NovelToon NovelToon
Rahasia Tersembunyi Sopir Pribadiku

Rahasia Tersembunyi Sopir Pribadiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:526
Nilai: 5
Nama Author: Bunnyku

Putri Daniella menyukai Pangeran Felix dan ingin menikah dengannya. Tapi kehadiran sopir pribadinya Erik Sebastian merubah segalanya. Pemuda desa itu diam-diam mencintai putri Daniella sejak kecil. Seiring waktu, terungkap jika Erik adalah putra mahkota yang sesungguhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunnyku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman Tak Terduga

Musim gugur berlalu, digantikan musim dingin yang membawa salju berkilau seperti permata di bawah cahaya bulan. Di utara, matahari tak terbit selama sebulan, tapi aurora borealis menerangi malam dengan tirai hijau, ungu, dan merah cemerlang.

Daniella dan Erik hiking di jalur bersalju, naik kereta luncur anjing husky yang lincah melintasi hutan dongeng, bulu mereka berkilau di bawah sinar bulan.

Mereka melihat rusa kutub dan serigala, bulu tebal mereka menyatu dengan salju, membuat Daniella berdecak kagum, hatinya penuh kekaguman pada alam.

Saat liburan musim dingin tiba, Erik pamit pada Pangeran Gustav dan Daniella untuk pulang ke Vilkrad, merindukan bibinya, rumah pertanian, dan sapi-sapinya. Tapi Daniella, dengan sikap manja yang kini jadi kebiasaan, ngotot ikut.

“Aku ingin merasakan liburan musim dingin di desa!” katanya, matanya memohon, hatinya penuh semangat untuk petualangan baru.

Setelah bersikeras, mereka pergi bersama, naik pesawat kecil ke Vilkrad, aroma salju dan pinus menyapa mereka begitu mendarat.

Di Vilkrad, Daniella menginap di kastil kecil milik pamannya, dinding batu abu-abu diselimuti salju, perapian menari-nari di dalam. Erik diminta menginap satu malam atas permintaan Daniella.

“Temaniku ke danau beku dan lihat cahaya utara,” pintanya, suaranya penuh harap, matanya berkilau seperti bintang.

Malam itu, mereka pergi ke danau beku, salju berkilau di bawah cahaya redup bulan, rusa kutub berkeliaran di kejauhan, napas mereka membentuk kabut di udara dingin.

Pada senja, mereka mendaki bukit kecil dekat kastil, menunggu aurora borealis. Angin dingin menusuk, tapi kehangatan di antara mereka cukup untuk melawan hawa beku.

Mereka duduk di atas selimut tebal di salju, aroma mantel bulu Daniella bercampur dengan udara musim dingin.

“Aku selalu kagum dengan cahaya utara, seperti tirai cahaya hijau, ungu, dan merah cemerlang yang melintasi langit malam,” decak Daniella, matanya memantulkan kilau aurora, hatinya penuh kekaguman.

“Ya, indah sekali,” timpal Erik, suaranya pelan, hatinya berbunga melihat Daniella begitu bahagia, meski rahasia cintanya tetap terpendam.

Mereka rebahan di salju, bintang-bintang menghampar di atas, aurora menari-nari seperti lukisan hidup. Daniella berbaring di samping Erik, baju hangatnya menyentuh lengan pria itu, napasnya hangat di udara dingin.

Mata mereka bertemu, lama, penuh makna yang tak terucap. Tiba-tiba, Daniella meringkuk, mencari kehangatan, dan Erik, dengan keberanian yang muncul dari hasrat yang lama terpendam, memeluknya dari belakang, dagunya bersandar lembut di bahu gadis itu, aroma kamomil rambutnya memenuhi indranya.

“Apa tubuh Putri Daniella sudah sedikit hangat dengan pelukan saya?” bisik Erik, suaranya lembut, hatinya berdebar takut tapi penuh harap.

“Iya, hangat,” jawab Daniella pelan, tangannya memegang lengan Erik erat, anggukan kepalanya penuh kepercayaan, hatinya merasa aman seperti tak pernah sebelumnya.

Daniella merebahkan kepalanya di dada Erik, mendengar detak jantung pria itu, menikmati tarian aurora di atas. Lalu, dalam momen yang tak terduga, dia membalikkan tubuh, wajahnya begitu dekat dengan Erik, matanya mencerminkan cahaya aurora.

Dengan lembut, dia mendekat, bibirnya menyentuh bibir Erik dalam ciuman lembut, penuh ragu namun tulus. Erik membalas, ciuman itu mendalam, penuh emosi yang tertahan selama berbulan-bulan, cinta, rindu, dan harapan yang tak pernah diucap. Dunia seolah lenyap, hanya ada mereka, salju, dan aurora.

Tapi tiba-tiba, Daniella tersadar, wajahnya memucat, hatinya kacau. Dia menarik diri, berdiri, dan berlari menuju kastil, langkahnya cepat di salju yang berderit.

“Putri Daniella, tunggu!” teriak Erik, suaranya penuh kepanikan, hatinya terbelah antara kebahagiaan dan ketakutan.

Dia tak mengejar, tahu Daniella butuh waktu.

“Aku yakin Putri Daniella pasti kaget sendiri dengan apa yang baru saja terjadi. Dan aku harus siap dengan segala konsekuensinya,” batinnya, hatinya campur aduk, bahagia karena ciuman itu, tapi cemas memikirkan apa yang akan terjadi.

Erik menatap aurora yang terus menari, seperti merayakan cinta yang baru lahir, namun rapuh, di tengah salju dan bintang.

*********

Di bawah langit Vilkrad yang gelap, dengan sisa-sisa aurora memudar seperti lukisan yang perlahan hilang, Erik masih duduk sendirian di bukit bersalju.

Angin musim dingin menusuk tulang, membawa aroma salju segar bercampur dengan kesunyian malam yang menyelimuti. Hatinya terasa seperti batu yang menggelinding pelan di lereng curam, penuh penyesalan, harapan, dan cinta yang tak terucap.

Ciuman tadi di bawah cahaya utara masih terasa di bibirnya, lembut, hangat, namun kini seperti mimpi yang membawa luka. Dia menatap kastil di kejauhan, dinding pualam kremnya memucat di bawah sinar bulan, seperti menyimpan rahasia yang tak akan pernah terungkap.

Akhirnya, dengan langkah berat, Erik bangkit, mantelnya basah oleh salju yang menempel. Dia berjalan menuju Kastil Vilkrad, tempat peristirahatan keluarga kerajaan yang megah namun terasa dingin malam ini.

Lorong-lorong panjang kastil diterangi obor dinding yang berkedip pelan, menciptakan bayang-bayang yang menari di dinding batu.

Aroma kayu bakar dari perapian dan roti hangat yang samar masih tersisa, tapi tak mampu menghangatkan hatinya.

Erik celingukan, mencari bayangan Daniella di ruang tamu dengan perapian yang meredup, di perpustakaan dengan buku-buku tua berdebu, bahkan di dapur yang kini sepi.

Namun, gadis itu tak ada di mana-mana. Hatinya yakin, Daniella pasti di kamarnya, di ujung koridor atas, bergulat dengan pikirannya sendiri.

Erik berdiri di depan pintu kayu oak tebal, ukirannya rumit seperti cerita-cerita kuno Nordik. Dia mondar-mandir, langkahnya pelan tapi gelisah, aroma kayu tua dan lilin menyapa hidungnya.

Hatinya berdebat sengit, biarkan saja, atau berani mengetuk? Napasnya dalam, dia mengetuk tiga kali, suaranya lembut namun tegas, “Tok… tok… tok… Maaf, Tuan Putri, bisakah kita bicara sebentar?” Hening.

Hanya hembusan angin dari jendela retak yang membuat tirai sutra bergoyang pelan, seperti menertawakan kegelisahannya.

Dia mengetuk lagi, lebih keras. “Apa Putri sudah tidur? Kalau belum, saya ingin bicara dengan Putri sebentar,” katanya, suaranya mulai bergetar, hatinya dipenuhi kekhawatiran.

“Bisakah Putri menjawab saya? Kita harus bicara tentang kejadian tadi. Saya mohon, beri saya waktu untuk menjelaskan.”

Masih hening. Erik menempelkan telinga ke pintu, berharap mendengar langkah kaki atau suara pelan, tapi tak ada apa-apa.

“Maaf, Tuan Putri, saya minta maaf atas apa yang baru saja terjadi. Itu semua benar-benar di luar kendali saya,” ungkapnya, suaranya penuh penyesalan, seperti luka yang terbuka kembali.

“Katakan, apa yang harus saya lakukan untuk menebus semua kesalahan dan kelancangan saya itu? Saya akan lakukan apapun yang Putri inginkan.”

Hampir satu jam Erik berbicara di depan pintu, suaranya naik-turun antara harapan dan keputusasaan. Dia akhirnya duduk di lantai batu yang dingin, menekuk lutut, punggungnya menyandar dinding, aroma lilin dan kayu kastil tak mampu menghibur.

Hatinya remuk, cinta yang dia pendam selama ini terasa hancur karena satu momen impulsif.

“Maaf, Tuan Putri, kalau saya mengganggu waktu istirahat Putri Daniella. Saya akan kembali ke kamar saya sekarang. Tidurlah dengan nyenyak. Jangan pikirkan apa yang telah terjadi. Lupakanlah. Anggap itu hanya mimpi buruk. Selamat istirahat,” katanya lelah, bangkit dengan langkah berat, hatinya gelap seperti malam tanpa aurora.

Di dalam kamar, di atas kasur empuk dengan selimut tebal berbulu, Daniella terjaga, mata hijaunya memandang langit-langit kayu berukir, diterangi cahaya lilin yang samar. Setiap kata Erik terdengar jelas, menusuk hatinya seperti jarum es.

Dia kesal pada dirinya sendiri, api kemarahan membakar dadanya.

“Bodoh, tolol, khilaf!” batinnya, tangannya memegang dada yang berdegup kencang.

“Bagaimana bisa aku terhanyut, mencium bibir Erik di bawah cahaya utara?” Wajahnya memanas, malu dan kebingungan bercampur, seperti badai salju di hatinya.

“Apa yang merasuki hati dan pikiranku sampai aku lepas kontrol?” gumamnya, air mata panas menggenang di pelupuk mata. Dia khawatir Erik menganggapnya putri bangsawan yang murahan, bukan gadis anggun yang menjaga martabat.

“Aku sadar betul, semua itu hanya kekhilafan. Tak mungkin aku punya rasa pada pria itu,” katanya, mencoba meyakinkan diri, tapi hati kecilnya berbisik lain, ada kehangatan yang tumbuh pelan, yang dia tolak mentah-mentah.

“Tidak, aku tidak punya perasaan apapun padanya. Aku hanya berada di tempat dan suasana yang salah,” tegasnya, berusaha menenangkan dada yang sesak.

Akhirnya, Daniella merebahkan tubuh ke kasur, memejamkan mata, berharap tidur bisa menghapus malam itu.

“Sebaiknya aku lupakan semua dan tidur.

Berharap ini hanya mimpi, dan besok pagi semuanya semoga baik-baik saja,” bisiknya, aroma lilin kamomil di sampingnya membantunya terlelap.

*******

1
Dandi Mahesa
keren kak Lanjut gasken
lovebunny: makasih 🙏🙏
total 1 replies
Dandi Mahesa
mampir ka
Just_Loa
Halo kak trimakasih sdah mmpir ya 🧡
lovebunny: hallo juga..iya sama sama..sukses selalu
total 1 replies
lovebunny
iya sabar.. tungguin ya 🙏🙏
lovebunny
makadih ya sudah mampir
lovebunny
maksudnya kendala apaan tuh..he..he
Ryner
Thor, jangan diam aja, kasih kabar kalo ada kendala, kami akan terus menunggu!
perayababiipolca
Keren! Bagus banget ceritanya.
Agnes
Cepat update dong, seru banget ni ceritanya! 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!