Trap Mr. Coldhearted

Meskipun sudah ditunjukkan bukti-bukti yang memperlihatkan bahwa kejadian ini adalah salahnya, Gerald tetap tidak peduli sama sekali dengan nasib Cathleen. “Itu urusanmu, salah kau sendiri berada di club malam. Jadi, jangan pernah menuntutku untuk tanggung jawab!” tukasnya secara tegas.

Gerald berputar seratus delapan puluh derajat, membuka kunci dan menurunkan handle pintu. Namun tiba-tiba suara Cathleen kembali memenuhi ruangan yang tidak terlalu besar itu.

“Bagaimana jika aku hamil? Apa kau tetap acuh seperti ini? Kau seorang pria, dan sudah sepantasnya tanggung jawab dengan perbuatanmu!” seru Cathleen. Dia masih tidak menyerah supaya rencana berjalan lancar. Jalan satu-satunya yang terpikirkan agar bisa keluar dari jerat sang kekasih adalah menikah bersama pria lain. Mungkin hal tersebut mampu membuat kekasihnya mundur dan menjauhi dirinya jika tahu telah dimiliki oleh orang lain.

Tanpa membalikkan badan, Gerald langsung menjawab. “Ikut denganku!”

Pria itu membuka pintu lebar-lebar dan membuat Cathleen semakin menaikkan selimut supaya menutupi hingga ke bahu.

“Kau gila? Pakaianku saja sudah kau sobek, aku tidak mau keluar dengan kondisi telanjang,” jelas Cathleen.

Gerald berdecak dan menghela napas kasar. Menyusahkan sekali wanita satu ini. Dia pun membuka jaket dan melemparkan ke arah Cathleen. “Pakai itu untuk sementara.”

Cathleen memungut jaket yang terjatuh di lantai. “Dalaman? Semua pakaianku sudah kau rusak. Bagaimana kalau di jalan kau berbuat sesuatu yang tidak-tidak padaku karena tergoda oleh penampilanku yang ditutupi oleh jaket saja?”

Tatapan Gerald semakin dingin saja pada wanita yang baginya sangat cerewet. “Jaketku bisa menutupi sampai ke pahamu. Dan tergoda melakukan hal yang diluar batas? Itu tidak mungkin terjadi disaat aku sadar! Aku tak tertarik sedikit pun dengan tubuhmu!”

“Jika kau mau ikut denganku, silahkan pakai itu. Tapi kalau mau telanjang pun terserah keputusanmu.” Gerald tidak mau menunggu lama hanya untuk menanti Cathleen mengambil tindakan. Dia menutup pintu dan pergi ke tempat parkir. Akan menunggu wanita itu di sana.

Cathleen pun mau tak mau menutupi tubuh polos menggunakan jaket. Dia membuang dua penutup bagian tubuh yang sensitif dan juga dress berkancing yang sudah tak layak pakai ke tempat sampah.

Buru-buru wanita itu berjalan cepat menuju tempat parkir. Kepala menengok ke kanan dan kiri, mencari mobil milik Gerald. Untuk mengenali kendaraan milik salah satu anak dari keluarga Giorgio sangatlah mudah. Cukup dilihat dari kode plat nomor yang berinisial GG.

Cathleen langsung membuka pintu mobil yang tidak dikunci, lalu duduk di samping Gerald. “Kau itu tak sabaran sekali, hanya menungguku pun tak mau,” gerutunya seraya memakai sabuk pengaman.

Tapi, tidak ditanggapi oleh Gerald. Pria itu segera menghidupkan mesin dan mengeluarkan mobil dari tempat parkir. Kendaraan roda empat itu melesat begitu cepat di atas aspal yang mulus tanpa lubang.

“Kau mau membawaku ke mana?” tanya Cathleen. Dia melirik ke arah Gerald yang memasang wajah datar tapi nampak serius.

“Ke tempat yang bisa menyelesaikan masalah kita,” jawab Gerald. Matanya terus fokus ke jalan. Dia tidak tertarik sedikit pun dengan wanita yang berada di sampingnya.

Cathleen mengulas senyum karena berpikir bahwa tempat yang akan mereka tuju adalah Badan Kependudukan untuk mendaftarkan pernikahan. ‘Akhirnya rencanaku berhasil juga, sebentar lagi aku bisa mengucapkan selamat tinggal pada kekasihku yang pemarah itu,’ ucapnya di dalam hati.

...*****...

...Yakin Cath kamu mau nikah sama Gerald? Si bocah Antartika begitu mau kamu jadiin suami? Mendingan jadi pelakornya Dariush aja. Jauh Cath Gerald sama Dariush tuh....

...Visual ada di instagram @heynukha ya. Silahkan cek ke sana kalo pengen tau sama bentukan muka mereka...

...Aku update santai dulu, soalnya belum kontrak. Kalo udah kontrak aku usahain up 3 bab kaya DarCeen...