"Dasar brengsek! Kadal burik! Seumur hidup aku gak mau ketemu kamu lagi. Bahkan meskipun kamu mati, aku doain kamu susah menjemput ajal."
"Siapa yang sekarat?" Kanya terhenyak dan menemukan seorang pria di belakangnya. Sebelah tangannya memegang kantung kresek, sebelah lagi memasukan gorengan ke dalam mulutnya.
"Kadal burik," jawab Kanya asal.
"Kadal pake segala di sumpahin, ati- ati nanti kena tulah sumpah sendiri."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Doa Untuk Mantan
Hari Kanya yang suram dan begitu kelam.
Kamarnya yang gelap menyembunyikannya, dia sudah berusaha memejamkan mata untuk tidur, bahkan menutup telinganya. Bukan apa- apa dia tidak bisa tidur karena hatinya yang gelisah.
Karena besok adalah pernikahan Alan dan Sonya? Bukan!
Tapi Kanya tak bisa tidur sebab di kamar sebelah, Abangnya yang laknat itu tak berhenti menggeram dan mendesah, hingga Kanya merasa telinganya panas.
Kurang ajar memang. Mentang- mentang pengantin baru, setiap malam tidak pernah absen nana ninu dengan istrinya.
Mending kalau suara mereka bisa di redam. Sumpal pake kain kek. Atau bisa kan pasang peredam suara. Tidak mungkin mereka lupa, kalau di sebelah ada kamar perawan yang masih suci.
Kanya melempar bantalnya, lalu beranjak keluar kamar dan menggedor pintu di sebelahnya.
"Heh, bisa gak volumenya kecilin. Asem banget sih!" Kanya menggebrak pintu hingga suara- suara itu sedikit mengecil.
"Sialan." Kanya kembali ke kamarnya. Baru saja akan kembali tidur sebuah pesan masuk ke ponselnya, hingga mau tak mau Kanya melihatnya lebih dulu.
Kanya mendengus, setelah ini dia sepertinya semakin tak bisa tidur, bagaimana tidak rupanya group chatnya sedang membahas pernikahan Alan dan Sonya. Ya, bagaimana pun cukup menggemparkan, sebab Alan berpacaran dengannya tapi menikah dengan Sonya.
Ini yang Kanya bilang, Alan dan Sonya tak punya malu. Bagaimana tanggapan orang lain tentang mereka.
Tapi dunia adil, jika ada yang mempertanyakan hubungan Alan dan Sonya, sudah pasti ada juga yang mendukung.
Ya, ini divinisi jodoh gak akan kemana.
Ini sih namanya jagain jodoh orang.
Tapi gimana pun selamat untuk Alan dan Sonya, semoga samawa.
Apa mereka tak berpikir Kanya juga ada dalam grup itu, hingga mereka terang- terangan mendukung pasangan selingkuh itu. Bagaimana kalau mereka ada di posisi Kanya?
Tapi, Kanya tak peduli, sudah cukup dia menangis, dia tak mau mengingatnya lagi. Meski dia yakin sakitnya akan tetap tertinggal entah sampai kapan. Tapi, Kanya tak ingin terlihat lemah di depan siapapun.
Kanya memutuskan keluar dari grup lalu menutup ponselnya. Dia berencana akan mengganti nomernya. Bila perlu dia akan hilang tanpa jejak.
...
Pagi hari di meja makan sudah berkumpul Arga, Mily dan orang tuanya, hingga saat melihat kedatangannya semua orang menoleh.
"Papa dengar si Alan itu menikah hari ini?"
Kanya menghela nafasnya, lalu mengangguk.
"Mantan pacar nikah, kamu gak bisa apa lebih ceria. Buktikan kalau dia gak berarti apa-apa, bisa gede kepala tuh kadal buntung," ucap Arga.
Ngomong sih gampang, melakukannya yang susah.
Kanya akan mengambil gorengan di meja, tapi Sang Mama menghentikannya.
"Udah cuci muka belum? Jorok."
"Udah, Ma."
"Terus kenapa wajah kamu kusut begitu."
"Ya, gak bisa tidurlah, Ma. Orang mantan pacar mau nikah." ejek Arga.
Kanya menatap tajam pada Arga. "Udah jelas ini gara- gara abang. Mentang- mentang pengantin baru, bisa gitu desah tiap malam?" Kanya melahap gorengan di tangannya.
Arga menggaruk tengkuknya, sementara Mily menunduk dengan wajah memerah.
"Namanya juga penganten baru."
Kanya mencebik, sementara Sofi dan Surya menggeleng pelan.
"Kamu mau datang ke pernikahan mereka?" tanya Sofi, dengan hati- hati.
Kanya mengangguk.
"Bagus dek, bila perlu bawa cowok sekalian. Buktikan kalau pria buaya kayak dia, layak di buang ke comberan," ucap Arga menggebu-gebu, hingga dia mendapat cubitan dari istrinya.
"Aku mau ngomong sesuatu sama kalian," Kanya meletakan tangannya di meja, setelah melahap dua buah gorengan ke dalam mulutnya.
Perutnya lumayan terisi.
Empat orang di meja makan menatapnya dengan serius. "Aku mau kerja di Bali."
Hening...
"Yakin, dek?" Kanya mengangguk.
"Aku perlu waktu untuk melupakan semuanya. Kebetulan aku dapat kerjaan disana." Suasananya menjadi serius sekarang.
Hingga Surya mengangguk. "Ya, sudah. Papa nanti titip kamu ke Tante Mela."
Tak ada yang membantah. Karena mereka mengerti jika Kanya pasti masih merasa sedih karena batalnya pernikahannya.
"Hari ini, kalau kamu mau kesana, minta antar abang kamu." Surya bangkit dari duduknya, lalu pergi. Kanya tertegun saat pria paruh baya itu melewatinya, dia mengusap rambutnya sesaat sebelum melanjutkan langkahnya.
....
"Wanjay, badas nih yang mau labrak mantan." Kanya mengenakan kaca mata hitam, jaket kulit yang membalut tanktop putih dan celana jeans hitam membalut kakinya.
Ya, bukan stelan untuk menghadiri acara pernikahan. Penampilan Kanya lebih seperti akan pergi main ke mall atau hangout.
"Apaan tuh dek?" Arga melihat kotak besar yang di bawa Kanya.
"Kado lah, apa lagi." Kanya memasukan kotak itu ke dalam mobil.
"Gede, bener. Apa isinya?"
"Kenangan masa lalu." Arga terkekeh lalu memasuki kemudi untuk segera melajukan mobilnya.
Kanya berdiri di depan gedung tempat Alan dan Sonya menikah. Bagus sekali, Alan punya banyak uang sampai-sampai batal menikah dengannya, langsung mengadakan pesta tak kalah mewah dengan pernikahan mereka yang gagal kemarin.
Kanya memasuki pesta bahkan tanpa mengisi buku tamu yang tersedia. Diikuti Arga, Kanya masuk dengan dagu yang dia angkat tinggi. Jika di televisi adegan ini mungkin akan menggunakan adegan slow motion, apalagi kalau adegan di iringi musik milik Sia- berjudul Unstoppable.
Beuh, pasti keren.
Tiba di aula, tatapan Kanya langsung tertuju pada kedua mempelai, tak peduli dengan bisik- bisik sekitarnya yang mengomentari penampilannya, atau bahkan yang mengenalnya sebagai kekasih Alan, yang sudah menjadi mantan, sebab pria itu sudah menikah dengan wanita lain.
Bisa Kanya lihat Sonya tersenyum ke arahnya, sementara Alan nampak tertegun, wajahnya bahkan nampak terkejut seolah sedang melihat hantu.
"Anya-" Kanya berdiri tepat di depan Alan.
"Jangan panggil aku seperti itu lagi, karena aku seperti mendengar suara kaleng rombeng, menyakitkan." Ya, panggilan itu hanya akan di dapatkan Kanya dari Alan. Bisa di bilang itu adalah panggilan sayang Alan padanya. Tapi, sekarang itu tak berarti lagi bagi Kanya. Mulai hari ini dia akan membuang Alan bersama kenangannya. Tatapan Kanya jatuh pada Sonya.
"Seperti kata kamu, aku datang membawa kado dan doa untuk kalian." Kanya menyodorkan kotak besar di tangannya.
"Makasih."
Kanya menggeleng. "Enggak, jangan bilang makasih. Harusnya aku yang bilang gitu. Gimana pun, kamu sudah mau menampung sampah yang aku buang." Kanya menatap Alan, yang menatapnya dengan mengeryit, harusnya dia mengerti kan, kalau itu dirinya.
Kanya membuka tutup kotak tersebut, lalu melempar isinya hingga berserakan dan menghebohkan semua tamu yang datang.
"Aku doakan, semoga kalian dilimpahi penderitaan, hidup tidak akur dan penuh kebencian." Kanya melihat rahang Alan mengeras dengan tangan mengepal erat. Tatapannya jatuh pada benda rusak yang berserakan. Benda kenangan dia dan Kanya di masa pacaran mereka.
Rasakan!
Kanya tahu doa buruk itu tidak baik, dan tidak akan terkabul. Tapi Kanya manusia biasa yang memiliki amarah di hatinya. Jadi, biarkan dia melampiaskannya, hingga hatinya merasa lega.
Sonya meneteskan air matanya.
"Kenapa kamu bicara begitu?"
Kanya terkekeh. "Kamu berharap doa yang baik? Maaf, Sonya aku bukan manusia suci yang akan diam dan pasrah jika di sakiti. Lagian kalau kalian gak salah, kenapa takut. Berdoa saja semoga Tuhan tidak mengabulkan doaku." Setelah itu Kanya pergi, dengan mengibaskan rambut panjangnya.
Jangan lupa terputar lagi lagu Sia..
I'm unstoppable
I'm a Porsche with no brakes
I'm invincible
Yeah, I win every single game
I'm so powerful
I don't need batteries to play
I'm so confident
Yeah, I'm unstoppable today
semangat..
semangat..💪
alan sj blm cerai kasian kanya bs di blng pelakor wlu pernikahan alan tnpa cinta.
bisa laku tinggi, gk lama lg kan idul adha/Silent/
wlu sekrng kanya tau tetap aja kanya dpt bekas alias duda apalagi blm resmi cerai lg sm sonya.
bikin greget si alan ini,makan tuh rs kasihanmu