berapa sih?! Kok baru,"

"..."

"Eunna?!"

Gadis munggil itu berlari ke arah Hana. Meminta agar dia membopong Eunna, sudah terhitung seminggu mereka tidak bertemu, di mall selepas menjemput Airi dari sekolah. Rasanya Hana senang, begitu juga dengan Eunna. Gadis itu bahkan berulang kali mengucap kata rindu saat Hana membawanya ke ruang tengah.

"Eunna mau makan apa?"

"Spaghetti!"

"Oke! Kita buat sekarang!" Serunya.

Haruto yg sembari tadi memperhatikan kedua manusia itu hanya sesekali tersenyum. Namun selang beberapa saat Pria itu segera beranjak mandi, untuk bisa bergabung makan malam.

"Uncle!"

"Eo?"

"Nenek mana?"

"Dirumah dong, mulai hari ini Eunna tinggal sama aunty ya?"

"Sama uncle juga?"

Haruto mengangguk.

"Serius?!" Seru Hana dengan penuh senyum.

"Eunna mau sama nenek aja, boleh?"

Hana menghilangkan senyumannya. Haruto yg melihat itu hanya bisa diam, dia tidak bisa memberi jawaban apapun pada Eunna atau memberi pembelaan pada Hana.

"Nanti semua mainannya dibawa kesini, Eunna bisa nemenin aunty,"

"Eunna mau pulang, uncle" ucapnya sambil mengaduk aduk spaghetti di piringnya.

"Oke! Aunty anter Eunna pulang ya habis ini?"

Lagi? Hana berubah lagi? Jadi sebenarnya ada apa sih dengan gadis satu ini? Haruto merasa bersalah tapi disisi lain dia juga kesal dengan perubahan mendadak dari Hana. Bukankah itu tidak pantas?

"Besok, Eunna malam ini tidur sama uncle" ucapnya berat.

"Oke!"

Hana menoleh, bagaimana bisa gadis mungil itu menyetujui ucapan Haruto yg bisa dibilang adalah ancaman?

"Kalau gitu habisin dulu makanannya, abis itu kita tidur ya?"

"Eunna mau tidur sama uncle"

"Boleh"

...***...

"Aunty mana?"

Haruto menoleh, melihat ke arah Eunna yg sudah berbaring di tengah ranjang.

"Tidur sama uncle kan sama aja tidur sama aunty"

"Tarraaa!"

Hana muncul dari balik pintu, memakai piyama kesukaannya.

"Aunty disini" ucap Eunna sambil menunjuk tempat yg biasa Haruto gunakan untuk tidur.

"Tapi itu tempat uncle"

"Uncle disini!" Seru Eunna.

Haruto menghela napas panjang. Dari pada membuat keributan malam ini, lebih baik dia menuruti kemauan Eunna.

"Disini, uncle" Eunna menarik tangan Haruto untuk mengusap rambutnya. Gadis ini tidak pernah berubah, selalu saja menggunakan trik lama untuk bisa segera tidur. Bahkan hanya hitungan menit sampai Hana menyadari itu.

"Eo?"

Haruto terkekeh.

"Gue pindah deh kalo gitu"

"Mau kemana?"

"Kamar gue"

"Disini aja, bahaya kalo tiba tiba bangun dan lo ngga ada"

Seperti baru saja di sihir, Hana kembali ke tempatnya semula. Gadis itu menatap wajah Eunna yg damai. Sambil sesekali mengusap pipinya dengan lembut.

"Lo ngga papa kan di tolak Eunna?"

"Sakit hati dikit"

"..."

"Tapi oke kok, lagi pula dia udah nyaman sama bunda daripada gue kan? Jadi wajarlah"

"Lain kali pasti dia mau kok"

"Gemes banget, jadi pengen punya anak"

Haruto melirik.

"Ngga usah geer" sindir Hana.

"Lagi pula ngga masalah kalo lo pengen"

"Dih?"

"Gue cuma menawarkan, atas dasar mau sama mau"

"Maksud lo?!" Hana mendongak.

"Ngga mungkin ngga sih bokap nyokap kita ngga berharap soal itu sama lo?"

"Mungkin, lagian mereka kan udah ada cucu dari bang Hyunsuk"

"Beda"

"Apanya yg beda sih? Sama sama cucu dari anaknya kan? Bedanya ya cuma kalo di kita guenya yg bunting, emang lo mau bunting? Kagak kan?"

Haruto menyentil jidat Hana pelan.

"Aw!"

"Bisa ngga usah crewet ngga?"

"Ya maap"

"Gue malah ngga yakin lo bisa jadi ibu"

"Maksud lo?!"

"Coba liat kelakuan lo, diluar cool pas sama gue kaya macan kelaperan lo"

"Kurang ajar, Travis!"

Haruto terkekeh.

"Pelan pelan, nanti bangun Eunna nya"

Hana menutup mulutnya dengan tangan.

"Eunna aja sampe ngga mau serumah sama lo"

"Dih?!"

"Lagian independent woman juga mau punya anak?"

Hana kali ini melirik "jadi menurut lo independent woman bukan wanita sejati?"

Haruto terkekeh.

"Lo mikir apa soal itu?"

"Apapun yg orang lain pikirin"

"Lo tu salah tau ngga, sebagian makhluk dimuka bumi ini tuh salah mikirnya independent women tuh sebenernya kaya gimana"

"Emang gimana?"

"Kita tuh cuma di tuntut mandiri, ngerjain apa apa sendiri. Bukan berarti ngga butuh bantuan orang lain, kita mau kok di bantuin cuman gengsi aja"

"Gengsi?"

Hana menoleh lagi "lebih tepatnya, kita suka kalo orang lain inisiatif ngebantuin kita, bukan kita yg minta bantuan ke mereka"

"..."

"Kalo lo mikir kita ngga mau punya anak lo tuh salah besar, gini gini juga manusia yg masih punya rasa kasih sayang. Gue bisa kalik ngurusin anak kecil, di Belanda gue suka ke panti buat main sama anak anak disana"

"..."

"Ah gue jadi kangen sama mereka" ucapnya sambil senyum.

"Jadi jangan beranggapan seolah olah independent woman tuh alien!"

Hana menatap Haruto bingung. Pria itu membeku sambil tersenyum tipis ke arah Hana. Memang ada yg salah dengan Hana? Atau dengan perkataannya barusan? Atau ucapan Hana terlalu belibet?

"Woi!"

"Bagus"

"Gue ngga minta pendapat lo!"

"Jadi lo pengen punya anak?"

"Pengen"

"Yuk?"

"Huh?!"

1
suka baca
bagus 😭 ceritanya ringann and sweet boy
Putri Wienda
ceritanya ringan, sweet bgtt
Putri Wienda
Weh, awalan yg gong
suka baca
pucuk dicinta, ulampun tiba
suka baca
WOI😭
suka baca
rakus bgt 😭
suka baca
bagus bgt, ceritanya ringan
suka baca
ayok 😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!