NovelToon NovelToon
Petaka Rumah Kosong

Petaka Rumah Kosong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Rumahhantu / Matabatin / Sistem / Hantu
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Richy211

Sebuah rumah kosong di pinggiran kota menyimpan sebuah misteri akan adanya arwah gentayangan dan memberikan teror kepada para penghuni baru melalui kejadian-kejadian yang mengerikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richy211, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Pak Sugiono tampak memantau tukang kayu itu saat memotong dari arah kejauhan karena takut tertimpa pohon jati.

Suara mesin gergaji yang begitu khas dan terdengar keras memang cukup memekakan telinga. Namun, pohon jati itu memang hanya bisa ditebang dengan menggunakan alat itu saja

Tukang kayu itu pun dengan terampil memotong sedikit demi sedikit batang kayu pohon jati mulai dari bagian bawah. Saat dipotong, akhirnya bagian atas pohon itu langsung rubuh ke bawah dan untungnya tidak sampai mengenai rumah atau kabel listrik yang ada di atas.

Kurang lebih 30 menit, proses penebangan pohon jati itu selesai dan kemudian tinggal dipotong kembali menjadi bagian yang kecil.

Tak lama kemudian, Bu Sri datang menghampiri Pak Sugiono dan tukang kayu itu di belakang rumah. Ia lantas membawakan pisang goreng dan es teh manis karena kebetulan cuaca pada hari itu cukup terik. Segera saja, istri Pak Sugiono itu meminta si tukang kayu untuk beristirahat dan mencicipi makanan yang ia bawa.

"Istirahat dulu Pak. Ini saya bawakan makanan dan minuman!"

"Betul Pak, istirahat saja dulu. Potong kayunya bisa dilanjut lagi nanti," sahut Pak Sugiono.

Tukang kayu itu pun mematikan mesin gergajinya lalu duduk dan menikmati makanan serta minuman yang disajikan oleh Bu Sri.

Di sela istirahat sambil menikmati makanan, Pak Sugiono dan tukang kayu itu pun sempat mengobrol.

"Oh ya Pak. Pohon jati sebesar ini apa tidak ada menyeramkan?" Tanya tukang kayu itu sambil menyeruput es teh manis buatan Bu Sri.

"Menyeramkan bagaimana Pak maksudnya? Ada hantunya?" Ucap Pak Sugiono.

"Ya itu maksud saya. Soalnya sepengetahuan saya, pohon jati ini menjadi salah satu pohon yang suka dihuni oleh makhluk halus. Makanya tadi saya juga sempat berdoa dulu sebelum ditebang," kata tukang kayu itu lagi.

"Kalau ada penghuninya sih mungkin saja Pak tapi untungnya sudah nggak ada," kata Pak Sugiono.

"Jadi, pohon jati ini juga ada penghuninya?!" Seketika tukang kayu itu pun kaget.

"Ya Pak, tadinya pohon ini ada penghuninya, tapi sudah pergi karena bantuan Pak Ustadz di desa ini," tambah Pak Sugiono.

"Pantesan Pak, saat pertama kali saya melihat pohon jati ini entah kenapa auranya kelihatan berbeda agak serem," kata tukang kayu sambil bergidik ngeri.

"Tapi bapak tenang saja, karena sekarang pohon jati itu sudah kosong makanya saya berani menebangnya," kata Pak Sugiono sambil tersenyum lebar agar rasa takut orang itu hilang.

Setelah mencicipi dua pisang goreng dan meneguk es teh manis. Tukang kayu itu beranjak bangun dan melanjutkan kembali pekerjaanya yang tertunda.

Ia lalu kembali menyalakan mesin gergaji dan mulai memotong pohon jati itu menjadi beberapa bagian. Pak Sugiono pun masih ada di sana mengamati dari jarak dekat cara tukang kayu itu bekerja dengan rapi dan telaten.

"Memang sudah terampil ya Pak, sampeyan?" Pak Sugiono tampak memujinya.

Tukang kayu itu hanya tersenyum sambil memotong kayu pohon jati hingga terbelah menjadi beberapa bagian. Ternyata proses memotong kayu ini membutuhkan waktu yang cukup lama padahal sudah memakai mesin gergaji.

Dalam waktu kurang lebih 1 jam lamanya, tukang kayu itu baru menyelesaikan pekerjaan memotong kayu. Baju yang dipakai oleh tukang kayu itu pun kelihatan basah kuyup terkena oleh keringat yang menetes apalagi cuaca terik cukup dirasakan saat itu.

Usai selesai, tukang kayu lalu membereskan alat-alat seperti mesin gergaji yang telah ia pakai sebelumnya. Kayu yang telah dipotong, lalu dibereskan dan diikat dengan tali hingga semuanya tersusun rapi.

"Saya sudah selesai Pak, tapi kayu-kayu ini boleh saya titipkan di sini dulu besok baru saya ambil memakai mobil pick up," katanya.

"Tentu saja Pak, silakan saja sebaiknya bawa kayunya ke samping rumah biar kalau hujan tidak basah. Terus saya harus bayar berapa nih Pak?" Tanya Pak Sugiono menanyakan.

"Biasanya ongkosnya Rp200.000 Pak, tapi karena kayunya buat saya, jadi bapak bayar separuh saja Rp100.000. Deal ya?" Kata tukang kayu itu.

Setelah keduanya saling sepakat soal pembayaran penebangan pohon jati, lalu tukang kayu itu berpamitan kepada Pak Sugiono dan Bu Sri.

"Pak Bu, saya mau berpamitan pulang. Terima kasih sudah diberi jamuan makanan dan minuman. Saya titip kayunya dulu di sini dan besok saya ambil lagi ke sini," ucap tukang kayu itu.

Sambil menaiki sepeda motornya berwarna hitam, tukang kayu itu pergi meninggalkan rumah Pak Sugiono.

"Rasanya lega ya bu, pohon jati ini sudah ditebang. Semoga saja arwah wanita itu bisa tenang di alamnya dan tidak ada lagi gangguan atau teror di rumah kita ini," kata Pak Sugiono.

"Benar sekali Pak. Ibu juga sangat bersyukur dan bahagia karena kepergian arwah itu semoga kita lebih damai menjalani kehidupan di rumah ini," ucap Bu Sri dengan raut wajah sumringah.

Rasa bahagia kini menyelimuti hati Pak Sugiono dan Bu Sri karena arwah wanita yang selama ini bersemayam di pohon jati itu sudah pergi meninggalkan rumah itu untuk selama-lamanya.

Kedua suami istri itu bisa tenang masuk ke dalam rumah dan kini mereka bisa tinggal di rumah itu dengan nyaman.

***

Esok pagi menjelang, seperti biasanya keluarga itu melakukan sederet aktivitas di rumah mulai dari ketiga anaknya yang bangun pagi karena harus berangkat sekolah dan Bu Sri yang memasak untuk mempersiapkan menu sarapan pagi.

"Anak-anak makan dulu ya?"ucap Bu Sri kepada ketiga orang anaknya.

"Iya Bu," ucap mereka kompak dan langsung menuju ke meja makan.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 06.45 WIB dan saatnya mereka langsung berangkat ke sekolah. Sama seperti biasanya, Nana pergi sekolah dengan menaiki sepeda, Riko yang sudah SMA naik sepeda motor dan Sari adiknya yang masih duduk di bangku SD dengan berjalan kaki.

Di rumah yang mungil itu, tinggalah dua orang suami istri tidak lain Bu Sri dan Pak Sugiono yang tengah duduk santai di ruang tamu.

"Hari ini mau pergi ke pasar atau tidak bu?" Tanyanya sang suami.

"Nggak Pak. Sepertinya hari ini ibu mau libur memasak, boleh kan, kalau kita beli makanan yang sudah matang?"Tanya Bu Sri kepada suaminya.

"Tentu boleh bu, kalau ibu sedang capek tidak perlu memasak nggak apa-apa. Bapak bisa makan di luar kok," jawab Pak Sugiono sambil tersenyum.

"Iya Pak, terima kasih. Nanti ibu mau beli makanan di warung sana tuh. Kata orang sini ada yang jualan sayur rasanya enak dan harganya terjangkau," kata Bu Sri lagi.

"Ya sudah bu. Bapak mau berkebun lagi saja daripada nggak ada pekerjaan lain," ucap Pak Sugiono seraya menuju ke pekarangan rumahnya yang ada di samping rumah.

1
neni nuraeni
lnjut
neni nuraeni: sama" 🙏 Bru bls
total 2 replies
Mericy Setyaningrum
ditunggu Kak nextnya makasih udah baca
neni nuraeni
lnjut
Entoma Eir
syaaap
Mericy Setyaningrum: mksh dah mampir Kak
total 1 replies
ittiiiy
Semangat author, ngerti banget rasanya sebagai sesama penulis horor yg biasanya underrated dan kurang peminat dibanding genre romance🥺 sya mendoakan kesuksesan selalu buat ceritanya, semangat terus menulisnya🤗✨
Mericy Setyaningrum: iya Kak ini semangat teruss
total 1 replies
GLADIOL MARIS
💪Aku mampiir😍😍😍
Mericy Setyaningrum: makasih Kak udah mampir
total 1 replies
mampir kak ikut bacaa💪😄
Mericy Setyaningrum: makasih Kak semangat juga heheee
total 1 replies
Wiwit
memasak, makantrus aja, ceritanya neh
Mericy Setyaningrum: Hehe soalnya ibu rumah tangga jadi tukang masak
total 1 replies
Ff Gilgamesh
alurnya asik... tetap semangat💪
Mericy Setyaningrum: Thanks Kak udah berkunjung
total 1 replies
Fantastic World Story
kenapa harus sugiono kak😭
Mericy Setyaningrum: Iya Kak semangat juga
total 4 replies
gaby
Makanya kalo blm ckup secara finansial, jgn nikah dulu. Ujungnya utang sana sini, lalu bunuh diri. Bny di dunia nyata kaya gini nih, dah tau susah pny anak banyak bgt, utang numpuk. Kalo kiranya ga sanggup bayar, jgn berhutang. Ngutang ko niatnya ga mau byr
Mericy Setyaningrum: hehe bener Kak jangan berhutang lebih baik nabung
total 1 replies
gaby
Aq baru gabung thor, kayanya bagus. Yg smangat y upnya
Mericy Setyaningrum: Makasih Kak udah mampir
total 1 replies
Mericy Setyaningrum
Ada kak
Wiwit
cerita, masak mkan, ga ada kegiatan lain kh thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!