Siapa bilang pria dingin yang telah tumbuh dewasa itu tidak menyimpan rasa pada sang adik angkat, yang jelas-jelas dirinya hanyalah kakak angkat yang kebetulan di rawat oleh keluarga Satuan.
"Siapa suruh kamu begitu menarik, jangan salahkan kakak jika kamu selama ini jadi fantasi kakak, kamu cantik dannnn menarik Sea. " Delane menatap bingkai foto milik Sea.
Tapii, hubungan itu telah membawa keduanya ke jenjang yang seharusnya tidak di lakukan. Apalagi setelah itu mereka terpisah negara dan juga waktu, belum lagi lantaran kesalah pahaman yang berujung retaknya sebuah hubungan yang sudah berjalan dengan baik selama itu.
"ya aku memang tergoda akan pesonamu Sea, tapi hanya tubuhmu. Setelah insiden ulang tahunmu itu aku merasa jijik melihat dengan bajing@n itu. "
Deg.
Mampukah Sea meyakinkan dan memulihkan kepercayaan Delane kembali setelah insiden itu, apa keputusan terakhir yang Sea ambil setelah segala usahanya tidak di anggap.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy ha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30.cuma di gesekin doang kok
"kak, kamu sudah apakan adikku? " sebagai kakak yang baik.
"tidak berbuat apa-apa, selain ber ciu man, " santai saja, lalu wajahnya memerah.
Sky tak percaya sama sekali dengan hal itu, meski tak sering masuk kamar Delane tapi ia tau sebagai laki-laki normal.
"apa??!! " tak percaya dengan yang didengar.
Bahkan ia saja belum pernah berciu man dengan Olivia, tapi apa ini Sea dan Delane pikir Sky.
"santai saja calon kakak ipar, gak akan bikin aneh-aneh kok, "
Cuma di gesekin doang kok.
Padahal lebih dari itu kelakuan Delane pada Sea, tapi tentu saja hanya mereka berdua yang tau.
"kakkk Delaneee, jangan bikin ulah ya. Aku laporin ke mommy dan daddy, bilang ini bohongan tidak nyata. " Sky masih tak percaya.
cup.
Delane mengecup pipi Sea.
Mata Sky terbelalak, tak percaya dengan pemandangan yang barusan ia lihat, dengan terang-terangan pamer kemesraan.
"kamu." geramnya.
Pantas saja bi bir Sea ada yang berbeda, ternyata sudah di nikmati dan sekarang ini ia sedang apa coba. jadi obat nyamuk begitu, ya gak bisa berangkat bertiga pulang tetap bertiga.
Sedangkan di kediaman Satuan.
Gea masih di bujuk oleh Brian.
"ay, jangan marah dong. "
"apaan sih mas, keluarin gak? " mendorong dad@ bidang Brian tapi percuma saja.
"enggak, masih hangat ay. enak benget, legit intimu ay, " sebari menggerakan intinya pelan-pelan, dari dulu tetap sama saja rasanya.
"maasss capek aku, " merengek.
"bentar lagi ay, mumpung sepi gak ada anak-anak. Bagaimana kalau kita buatkan mereka satu lagi adik untuk mereka? " masih memompa tubuhnya.
Gea menerima setiap hentakan yang Brian berikan.
"aahh pelan-pelan mas ughh, " tanda-tanda Brian akan pelepasan.
"ya ay, satu lagi uuhhh ssshh aahh, " membiarkan semuanya lepas di dalam rahim Gea.
Tidak ada satu tetes yang keluar, Brian memang sengaja menanam semua benihnya berharap jadi satu lagi tapi hingga kini tidak kunjung hamil, mungkin rejeki punya anak kembar ya cuma sekali itu saja.
"mas, usia kita tak muda. Gimana kalau terjadi apa-apa. Aku gak mau ya, sudah cukup kita punya si kembar Sea dan Sky. "
Brian mengusap surai rambut Gea dan mengecup keningnya.
"mas, keluarin ya ay? " menatap sang istri.
Gea mengangguk.
Makan malam.
Sky, Sea dan Delane baru saja kembali.
"kalian dari mana? kenapa kalian bertiga menghilang begitu saja tanpa berpamitan atau mengirimkan pesan? "
"tidak ada yang bawa ponsel dad, kami jalan-jalan juga spontan gak ada planing kok dad, " jawab Sky sedangkan Sea sudah di kamar membersihkan diri dan Delane mengobrol dengan Gea.
Gea menatap Delane calon menantunya.
"Delane, mommy harap kamu jangan bermain-main. mommy paham jika kamu sangat menyayangi Sea putri mommy, tapi kamu tau kan kehidupan keluarga Satuan tidaklah mudah. banyak teror yang mengancam kita, bukannya kamu juga tau orang-orang yang tak menyukai keluarga ini selalu mencari-cari Sea karena Sea adalah permata keluarga Satuan. Mommy harap, kamu jangan sampai keceplosan atau ketahuan diluaran sana jika kalian punya hubungan selain kakak adik, mommy harap kamu paham Delane. " ungkapkannya panjang lebar.
Gea hanya bisa menasehati, di tambah lagi ancaman itu seperti sudah ada di depan mata tapi entah siapa itu.
Tok tok tok.
Dua orang sahabat Sky datang, siapa lagi kalau bukan Skala dan Bumi.
"ayolah pak, kita berdua ini sahabat baiknya tuan muda Sky kalian. " sampai menujukkan foto.
"editan itu, ngapain kita harus percaya. terus di tambah lagi, kalian tidak janjian kan? " pengawal itu tetap bersih kukuh.
Bumi tak hilang akal.
"pak ada pocong, " langsung masuk begitu saja saat pengawal itu lengah.
Benar-benar ya Bumi dan Skala selalu ada ide berlian untuk mengelabui pengawal di kediaman Satuan, para pengawal itu mengejar lalu berhenti saat Sky memberi kode.
"gil@ pengawal lu, ribet banget. rempong lagi. " Bumi terengah-engah.
Ia menatap ke seluruh arah mencari seseorang yang ingin ia cari.
"Bumi, lu ngapain sih. cari apa coba? " Sky menegurnya.
Ia terkejut dan langsung mencari alasan. "eh enggak kok, cuma cari colokan ces doang, "
Sky geleng-geleng kepala, "ngapain cari barang itu gak ada, " menujuk tempat cas tinggal meletakkan di meja itu maka baterai ponsel terisi penuh.
Bumi garuk-garuk kepala, canggung banget. iyalah hidup di keluarga Satuan sangatlah berkecukupan tanpa kekurangan apa-apa, maka dari itu banyak yang mendambakan hal ini.
Lalu mereka bertiga mengobrol di tempat bilyard dan bermain disana.
"Sky, tadi gue lihat Olivia sama Kenzo. "
"gue udah tau, " santai tapi wajahnya menujukkan galau berat.
"haaahhh kapan? "
"tadi siang, dan yang lebih parahnya Kak Delane tau kalau Olivia selingkuh saat liburan kemarin, "
Skala menepuk-nepuk bajunya dan Bumi tertawa nyaring. "elu sih, di bilangin ngeyel. Olivia itu gak tulus apalagi udah gak pw. "
Skala langsung menatap ke arah Bumi. "lu tau, kapan? "
"kenzo cerita sendiri, bawah dia yang ambil kepw nan Olivia dan yang lebih parahnya lagi ternyata Olivia hyper banget. gil@kan, "
Yups, kenzo masih sepupuan dengan Bumi.
"kalian bisa gak sih gak bicarakan hal itu. " kesalnya.
"oke oke bro, oh ya bentar lagi lu ultah. lu undang Olivia dan yang lainnya gak? "
"enggak lah gil@ ngapain undang orang-orang itu, gak penting tau. buat apa coba, " Sky kesal.
Bumi hanya tersenyum.
Sementara Skala menatap ekspresi Bumi lalu ke Sky dan ia hanya geleng-geleng kepala.
Sea sudah selesai mandi dan itu pun barusan melihat milik Delane melalu sambungan video call.
"sayang, sudah dulu ya, bye bye. " Delane mengakhiri panggilannya.
Hatinya berbunga-bunga.
Lalu ia menuruni anak tangga dan menuju ke dapur.
"Delane, mau buat apa? " Gea menegur.
"susu hangat mommy, untuk Sea. mommy Delane buatin sekalian ya, "
Menggeleng. "tidak usah, cepat sana berikan pada Sea dan cek keadaannya ya. oh ya ini juga kamu berikan ke Sea. " paper bag.
Delane merasa ada yang aneh dengan paper bag itu.
"apa ini mommy? "
"vitamin, biar keadaan Sea fit gak gampang sakit, kamu minum juga ya, "
"iya mommy, terimakasih. Delane ke atas dulu ya. "
Gea menganggukkan kepalanya, ia percaya Delane tidak akan berbuat jauh dan menghancurkan masa depan mereka masing-masing, anak muda jam sekarang ini mainnya gak main-main meski sejak dulu juga sudah banyak yang bermain-main sampai jauh bahkan dirinya pun pernah hampir hilang pw nya oleh ulah Brian.
Delane masuk membuka akses pintu itu dan ia tau pasword kamar Sea.
Ceklik.
"Sea, kesayangan. " memanggil dengan nada lembut.
Ia tatap keseluruhan penjuru ruangan tapi tidak ada Sea, mungkin masih di ruang ganti dan benar saja saat ia melangkahkan kakinya kesana.
"waaawww gitar Spanyol ku. " langsung memeluk Sea dari belakang yang masih menggunakan dalaman saja, bagian atas belum ditutupi oleh dalaman.
"kak, lepaskan aku mau eemm, " bi birnya sudah di lahap Delane.
