Cinta Itu Budeg

" Urang kaluar tiheula, Mal." (saya keluar duluan, Mal) ucap Galang yang membuat Kemal langsung terperanjat kaget karena adegan di film sedang seru-serunya membuat Kemal jadi terpengaruh.

" Anying..siah aing reuwas!! Gelo maneh mah, Lang. Ngomong na tong bari haharewosan dina ceuli atuh. Rek kamana sateh?" ( Anj*ng..gue kaget!! Gila lu Lang. Ngomongnya jangan sambil bisik-bisik di telinga dong. Mau kemana sih lo?). Kemal langsung sewot. Galang hanya cekikikan.

" Karunya si Luna soakeun. Urang tiheula nya. Maneh mah sok we nonton. Leubar tiket." ( Kasihan si Luna takut banget. Kita duluan ya. Kamu nonton aja, sayang tiket). ucap Galang kemudian meraih tangan Aluna dan membawanya keluar ruangan bioskop.

Diluar, Aluna masih terlihat syok. Air matanya terus saja mengalir tak berhenti.

" Kamu beneran takut banget nonton film horor, Na?" tanya Galang merasa prihatin karena melihat wajah Aluna yang sudah berantakan tak karuan. Mata merah dan hidung yang meler.

" I..iyaa..hik. Lu..na gak..gak zuk..a film hor..rorr.." jawab Aluna sambil sesenggukan.

" Kenapa gak bilang dari awal??" Galang makin tak enak hati. Tak enak juga karena tiket jadi terbuang sia-sia, padahal dia beli tiket itu dari jatah uang bulanannya.

" Gal..ang, maunya non..ton film hor..ror. Hik..Dan Lu..na pi..kir gak ak..an zezzerem i..ituuu.." Luna kembali menangis. Galang jadi merasa bersalah.

" Cup..cup..ya udah kita duduk aja dulu. Sebentar Galang tinggal buat beli minum ya. Tadi minumnya ketinggalan di dalam." ucap Galang dan langsung menghambur pergi.

Tak lama kemudian, Galang sudah kembali dan membawa air mineral di tangannya.

" Nih diminum dulu..biar lebih tenang." ucap Galang sambil menyerahkan minuman yang baru saja dibelinya.

Aluna langsung meraih botol tersebut dan meminumnya sampai habis tiga perempat.

" Waduh..haus banget kayaknya ya?" tanya Galang sambil nyengir. Aluna langsung menyodorkan minuman itu kepada Galang dengan muka cemberut.

" Iya lah..haus tauk jerit-jerit mulu. Sampai sakit tenggorokan aku nih." ucap Aluna sambil manyun. Cara bicaranya sudah kembali normal. Galang hanya cekikikan.

" Ya udah kita cari makan aja kalau gitu. Biar kamu lebih tenang hatinya. Kan capek habis olah raga pita suara." goda Galang dan disambut cubitan kencang dari Aluna di pangkal lengannya.

" Aawww.. sakit, Na. Iya maaf..Iih cubitan kamu pedes banget kayak bon cabe level 30." ucap Galang sambil mengusap-usap pangkal lengannya.

" Nyebelin..!!" ucap Aluna sambil cemberut dan berjalan duluan keluar dari gedung bioskop.

" Mau makan dimana?" tanya Galang setelah berlari menyusul Aluna.

" Gak tahu, terserah.." jawab Aluna masih jutek.

" Jangan jutek-jutek atuh. Maafin yaa bu hajaah.." ucap Galang kembali menggoda Aluna.

" Habis kamu tuh nyebelin banget. Udah tiba-tiba mau bareng sama si Kemal, nonton film horor, sekarang malah goda-godain aku. Kan sebel..!" Aluna langsung protes.

" Iya..iya maaf. Lagian itu mah si Kemal nya yang tiba-tiba nongol dan mau bareng sama kita. Maaf atuh ya.." ucap Galang sambil melongokkan wajahnya melihat ke wajah Aluna yang masih cemberut.

" Hayuk ah kita makan di tempat favorit aku aja. Kamu suka baso gak?" Aluna mengangguk malas

" Oke deh..ceu etii..I'm comiiing...!!!" teriak Galang tak tahu malu. Aluna langsung menutup sebagian wajahnya mengunakan tangan agar orang-orang tak melihatnya. Galang hanya cengengesan saja.

***

Sesampainya di warung bakso milik ceu eti, Galang langsung masuk dan tanpa tedeng aling-aling berteriak memesan dua porsi baso mirip calo angkot.

" Ceu etiiii...baso na duaa, tong make daging beuriiiit..!! (jangan pakai daging tikuuuss..!!) teriak Galang dan langsung kena sambit sendal ibu-ibu gempal yang ternyata adalah ceu eti.

" Sok sangeunahna wae kamu mah ngomong teh. (Suka seenaknya aja kamu kalau ngomong tuh). Mana ada ceu eti bikin baso pakai daging tikus? Bakso ceu eti mah no daging tikus, no borax, no tipu-tipu !! Udah standar SNI sama dapet label halal dari MUI." Ceu Eti langsung misuh-misuh tak terima. Galang hanya cengengesan sambil mengusap punggungnya yang kena sambit ceu Eti.

" Heureuy (Bercanda), Ceu. Iya lah baso ceu Eti mah paling TOP. Kalau nggak enak, gak mungkin Galang jadi langganan tetap dari jaman SMP. " jawab Galang sambil memijit pundak ceu Eti yang masih cemberut sambil menyiapkan bakso pesanan mereka.

" Pakai sambel jangan?" tanya Ceu Eti lagi.

" Galang mah pake, Ceu. Na..pakai sambel juga?" teriak Galang pada Aluna yang sudah duduk manis di kursi kayu panjang paling ujung di ruangan tersebut.

" Iya pakai, dikit aja." jawab Aluna sambil tersenyum pada Galang.

" Saha eta? kabogoh? " (Siapa itu? pacar?) tanya ceu Eti penasaran.

" Saha ciiiing?" (siapa cobaaa??) Galang malah balik menggoda.

" Temen kamu paling juga ya? geulis kitu soalna. Maenya kabogoh mah. Tah lamun si Kemal mah ceu Eti percaya eta kabogoh kamu. Soalna babarengan wae mun kadieu teh." Ceu Eti langsung cekikikan.

(Temen kamu paling juga ya? cantik gitu soalnya. Masa iya pacar kamu. Tuh kalau si Kemal, ceu Eti percaya kalau dia pacar kamu. Soalnya barengan terus kalau kesini tuh).

" Edaan, si ceu eti nyebut Galang homreng. Mun jadi homreng ge Galang bakal pilih-pilih atuh ceu. Maenya jeung si Kemal?"

(Edaan, si ceu Eti nyebut Galang homreng. Kalau jadi homreng juga Galang bakal pilih-pilih lah. Masa iya sama si Kemal?)

" Itu namanya Aluna, pacar Galang. Cantik banget ya ceu? Ya iya lah..Galang kan juga ganteng kayak pemain film Korea.." lanjut Galang lagi penuh percaya diri.

Ceu Eti langsung tertawa cekikikan.

" Iya lah, gimana kamu we. Sok sana, duduk. Nanti Ceu Eti anterin ke meja kalian. Ini masih harus nganterin pesenan yang lain dulu." jawab ceu Eti ogah-ogahan, merasa tak rela bila Galang mengklaim dirinya ganteng.

Galang menghampiri Aluna dengan senyum nyelenehnya, dibalas senyum manis oleh Aluna.

" Kamu sering banget datang kesini ya?" tanya Aluna ketika Galang sudah duduk di sampingnya.

" Iya, langganan dari SMP. Soalnya SMP Galang deket-deket sini."

Aluna membulatkan bibirnya membentuk huruf 'O' tanda mengerti.

" Pantes akrab banget sama ceu Eti. Sampai rela disambit sendal gitu." ucap Aluna sambil nyengir. Galang balas tertawa.

" Iya saya mah udah akrab banget sama ceu Eti. Sama sendalnya juga udah soulmate. Sering kena timpuk. Apalagi si Kemal tuh, makanya otaknya agak geser. Kayaknya karena sering disambil sendal ceu Eti waktu SMP." Jelas Galang sambil tergelak. Aluna juga ikut tertawa. Sepertinya kekesalannya karena diajak nonton film horor oleh duo cecunguk itu perlahan berkurang.

Tak lama kemudian, ceu Eti datang dengan membawa dua mangkok bakso diatas nampan.

" Nih..buat kamu Galang, dan yang ini buat neng cantik pacarnya Galang. Ceu Eti bonusin tulang sumsum, biar tulang-tulangnya semakin kuat karena banyak mengkonsumsi kalsium.." ucap Ceu Eti sambil tersenyum manis kepada Aluna.

" Wiih..naha pilih kasih ceu? Ari Galang gak dibonusin?" protes Galang.

" Aah..gak usah kamu mah. Bisi makin petakilan kalau dikasih kalsium banyak-banyak mah. Sok dimakan bakso nya. Kalau mau nambah mah jangan ragu-ragu. Langsung hubungi ceu Eti ajaa..!!"

" Gratis kalau nambah ceu?" tanya Galang bersemangat.

" Nya mayar atuh..enak wae gratisan." ucap Ceu Eti sambil mencebikkan bibirnya kemudian berlalu pergi. Membiarkan kedua muda-mudi itu untuk menikmati bakso spesial buatannya.

Di tempat ceu Eti, Galang bersikap maniiiis sekali. Dia mengambilkan dua teh botol untuk Aluna, membukakan plastik kerupuk, membawakan bumbu pelengkap untuk bakso yang sedang mereka santap, mengambilkan tisue karena dahi Aluna yang berkeringat karena kepedasan, bahkan tanpa ragu memotongkan bakso yang mau Aluna makan ketika dilihatnya Aluna sedikit kesusahan.

Aluna jadi bahagia dibuatnya, perhatian-perhatian kecil seperti itu justru membuatnya merasa tersanjung. Kesalahan yang Galang perbuat tadi, terbayarkan sudah.